SD Muhammadiyah 4 Kota Malang sebagai lembaga pendidikan berbasis inklusif menghadapi tantangan signifikan dalam pelaksanaan pembelajaran, terutama dengan pendekatan konvensional yang kurang adaptif bagi siswa slow learner. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diusulkan inovasi berupa pengembangan media pembelajaran digital melalui game mobile edukatif bilingual bertema nasionalisme. Kegiatan ini bertujuan memperkuat wawasan kebangsaan sekaligus meningkatkan keterampilan bahasa Inggris siswa inklusif. Metode pelaksanaan menerapkan pendekatan berbasis komunitas yang melibatkan guru, orang tua, dan pakar pendidikan dalam tahapan identifikasi kebutuhan, perancangan hingga implementasi serta evaluasi game interaktif. Pelatihan bagi guru dan sosialisasi untuk orang tua turut diberikan guna memastikan optimalisasi pemanfaatan media baru ini di sekolah dan di rumah. Hasil kegiatan menunjukkan game “Nusantaraku” dapat meningkatkan motivasi belajar, pemahaman konsep nasionalisme, dan keterampilan bahasa Inggris, yang tercermin dari partisipasi aktif siswa, respon positif guru dan orang tua, serta kenaikan hasil evaluasi belajar. Kendala utama berupa keterbatasan perangkat digital dan kebutuhan pelatihan lanjutan bagi guru, namun secara umum kegiatan berhasil membawa perubahan nyata dalam proses pembelajaran yang lebih inklusif, menyenangkan, serta mendorong partisipasi seluruh pihak sekolah.