Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI HASIL UAN DENGAN KEJADIAN AMENORE PADA SISWI KELAS XII DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR DEMAK TAHUN 2011 Haniah, Haniah; Supardi, Supardi; Risnawati, Indah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 1 (2012): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Masa remaja sangat identik dengan masa pubertas dimana selama masa remaja akan terjadi penambahan kecepatan pertumbuhan atau pacu tumbuh (growth sput), mulai munculnya tanda-tanda seks sekunder pada remaja putri, mulai terjadi kematangan organ seksual dan terjadi perubahan-perubahan psikososial. Dengan memikirkan suatu masalah yang tengah dihadapi, kadang dapat menyebabkan timbulnya kecemasan pada remaja. Keadaan ini akan menyebabkan hipofisis memproduksi glukokortikoid dalam jumlah besar untuk menanggulangi kecemasan yang terjadi,  yang menyebabkan produksi LH dan FSH ditekan sehingga siklus menstruasi terganggu.Tujuan : Untuk mengetahui adakah hubungan tingkat kecemasan dalam menghadapi hasil UAN dengan kejadian amenore pada siswi kelas XII di SMA Negeri 1 Karanganyar Demak Tahun 2011.Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelatiif, dengan pendekatan cross sectional, Data yang dikembangkan adalah data primer dengan menggunakan kuesioner.  Populasinya adalah siswi kelas XII sejumlah 120 siswi di SMA Negeri 1 Karanganyar Demak, dengan menggunakan tekhnik   sampel random samlling yaitu mengambil sampel secara acak. Analisa data menggunakan tabel distribusi frekuensi dan uji chi kuadrat dengan taraf signifikan 5 %.Hasil : Penelitian menunjukan bahwa x2 hitung (6,302) >x2 tabel (3,841). Maka Ho  ditolak dan Ha  diterima yang berarti ada hubungan antara tingkat kecemasan dalam menghadapi hasil UAN dengan kejadian amenore pada siswi kelas XII di SMA Negeri 1 Karangayar Demak Tahun 2011.Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat kecemasan dalam menghadapi hasil UAN dengan kejadian amenore pada siswi kelas XII di SMA Negeri 1 Karanganyar Demak Tahun 2011.
KORELASI ANEMIA PADA IBU HAMIL CUKUP BULAN DENGAN ANTROPOMETRI BAYI BARU LAHIR Risnawati, Indah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 2 (2014): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya  prevalensi  anemia  dalam  kehamilan  di  wilayah  Kabupaten  Jepara  dapat meningkatkan  risiko  lahirnya  bayi  dengan  berat  lahir  rendah  yang  merupakan  salah  satu penyebab  kematian  neonatal.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  korelasi  anemia pada ibu hamil cukup bulan dengan antropometri bayi baru lahir. Penelitian  dilakukan  secara  analitik  korelasional  dengan  pendekatan  cross  sectional. Subjek  penelitian  152  parturien  yang  diperiksa  kadar  hemoglobinnya  dan  diukur antropometri bayinya. Analisis bivariabel menggunakan uji chi kuadrat, uji Mann-Whitney, dan uji korelasi dengan Rank-Spearman, untuk multivariable dengan analisis regresi linier.Hasil penelitian: bayi yang lahir dari ibu hamil dengan anemia mempunyai antropometri lebih  kecil  (p<0,001),  dan  terdapat  korelasi  negatif  antara  beratnya  anemia  dengan antropometri  bayi baru  lahir  (r= -0,403 -0,707).  Hasil  uji regresi  linier  19-47,7%  variasi antropometri dipengaruhi oleh anemia, umur dan LILA pada ibu hamil. Simpulan: Antropometri bayi yang lahir dari ibu hamil cukup bulan dengan anemia lebih kecil,  semakin  berat  anemia  pada  ibu  hamil  maka  semakin  kecil  rata-rata  ukuran antropometri pada bayi yang dilahirkan.
DAMPAK ANEMIA KEHAMILAN TERHADAP PERDARAHAN POST PARTUM Risnawati, Indah; Hanung PSN, Allania
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 3 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perdarahan postpartum akibat Atonia uteri  merupakan salah satu penyebab terbesar pada kematian ibu di Indonesia. Hal  ini diperberat dengan  kondisi ibu hamil yang mengalami anemia saat kehamilannya, anemia dalam kehamilan yang sering disebabkan oleh defisiensi zat besi prevalensinya masih cukup tinggi di Indonesia. Anemia dalam kehamilan yang merupakan rendahnya kadar hemoglobin dalam darah diduga menjadi faktor yang dapat memengaruhi terjadinya perdarahan postpartum.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan jumlah perdarahan postpartum pada ibu hamil yang menderita anemia dan tidak anemia, subjek dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang akan melahirkan di 2 BPM yaitu BPM Rohmah dan Sri Mulyani, dengan metode cross sectional yaitu dengan mengukur kadar hemoglobin ibu saat awal proses persalinan dan mengukur jumlah perdarahan  2 jam postpartum dengan jumlah kehilangan darah menggunakan bengkok dan  mengukur tekanan darah systole dan diastole kemudian hasil dari 2 pengukuran akan dianalisis.Pada penelitian didapatkan hasil tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara anemia dan perdarahan, perdarahan dan penurunan tekanan darah, karena responden pada penelitian ini hanya ditemukan anemia ringan. Peningkatan deteksi  anemia pada ibu hamil sedini mungkin menjadi salah satu upaya menurunkan kematian ibu akibat perdarahan post partum.
ANGKA KEJADIAN NYERI PERUT BAGIAN BAWAH PADA AKSEPTOR KB AKDR CUT 380 A DI PUSKESMAS MEJOBO TAHUN 2011 Mahmudah, Siti; Astuti, Dwi; Risnawati, Indah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 3, No 2 (2012): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu metode kontrasepsi yang dapat dipilih adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Sampai saat ini, AKDR merupakan jenis kontrasepsi yang kurang diminati jika dibandingkan dengan KB suntik dan pill. Salah satu efek samping KB AKDR adalah adanya nyeri perut bagian bawah. Ini terjadi biasanya pada saat nyeri haid. Nyeri pada setiap akseptor bermacam – macam tregantung dari penanganan yang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian nyeri perut bagian bawah pada akseptor KB AKDR CuT 380 A di Puskesmas Mejobo tahun 2011. Menurut sifat dasar penelitian ini termasuk jenis deskripsi dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang menggunakan KB AKDR CuT 380A di Puskesmas Mejobo pada bulan Januari – Desember 2009 sebanyak 64 orang. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian  besar  ibu memiliki umur < 20 tahun yaitu sebanyak 14 orang (21.9%), yang memiliki umur  20 - 30 tahun sebanyak 43 orang (67.2%) dan yang memiliki umur > 30 tahun sebanyak 7 orang (10.9%), sebagian  besar  ibu memiliki pendidikan dasar yaitu sebanyak 41 orang (64.1%), yang memiliki pendidikan menengah sebanyak 16 orang (25%), dan yang tinggi sebanyak 7 orang (10.9%), sebagian  besar  ibu bekerja yaitu sebanyak 50 orang (78.1%) dan yang tidak bekerja sebanyak 14 orang (21.9%). Sebagian  besar mengalami efek samping nyeri perut bagian bawah ringan 38 orang (59.4%), dan yang tidak nyeri sebanyak 26 orang (40.6%).
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI Risnawati, Indah
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 6, No 2 (2015): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Jumlah penderita kanker payudara yang meningkat setiap tahunnya di Indonesia yaitu 21,69 % pada tahun 2011 dan hal ini dapat mengakibatkan kematian. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan upaya deteksi dini kanker payudara yang dapat dilakukan oleh wanita mulai masa remaja yang sudah menstruasi sebagai pemeriksaan awal untuk mengetahui tanda dan gejala adanya kanker payudara.Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang  Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Praktik Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada remaja putri.Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelatif  dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah Populasi pada penelitian ini adalah semua remaja putri usia 14 – 16 tahun yang berada di Pondok Pesantren Rohmatillah Desa Besito Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus yang berjumlah 141 orang. Sampel pada penelitian ini  sebanyak 35 orang. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square.Hasil penelitian sebagian besar remaja memiliki pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 19 orang (54.3%), sebagian besar remaja tidak melakukan pemeriksaan payudara sendiri yaitu sebanyak 28 orang (80%), terdapat hubungan  tingkat pengetahuan tentang  Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada remaja putri dengan nilai chi square 19.792Simpulan dari hasil penelitian ini diperlukan adanya peningkatan pengetahuan tentang SADARI dan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja dari tenaga kesehatan sebagai upaya deteksi dini adanya tanda dan gejala kanker payudara.