Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Aktivitas Kegemaran Game Online dan Perilaku Siswa Madrasah Ibtidaiyah Hidayatul Mubtadiin Nglaban Loceret Nganjuk Ahmad Ali Riyadi; Achmad Nur Cholik; Khoiriyah
Sumbula: Jurnal Studi Keagamaan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 2 (2022): Sumbula: Jurnal Studi Keagamaan, Sosial dan Budaya
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Darul 'Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32492/sumbula.v7i2.5055

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak bermain game online terhadap perilaku siswa di MI Hidayatul Mubtadiin Nglaban Loceret Nganjuk tahun ajaran 2021/2022. Penelitian ini penting dilakukan sebagai langkah untuk mengembangkan aturan baru di sekolah khususnya di MI Hidayatul Mubtadiin agar perilaku salah dalam bermain game online tidak berkelanjutan dalam merusak generasi bangsa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan lokasi penelitian di MI Hidayatul Mubtadiin Nglaban Loceret Nganjuk. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara (interview) dan dokumentasi.Adapun analisis datanya menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah, pertama, terdapat hubungan antara kegemaran bermain game online dengan perilaku siswa. Kedua, game online dapat berfungsi sebagai tempat bersosialisasi dengan pemain lain, menghilangkan stress, melatih koordinasi saraf motorik antara mata dan tangan. Ketiga, dampak negatif dari bermain game online adalah tumbuhnya rasa kecanduan, kurangnya kontrol waktu, berbohong, mengabaikan lingkungan sekitar, perilaku agresif dan tindakan premanisme, penyalahgunaan uang, kesehatan terganggu, produktivitas menurun, terisolasi dari kehidupan sosial, dan menanamkan nilai-nilai kehidupan yang salah. Kata Kunci : Game Online, Perilaku Siswa, MI Hidayatul Mubtadiin Nglaban
REFORMULASI PEMIKIRAN ASWAJA: UPAYA MEMPERKECIL SIKAP IDIOLOGI KEAGAMAAN MUSLIM NAHDHIYIN Syahrul Khoiron; Reza Ahmad Zahid; Ahmad Ali Riyadi
Ar-Rasyid: Jurnal Publikasi Penelitian Ilmiah Vol. 1 No. 5 (2025): Ar-Rasyid: Jurnal Publikasi Penelitian Ilmiah (Bulan November 2025)
Publisher : PT. Saha Kreasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64788/ar-rasyid.v1i5.44

Abstract

Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) is a classical religious concept that has deeply rooted itself in the life of the Nahdliyin Muslim community. Initially, Aswaja was regarded as an exclusive doctrine belonging solely to the Nahdliyin group; however, over time, awareness has grown that Aswaja is also recognized and practiced by various other Islamic groups with diverse interpretations and approaches. This diversity of interpretation has led to differences in theological, political, and practical aspects of religious life, which at times have caused fragmentation among Muslims themselves. Historically, Aswaja emerged as a response to the dynamic development of Islamic thought and evolved through the contributions of figures such as al-Ash’ari, al-Maturidi, al-Ghazali, and al-Junaid. These scholars laid the foundation for a moderate, inclusive, and accommodative religious worldview. Nevertheless, in practice, some Nahdliyin Muslims still tend to understand Aswaja normatively and dogmatically, without engaging in a progressive intellectual dialectic. As a result, the scholarly tradition within the Nahdliyin community tends to stagnate and become trapped in sectarian fanaticism. To revive a dynamic intellectual spirit, it is necessary to reconstruct the understanding of Aswaja from a normatively moderate model toward a progressively moderate one. This transformation can be achieved by opening space for critical reflection, innovation, and the development of knowledge relevant to contemporary challenges. Ontological, epistemological, and axiological studies of Nahdliyin’s intellectual tradition are therefore essential in rebuilding an adaptive, critical, and human-oriented scientific awareness that contributes to the broader welfare of the Muslim community.