Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PELATIHAN CREATIVE INNOVATION START UP PROGRAM (CISUP) DI LITTLE SUN SCHOOL SURABAYA Sancoko, Aldo Hardi; Tulipa, Diyah; Lasmono, Sandi Lenandi Soetrisno
PeKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Bisnis, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/peka.v6i1.4144

Abstract

Dorongan dari pemerintah untuk sekolah tingkat menengah yang dituntut untuk memiliki kompetensi berwirausaha mandiri sementara saat ini siswa di sekolah menengah masih minim kompetensi dan pengetahuan atau wawasan kewirausahaan menjadi peluang untuk mengembangkan dan memberikan insight bagi siswa tersebut. Pelaku abdimas memberikan solusi untuk mitra, siswa-siswa SMA Little Sun School Surabaya (baik kelas IPA maupun IPS) berupa pelatihan. Konsep pelatihan yang diberikan kepada mitra abdimas adalah cara berpikir kreatif dan inovatif, khususnya pada usaha mula-mula (startup). Program pelatihan ini diberi nama CISUP yang merupakan singkatan dari Creative Innovation Start Up Program. Program yang dimulai pada 18 Agustus 2021 sampai 10 November 2021 ini terbagi dari 12 kali pertemuan tiap minggunya, menghasilkan 3 konsep kreatif dan inovatif, yakni Bliss, Urgent!, Chance – Jihui(机会); difasilitasi oleh 4 dosen Fakultas Kewirausahaan: Andy Pratama Sulistyo, SM., MSM., Santho Vlennery Mettan, SM., MM., Dr. Diyah Tulipa, MM., Dr. Sandy Lenandi SL., MM., Aldo Hardi Sancoko, SE., MM; dan didampingi oleh 5 mahasiswa Fakultas Kewirausahaan. Tiga ide konsep kreatif inovatif yang merupakan tujuan dan target luaran tersebut tertuang dalam dokumen digital berbentuk website sederhana menggunakan WIX™, paparan presentasi, dan media pemasaran menggunakan IMOOJI™.
PERAN PERCEIVED DESIRABILITY DALAM MEMEDIASI HUBUNGAN ANTARA ATTITUDE DENGAN ENTREPRENEURIAL INTENTION Tulipa, Diyah; Sancoko, Aldo Hardi; Rahmawati, Veronika
Media Mahardhika Vol. 22 No. 3 (2024): May 2024
Publisher : STIE Mahardhika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29062/mahardika.v22i3.917

Abstract

Entrepreneurship is a government program aimed at reducing unemployment and improving welfare. It is also targeted at universities to create independent and entrepreneurial graduates who can become a driving force in running their own businesses and creating jobs for themselves and others. The objective of this study is to assess the entrepreneurial behavior of students in Surabaya who have received entrepreneurship education. The study sample consisted of 103 students selected through purposive sampling based on specific criteria.  The data was analyzed using Smart-PLS software. The results indicate that attitude has a positive and significant impact on perceived desirability, which in turn has a positive and significant impact on entrepreneurial intention. Additionally, attitude has a direct positive and significant impact on entrepreneurial intention, as well as an indirect positive and significant impact through perceived desirability. Perceived Desirability acts as a mediator variable between Attitude and Entrepreneurial Intention. Entrepreneurship is closely linked to planned and actual action. This research model is based on the TPB and SEE models. However, due to limitations in the integration model and this study, the measurement of entrepreneurial behavior is still limited to Entrepreneurial Intention. Therefore, future research should focus on measuring entrepreneurial behavior at the level of direct implementation of entrepreneurial activities  Keywords: attitude, perceived desirability, entrepreneurial intention
Impact of IT identity and data privacy on mobile telemedicine use: A UTAUT perspective Vaddhano, Nyana; Tulipa, Diyah
Manajemen dan Bisnis Vol 23, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Department of Management - Faculty of Business and Economics. Universitas Surabaya.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mabis.v23i2.832

Abstract

The purpose of this study is to identify potential determinants of the intention to use mobile telemedicine applications. We gathered a total of 187 responses from smartphone users who expressed interest in utilizing Halodoc mobile telemedicine application. This study analyzed the acquired data using PLS-SEM and employed Importance-Performance Mapping (IPMA) to propose possible managerial enhancements for developers of mobile telemedicine applications. Performance expectancy and facilitating conditions have a substantial impact on users' attitude toward mobile telemedicine applications, according to the findings of the study. Usage intention is not directly influenced by performance expectancy or facilitating conditions. While effort expectancy has no effect on attitude, it has a substantial impact on usage intention. The impact of social influence on attitude and behavioral intention is predominantly positive. Data privacy, in contrast to IT identity, does not have a positive impact on usage intention. In general, a favorable attitude toward the application positively influences the user's intent to use mobile telemedicine applications.
PERSIAPAN PENINGKATAN TAHAPAN USAHA SEBAGAI EKSPORTIR PADA UKM SAMBEL PECEL BU PARIYEM MADIUN Rachmawati, Dyna; Anggorowati, Adriana Anteng; Joewono, Andrew; Tulipa, Diyah; Suseno, Thomas Putut Indarto; Indrawati, Chatarina Dian; Dani, Robik Anwar; Pranjoto, Hartono; Gunawan, Ivan
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 9 No 1 (2025): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v9i1.5590

Abstract

Sambel Pecel Bu Pariyem sudah menjalankan kegiatan usahanya lebih dari 3 tahun. Usaha ini dimulai oleh ibu Pariyem yang menjual nasi pecel, kemudian usahanya berkembang dengan membuat sambel pecel. Sambel pecel Bu Pariyem berbeda dengan sambel pecel pada umumnya, karena jenisnya kering dan tidak berminyak. Hasil diskusi awal Tim Abdimas dengan ibu Lestari pemilik Sambel pecel Bu Pariyem mengerucut pada tujuan utama abdimas ini yaitu untuk persiapan menuju ekspor. Kemudian hasil diskusi mendalam menyimpulkan terdapat dua permasalahan: 1) adanya permintaan konsumen untuk kemasan sambel pecel sekali konsumsi yang belum dapat dipenuhi, dan 2) penggunaan media sosial sebagai sarana pemasaran yang belum. Solusi, kegiatan dan hasilnya untuk permasalahan pertama adalah i) pengembangan bisnis dengan diversifikasi kemasan produk, kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan mesin pengemasan otomatis dan pelatihan serta pendampingan penggunaan mesin. Hasil kegiatan ini adalah sambel pecel dengan tersedianya mesin pengemasan sachet, peningkatan ketrampilan penggunaan dan pemeliharaan mesin. ii) Peningkatan standar mutu, kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan dan pendampingan standar mutu pangan. Hasil kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan mengenai HACCP. Dan iii) peningkatan tata kelola keuangan, kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan dan pendampingan penghitungan biaya produksi dan harga jual. Hasil kegiatan ini adalah harga jual sesuai riset pasar dan peningkatan efisiensi biaya produksi. Sedangkan solusi untuk permasalahan kedua adalah pengembangan pemasaran produk. Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan dan pengembangan omnichannel. Hasil kegiatan ini adalah penawaran ke beberapa toko oleh-oleh di Surabaya, aktivasi e-commerce Shopee, dan penyamaan nama dalam medsos.
PENGARUH SOCIAL PRESENCE DAN SCARCITY TERHADAP IMPULSE BUYING MELALUI EMOTION PADA LIVE STREAMING E-COMMERCE SHOPEE LIVE Tedry, Antonius Kevin; Tulipa, Diyah
Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 19 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/pemasaran.19.1.31-45

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari Social Presence dan Scarcity terhadap Impulse Buying melalui Emotion dalam konteks live streaming e-commerce Shopee Live. Jumlah responden yang berhasil diperoleh dan diolah datanya sebesar 137 responden. Responden penelitian adalah berusia 17 tahun ke atas, domisili di Surabaya, pengguna Shopee Live dalam 3 bulan terakhir, dan pernah membeli produk fashion atau aksesoris. Alat yang dipakai untuk proses pengolahan data adalah pendekatan model struktural dengan teknik Partial Least Square (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Emotion memediasi hubungan antara Social Presence dan Impulse Buying. Selain itu, Emotion juga memediasi hubungan antara Scarcity dan Impulse Buying.
PEMBENTUKAN KOMUNITAS YOUTH ENTREPRENEURIAL ACCELERATION CENTER (YEAC) SEBAGAI USAHA AKSELERASI WIRAUSAHA MUDA MAHASISWA FAKULTAS KEWIRAUSAHAAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA DALAM MENGHASILKAN PRODUK INOVATIF Rahmawati, Veronika; Tulipa, Diyah; Sancoko, Aldo Hardi
Journal Community Service Consortium Vol 2 No 2 (2021): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v2i2.3297

Abstract

Pengangguran telah menjadi persoalan bagi pemerintah dan masyarakat dari masa ke masa. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkenalkan dan membentuk wirausaha muda dalam perguruan tinggi, dimana melalui DRPM menyelenggarakan Hibah Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK). Industri kreatif untuk mahasiswa menjadi andalan dalam menciptakan wirausaha muda untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain. Menjawab tantangan tersebut Fakultas Kewirausahaan Unika Widya Mandala Surabaya melalui Hibah PPK multiyears (2019-2021) melakukan akselerasi pembentukan wirausahan muda dengan memberikan pembekalan secara konseptual, manajerial dan praktik untuk menghasilkan produk yang inovatif. Tenant mahasiswa dibina dan dikembangkan dalam komunitas akselerasi pengembangan wirausaha muda yaitu Youth Entrepreneurial Acceleration Center (YEAC) Tahapan akselerasi terbagi ke dalam dua tahapan yaitu seleksi tenant dan pelaksanaan. Tahap seleksi berujuan memperoleh tenant yang membentuk usaha secara mandiri mapun kelompok yang akan dibina. Tenant dikelompokkan dalam bidang bisnis sesuai dengan usaha yang akan dilakukan. Tahapan pelaksanaan dilakukan melalui empat tahapan utama yaitu (1) Coaching (2) Pengayaan dengan materi VPD (Value Proposition Design) agar tenant mahasiswa mengetahui proposisi nilai ide bisnis yang dibuat dan BMC (Business Model Canvas) agar dapat menggambarkan model bisnis (3) Pengembangan Produk dan Jaringan (4) Virtual Expo . Selama proses dalam tahapan pelaksanaan tenant mahasiswa didampingi oleh para praktisi yang membantu mengarahkan dan mengembangkan proyek usaha tenant mahasiswa. PPK selama kurun waktu 2 tahun telah membina 23 kelompok bisnis. Tenant dikelompokkan ke dalam tiga bidang : Cullinary Art, Digital Art dan Fashion and Innovation. Tahun pertama sebanyak 14 tenant yang terdiri 7 kelompok proyek bisnis telah mandiri. Sementara 4 kelompok bisnis yang terdiri dari 8 tenant mahasiswa masih perlu pembinaan dan dilanjutkan pada pelaksanaan tahun kedua. Tahun kedua pembinaan dilakukan terhadap kelompok usaha yang belum mandiri pada tahun pertama ditambah dengan kelompok bisnis baru dalam komunitas. Jumlah tenant pada tahun kedua sebanyak 42 mahasiswa yang tergabung dalam 16 kelompok proyek usaha. PPK melalui pembentukan komunitas YEAC dengan berbagai program dapat mengakselerasi terbentuknya wirausaha muda atau start-up business di kalangan mahasiswa dengan menghasilkan kelompok usaha yang mandiri.
PEMBENTUKAN KOMUNITAS YOUTH ENTREPRENEURIAL ACCELERATION CENTER (YEAC) SEBAGAI USAHA AKSELERASI WIRAUSAHA MUDA MAHASISWA FAKULTAS KEWIRAUSAHAAN UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA DALAM MENGHASILKAN PRODUK INOVATIF Rahmawati, Veronika; Tulipa, Diyah; Sancoko, Aldo Hardi
Journal Community Service Consortium Vol 1 No 2 (2020): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v1i2.3304

Abstract

Pengangguran telah menjadi persoalan bagi pemerintah dan masyarakat dari masa ke masa. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkenalkan dan membentuk wirausaha muda dalam perguruan tinggi, dimana melalui DRPM menyelenggarakan Hibah Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK). Industri kreatif untuk mahasiswa menjadi andalan dalam menciptakan wirausaha muda untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain. Menjawab tantangan tersebut Fakultas Kewirausahaan Unika Widya Mandala Surabaya melalui Hibah PPK multiyears (2019-2021) melakukan akselerasi pembentukan wirausahan muda dengan memberikan pembekalan secara konseptual, manajerial dan praktik untuk menghasilkan produk yang inovatif. Tenant mahasiswa dibina dan dikembangkan dalam komunitas akselerasi pengembangan wirausaha muda yaitu Youth Entrepreneurial Acceleration Center (YEAC) Tahapan akselerasi terbagi ke dalam dua tahapan yaitu seleksi tenant dan pelaksanaan. Tahap seleksi berujuan memperoleh tenant yang membentuk usaha secara mandiri mapun kelompok yang akan dibina. Tenant dikelompokkan dalam bidang bisnis sesuai dengan usaha yang akan dilakukan. Tahapan pelaksanaan dilakukan melalui empat tahapan utama yaitu (1) Coaching (2) Pengayaan dengan materi VPD (Value Proposition Design) agar tenant mahasiswa mengetahui proposisi nilai ide bisnis yang dibuat dan BMC (Business Model Canvas) agar dapat menggambarkan model bisnis (3) Pengembangan Produk dan Jaringan (4) Virtual Expo . Selama proses dalam tahapan pelaksanaan tenant mahasiswa didampingi oleh para praktisi yang membantu mengarahkan dan mengembangkan proyek usaha tenant mahasiswa. PPK selama kurun waktu 2 tahun telah membina 23 kelompok bisnis. Tenant dikelompokkan ke dalam tiga bidang : Cullinary Art, Digital Art dan Fashion and Innovation. Tahun pertama sebanyak 14 tenant yang terdiri 7 kelompok proyek bisnis telah mandiri. Sementara 4 kelompok bisnis yang terdiri dari 8 tenant mahasiswa masih perlu pembinaan dan dilanjutkan pada pelaksanaan tahun kedua. Tahun kedua pembinaan dilakukan terhadap kelompok usaha yang belum mandiri pada tahun pertama ditambah dengan kelompok bisnis baru dalam komunitas. Jumlah tenant pada tahun kedua sebanyak 42 mahasiswa yang tergabung dalam 16 kelompok proyek usaha. PPK melalui pembentukan komunitas YEAC dengan berbagai program dapat mengakselerasi terbentuknya wirausaha muda atau start-up business di kalangan mahasiswa dengan menghasilkan kelompok usaha yang mandiri.
Identification of Product Value, Packaging Design, and Marketing Communication of MSMEs in Karah, Jambangan – Surabaya Tulipa, Diyah; Mettan, Santho Vlennery; Simmamora, Agatha Liney
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 5 No 4 (2025): JPMI - Agustus 2025
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.3538

Abstract

UMKM berkontribusi mengurangi pengangguran di Indonesia. Namun, banyak UMKM mengalami stagnasi pertumbuhan dan pengembangannya. Pemerintah mencanangkan berbagai program untuk mendorong UMKM naik kelas, sebagaimana diamanatkan dalam Perpres No. 2 Tahun 2022. Kelurahan Karah telah melakukan pembinaan terhadap beberapa UMKM, meskipun masih banyak yang belum tertangani. Masalah UMKM Karah adalah pengelolaan masih tradisional dan belum mengenal pengelolaan modern. Hal ini memberikan dampak produk yang dihasilkan UMKM masih sangat terbatas, penjualannya juga masih di sekitar tempat tinggal pelaku UMKM. Kegiatan yang sudah dijalankan dalam membantu UMKM  berkembang dan menjawab persoalan yang muncul adalah (1) ceramah mengenai mindset berwirausaha (2) kurasi untuk menemukan nilai produk (3) pelatihan pemilihan kemasan dan pembuatan label kemasan (4) Pelatihan pembuatan konten pemasaran digital. Output dari kegiatan-kegiatan dalam pelatihan ini adalah dari masing-masing UMKM dapat menemukan nilai produk yang diunggulkan dan akan dikomunikasikan kepada konsumen, kemasan dan labelling produk UMKM yang menarik dan konten pemasaran digital untuk diunggah di IG sebgai sarana promosi. Kegiatan awal diikuti oleh 16 UMKM, berdasarkan seleksi hanya 6 UMKM yang dapat dibina agar menjadi pilot project. Pembinaan dilakukan bersama-sama tim dari UKWMS dengan pihak Kelurahan Karah. Tujuannya agar kelurahan mampu mengkoordinir UMKM yang telah dibina untuk meneruskan kepada UMKM lainnya di Kelurahan Karah.