Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Integrasi Kearifan Lokal Pada Pembelajaran IPS SMP di Indonesia Primanisa Inayati Azizah; Happri Novriza Setya Dhewantoro; Asyhar Basyari
Langgong: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/langgong.v2i1.2264

Abstract

Kajian mengenai integrasi kearifan lokal pada pembelajaran IPS di Indonesia telah popular sejak tahun 2013, dimana diberlakukan Kurikulum 2013. Namun begitu kajian sistematis yang membahas bagaimana pengintegrasian kearifan lokal pada pembelajaran IPS di SMP dilakukan dan apakah hasil yang didapatkan dari pengintegrasian tersebt belum banyak dibahas. Penelitian ini berusaha menyampaikan Sistematic Literature Review dari 22 artikel mengenai implementasi integrasi kearifan lokal pada pembelajaran IPS SMP di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan penelitian tentang integrasi kearifan lokal pada pembelajaran IPS di SMP mayoritas dilaksanakan di Propinsi Jawa Barat dan Bali. Materi pembelajaran pada tingkat SMP fleksibel diintegrasikan dengan nilai kearifan lokal setempat, dan bentuk integrasi dengan pembelajaran IPS SMP mayoritas dilakukan pada materi pembelajaran
MEMBACA TEKS BERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SISWA PADA PROGRAM KAMPUS MENGAJAR ANGKATAN 4 Primanisa Inayati Azizah; Happri Novriza Setya Dhewantoro; Asyhar Basyari
Langgong: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/langgong.v2i2.2265

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan membaca teks berita untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa kelas VIII di SMP Tamansiswa Nanggulan yang dilakukan oleh Mahasiswa Kampus Mengajar angkatan 4. Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus ini memiliki subjek penelitian 13 siswa kelas VIII SMP Tamansiswa Nanggulan. Kegiatan dilakukan pada bulan Oktober-November 2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kegiatan ini siswa diminta untuk memilih teks berita sendiri, membacakan teks berita di depan kelas dan memahami komponen what, when, where, who dan how (5W 1H) pada teks berita. Pada akhir kegiatan ini diketahui semakin banyak siswa yang mampu memahami teks, dan membacakannya, sehingga membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan literasinya.
Implementasi Program Sekolah Adiwiyata Di SMA N 11 Yogyakarta Azizah, Primanisa Inayati; Wibowo, Satriyo; Putri, Rizka Aprilia
Almufi Jurnal Pendidikan Vol 3 No 3: Desember (2023)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan lingkungan hidup sangat strategis dilaksanakan di sekolah-sekolah. Salah satunya adalah SMA N 11 Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang bagaimanakah pelaksanaan program adiwiyata di SMA N 11 Yogyakarta.  Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, metode penelitian yang dijalankan adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah seluruh warga sekolah, sedangkan partisipan adalah guru-gutu yang terlibat langsung pada pelaksanaan program adi wiyata. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan observasi yang dilakukan di lingkungan sekolah, kemudiand ata dianalisis menggunakan teknik analisis data interaktif yang dikembangkan oleh Miles, Huberman, dan Saldana(2014) yang meliputi tahapan kondensasi data, data display, dan penarikan kesumpulan. Hasil penelitian menunjukkan SMA N 11 Yogyakarta adalah salah satu sekolah yang menjadi percontohan pelaksanaan program sekolah adi wiyata di Yogyakarta. Nilai peduli lingkungan telah nampak pada visi misi sekolah, kemudian teraktualisasikan dalam beragam kegiatan di sekolah. Tiga kegiatan ikonik diantaranya adalah adanya instalasi pengolahan air hujan menjadi air minum, budidaya lebah trigona/klanceng, dan juga greenhouse multifungsi. Selama sekolah ini menjalankan program adiwiyata, sekolah telah merasakan manfaatnya, yaitu dimana siswa memiliki kesadaran lingkungan yang lebih baik.
Enhancing learning outcomes of Social Studies with Numbered Head Together: case at SMP Negeri 6 Yogyakarta Hutami, Trapsila Siwi; Azizah, Primanisa Inayati
JIPSINDO Vol. 11 No. 1 (2024): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v11i1.71016

Abstract

Learning outcomes play a crucial role in the educational process as they serve as indicators of students' learning success, often expressed in the form of grades or scores. However, at SMP Negeri 6 Yogyakarta, the social studies learning outcomes, particularly in the knowledge aspect, have not reached their full potential and require enhancement. One approach to address this issue is by implementing the Numbered Head Together learning method. This research project aims to assess the impact of the Numbered Head Together Method on improving social studies learning outcomes, specifically in the knowledge domain, within class VII C at SMP Negeri 6 Yogyakarta during the 2022/2023 academic year. The study adopts a Classroom Action Research (PTK) design and involves 32 grade VII C students as research participants. The research process consists of two cycles, encompassing planning, implementation, observation, and reflection. Data collection methods include both tests and non-tests, with instruments such as written tests, performance appraisal sheets, and product appraisal sheets. Data validity is ensured through the triangulation method technique. Qualitative analysis techniques, including data reduction, data presentation, and conclusion/verification, were used to analyze the research data. The results demonstrate the positive impact of implementing the Numbered Head Together method on social studies learning outcomes in class VII C at SMP Negeri 6 Yogyakarta. Notably, there was a consistent increase in the percentage of students achieving social studies learning outcomes of KKTP≥80 throughout the cycles. Additionally, this research project contributed to enhancing students' skills in critical discussions and the creation of mind maps.
The impact of the campus teaching program on social sciences education students Universitas Negeri Yogyakarta: An interpretative phenomenological analysis Azizah, Primanisa Inayati
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jwuny.v6i2.64957

Abstract

Asistensi Mengajar di satuan Pendidikan atau popular disebut Kampus Mengajar (KM) merupakan satu program dalam kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sejak dijalankan pada pertengahan tahun 2021, program ini banyak diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia, termasuk mahasiwa Program Studi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial Hukum dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman terkait bagaimanakah dampak keikutsertaan mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS UNY pada pengembangan kompetensi mereka sebagai calon guru. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, menggunakan metode penelitian fenomenologi. Partisipan adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS UNY yang terdaftar sebagai peserta program KM, dan telah selesai melaksanakan program KM. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam, data kemudian dianalisis menggunakan teknik interpretative phenomenological analysis. Hasil penelitian menjelaskan bila mahasiswa program studi Pendidikan IPS UNY yang mengikuti program Kampus Mengajar memiliki pengalaman mengembangkan kemampuan sebagai calon guru selama mengikuti penugasan di satuan pendidikan tempat bertugas. Kompetensi pedagogis didapatkan terkait bagaimana mahasiswa memahami dan berkomunikasi dengan siswa. Pengembangan kompetensi profesional didapatkan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Kompetensi sosial mahasiswa dikembangkan melalui interaksi sosial yang dilakukan dengan warga sekolah, serta kompetensi pribadi dikembangkan dengan menempatkan diri dengan baik, berpakaian dengan baik, dan memberikan teladan sikap yang baik pada siswa di sekolah.
Developing an Interdisciplinary Hypothetical Inquiry learning model to enhance students' higher-order thinking and computational thinking skills Septiantoko, Riko; Saliman, Saliman; Sudrajat, Sudrajat; Hartati, Yumi; Azizah, Primanisa Inayati
JIPSINDO Vol. 12 No. 1 (2025): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v12i1.83566

Abstract

This study aims to develop an Interdisciplinary Hypothetical Inquiry (IHI) learning model that is (1) feasible and practical, and (2) determine the effectiveness of this model in improving undergraduate students' higher-order thinking skills (HOTS) and computational thinking skills (CTS) in solving social problems in social science (IPS) education study programs. This research uses a design and development research approach which includes six stages: (1) problem identification, (2) goal description, (3) product design and development, (4) product testing, (5) evaluation of test results, and (6) communication of results. The development of the IHI learning model was tested through (1) feasibility tests by expert lecturers in the field of education, evaluation experts, and social science experts; (2) practicality test through observation of learning implementation and responses from lecturers and student users; and (3) effectiveness test using a quasi-experimental method with a sample of undergraduate students in Social Sciences Education, Yogyakarta State University. The research instruments include expert lecturer review and assessment sheets, HOT and CT test questions, observation sheets on the implementation of the IHI model, and user response questionnaires. The research results show that the IHI learning model (1) is feasible based on the assessment of expert lecturers; (2) practical with an implementation score of 4.54 (very practical), a lecturer response score of 3.9 (very practical), and a student response score of 4.5 (very practical); and (3) potentially effective based on the higher N-Gain HOTS and CTS values in the experimental class (0.63 and 0.56) compared to the control class (0.59 and 0.15), as well as the t-test results with significance value 0.00 (p < 0.05). The student-centered IHI learning model encourages collaboration and democratic learning through the stages: 1) problem orientation, (2) hypothesis brainstorming, (3) hypothesis development, (4) investigation design, (5) investigation data collection, (6) interpretation of investigation data, (7) reporting and communication of results. This research concludes that the IHI learning model is feasible, practical, and effective for increasing HOTS and CTS for students in the social studies education study program.
Analisis Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga Cut Intan Nabila dalam Perspektif Feminis Puteri, Tiara Ambarwani; Sholihah, Adinda Amanatus; Rahman, Rusyda Nasyita; Azizah, Primanisa Inayati
SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies Vol 5 No 1 (2025): June
Publisher : The Center for Gender and Children Studies, the Institute for Research and Communing Service, State Islamic Institute of Manado (IAIN) Manado, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/spectrum.v5i1.1421

Abstract

Studi ini mengkaji kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami oleh Cut Intan Nabila dengan pendekatan feminis. Kasus ini menggambarkan interaksi kekuasaan dalam keluarga yang dipenuhi dengan ketidaksetaraan gender dan pengaruh patriarki. Selama lima tahun berumah tangga, Cut Intan mengalami sejumlah tindakan kekerasan, baik fisik maupun psikologis, yang dilakukan oleh suaminya. Hal ini kemudian diketahui publik melalui rekaman video CCTV yang tersebar luas di media sosial. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif yang menggunakan pendekatan studi kasus, dan melakukan analisis kualitatif dengan sudut pandang feminis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen-elemen seperti budaya patriarki, ketergantungan ekonomi, dan rendahnya diferensiasi diri memiliki peran signifikan dalam memperburuk kekerasan yang dialami oleh korban. Penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan sistemik dan kesadaran kritis terhadap struktur kekuasaan untuk menangani KDRT dengan cara yang efektif.
Implementasi budaya Tepo Seliro sebagai wujud pembinaan karakter peserta didik Generasi Alpha dalam pembelajaran IPS Intania, Nur Indra; Fadilah, Setiani Nur; Sadewa, Alvin; Khafifah, Tia Nur; Melati, Ersa; Yulianti, Erna; Sahara, Alan; Azizah, Primanisa Inayati
JIPSINDO Vol. 8 No. 2 (2021): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v8i2.41967

Abstract

Tantangan pendidikan pada saat ini dan masa yang akan datang adalah upaya mempertahankan karakter generasi penerus bangsa yang digunakan sebagai pedoman, acuan dan tameng untuk mengantisipasi segala bentuk dampak negatif yang ditimbulkan dari perubahan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi budaya Tepo Seliro sebagai wujud pembinaan karakter peserta didik generasi Alpa dalam pembelajaran IPS.  Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kepustakaan. Terdapat beberapa rekomendasi mengimplementasikan budaya Tepo Seliro di sekolah untuk pembinaan karakter peserta didik generasi Alpha dalam pembelajaran IPS, diantaranya melakukan interaksi yang harmonis serta mengajarkan sikap persaudaraan dalam pembelajaran. Perilaku Tepo Seliro menanamkan sikap dan nilai luhur yang mampu membina karakter sosial peserta didik melalui kegiatan pembelajaran.Implementation of the Tepo Seliro culture as a form of character building for Generation Alpha students in social studies learningThe Challenge of education at this time and in the future is an effort to maintain the character of the nation's next generation which is used as a guide, reference and shield to anticipate all forms of negative impacts caused by changing times. This study aims to determine how the implementation of the Tepo Seliro culture as a form of character building for the Alpha generation of students in social studies learning. The method used in this research is literature study. There are several recommendations for implementing the Tepo Seliro culture in schools for character building for Alpha generation students in social studies learning, including carrying out harmonious interactions and teaching brotherhood in learning. Tepo Seliro's behavior instills noble attitudes and values that are able to foster the social character of students through learning activities.
OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER DI MASA PANDEMI DALAM MEMBENTUK GENERASI Z BERKARAKTER MENUJU ERA SOCIETY 5.0 Wahyuningrum, Rani Tri; Azizah, Primanisa Inayati
JIPSINDO Vol. 7 No. 2 (2020): JIPSINDO (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Indonesia)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jipsindo.v7i2.48358

Abstract

Pada masa pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan formal dalam upaya menanamkan pendidikan karakter bangsa. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kajian literatur dengan mencari referensi teori yang relevan dengan permasalahan yang ditemukan. Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari studi literatur. Studi literatur adalah cara yang dipakai untuk menghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian. Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, optimalisasi peran guru dalam pendidikan karakter di masa pandemi dalam membentuk generasi Z berkarakter yaitu melalui: (1) Kerjasama antara guru dan orang tua, (2) Penanaman nilai-nilai karakter pada setiap aktivitas pembelajaran, dan (3) pembinaan karakter secara daring  dan terus menerus. Pembelajaran daring yang menarik, menyenangkan, berbobot dan bermakna dapat menumbuhkan karakter pelajar Pancasila.  
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI MELALUI IMPLEMENTASI ASESMEN DIAGNOSTIK DI SMP Widiastuti, Anik; MR, Moh Irsyad Fahmi; Azizah, Primanisa Inayati; Kurniawan, Syamsul; Rohmah, Yunita Laila; Andjasmara, Adhietya Eka
Jurnal Wawasan Pendidikan Vol 5, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran berdiferensiasi masih belum sepenuhnya berjalan optimal dalam implementasinya di sekolah. Salah satu dasar yang dapat digunakan guru untuk merancang pembelajaran berdiferensiasi adalah dengan melakukan asesmen diagnostic. Penelitian ini bertujuan untuk menggali implementasi asesmen diagnostik untuk optimalisasi pembelajaran berdiferensiasi di SMP. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian dilakukan di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 2025/2026. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi kepada guru IPS SMP kelas VII, VIII, dan IX. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) implementasi asesmen diagnostik untuk optimalisasi pembelajaran berdiferensiasi dilakukan melalui tahapan persiapan dan perencanaan, pelaksanaan asesmen diagnostik, analisis hasil asesmen, penyusunan strategi pembelajaran berdiferensiasi, implementasi pembelajaran berdiferensiasi, serta refleksi dan penyesuaian disertai tujuan dan rincian kegiatan masing-masing tahapan; 2) Optimalisasi pembelajaran berdiferensiasi dilakukan dengan identifikasi kebutuhan belajar peserta didik melalui asesmen diagnostic yang disertai tindak lanjut sesuai kategori kebutuhan. Temuan penelitian dapat menjadi rekomendasi bagi guru agar melakukan asesmen diagnostic terlebih dahulu sebagai dasar dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi agar optimal, sehingga strategi pembelajaran yang diterapkan guru dapat memfasilitasi peserta didik dan sesuai dengan kebutuhan belajarnya.