Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

TANTANGAN BIROKRASI DI MASA PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF ADMINISTRASI PUBLIK Wieky Rusmanto
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 8: Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i8.1095

Abstract

Pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan termasuk birokrasi pemerintahan yang mana menjadi organisasi utama dalam memberikan pelayanan publik, didasarkan kepada hal tersebut artikel ini mengkaji mengenai bagaimana birokrasi menjalankan fungsinya di masa pandemi Covid-19 yang dilihat dari perspektif administrasi publik. Artikel ini merupakan artikel dengan jenis penelitian studi kepustakaan yang mana sumber data berasal dari sumber data sekunder seperti dari buku dan artikel jurnal. Hasil analisis menunjukan bahwa birokrasi di masa pandemi Covid-19 menghadapi 2 (dua) tantangan utama, yaitu bagaimana secara internal memastikan sumber daya yang ada dapat menjalankan kewajibannya sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dan secara internal bagimana birokrasi mampu memberikan pelayanan publik kepada masyarakat yang mana adanya batasan kondisi yang mengharuskan pemberian pelayanan publik didasarkan kepada protokol kesehatan Covid-19. Kondisi ini menjadi kesempatan bagi birokrasi untuk dapat menyusun berbagai cara alternatif guna memastikan pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat dapat berjalan dengan optimal.
EVALUASI KEBIJAKAN PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN KOTA / KABUPATEN DI WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT Wieky Rusmanto
Jurnal Ilmiah Magister Ilmu Administrasi Vol. 11 No. 2 (2017): JURNAL ILMIAH MAGISTER ILMU ADMINISTRASI - JIMIA
Publisher : Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia yang didasarkan pada UU No. 22 Tahun 1999 yang telah diubah menjadi UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pada tahun 2014 telah disempurnakan menjadi UU No. 23 Tahun 2014 dan disempurnakan kembali dengan UU No. 9 Tahun 2015. Hal ini merupakan landasan bagi pemerintah daerah dalam menjalankan roda pemerintahan di seluruh wilayah nusantara. Otonomi Daerah menciptakan ruang gerak yang lebih bebas dalam membuat kebijakan dan peraturan daerah yang melibatkan pihak-pihak terkait yang sesuai dengan pemahaman dan kebutuhan masyarakat masing-masing daerah tersebut. Dengan otonomi daerah diharapkan terjadi peningkatan pelayanan publik sekaligus memperbaiki kesejahteraan hidup masyarakat. Kajian ini menganalisa berbagai aspek yang ada kaitannya dengan pelayanan perizinan dan non perizinan di wilayah Provinsi Jawa Barat. Analisa dilakukan secara mendalam dan menghasilkan deskripsi kondisi eksisting pelayanan perizinan dan non perizinan di Kota/Kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Barat. Kata Kunci : Pelayanan Perizinan, Non Perizinan, Jawa Barat.
Kelayakan dan Strategi Pengembangan Potensi Wilayah dalam Mendorong Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Garut Utara Rusmanto, Wieky; Rochaeni, Atik; Meirina Djuwita, Tita; Mustiraya, Raya; Agustine, Ine; Noer Ikhsan, Fajar
REFORMASI Vol 14, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rfr.v14i1.5837

Abstract

The expansion of the region in West Java Province is considered very urgent considering the area is too large with a very large population. Likewise with Garut Regency, the difficulty of community accessibility and public services, especially in the North Garut area, so to overcome this it is necessary to expand the region/region. This study uses a SWOT analysis according to J. David Hunger Thomas L. Wheleen. With the aim of knowing what strategies can be done to develop the North Garut region when it becomes a preparation area for North Garut Regency. From the results of existing studies based on Law No. 23 of 2014 and PP No. 78 of 2007, the North Garut region is already in the capable category and is recommended to become an autonomous region. The regional development strategy that can be done is by utilizing the potentials that exist in the North Garut region such as tourism potential, agriculture, infrastructure, and optimizing the management of existing resources. Therefore, it is inseparable from the role of the organizers of the preparatory area later in formulating and implementing appropriate governance designs so that the development of the preparatory area of North Garut Regency can improve people's welfare and improve access to public services.AbstrakPemekaran wilayah di Provinsi Jawa Barat dinilai sudah sangat mendesak mengingat wilayah yang terlalu luas dengan jumlah penduduk yang sangat banyak. Begitu pula dengan Kabupaten Garut, kesulitannya aksesibilitas masyarakat dan pelayanan publik khususnya di wilayah Garut Utara, maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya pemekaran wilayah/daerah. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT menurut J. David Hunger Thomas L. Wheleen. Dengan tujuan untuk mengetahui strategi apa yang dapat dilakukan untuk mengembangkan wilayah Garut Utara ketika menjadi daerah persiapan Kabupaten Garut Utara. Dari hasil kajian yang ada berdasarkan UU No.23 Tahun 2014 dan PP No.78 Tahun 2007, wilayah Garut Utara sudah dalam kategori mampu dan direkomendasikan untuk menjadi daerah yang otonom. Adapun strategi pengembangan wilayah yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di wilayah Garut Utara seperti potensi wisata, pertanian, infrastruktur, dan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya yang ada. Maka dari itu, tidak terlepas peran penyelenggara daerah persiapan nantinya dalam merumuskan dan menerapkan desain tata kelola yang tepat guna agar pengembangan daerah persiapan Kabupaten Garut Utara dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan akses pelayanan publik.
Pelayanan Publik Berbasis Digital Pasca Pandemi Covid-19 di Kota Bandung Rusmanto, Wieky
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 4 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i4.3904

Abstract

Pelayanan publik di masa pandemi Covid-19 banyak diselenggarakan secara digital yang salah satu alasanya demi menghindari penyebaran Covid-19, pelayanan publik berbasis digital tersebut harus tetap diselenggarakan mengingat telah memberi banyak manfaat, didasarkan kepada permasalahan tersebut artikel ini mengkaji optimalisasi pelayanan publik yang diselenggarakan secara digital pasca Pandemi Covid-19 di Kota Bandung. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian yaitu optimalisasi pelayanan publik berbasis digital dapat dilakukan melalui beberapa langkah antara lain yaitu: Pertama, upaya menyusun keberlanjutan kebijakan pelayanan publik berbasis digital. Kedua, peningkatan kualitas aparatur pemerintah dalam aspek pemanfaatan teknologi informasi. Ketiga, pengadaan sarana dan infrastruktur penunjang pelayanan publik berbasis digital. Ketiga upaya tersebut diharapkan mampu mengoptimalkan pelayanan publik berbasis digital yang dilaksanakan di Kota Bandung
Implementasi Kebijakan Pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung Rusmanto, Wieky; Rochaeni, Atik; Djuwita, Tita Meirina; Agustine, Ine; Nuraeni, Siti; Charlia, Lia
REFORMASI Vol 14, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rfr.v14i2.6747

Abstract

This main purpose of this article is to explain how the one-stop integrated service carried out at the Investment and on One Stop Integrated Services Agency in Bandung Regency, which since the issuance of this one-stop service, still states that it is not good enough. This article is based on a qualitative descriptive research method. The data for the research was obtained from personal in-depth interviews with informants and secondary data sources. The results showed that even though a special agency was formed to handle licensing services, which were spread across several related agencies, the licensing process was still ineffective. In this article, it was found that the licenses issued were still awaiting verification from the relevant agencies. Furthermore, the success of one-stop integrated services is highly dependent on the efforts made by the Department itself, especially in establishing communication between agencies, and making clear channels for one-stop integrated services.AbstrakStudi ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pada pelayanan terpadu satu pintu  yang dilakukan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung yang sejak di keluarkannya Peraturan Daerah pelayanan terpatu tersebut masih ada  yang menyatakan kurang baik. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data pelatihan diperoleh dari wawancara mendalam dari informan dan sumber data lain yang bersifat sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sudah terbentuk dinas yang khusus menangani pelayanan perijinan yang tadinya tersebar di beberapa dinas instansi terkait, akan tetapi proses perijinan yang dilaksanakan masih belum efektif. Pada kajian ini ditemukan bahwa perijinan yang dikeluarkan masih menunggu verifikasi dinas terkait. Selanjutnya keberhasilan pelayanan terpadu satu pintu sangat tergantung dari upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas itu sendiri terutama dalam menjalin komunikasi antar dinas , dan membuat alur yang jelas bagi pelayanan terpadu satu pintu.
PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MEMBANGUN PELAYANAN PUBLIK PRIMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA BANDUNG Rusmanto, Wieky
Jurnal Progress Administrasi Publik Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Progress Administrasi Publik (JPAP)
Publisher : Program Studi Administrasi Publik, FISIP, Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jpap.v3i2.1144

Abstract

Developing the quality of Human Resources is essential to realizing excellent public services. Based on this understanding, this article intends to describe and analyze the process of developing Human Resources capacity in building excellent public services in Bandung. The research method used is a qualitative research method with a descriptive approach. The research results show that efforts to develop human resource capacity in realizing excellent public services are shown through three stages: First, building knowledge about public services for local government officials in the local government environment in Bandung City. Second, building skills in providing excellent service for citizens in Bandung. Third, building a friendly and service-oriented attitude and behavior for the regional government apparatus of Bandung. These three efforts are expected to be able to realize excellent service in the city of Bandung through the process of developing human resources for government officials in the regional government of the city of Bandung.   Keywords: Organizational Capacity; Human Resources; Public Services.
Analisis Deskriptif Branding dan Kemasan Produk Sarapan Sehat Bagi Pelaku UMKM Rusmanto, Wieky; Nurochman, R Maman; Permatasari, Arini; Yulasmana, Yoga; Ikasari, Anna Christina
Jurnal Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Manajemen, Akuntansi, Ekonomi (September)
Publisher : CV. Era Digital Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59066/jmae.v4i2.1694

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi branding dan kemasan produk sarapan sehat berharga terjangkau yang ditawarkan oleh pelaku UMKM di Kelurahan Baros, Cimahi Tengah. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi langsung dan dokumentasi visual untuk menilai logo, kemasan, warna, dan daya tarik visual produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kemasan menjadi faktor dominan yang memengaruhi persepsi konsumen sebesar 75%, diikuti kesesuaian rasa 65%, warna kemasan 60%, logo 50%, dan aspek visual keseluruhan 40%. Produk yang memiliki kemasan rapi, warna menarik, dan simbol visual jelas lebih cepat dilirik dan dipilih oleh konsumen. Namun sebagian UMKM masih menggunakan kemasan sederhana, logo minim identitas visual, dan belum memanfaatkan branding digital secara optimal. Keterbatasan pengetahuan desain, psikologi warna, dan konsistensi visual menjadi hambatan dalam meningkatkan daya tarik produk. Penelitian ini menegaskan bahwa inovasi logo, desain kemasan menarik, serta pemanfaatan media digital dapat meningkatkan minat beli, persepsi kualitas, dan daya saing produk sarapan sehat, sekaligus memperluas jangkauan pasar bagi UMKM.
Analisis Semiotika Konten Edukasi Pancasila di Tiktok dan Tanggapan Generasi Z di Indonesia Ikasari, Anna Christina; Dwitasari, Anita Theresia; Suroso, Bekti; Rusmanto, Wieky
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah derasnya arus globalisasi dan disrupsi digital, nilai Pancasila menghadapi tantangan dalam relevansi dan internalisasi di kalangan Generasi Z. Penelitian ini bertujuan mengkaji representasi nilai Pancasila dalam konten edukasi TikTok serta respons mahasiswa Generasi Z sebagai audiens utama. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes pada 10 konten TikTok bertema Pancasila, dilengkapi survei terbuka dan wawancara terhadap 35 mahasiswa dari berbagai jurusan perguruan tinggi. Analisis konten menunjukkan simbol-simbol nasional dan pesan kebangsaan hadir dalam tiga lapisan makna: denotasi, konotasi, dan mitologi. Hasil survei memperlihatkan 74,3% responden menilai konten mudah dipahami, 71,4% merasa pemahaman mereka bertambah, dan 62,9% menilai konten relevan dengan kehidupan mereka. Wawancara kualitatif mengungkap preferensi mahasiswa pada konten yang kreatif, singkat, dan sesuai tren digital. Uji t menunjukkan adanya peningkatan signifikan skor pemahaman sebelum dan sesudah menonton (p-value = 0,021). Hasil ini menegaskan bahwa TikTok memiliki potensi signifikan sebagai media edukasi ideologis, meskipun efektivitasnya sangat dipengaruhi oleh format dan strategi komunikasi yang digunakan. Penelitian ini menyarankan kolaborasi strategis antara institusi formal dan kreator konten untuk menghasilkan pesan ideologis yang substansial sekaligus menarik bagi generasi muda.