Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Effect of zinc supplementation on triglyceride and malondialdehyde levels: study on diabetic Wistar rats induced with streptozotocin Ryadinency, Resty; Hadisaputro, Suharyo; Rachmawati, Banundari
Medical Journal of Indonesia Vol 27, No 2 (2018): June
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.971 KB) | DOI: 10.13181/mji.v27i2.1417

Abstract

Background: Diabetes mellitus is associated with increased blood glucose and triglyceride levels, which can lead to an oxidative stress. Zinc (Zn) is a micronutrient that has antioxidant properties and involved in lipid and glucose metabolism. This study aimed to evaluate the effect of zinc on the levels of fasting blood glucose (FBG), triglycerides (TG), and malondialdehyde (MDA) in male diabetic Rattus norvegicus Wistar rats.Methods: Diabetes was induced by intraperitoneal (i.p.) injection of 40 mg/kg BW streptozotocin (STZ) and confirmed by FBG level higher than 200 mg/dL after 2 weeks. The rats were randomly divided into three groups: control group (STZ), treatment I (STZ + zinc 5 mg/kg BW), and treatment II (STZ + zinc 10 mg/kg BW). Zinc was administered by oral gavage for 30 days. At the end of the experiment, levels of FBG, TG, and MDA were measured. Data were analyzed using paired t-test or Wilcoxon test as appropriate.Results: Supplementation of 5 mg/kg zinc significantly decreased the levels of FBG (pre-intervention: 328.95±70.90 mg/dL, post-intervention: 144.35±34.27 mg/dL, p<0.05), TG (pre-intervention: 252.48±26.30 mg/dL, post-intervention: 147.90±12.18 mg/dL, p<0.05), and MDA (pre-intervention: 12.11±6.46 nm/mL, post-intervention: 4.75±2.34 nm/mL, p<0.05). Moreover, supplementation of 10 mg/kg zinc decreased the levels of TG (pre-intervention: 275.62±56.25nm/mL, post-intervention: 165.58±22.63 nm/mL, p<0.05) and MDA (pre-intervention: 13.08±6.60 nm/mL, post-intervention: 5.08±2.40 nm/mL, p<0.05).Conclusion: Supplementation of zinc significantly reduced the levels of FBG, TG, and MDA in diabetic rats.
FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BATITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA BARAT KOTA PALOPO TAHUN 2019 Kadang, Hafsah Citra; Ryadinency, Resty; Irawati, Ayu
Infokes Vol 10 No 1 (2020): Jurnal Info Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.315 KB) | DOI: 10.30643/info kesehatan.v10i1.126

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan kondisi kronis terganggunya pertumbuhan dengan  pemberian asupan protein yang kurang, ASI yang tidak diberikan secara eksklusif dan adanya BBLR. Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2018 cukup tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting pada batita umur 12-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat Kota Palopo Tahun 2019. Metode penelitian observasional dengan pendekatan case control dan dilaksanakan pada bulan Juni 2019. Populasi dalam penelitian ini yaitu 90 batita di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat Kota Palopo Tahun 2019, yang terdiri dari 45 kasus dan 45 kontrol. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Pengumpulan data melalui kuesioner dan food recall 2 x 24 jam. Data  diolah  menggunakan program SPSS versi 20 dan Nutrisurvey 2005 dan dianalisis dengan uji odds ratio (OR) serta disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian dengan analisis bivariat didapatkan faktor risiko penelitian menunjukan bahwa asupan protein dengan kejadian stunting (OR = 9,750), riwayat ASI eksklusif dengan kejadian stunting (OR = 3,368), dan BBLR dengan kejadian stunting (OR = 4,333). Kesimpulan dari penelitian ini adalah asupan protein, riwayat ASI eksklusif, dan BBLR merupakan faktor risiko stunting di wilayah kerja Puskesmas Wara Barat Kota Palopo tahun 2019.    
Studi deskriptif kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan stunting di Kabupaten Majene Resty Ryadinency; Andi Misnawati
Darussalam Nutrition Journal Vol 3, No 2 (2019): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v3i2.3520

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang prevalensinya secara antropometri mencerminkan kekurangan gizi kronis jangka panjang dan kegagalan pertumbuhan linier. Stunting pada balita diakibatkan dari kekurangan gizi kronis khususnya pada 1.000 HPK sehingga anak menjadi sangat pendek pada usianya. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kejadian stunting pada balita di Kabupaten Majene. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 116 balita. Penelitian dilakukan di Kabupaten Majene pada tahun 2019. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan formulir food recall 24 jam.  Penelitian ini menunjukkan terdapat 43 (74,1%) ibu balita dengan riwayat antenatal care (ANC) lengkap, terdapat 33 (56,9%) ibu balita dengan tinggi badan normal. Terdapat 52 (89,7%) balita dengan berat badan lahir normal, terdapat 57 (98,3%) balita dengan asupan energi kurang, terdapat 31 (53,4%) balita dengan asupan protein yang cukup, terdapat 56 (96,6%) balita dengan asupan seng yang kurang. Secara umum riwayat antenatal care dan tinggi badan ibu termasuk dalam kategori normal. Karakteristik balita yang berkaitan dengan kejadian stunting sebagian besar termasuk dalam kategori kurang.
Relationship of Knowledge, Skills, and Cadre's Guidance with The Cadre's Activeness in Family Nutrition Support at Puskesmas Barana North Belopa in 2017 Wahyu Hidayat; Resty Ryadinency; Jumraini Jumraini
Journal of Health Science and Prevention Vol. 3 No. 3S (2019): Spesial Issue
Publisher : State Islamic University of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.972 KB) | DOI: 10.29080/jhsp.v3i3S.289

Abstract

Posyandu cadres are community members who are willing, able and have time to organize Posyandu activities in a voluntary way. Factors associated with the liveliness of Posyandu are cadre's knowledge, skills and supervision. These factors can determine the activeness of community helath center cadres (Posyandu) to family nutrition support. This study was observational with cross-sectional design, the population in this study were all cadres in 9 units Posyandu in the work area of Puskesmas Barana North Belopa Luwu Regency. Sampling was total sampling, which were 45 respondents. Data collection used questionnaires. The data collected were then processed and analyzed using univariate and bivariate analysis chi-squre test using statistic program (SPSS) 20. The table was presented in a 2x2. An univariate analysis was to find frequency distribution, in which bivariate analysis showed a correlation between knowledge and cadre's liveliness in supporting family nutrition improvement (p = ,000). There is a relationship between skill and cadre's liveliness in family nutrition support (p =,000), there is a relationship between cadre's guidance and cadre's activeness in family nutrition support (p = ,014). There is a relationship of knowledge, skills, and cadre's guidance with the cadre's activeness in family nutrition support at Puskesmas Barana North Belopa in 2017
Faktor risiko kejadian stunting pada balita di kota palopo Nurlaeli Nurlaeli; Resty Ryadinency; Ayu Irawati
Darussalam Nutrition Journal Vol 6, No 1 (2022): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v6i1.5637

Abstract

 Background: Stunting is a chronic condition showing a disruption of growth due to the last of ANC examination, breast milk not given exclusively, and toddlers not given the complementary feeding. Objective: To determine the factors contributing to the incidence of stunting in toddlers aged 12-36 months in the working area of Wara Public Health Centre, Palopo in 2020. Method: This study used an observational study method with a case-control approach. The population in this research was 96 toddlers in the working area of Wara Public Health Centre, Palopo in 2020, which is composed of 48 cases and 48 controls. Sampling technique used was a purporsive sampling. Data were collected through questionnaire. The data that had been collected then processed and assessed by using SPSS version 20 and analyzed using the odds ratio (OR) test and presented in the form of frequency distribution tables. Result: From the bivariate analysis, it was found out that risk factors research shows that the ANC history and the incidence of stunting (OR = 9.471), An exclusive breastfeeding history and incidence of stunting (OR = 3.975), and complementary feeding history and the incidence of stunting (OR = 5.160). Conclusion: The history of the ANC, a history of exclusive breastfeeding and history of Complementary Feeding are the risk factors for stunting in the working area of Wara Public Health Centre, Palopo in 2020. AbstrakLatar belakang: Stunting merupakan kondisi kronis terganggunya pertumbuhan dengan pemeriksaan ANC yang tidak lengkap, ASI yang tidak diberikan secara eksklusif dan balita yang tidak diberikan MP-ASI. Tujuan: untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 12- 36 bulan di wilayah kerja puskesmas wara kota palopo tahun 2020. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini yaitu 96 balita di wilayah kerja puskesmas wara kota palopo tahun 2020, yang terdiri dari 48 kasus dan 48 kontrol. Variabel yang diteliti adalah Riwayat ANC, Riwayat ASI Eksklusif, dan Riwayat MP-ASI. Teknik pengambilan sampel yaitu purporsive sampling. Pengumpulan data melalui kuesioner. Uji statistik yang di gunakan adalah uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa riwayat ANC dengan kejadian stunting (p = ,003, OR = 9,471), riwayat ASI eksklusif dengan kejadian stunting (p = ,003, OR = 3,975), dan riwayat MP-ASI dengan kejadian stunting (p = ,004, OR = 5,160). Kesimpulan: Riwayat ANC, riwayat ASI eksklusif dan riwayat MP-ASI merupakan faktor risiko stunting di wilayah kerja Puskesmas Wara Kota Palopo tahun 2020
Determinan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Kota Palopo Resty Ryadinency; Suwandi N Suwandi N; Try Ayu Parmawati
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 8, No 1 (2021): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v8i1.3731

Abstract

Masalah stunting adalah gambaran keadaan sosial ekonomi masyarakat diakibatkan oleh keadaan gizi kronis. Salah satu permasalahan gizi pada balita di Palopo adalah stunting. Angka stunting di Palopo cukup tinggi yang diderita pada umumnya balita di bawah 3 tahun yang tersebar pada beberapa kecamatan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi determinan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Kota Palopo. Penelitian ini menggunakan desain case control. Penentuan sampel menggunakan rumus lameshow didapatkan jumlah sampel 65 kasus dan 65 kontrol di Kota Palopo, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Determinan yang diteliti adalah berat badan lahir, riwayat ANC, tinggi badan ibu, jumlah balita dalam keluarga, jumlah anggota keluarga, penghasilan keluarga. Data dianalisis dengan nilai odd ratio. Hasil penelitian menunjukkan berat badan lahir rendah (OR = 8,54), ANC (OR = 6,75), jumlah anggota keluarga (OR = 1,07), penghasilan keluarga (OR = 27,0) merupakan determinan kejadian stunting. Tinggi badan ibu (OR =  0,32), jumlah balita dalam keluarga (OR = 0,51) bukan merupakan determinan kejadian stunting. Perlu adanya kerjasama lintas sector dalam upaya pencegahan stunting di Kota Palopo.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Pencegahan Covid-19 pada Siswa SMAN 7 Luwu Timur Tahun 2021: Relationship between Knowledge and Attitude with Covid-19 Prevention Measures for Students of SMAN 7 East Luwu in 2021 Nilawati Uly; Resty Ryadinency; Izhak; Zamli; Sinta Hikma
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 8: AUGUST 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i8.2683

Abstract

Latar Belakang: Virus corona atau covid-19 muncul pertama kali di Wuhan 2019 yang merupakan ibu kota Provinsi Hubei, China. Virus corona diidentifikasi memiliki homolog dengan Middle East Respiratory Syndrome (MERSCoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) Tindakan pencegahan dan mitigasi merupakan kunci penerapan di pelayanan kesehatan dan masyarakat Pengetahuan tentang pencegahan penyakit covid-19 merupakan hal yang sangat penting agar tidak menimbulkan peningkatan jumlah kasus penyakit covid-19 yang terlalu cepat. Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan covid-19 pada siswa SMAN 7 Luwu Timur tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMAN 7 Luwu Timur tahun 2021. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan rumus lemeshow dengan teknik stratified proportional sampling, didapatkan 163 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner dan observasi. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis menggunakan computer program Microsoft Exel dan program statistik SPSS versi 20. Analisis data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi freskuensi, analisis bivariat dengan uji Chi-square. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan tindakan pencegahan covid-19 (p=,003) dan hubungan sikap dengan tindakan pencegahan covid-19 (p=,019). Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan covid-19 pada siswa SMAN 7 Luwu Timur tahun 2021
Hubungan Sanitasi Lingkungan Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Pararra Kecamatan Sabbang Tahun 2021: Relationship between Family Environmental Sanitation and Stunting Incidents in Toddlers in Pararra Village, Sabbang District in 2021 Resty Ryadinency; Izhak; Nilawati Uly; Zamli; Rahma Ayu Kinanti
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 8: AUGUST 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i8.2684

Abstract

Latar belakang: Stunting adalah kondisi balita yang memiliki tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur.Adapun penyebab stunting secara langsung yaitu asupan nutrisi yang tidak memadai dan penyakit infeksi dan penyebab stunting secara tidak langsung yaitu berasal dari faktor ketahanan pangan keluarga, pola asuh, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan yang tidak memadai mencakup air dan sanitasi lingkungan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan keluarga dengan kejadian Stunting pada balita di Desa Pararra Kecamatan Sabbang Tahun 2021. Metode: Desain penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pengumpulan data kuantitatif melalui pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini keluarga yang memiliki balita stuntingdi Desa Pararra Kecamatan Sabbang yang berjumlah 56 balita. Data disajikan dalam Statistical Packageof Science (SPSS) dengan uji chi square. Hasil: Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0,026 yang berarti < 0,05 artinya ada hubungan antara komponen rumah dengan kejadian stunting pada balita, Hasil uji statistic diperoleh nilai p = 0,010 berarti ada hubungan antara sarana sanitasi dengan kejadian stunting pada balita, diperoleh nilai p = 0,001 berarti artinya ada hubungan antara perilaku lingkungan dengan kejadian stunting pada balita. Kesimpulan: Ada hubungan antara komponen rumah dengan kejadian stunting pada balita. Ada hubungan antara sarana sanitasi dengan kejadian stunting pada balita. Ada hubungan antara perilaku lingkungan dengan kejadian stunting pada balita.
Hubungan Pelatihan Penggunaan Antropometri dengan Peningkatan Kapasitas Kader dalam Mendeteksi Stuntingdi Wilayah Kerja Puskesmas Wara, Kota Palopo: The Relationship Between Anthropometry Training and the Improvement of the Village Health Workers’ (Cadres) Competence in Detecting Stunting in Wara Public Health Centre, Palopo City Eksanti Kadir; Resty Ryadinency; Nur Asphina R. Djano
Amerta Nutrition Vol. 7 No. 2 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v7i2.2023.255-261

Abstract

Background: Stunting is one of the chronic malnutrition health problems in children during the early growth period due to lack of nutrition given over a long time and not the adequacy of the nutrition needed. It occurs since the fetus or the First 1000 Days of Life (HPK) and will appear when the child is two years old. Objective: To determine the relationship between Anthropometry training and improving the village health workers' (cadres) competence in detecting stunting. Method: This study was quantitative observational research with a cross-sectional design. The study sample was 65 people. With the inclusion criteria, cadres are willing to become respondents and are still actively carrying out their duties as Integrated Service Post (Posyandu) cadres. A purposive sampling technique was done. The primary data were obtained from interviews through the online questionnaire and direct interviews. The bivariate analysis was a chi-square test. Result: There is a relationship between anthropometry training and the six variables studied, the namely cadre's knowledge (p=0.001), the skills of a cadre of measuring the body length of the baby (p=0.001), the skills of using micro toise (p=0.001), the skills of cadres using baby scales (p= .004), the skills of cadres using a manual scale (p<0.001), and the skills of cadres using the weight scales (p<0.001). Conclusion: The anthropometry training correlates with the knowledge of the cadres, the skills of a cadre of measuring the length of the bodies of babies, the skills of cadres using micro toise, the skills of cadres using the baby scales, the skill of cadres using a manual scale, and the skills of cadres using the weight scales in detecting stunting.
Psikoedukasi Tentang Kesehatan Mental Remaja dan Bahaya Pernikahan Usia Dini dalam Pencegahan Kasus Stunting di SMKN 3 Luwu Dian Furqani Hamdan; Nur Asphina R Djano; Resty Ryadinency; Rismayanti Yamin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i10.11945

Abstract

ABSTRAK Kesehatan mental remaja dan pernikahan usia dini sangat terkait dengan terjadinya peningkatan kasus stunting di Indonesia. Pernikahan usia dini menjadi salah satu faktor terjadinya kasus stunting karena kurangnya pengetahuan ibu usia muda terkait gizi seimbang. Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018 di Sulawesi Selatan ada 27,67% dan Kabupaten Luwu prevalensi kejadian Stunting terjadi kenaikan secara fluktuatif dalam tiga tahun terakhir yaitu 30,3% pada tahun 2018, 22,8% pada tahun 2021, serta 26,7% pada tahun 2022. Penyuluhan psikoedukasi bagi siswa remaja SMKN 3 Luwu ini didasarkan pada peraturan bupati Luwu tahun 2021 tentang pencegahan penanganan stunting di desa/kelurahan menjadi sasaran prioritas yaitu desa Tombang dan Walenrang utara desa Salutubu. Quasi eksperimen (Pre dan Post) yang dilakukan pada bulan Juli Pre test terkait pengetahuan siswa terkait Kesehatan mental dan pencegahan stunting, Selanjutnya bulan Agustus para siswa SMKN 3 Luwu diberikan Psikoedukasi terkait Program Pencegahan Stunting dan mengukur kembali pengetahuan pencegahan stunting pada pernikahan usia dini pada remaja terkait kesehatan mental. Sampel dari penelitian ini ada 27 Siswa dimana terdapat perbedaan pengetahuan terkait pencegahan stunting dari nilai pre 73.86 pada pertanyaan penyebab stunting pada pernikahan usia dini dan kesehatan mental remaja dan Post dilakukan psikoedukasi yaitu 91.75 Terdapat peningkatan pengetahuan remaja siswa SMKN 3 Luwu terkait faktor penyebab langsung dan tidak langsung dengan kejadian Stunting di tinjau dari kesehatan mental dan pencegahan pernikahan usia dini. Kata Kunci: Psikoedukasi, Pernikahan Usia Dini, Kesehatan Mental, Stunting  ABSTRACT Adolescent mental health and early marriage are strongly associated with the increase in stunting cases in Indonesia. Early marriage is one of the factors in the occurrence of stunting cases due to the lack of knowledge of young mothers regarding balanced nutrition. Based on the 2018 Riskesdas (Basic Health Research) data in South Sulawesi, 27.67% and Luwu Regency, the prevalence of stunting has fluctuated in the last three years, namely 30.3% in 2018, 22.8% in 2021, and 26.7% in 2022. Psychoeducational counseling for adolescent students of SMKN 3 Luwu is based on the 2021 Luwu regent regulation on the prevention of stunting handling in priority target villages, namely Tombang village and Walenrang Utara Salutubu village. Quasi experiment (Pre and Post) conducted in July-August on students of SMKN 3 Luwu. The sample of this study was 27 students where there was a difference in knowledge related to the prevention of stunting from the pre test value of 7.9 on the question of the causes of stunting in early marriage and adolescent mental health before psychoeducation was 92.1. There is an increase in knowledge of adolescent students of SMKN 3 Luwu related to direct and indirect causal factors with the incidence of stunting in terms of mental health and prevention of early marriage. Keywords: Psychoeducation, Early Marriage, Mental Health, Stunting