Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Peran kepala desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Maharany, Maharany; Hasrul, Hasrul; Rafni, Al; S, Nurman
Journal of Education, Cultural and Politics Vol. 4 No. 1 (2024): JECCO: Seventh Edition
Publisher : Departemen Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jecco.v4i1.418

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kepala desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di desa ampalu kota pariaman serta Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan di Desa Ampalu Kota Pariaman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini sebanyak 14 orang untuk mendapatkan data hasil penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini ialah menggunakan Teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan maka, peneliti memperoleh hasil penelitian bahwa peran yang dilakukan oleh Kepala Desa dalam meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam pembangunan Desa yaitu, pemberian motivasi terhadap masyarakat, melaksanakan koordinasi dan komunikasi, melakukan pengawasan. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, memelihara hasil pembangunan desa. Kendala yang dihadapi Kepala desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa yaitu, komunikasi, tingkat pendidikan, Sikap Individualisme yang dimiliki masyarakat.
Martarombo dalam interaksi sosial generasi muda Suku Batak Toba Sihombing, Radot Maruli T; S, Nurman; Indrawadi, Junaidi; Dewi, Susi Fitria
Journal of Education, Cultural and Politics Vol. 4 No. 3 (2024): Ninth Edition
Publisher : Departemen Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jecco.v4i3.433

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penerapan martarombo dalam intaraksi sosial generasi muda Batak Toba, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab pudarnya Martarombo dalam intaraksi sosial generasi muda Batak Toba, dan untuk menganalisis dampak pudarnya martarombo dalam interaksi sosial generasi muda Batak Toba. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yang berlokasi di Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini meliputi ketekunan pengamatan, member check, dan triangulasi sumber. Penerapannya tradisi Martarombo di kalangan generasi muda Batak Toba di Kelurahan Parupuk Tabing sudah mulai jarang diterapkan. Martarombo sudah mulai pudar di kalangan generasi muda Batak Toba karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu percampuran masyarakat, minat generasi muda yang semakin berkurang, dan rendahnya sanksi yang diperoleh masyarakat bila terjadi kesalahan dalam martutur. Martarombo memiliki peran yang sangat besar di kehidupan sosial masyarakat Batak Toba sehingga apabila kebiasaan ini ditinggalkan ada beberapa dampak yang di hasilkan seperti kurangnya pemahaman akan adat-istiadat Batak Toba, berkurangnya rasa persaudaraan dan kekeluargaan sesama generasi muda, dan timbulnya kesalahan dalam martutur.
Fenomena merokok di kalangan anak sekolah dasar ditinjau dari perspektif moralitas Hakimi, Rifdal; S, Nurman; Muchtar, Henni; Bakhtiar, Yusnanik
Journal of Education, Cultural and Politics Vol. 4 No. 2 (2024): Eighth Edition
Publisher : Departemen Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jecco.v4i2.448

Abstract

Penelitian ini dilakukan di nagari Aua Kuniang Kabupaten Pasaman Barat. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan metode penelitian etnografi. Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan fenomena atau obyek penelitian melalui aktivitas sosial, sikap dan persepsi orang secara individu atau kelompok. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini meliputi member check, triangulasi meliputi triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab anak merokok yaitu akibat dari pengaruh teman, pengaruh dari meniru orang tua, keinginan untuk mencoba agar disebut sebagai orang gaul dan keren. Cabut, bolos sekolah, tawuran, mencuri, melawan kepada orang tua dan guru adalah dampak negatif dari perilaku anak merokok. Melakukan pemanggilan orang tua, dan pendekatan personal berupa nasehat dan arahan merupakan upaya sekolah untuk mengatasi anak yang merokok.
Penerapan Sanksi Adat Kawin Sesuku di Nagari Ranah Koto Tinggi, Kabupaten Pasaman Barat Mardhatillah, Ummi; S, Nurman; Moeis, Isnarmi; Dewi, Susi Fitria
Journal of Civic Education Vol 7 No 2 (2024): Journal of Civic Education
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jce.v7i2.1062

Abstract

Endogamy, or marriage within the same tribe, is prohibited under Minangkabau customary law, which imposes specific sanctions for such violations. This study aims to explore the application of customary law concerning endogamy in Nagari Ranah Koto Tinggi, as well as the challenges encountered in its enforcement. A qualitative research approach was employed, utilizing descriptive methods. Data collection was conducted through observation, interviews, and documentation. The analysis process involved data reduction, presentation, and conclusion drawing. The findings indicate that the application of customary law in Nagari Ranah Koto Tinggi is selectively enforced, targeting only marriages within the tribe involving members of the urang nagari or datuk's descendants. However, the enforcement of these sanctions faces several challenges, particularly in the weak implementation of punishments. To address these issues, strategic interventions involving community engagement and local government initiatives are necessary, including education and socialization efforts to emphasize the importance of upholding traditional values and understanding the implications of endogamy.
Tradisi Kematian Manyanda di Nagari Talang Kabupaten Solok dan Usaha Mempertahankannya Ramadhani, Riska Putri; Dewi, Susi Fitria; S, Nurman; Bakhtiar, Yusnanik
Journal of Civic Education Vol 7 No 2 (2024): Journal of Civic Education
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jce.v7i2.1076

Abstract

Death rituals in Indonesian society vary among different tribes. This article aims to describe the manyanda tradition practiced by the Minangkabau community in Nagari Talang, Solok Regency. Although this tradition remains prevalent, there are concerns among community members that it may become extinct due to its lengthy processes and the financial burden it places on grieving families. Therefore, this article also explores the community's efforts to preserve the manyanda tradition. Employing a qualitative research methodology from an anthropological perspective, the researcher conducted interviews with fourteen informants and engaged in participatory observations over two weeks in Nagari Talang. Data were collected through interview transcripts, photographs, and relevant documents. The analysis involved identifying themes and patterns from the gathered information. The implementation of the manyanda tradition consists of six stages: preparation of household items, selection of participants, the second day of tahlil, recitation, counting the days, and providing clothing to the participants. To sustain the manyanda tradition, various stakeholders, including the Kerapatan Adat Nagari (KAN) and Bundo Kanduang, have established rules for the distribution of clothing. They also impose sanctions to kaum who do not participate in the tradition. Additionally, efforts are being made to educate the wider community about the manyanda tradition, and the local government is providing funding for traditional gatherings that focus on this ritual. Further research is needed to explore the aspects of sanctions and their impact on the implementation of this tradition.
Penanaman nilai-nilai kebhinekaan pada Fase D kurikulum merdeka Nesti, Tirza; Indrawadi, Junaidi; Ananda, Azwar; S, Nurman
Journal of Education, Cultural and Politics Vol. 4 No. 4 (2024): Tenth Edition
Publisher : Departemen Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jecco.v4i4.434

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penanaman nilai-nilai kebhinekaan dilakukan pada fase D Kurikulum Merdeka di sekolah menengah pertama. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan, observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai kebhinekaan dilaksanakan melalui tiga metode yaitu pemahaman yaitu dengan mengintegrasikan nilai-nilai kebhinekaan pada pembelajaran PPKn Kurikulum Merdeka. Pembiasaan meliputi kegiatan pembiasaan mingguan sekolah, kegiatan keagamaan, serta pengalaman kebhinekaan di SMP Negeri 10 Kerinci tergambar dari kegiatan ekstrakurikuler yang beragam, dan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Keteladanan melalui sikap yang dicontohkan oleh kepala sekolah maupun guru yang memberikan hak siswa secara adil kepada seluruh siswa tanpa melihat latar belakangnya.
ALIH FUNGSI TANAH ULAYAT DI KABUPATEN SIJUNJUNG Utami, Anis; Putra, Ideal; S, Nurman; Dewi, Susi Fitria
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 4 No 2 (2024): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui mengenai faktor yang mempengaruhi beralihnya fungsi tanah ulayat menjadi pertambangan emas ilegal dan bagaimana dampak dari pertambangan emasl ilegal bagi tanah ulayat dan lingkungan di Nagari Palangki, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Data yang diperoleh selama melakukan penelitian dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua faktor serta dampak dari adanya pertambangan emas ilegal terhadap tanah ulayat yang ada di Nagari Palangki. Faktor yang mempengaruhi beralihnya fungsi tanah ulayat menjadi pertambangan emas ilegal di Nagari Palangki, yaitu faktor internal dan eksternal. Kemudian ada dua dampak dari pertambangan emas ilegal di Nagari Palangki yaitu dampak positif dan dampak negatif.
DAMPAK PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DESA TERINDAH DI DUNIA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT Julio, Axnes; Dewi, Susi Fitria; Montessori, Maria; S, Nurman
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 4 No 2 (2024): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu, pertama untuk mendeskripsikan tahapan pelaksanaan tradisi bimbang adat, mengidentifikasi faktor penyebab pudarnya tradisi bimbang adat, dan menganalisis bagaimana implikasi dari memudarnya tradisi bimbang adat terhadap kehidupan sosial dalam masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Peneliti melakukan wawancara dengan informan yang dipilih melalui purposive sampling. Informan tersebut terdiri dari Kepala Desa, Ketua Adat, masyarakat yang melaksanakan, masyarakat yang tidak melaksanakan, dan generasi muda. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Uji keabsahan data kualitatif menggunakan metode triangulasi sumber, ketekunan pengamatan dan member check. Peneliti menemukan bahwa ada 3 tahapan dalam persiapan tradisi bimbang adat yaitu: musyawarah internal keluarga, musyawarah bersama masyarakat desa, dan musyawarah pembentukan panitia. Tradisi bimbang adat ini sudah jarang dilaksanakan oleh masyarakat karena ada beberapa faktor yaitu: a) berkurangnya sumber daya manusia yang kompeten untuk mewariskan pengetahuan yang berkaitan dengan tradisi, b) faktor ekonomi, c) Beralihnya seni hiburan masyarakat ke pertunjukan modern, d) Generasi muda enggan melestarikan tradisi bimbang adat. Pudarnya tradisi bimbang adat ini mengakibatakan: a) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang tradisi bimbang adat, b) Kurangnya minat generasi muda terhadap tradisi, dan c) Lunturnya nilai gotong royong dalam masyarakat.
STRATEGI KAMPANYE POLITIK OLEH TIM PEMENANGAN PASANGAN MAHYELDI DAN AUDY PADA PILGUB Ilmi, Sabrina Tri Annisa; Suryanef, Suryanef; Hasrul, Hasrul; S, Nurman
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 4 No 2 (2024): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampanye politik adalah periode waktu yang diberikan kepada semua kandidat-partai politik atau perorangan-diberikan oleh panitia pemilihan untuk menjelaskan rencana kerja mereka, mempengaruhi opini publik, dan mendorong dukungan sebelum pemilihan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif dan desain penelitian lapangan. Jenis pengumpulan data yang digunakan meliputi metodologi wawancara dan dokumenter. Dengan menggunakan teknik analisis, seperti pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, atau verifikasi, data kemudian dianalisis dari data yang terkumpul. Data tersebut kemudian diuji dengan menggunakan teknik triangulasi sumber, triangulasi metode, member check, dan focus group discussion. Data dikumpulkan dengan menggunakan pendekatan pencatatan, perekaman, transkripsi, dan pencatatan setelah membaca, menonton, dan mencatat. Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan terdiri dari teknik analisis Miles dan Huberman yang digunakan dalam analisis data penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya transformasi berupa penambahan, penghapusan, dan penggantian.
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM TRADISI PRANIKAH BEKULO DI KABUPATEN REJANG LEBONG Milleniya, Lola Fitri; Dewi, Susi Fitria; Hasrul, Hasrul; S, Nurman
Jurnal Ideologi dan Konstitusi PKP UNP Vol 4 No 2 (2024): Jikons
Publisher : Pusat Kajian Pancasila Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilai-nilai Pancasila pada tradisi bekulo merupakan suatu bentuk kegiatan melaksanakan nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari melalui tindakan dan perbuatan. Tradisi bekulo dilaksanakan sebelum upacara perkawinan dengan melibatkan keluarga besar pihak bujang dan gadis yang terdiri atas Imam, Kutei, Rajo, dan Badan Musawarah Adat di Kabupaten Rejang Lebong. Pihak bujang melakukan musyawarah mufakat terkait dengan uang peng as dengan sik mengisik. Pelaksanaan tradisi bekulo terdiri dari 12 tahapan yang untuk berunding dan mencapai kesepakatan mempersatukan pihak bujang dan gadis yang diresmikan secara adat. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjabarkan tradisi bekulo serta nilai-nilai pancasila dalam Tradisi Pranikah Bekulo di Kabupaten Rejang Lebong. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik Pengumpulan Data penelitian melalui observasi yang dilakukan selama tiga bulan, wawancara kepada delapan informan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12 tahapan tradisi Pranikah Bekulo di Kabupaten Rejang Lebong memiliki kandungan nilai-nilai pancasila dari kelima sila pancasila di dalamnya, yaitu Nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Nilai Keadilan.