Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH GULA KELAPA DI KECAMATAN TEMPULING KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Nina Sawitri; Halim Perdana Kusuma; Yeni Afiza
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Agribisnis Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i2.2272

Abstract

Gula kelapa merupakan salah satu gula yang berperan dalam industri makanan, baik di tingkat industri rumah tangga, industri kecil sampai besar. Pengusahaan gula kelapa tetap berkembang hingga saat ini, namun masih terbatas dibeberapa daerah dimana kesempatan kerja alternatif masyarakat relatif terbatas. Pendayagunaan kelapa untuk gula kelapa berkembang terutamadengan merosotnya harga kopra dan kelapa segar. Di pedesaan, pengusahaan gula kelapa merupakan kegiatan keluarga yang cukup berperan dalam memberikan nilai tambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan dan efisiensi serta besarnya nilai tambah produk dari usaha gula kelapa di Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan rata-rata sebesar Rp 1.308.164/bulan dan nilai efisiensi atau R/C yang diperoleh pada pengolahan gula kelapa adalah sebesar 1,34. Sedangkan nilai tambah nya sebesar Rp 1.339,96/Kg. Coconut sugar is one of the sugars that plays a role in the food undustry, both at the home industry level, small to large industries. Coconut sugar business continues to grow today, but is still limited in some areas where alternative employment opportunities for the community are relativelt limited. Untilization of coconut for coconut sugar has grown especially with the decline in the price of copra and fresh coconut. In rural areas, coconut sugar exploitation is a family activity that plays a significant role in providing added value. This study aims to determine the benefits and efficiency as well as the value added of the product from the coconut sugar business in Tempuling District, Indragiri Hilir Regency. The data analysis method used is the analysis of costs, revenues, profit, efficiency and added value. The result showed that with an average total cost of Rp. 3.605.002,39/month, the average revenue was Rp. 4.936.620,00/month, an average profit of Rp. 1.331.617,61/month and the efficiency value of R/C obtained in coconut sugar processing is 1,35. While the added value is Rp. 1.339,97/kg.
PELATIHAN ANDROID APLIKASI PEMETAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) PERUMDA TIRTA INDRAGIRI Muh. Rasyid Ridha; Usman; Nina Sawitri
KARYA ABDI Vol 3 No 1 (2022): Article
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/karyaabdi.v3i1.2125

Abstract

Masalah pengelolaan dan pengolahan data jaringan air minum yang selama ini tidak terintegrasi secara lintas sektoral dalam sistem pengarsipan dapat dipecahkan dengan memanfaatkan fitur GIS yang dapat mengakomodir data dalam bentuk peta, foto, koordinat, penggunaan lahan, serta data tabulasi dan informasi penting lainnya. Diperlukan langkah inovatif dalam menyusun database jaringan air minum ini dengan memanfaatkan teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini. Salah satu teknologi informasi tersebut adalah Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographical Information System (GIS) yaitu suatu sistem informasi yang didesain untuk bekerja dengan data yang bereferensi pada spatial atau koordinat geografis. Perubahan penggunaan dan tutupan lahan, yang merupakan akibat dari pergerakan fungsi ruang dan waktu, dapat dipresentasikan lebih baik dalam bentuk data digital yang berstruktur data Sistem Informasi Geografis. Tujuan dari pengabdian ini adalah melakukan pelatihan menggunakan Android Aplikasi Pemetaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perumda Tirta Indragiri yang berupa aplikasi GIS SPAM yang dapat digunakan oleh Perumda Tirta Indragiri dalam mengelola jaringan pipa dan SR. Adapun metode yang digunakan adalah praktek penggunaan aplikasi GIS SPAM yang di ajarkan setiap modulnya.Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini menunjukan kemudahan dalam menggunakan Aplikasi GIS SPAM yang dibuat dalam versi Android Aplikasi, manfaat dari pelatihan ini membantu pihak Perumda Tirta Indragiri dalam pengimplementasian aplikasi android GIS SPAM yang selanjutnya dapat digunakan oleh Perumda Tirta Indragiri dalam melakukan pelayanannya. Kesimpulan dari pengabdian ini lebih 90% yang mengikuti pelatihan ini memahami cara kerja dan pengoperasian Aplikasi GIS SPAM.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI SAGU DI KECAMATAN GAUNG ANAK SERKA KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Nina Sawitri; Masyitah Darmasari; Partini Partini
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Agribisnis Volume 12 No 1 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v12i1.2568

Abstract

Sagu merupakan tanaman perkebunan yang banyak dikembangkan oleh masyarakat Kecamatan Gaung Anak Serka dan menjadi sumber pendapatan keluarga petani. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani sagu di Kecamatan Gaung Anak Serka Kabupaten Indragiri Hilir. Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani sagu di Kecamatan Gaung Anak Serka. (2) untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap pendapatan usahatani sagu di Kecamatan Gaung Anak Serka. Metode penelitian dilakukan dengan cara survey. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 77 keluarga petani. Metode analisis data yang digunakan adalah uji reliabilitas, uji normalitas, regresi linear berganda, dan uji asumsi klasik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap pendapatan usahatani sagu adalah jumlah produksi (α = 1%), tenaga kerja (α = 5%) dan harga jual (α = 1%). Koefisien regresi masing-masing variabel adalah jumlah produksi sebesar 16.360,32, tenaga kerja sebesar 173.689,48 dan harga jual sebesar 104,37. Sago is a plantation crop that has been widely developed by the people of Gaung Anak Serka District and is a source of income for farming families. Therefore, it is necessary to analyze the factors that influence sago farming income in Gaung Anak Serka District, Indragiri Hilir Regency. The aims of this study were: (1) to determine the factors that influence sago farming income in Gaung Anak Serka District. (2) to determine the influence of these factors on sago farming income in Gaung Anak Serka District. The research method was carried out by means of a survey. The number of samples used amounted to 77 farming families. The data analysis method were the reliability test, normality test, multiple linear regression, and the classical assumption test. The results of this study showed that the variables that affect sago farming income are the amount of production (α = 1%), labor (α = 5%) and selling price (α = 1%). The regression coefficient of each variable is the total production of 16,360.32, the workforce of 173,689.48 and the selling price of 104.37.
ANALISIS EKONOMI RUMAHTANGGA PENGUSAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU Nina Sawitri; Djaimi Bakce; Susy Edwina
Indonesian Journal of Agricultural Economics Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ijae.6.2.94-133

Abstract

This study aims to: (1) analysis the factors affecting production, allocation of work time, income and household expenditure coconut sugar agro-industry entrepreneurs. (2) analysis the impact of changes in economic policy related to the development of coconut sugar agro-industry to the economic decision-making household. Econometric approach with simultaneous equation models were analyzed by Two Stages Least Square method. The results showed that: (1) coconut sugar production is affected by the allocation of working time on coconut sugar agro-industry businesses. (2) The allocation of working time on the business affected by the age of the entrepreneur and the availability of capital. (3) The allocation of family labor time and the availability of capital is the main factor that determines the changes in household income entrepreneurs. (4) Household expenditure consists of consumption of food, non-food consumption, education, investment, leisure and savings. Consumption of food, non-food consumption, investment, leisure and savings are affected by household income coconut sugar agro-industry businessmen, while education is affected by a number of school children. (5) The policy of increasing the price of coconut sugar and increased allocation of working time have positive impact on the household economy, while the increase in wage costs have negative impact on the household economy. These results indicate that to increase the income of the coconut sugar agro-industry enterprises can be done: (1) Increase the allocation of working time on coconut sugar agro-industry effort to reduce the leisure. (2) Increase the accessibility of capital through government assistance or banks with low-interest credits.
ANALISIS PEMASARAN SAGU DI DESA HARAPAN MAKMUR KECAMATAN GAUNG ANAK SERKA KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Annisa Alwahidah; Partini Partini; Nina Sawitri
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Agribisnis Volume 12 No 2 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v12i2.2899

Abstract

Desa Harapan Raya memiliki perkebunan sagu yang cukup luas dan terdapat agroindustri pengolahan menjadi pati sagu basah. Petani menjual batang sagu kepada pabrik yang selanjutnya hasil olahan berupa pati sagu basah tersebut dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar dan dikirim keluar daerah. Penentuan sampel petani dilakukan secara acak berjumlah 30 orang. Selanjutnya untuk menelusuri saluran pemasaran dilakukan dengan cara snowball. Analisis data meliputi analisis saluran pemasaran, margin, keuntungan, efisiensi dan farmer share. Terdapat tiga saluran pemasaran sagu basah di Desa Harapan Makmur Kecamatan Gaung Anak Serka, yaitu saluran I dari petani ke pabrik kemudian ke konsumen (masyarakat sekitar desa yang mengolah sagu basah), saluran II dari petani ke pabrik kemudian ke pengepul sagu basah di Teluk Pantaian dan dibawa ke Pabrik Besar Selat Panjang, saluran III dari petani ke pengepul tual kemudian ke pabrik selanjutnya ke pengepul sagu basah Teluk Pantaian ke konsumen (masyarakat desa Teluk Pantaian). Total biaya pemasaran saluran I sebesar Rp 341/kg, total biaya pemasaran saluran II Rp 471/kg dan saluran III Rp 569/kg. Total keuntungan pemasaran saluran I Rp 606/kg, total keuntungan pemasaran saluran II Rp 976/kg, dan total keuntungan pemasaran saluran III Rp 1.566/kg. Margin pemasaran saluran I Rp 880/kg, saluran II Rp 1.380/kg dan saluran III sebesar Rp 2.068/kg. Farmer share’s saluran I 56%, saluran II 45% dan saluran III 31%. Efisiensi pemasaran masing-masing saluran yakni saluran I sebesar 17,1%, saluran II sebesar 18,8%, saluran III yaitu sebesar 19,7% Harapan Raya Village has quite extensive sago plantations and there is an agro-industry processing it into wet sago starch. Farmers sell sago stems to factories, where the processed product in the form of wet sago starch is marketed to meet the needs of local communities and sent out of the area. The sample of farmers was determined randomly, totaling 30 people. Next, exploring marketing channels is done using a snowball method. Data analysis includes marketing channel analysis, margin, profit, efficiency and farmer share. There are three marketing channels for wet sago in Harapan Makmur Village, Gaung Anak Serka District, namely channel I from farmers to factories then to consumers (people around the village who process wet sago), channel II from farmers to factory to Teluk Pantaian wet sago collectors and then to the factory in Selat Panjang, channel III from farmers to tual collectors then to the factory and then to Teluk Pantaian wet sago collectors to consumers (the people of Teluk Pantaian village). Total marketing costs for channel I are IDR 341/kg, total marketing costs for channel II IDR 471/kg and channel III IDR 569/kg. The total marketing profit from channel I is IDR 606/kg, the total marketing profit from channel II is IDR 976/kg, and the total marketing profit from channel III is IDR 1,566/kg. The marketing margin for channel I is IDR 880/kg, channel II is IDR 1,380/kg and channel III is IDR 2,068/kg. Farmer's share in channel I is 56%, channel II is 45% and channel III is 31%. The marketing efficiency of each channel, namely channel I is 17.1%, channel II is 18.8%, channel III is 19.7%.
ANALISIS USAHA PENGOLAHAN SAGU BASAH DI DESA HARAPAN MAKMUR KECAMATAN GAUNG ANAK SERKA (STUDI KASUS KILANG H. BAHTIAR ) Zulmansyah; Nina Sawitri; Partini
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Agribisnis Volume 13 No 1 Tahun 2024
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v13i1.3222

Abstract

Sagu merupakan tanaman perkebunan yang banyak dikembangkan oleh masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir, salah satunya Kecamatan Gaung Anak Serka. Salah satu produk turunan sagu adalah tepung sagu basah. Salah satu usaha pengolahan tepung sagu basah di Desa Harapan Makmur adalah usaha pengolahan sagu basah milik H.Bahtiar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan, keuntungan dan efisiensi usaha dari pengolahan sagu basah Pak H.Bahtiar. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis biaya, analisis penerimaan, analisis keuntungan dan analisis efisiensi usaha. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Biaya total usaha sagu basah adalah sebesar Rp. 71.939.555,5/bulan, (2) Total penerimaan diperoleh adalah sebesar Rp. 82.744.200,00/bulan, (3) Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 10.804.644,5/bulan, (4) Usaha pengolahan sagu basah kilang H. Bahtiar efisien dengan nilai RCR sebesar 1,15 Sago is a plantation crop that has been widely developed by people in Indragiri Hilir Regency, one of which is Gaung Anak Serka sub-district. One of the sago derivative products is wet flavor sago. One of the largest wet sago processing business in Harapan Makmur Village is Mr. H. Bahtiar . The purpose of this study was to determine the cost, revenue, profit and business efficiency of Mr. H. Bahtiar wet sago processing. The method used are cost analysis, revenue analysis, profit analysis and business efficiency analysis. The results of the study show that: (1) The total cost was Rp. 71.939.555,5/month, (2) The total revenue was Rp. 82.744.000,00/month, (3) The profit is Rp. 10.804.644,5/month, (4) The H. Bahtiar refinery’s wet sago processing business is efficient with an RCR value of 1,15.
ANALISIS SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN MELALUI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (STUDI KASUS KECAMATAN KEMPAS KABUPATEN INDRAGIRI HILIR) sawitri, nina; Yeni Afiza
JURNAL PERANGKAT LUNAK Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Perangkat Lunak
Publisher : Indragiri Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jupel.v6i3.3660

Abstract

Penggunaaan lahan yang tepat serta sesuai dengan kemampuan lahan akan menentukan keberhasilan kegiatan produksi pertanian. Sistem Informasi Geografis atau GIS dapat digunakan untuk memfasilitasi analisis spasial sehinga dapat digunakan untuk memetakan sebaran lahan pertanian dan aktivitas yang ada di dalamnya. Wilayah di Kabupaten Indragiri Hilir yang berkembang disektor pertanian adalah Kecamatan Kempas. Tujuan penelitian ini adalah untuk pemetaan sumber daya lahan pertanian dan mengetahui potensi sumber daya lahan pertanian melalui pemanfaatan sistem informasi geografis di Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir. Metode penelitian berupa Pemanfaatan GIS untuk analisis potensi sumber daya lahan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan di Kecamatan Kempas terdiri dari lahan pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, pemukiman, fasilitas publik dan lahan kosong yang berupa semak belukar. Lahan pertanian menempati posisi pertama untuk penggunaan lahan paling besar di Kecamatan Kempas. Lahan perkebunan adalah lahan tanaman pertanian terluas yang ada di Kecamatan Kempas dengan luas lahan 44.359,48 hektar. Sedangkan tanaman pangan memiliki luas lahan 3.863,29 hektar dan tanaman hortikultura dengan luas lahan 45,34 hektar. Komoditas perkebunan yang dibudidayakan di Kecamatan Kempas adalah kelapa sawit, kelapa, karet dan pinang. Komoditas perkebunan terluas di Kecamatan Kempas adalah kelapa sawit dengan luas lahan 35.323,31 hektar. Tanaman pangan yang dibudidayakan di Kecamatan Kempas ini terdiri dari padi, singkong dan jagung. Tanaman padi merupakan komoditas tanaman pangan terluas di Kecamatan Kempas. Luas lahan tanaman padi di Kecamatan Kempas adalah 3.857,27 hektar. Komoditas hortikutura yang diusahakan di Kecamatan Kempas adalah nenas, pisang, durian, jengkol, kacang panjang, cabe, terong, timun dan pare. Komoditas hortikultura dengan lahan paling luas adalah nenas yaitu 30,17 hektar.