Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

ANALISIS KEKUATAN TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN JALAN BEBAS HAMBATAN MEDAN-KUALANAMU-TEBING TINGGI Askthreed Askthreed; Hermansyah Hermansyah; Denny Meisandy Hutauruk
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 9 No 2 (2023): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v9i2.306

Abstract

One of the important structures in a bridge construction is foundation. Many things need to be considered when building a foundation, from choosing the type of foundation to calculating the foundation load. The purpose of this thesis is to analyze the strength of the pile foundation in the construction project of the Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi highway bridge. Calculation of the pile foundation strength is carried out by calculating the carrying capacity of single piles and the carrying capacity of group piles in one abutment. The bearing capacity of the pile foundation is calculated based on the soil investigation test results, namely sondir, Standard Penetration Test (SPT) and Pile Driving Analyzer (PDA) using the Meyerhoff method. Based on the calculation of single pile, the bearing capacity of pile groups can be calculated using the Converse-Labarre method. The dimensions of the piles used are circular with a diameter of 60cm and a length of 22m. From the calculations using the Meyerhoff method, based on sondir data, the carrying capacity of a single pile is 200.45 tons. Based on the Standard Penetration Test (SPT) data, the single pile carrying capacity is 260.10 tons. The results from the PDA test data is 299.99 tons. Struktur penting pada suatu pembangunan jembatan salah satunya adalah pondasi. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan pada saat akan membangun pondasi, mulai dari pemilihan jenis pondasi sampai pada perhitungan beban pondasi tersebut. Maksud dari penelitian ini adalah menganalisa kekuatan pondasi tiang pancang pada proyek pembangunan jembatan jalan jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Perhitungan kekuatan pondasi tiang pancang dilakukan dengan menghitung besar daya dukung tiang tunggal dan daya dukung tiang kelompok pada satu abutmen. Daya dukung pondasi tiang pancang dihitung berdasarkan data hasil uji penyelidikan tanah yaitu sondir, Standart Penetration Test (SPT) dan Pile Driving Analyzer (PDA) dengan menggunakan metode Meyerhoff. Berdasarkan hasil perhitungan tiang tunggal, daya dukung kelompok tiang dapat dihitung dengan menggunakan metode Converse-Labarre. Dimensi tiang pancang yang digunakan berbentuk lingkaran dengan diameter 60cm dan panjang tiang 22m. Dari perhitungan yang telah dilakukan dengan metode Meyerhoff, berdasarkan data sondir diperoleh nilai daya dukung tiang tunggal sebesar 200,45 ton. Berdasarkan data Standart Penetration Test (SPT) diperoleh nilai daya dukung tiang tunggal sebesar 260,10 ton. Hasil daya dukung yang diperoleh dari data PDA test adalah 299,99 ton.
EVALUASI KEKUATAN DAN KEKAKUAN BEKISTING DINDING GESER AKIBAT TEKANAN LATERAL BETON SEGAR PADA PROYEK PODOMORO CITY DELI MEDAN Eva Marsella Simaibang; Irwan Irwan; Kamaluddin Lubis; Nuril Mahda; Denny Meisandy Hutauruk
Buletin Utama Teknik Vol 18, No 2 (2023): Edisi Januari
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton membutuhkan suatu bekisting untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang direncanakan. Perencanaan pembuatan bekisting beton harus memperhitungkan kekuatan dan kekakuan dari bekisting beton tersebut akibat gaya-gaya yang ditimbulkan dari penuangan beton segar ke dalam bekisting. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengevaluasi kekuatan dan kekakuan bekisting dinding geser akibat tekanan lateral beton segar pada saat pekerjaan pengecoran berlangsung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi (pengamatan) langsung di lapangan serta mencari data dari perusahaan yang melaksanakan proyek. Pemeriksaan kekuatan, kekakuan, dan tegangan geser pada bekisting dinding geser ditinjau dari perhitungan berdasarkan SK-SNI T-15-1991-03. Hasil penelitian menunjukkan dari  tinjauan syarat kekuatan dengan jarak tiang vertikal, l = 250 mm lizin = 348,583 mm, dengan jarak perangkai yaitu l1 = 350 mm, l2 = 900 mm, l3 = 1100 mm lizin =1570,125 mm dan  jarak pen pusat l =750 mm lizin = 1241,293 mm. Berdasarkan tinjauan syarat kekakuan dengan jarak tiang perangkai (l) = = 250 mm lizin = 275,879 mm, dengan jarak perangkai yaitu l1 = 350 mm, l2 = 900 mm, l3 = 1100 mm lizin = 1644,372  mm dan jarak pen pusat (l) =750 mm lizin = 1115,878  mm. Berdasarkan perhitungan tegangan geser pada tiang vertikal τ = 10,3 N/mm2 τizin = 21,20 N/mm2, sedangkan pada tiang perangkai τ = 12,264 N/mm2 τizin = 100 N/mm2. Dengan demikian syarat kekutan, kekakuan, dan tegangan geser pada bekisting dinding geser terpenuhi.
RASIO INELASTIS STRUKTUR GEDUNG TIDAK SIMETRIS HORIZONTAL AKIBAT GETARAN GEMPA Denny Meisandy Hutauruk
Buletin Utama Teknik Vol 13, No 3 (2018): Edisi Mei
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebab utama terjadinya torsi pada bangunan selama getaran gempa terjadi ialah akibat tidak simetrisnya distribusi massa dan kekakuan. Elemen penahan lateral harus mampu menahan berbagai jenis karakterisik gempa yang terjadi. Kurva backbone (backbone curve) dan gabungan kurva histeresisnya (hysteretic curve) menggambarkan model serbaguna dari perilaku siklik struktur beton bertulang dan memodelkan perilaku penurunan regangan selama pemberian beban. Parameter pembentuk kurva backbone diantaranya ialah kapasitas rotasi plastis. Pada penelitian ini akan dilakukan studi parametrik pada model bangunan dengan elemen penahan lateral berupa dinding geser dengan variasi eksentrisitas kekakuan yang dipengaruhi kapasitas rotasi plastis secara 2D untuk melihat rotasi struktur melalui tinjauan rasio simpangan inelastis yang terjadi pada dinding fleksibel (flexible wall) dan dinding yang lebih kaku (stiff wall). Perbedaan simpangan pada kedua dinding (fleksibel dan kaku) meyebabkan rotasi pada lantai. Struktur tersebut akan dianalisis dengan program Ruaumoko dalam kondisi inelastis dengan metode analisis time history dan diberikan eksitasi gempa. Rasio simpangan inelastis pada sisi kaku dapat mencapai 27% dan pada sisi fleksibel dapat mencapai 20%.
EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN ELEMEN STRUKTUR BETON BERBASIS AUGMENTED REALITY Denny Meisandy Hutauruk; Harry Wibowo; Sutrisno Sutrisno
JUTECH : Journal Education and Technology Vol 5, No 1 (2024): JUTECH JUNI
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jutech.v5i1.3100

Abstract

Pembelajaran efektif merupakan pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan peserta didik untuk memahami suatu konsep, keterampilan dan hasil belajar yang diinginkan (Hayati, 2017). Elemen Struktur Beton merupakan mata kuliah yang terdapat pada program studi Teknik Sipil. Mata kuliah ini membahas perencanaan dimensi serta tulangan dari lima elemen struktur beton bertulang. Dibutuhkan usaha keras bagi peserta didik untuk memahami setiap detailnya. Agmented Reality merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran. media pembelajaran berbasis augmented reality dapat menaikkan tingkat kepuasan peserta didik dan menciptakan lingkungan belajar yang interaktif (Mustaqim, 2017). Pada penelitian terdahulu, Hutauruk dan Wibowo (2023) melakukan penelitian berjudul Desain Pengembangan Media Pembelajaran Elemen Struktur Beton berbasis Augmented Reality. Pada penelitian ini media pembelajaran tersebut dianalisis efektivitasnya. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa media pembelajaran Elemen Struktur Beton berbasis Augmented Reality (AR) memiliki nilai efektivitas rata-rata sebesar 3,91. Selain itu, didapat persentase kelulusan setelah menggunakan media ini sebesar 94%.
ANALISIS PONDASI BORED PILE PADA JEMBATAN AEK PEA RIHIT DI KABUPATEN TAPANULI UTARA Sihombing, Hakim Armando Benny; Hermansyah, Hermansyah; Suranto, Suranto; Hutauruk, Denny Meisandy
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v10i1.360

Abstract

Pile foundations are used for buildings where the firm soil is located at a considerable depth. This type of foundation is often employed in the construction of tall buildings (high-rise buildings) that bear exceptionally heavy loads. Before undertaking any construction project, the first on-site task is foundation work (substructure). The foundation is a crucial element in civil engineering because it is responsible for supporting and carrying the load imposed by the upper structure, namely the structural load. The aim of this study is to calculate the bearing capacity of bored piles based on the results of soil investigation and to assess the settlement that occurs in bored piles. The calculation of the bearing capacity of bored piles is performed using the Meyerhoff method, and the settlement of bored piles is calculated using the Vesic method. According to the soil investigation data, the calculated bearing capacity of the bored pile is 426.86 tons, with an allowable bearing capacity of 138.52 tons. The planning of pile foundations also takes into account the magnitude of pile settlement. The settlement of a single pile is 0.02m, and the allowable settlement is 0.05m. Pondasi tiang dipergunakan untuk bangunan dimana tanah kerasnya berada pada posisi yang cukup dalam. Jenis pondasi ini juga sering digunakan untuk konstruksi bangunan tinggi (high risebuilding) yang memikul beban yang sangat besar. Sebelum melaksanakan suatu pembangunan konstruksi yang pertama dikerjakan dilapangan adalah pekerjaan pondasi (struktur bawah). Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam suatu pekerjaan teknik sipil, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan suatu beban yang bekerja diatasnya yaitu beban konstruksi atas. Tujuan dari Penelitian ini untuk menghitung daya dukung bored pile dari hasil sondir dan menghitung penurunan yang terjadi pada bored pile. Pada perhitungan daya dukung bored pile dilakukan dengan menggunakan metode Meyerhoff dan untuk perhitungan penurunan bore pile dilakukan dengan menggunakan metode Vesic. Berdasarkan data sondir hasil perhitungan daya dukung bore pile sebesar 426.86 ton dengan besar daya dukung ijinnya 138.52 ton. Analisis pondasi tiang juga memperhitungkan besar penurunan tiang. Penurunan tiang tunggal sebesar 0.02m dan penurunan tiang yang diijinkan sebesar 0.05m.
Air Bersih bagi Masyarakat Pinggir Sungai Bandar Jaksa Tanjung Balai Eswanto, Eswanto; Siman, Siman; Hutauruk, Denny Meisandy; Pasaribu, Muhammad Nuh Hudawi; Putri, Puput Widiasa; Siagian, Tony
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v8i2.22497

Abstract

Gading sub-district is in Datuk Bandar Tanjung Balai sub-district. In Gading sub-district there is Bandar Prosecutor River which flows into the Asahan River. So far, the people who live around that location have taken water from this river to meet their needs. The problem is that the water they consume is not suitable (smelly water, dark color when it rains, mossy). This activity aims to help partners' problems with the installation of water purification equipment. The implementation method begins with assessing the shortcomings of river water purification technology, then a site survey, equipment installation, and unit handover. The results of implementing this service have been realized at partner locations, clean water has been enjoyed by community. The standard of social life, especially the provision of clean water suitable for consumption for cooking, bathing, washing clothes and other needs, can be helped by this service where there are no similar activities in that location.
DESAIN TATA RUANG BERBASIS ARSITEKTUR HIJAU DI SEKOLAH TERPADU SWASTA AL-WASHLIYAH SUKOHARJO MEDAN LABUHAN KOTA MEDAN Harry W ibowo; Sutrisno Sutrisno; Siti Zulfa Yusni; Denny Meisandy Hutauruk
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.35824

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menyusun masterplan tata ruang di Sekolah Terpadu Swasta Al-Washliyah Sukoharjo Medan Labuhan dengan pendekatan arsitektur hijau. Program ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan lahan yang tersedia di sekolah dan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai 3000 orang, yang menimbulkan kebutuhan mendesak akan penataan sarana dan prasarana yang lebih efisien dan berkelanjutan. Kegiatan ini dilakukan melalui metode partisipatif, termasuk survei fisik dan lingkungan, analisis kebutuhan, serta diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion/FGD) yang melibatkan komunitas sekolah. Hasil dari kegiatan ini berupa penyusunan masterplan sekolah yang mengintegrasikan konsep bangunan hijau, seperti pemanfaatan pencahayaan alami, ventilasi silang, ruang terbuka hijau, serta sistem pengelolaan air ramah lingkungan. Peningkatan pengetahuan siswa dan guru terkait pentingnya arsitektur hijau juga terlihat signifikan berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Dengan penerapan arsitektur hijau, sekolah diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan mendukung keberlanjutan jangka panjang. Masterplan ini akan menjadi panduan strategis bagi pengembangan fasilitas pendidikan di sekolah, sehingga mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang ramah lingkungan, efisien, dan sesuai dengan upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim
STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DAN PORTLAND POZZOLAN CEMENT (PPC) DENGAN PASIR YANG DITAMBANG DARI SUNGAI WAMPU (MIX DESIGN SNI 7656-2012) Lestari, Ayu Dwi; Hutauruk, Denny Meisandy; Alfa, Akbar
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol. 10 No. 3 (2024): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v10i3.429

Abstract

The commonly used types of cement are PCC and PPC. Research on the differences in compressive strength of concrete using PCC and PPC cement has yielded contradictory results. This study was conducted to re-examine and determine the differences in compressive strength of concrete using these two types of cement. The research sample consisted of 18 specimens (9 using PCC cement and 9 using PPC cement). The concrete mix design was based on SNI 7656-2012. The sand used was sourced from the Wampu River. From the mix design calculations, the composition for PCC cement concrete was 1.574 kg of cement, 4.054 kg of sand, 5.957 kg of gravel, and 0.96 kg of water. Meanwhile, the composition for PPC cement concrete was 1.574 kg of cement, 4.014 kg of sand, 5.957 kg of gravel, and 0.96 kg of water. The compressive strength test results for PCC cement concrete at 7 days were 7.26 MPa; at 14 days, 15.75 MPa; and at 28 days, 23.58 MPa. For PPC cement concrete, the compressive strength at 7 days was 7.17 MPa; at 14 days, 13.90 MPa; and at 28 days, 21.41 MPa. It was concluded that concrete using PCC cement has higher compressive strength compared to PPC cement, with compressive strength differences at 7, 14, and 28 days being 1.31%, 12.47%, and 9.64%, respectively. Jenis semen yang umum digunakan adalah PCC dan PPC. Penelitian terkait perbedaan kuat tekan beton yang menggunakan semen PCC dan PPC memiliki hasil yang bertolak belakang. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk meninjau kembali dan mengetahui perbedaan kuat tekan beton yang menggunakan kedua jenis semen. Sampel penelitian adalah sebanyak 18 buah (9 menggunakan semen PCC dan 9 menggunakan semen PPC). Mix design beton menggunakan SNI 7656-2012. Pasir yang digunakan berasal dari sungai Wampu. Dari perhitungan mix design, diperoleh komposisi untuk campuran beton semen PCC adalah 1,574 kg semen; 4,054 kg pasir; 5,957 kg kerikil; dan 0,96 kg air. Sedangkan komposisi untuk campuran beton semen PPC adalah 1,574 kg semen; 4,014 kg pasir; 5,957 kg kerikil; dan 0,96 kg air. Hasil pengujian kuat tekan yang diperoleh untuk semen PCC pada umur 7 hari 7,26 MPa; 14 hari 15,75 MPa; 28 hari 23,58 MPa. Untuk beton semen PPC pada umur 7 hari 7,17 MPa; 14 hari 13,90 MPa; 28 hari 21,41 MPa. Disimpulkan bahwa beton yang menggunakan semen PCC memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan semen PPC dengan selisih kuat tekan pada umur 7, 14, dan 28 hari berturut-turut adalah sebesar 1,31%; 12,47%; dan 9,64%.
ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI TIANG PANCANG DENGAN MENGGUNAKAN NILAI STANDARD PENETRATION TEST (SPT) PADA PROYEK JEMBATAN SICANANG, KEC. MEDAN BELAWAN Harahap, Muhammad Zailani Sidik; Hutauruk, Denny Meisandy; Irwan, Irwan
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol. 10 No. 3 (2024): JURNAL SELODANG MAYANG
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v10i3.430

Abstract

The Sicanang Bridge is one of the access routes for residents to cross the river that separates Belawan Sicanang Village and Belawan Bahari Village. The bridge has a span of 60 meters and a width of 6 meters, with a single two-lane roadway. The bridge is built over a river estuary that flows directly into the sea. Based on soil investigation results, it was found that the hard soil layer capable of bearing the load from the superstructure is located at a depth of 63 meters, necessitating the use of deep foundations, specifically pile foundations. In this thesis, the bearing capacity and settlement of the pile foundation will be analyzed using several methods. Axial bearing capacity will be analyzed using Standard Penetration Test (SPT) data (Meyerhof), axial bearing capacity using pile driving data (Danish formula, Hiley, and ENR), group pile bearing capacity by considering pile efficiency (Converse-Labarre), lateral bearing capacity using laboratory test data (Broms), and group pile settlement (Meyerhof). The analysis of the axial bearing capacity of a single pile foundation at a depth of 63 meters using SPT data resulted in 262.48 tons. The analysis of axial bearing capacity using pile driving data resulted in 256.40 tons (Danish Formula), 362.97 tons (Hiley), and 419.24 tons (ENR). The efficiency of the pile group was found to be 0.752, resulting in a group pile axial bearing capacity of 2368.61 tons. The analysis of group pile settlement resulted in 3.37 mm, which is within the allowable settlement limit of 6 cm. Jembatan sicanang merupakan salahsatu akses keluar masuk warga untuk menyeberangi aliran sungai yang memisahkan Kelurahan Belawan Sicanang dan Kelurahan Belawan Bahari, dengan bentang 60m dan lebar 6m dengan 1 jalur 2 lajur. Jembatan tersebut dibangun diatas muara sungai yang mengalir langsung ke laut. Berdasarkan hasil pnyelidikan tanah dapat diketahui bahwa lapisan tanah keras yang mampu memikul beban dari struktur atas berada pada kedalaman 63m, sehingga diperlukanya menggunakan pondasi dalam yakni pondasi tiang pancang. Dalam penulisan tugas akhir ini daya dukung dan penurunan tiang pancang akan dianalisis dengan menggunakan beberapa metode. Daya dukung aksial berdasarkan data Standard Penetration Test (Meyerhof), daya dukung aksial dengan data kalendering (Danish formula, Hiley, dan ENR), daya dukung kelompok dengan memperhitungkan efisiensi tiang (Converse-labare), daya dukung lateral dengan data hasil uji laboraturium (Broms), dan penurunan tiang kelompok (Meyerhof). Analisis daya dukung aksial pondasi tiang tunggal pada kedalaman 63m dengan data SPT diperoleh 262,48Ton, analisis daya dukung aksial pondasi tiang tunggal dengan data kalendering diperoleh 256,40Ton (Danish Formula), 362,97Ton (Hiley), dan 419,24 (ENR). Efisiensi tiang kelompok diperoleh 0,752 sehingga daya dukung aksial tiang kelompok diperoleh 2368,61. Analisis penurunan tiang pancang kelompok diperoleh 3,37mm, dimana hasil ini masih memenuhi batas penurunan yang diijinkan sebesar 6cm.
Virtual Reality Trends as a New Approach in Architecture Presentation in Indonesia: A Literature Review Harry Wibowo; Denny Meisandy Hutauruk
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 5 No. 11 (2024): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v5i11.1494

Abstract

Virtual Reality (VR) is now a new trend in architectural presentations in Indonesia, offering an interactive experience that allows for a more detailed visualization of the space before construction. This study aims to explore the trend of VR adoption in Indonesia through a literature review sourced from architectural journals registered in Garba Rujukan Digital (GARUDA). The findings show that VR significantly improves spatial understanding, communication, and collaboration between architects and clients while facilitating faster decision-making. However, factors such as implementation costs and a lack of experts still hinder the widespread use of VR. The study recommends increased investment in VR training and infrastructure and encouraging closer cooperation between academia and the architecture industry to accelerate the adoption of this technology in Indonesia.