Claim Missing Document
Check
Articles

Pendekatan Edukatif dan Interaktif dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Anak di Kawasan Teluk Tomini Mamu, Rahmawaty; Husain, Nurlaila
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 3 (2025): Volume 4, Issue 3 2025
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15682303

Abstract

Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris menjadi keterampilan esensial di era global, terutama dalam dunia pendidikan dan pekerjaan. Namun, belum meratanya akses pembelajaran bahasa Inggris di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di daerah Teluk Tomini, menyebabkan kesenjangan kompetensi di kalangan remaja. TPQ Imam Sayfii sebagai lembaga nonformal yang aktif membina siswa usia Sekolah Menengah Pertama menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian ini. Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya kemampuan berbicara siswa karena kurangnya metode pengajaran yang komunikatif dan menyenangkan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui materiself-introductiondengan pendekatan edukatif dan interaktif. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei 2025 dengan melibatkan tujuh siswa sebagai peserta, dibantu oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Metode yang digunakan meliputi permainan peran dan dialog berpasangan yang dikemas dalam suasana santai dan partisipatif. Materi pembelajaran disusun dalam bentuk modul sederhana yang berisi kosa kata, struktur kalimat, dan latihan berbicara yang relevan dengan kehidupan siswa. Evaluasi dilakukan secara kualitatif melalui observasi keterlibatan siswa, ketepatan pengucapan, serta keberanian berbicara di depan teman. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan diri dan kemampuan siswa dalam memperkenalkan diri secara runtut dan benar dalam bahasa Inggris. Siswa yang awalnya ragu-ragu menjadi lebih berani dan aktif dalam setiap sesi. Selain itu, kegiatan ini berdampak positif pada lingkungan belajar di TPQ. Luaran kegiatan berupa, dokumentasi video dan laporan pengabdian yang dapat digunakan secara berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan menjadi model awal yang dapat direplikasi di komunitas serupa guna memperkuat kemampuan berbicara bahasa Inggris di lembaga pendidikan nonformal
Pengembangan Keterampilan Berbicara Anak Melalui Permainan Interaktif Things in Your Bag di TPQ Kawasan Teluk Tomini Husain, Nurlaila; Rohandi, Manda
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 2 (2025): May 2025
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris merupakan keterampilan penting dalam komunikasi global, namun masih kurang dikembangkan di lembaga nonformal seperti Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ). Di TPQ Imam Syafii kawasan Teluk Tomini, anak-anak menunjukkan minat tinggi terhadap bahasa Inggris tetapi belum memiliki keterampilan berbicara yang memadai akibat keterbatasan media, metode konvensional, dan minimnya interaksi komunikatif. Untuk mengatasi hal tersebut, kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan keterampilan berbicara anak-anak usia Sekolah Menengah Pertama melalui permainan interaktifThings in Your Bag.Permainan ini menghubungkan benda nyata dengan penggunaan bahasa Inggris dalam konteks sehari-hari, menciptakan pengalaman belajar yang aktif dan menyenangkan. Kegiatan ini menerapkan pendekatan partisipatif dengan melibatkan dosen dan mahasiswa sebagai fasilitator serta tujuh anak TPQ sebagai peserta. Tahapan kegiatan meliputi pengenalan kosakata, simulasi percakapan, permainan tebak-tebakan, dan refleksi kelompok. Evaluasi dilakukan secara kualitatif melalui observasi dan rekaman video untuk melihat perubahan sikap, keaktifan, dan kemampuan berbicara. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan partisipasi aktif, kepercayaan diri, serta kemampuan menyusun kalimat sederhana dalam bahasa Inggris. Suasana belajar menjadi lebih hidup dan inklusif, serta mendorong anak-anak untuk berani berinteraksi secara lisan. Selain manfaat bagi peserta, kegiatan ini juga memberikan pengalaman praktik lapangan bagi mahasiswa, terutama dalam menerapkan teori pembelajaran bahasa, membangun komunikasi edukatif, dan beradaptasi dengan lingkungan nonformal. Luaran dari kegiatan ini mencakup peningkatan keterampilan peserta dan penguatan soft skills mahasiswa. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis permainan konkret dan kontekstual dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak di lingkungan pendidikan nonformal