Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Spatial-Temporal Analysis of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Kendari City 2014-2018 Sri Aprilianti Idris; Muhammad Sultanul Aulya
Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 2 (2020): Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kerja Sama KNPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/jpm.v14i2.2227

Abstract

This study aims to determine the spatiotemporal pattern of cases of dengue hemorrhagic fever (DHF) in Kendari City during 2014 - 2018 and to see the correlation of cases of dengue hemorrhagic fever (DHF) with rainfall, larva free index (LFI) and population density in Kendari city. This study uses an ecological study design that is analytic or an analytic observational study. Sampling in this study was carried out by total sampling, so the sample in this study were residents who suffered from dengue hemorrhagic fever (DHF) microcopically which was integrated in the monthly reports of cases of dengue hemorrhagic fever (DHF) at the Kendari City Health Office during 2014-2018, namely totaled 1,406 people. This research was conducted in August-October 2020. The data were analyzed temporally (graphically) and statistically using the Spearman-rho correlation test. The data were processed using GeoDa 1.6.7, QuantumGIS 10.3 and IBM SPSS version 20 programs. The study showed that the spatial pattern of cases of dengue hemorrhagic fever (DHF) in Kendari city showed a random pattern (Moran's index = 0.47745). The temporal trend of DHF cases increases at the beginning of the year entering the rainy season (January - July) and decreases at the end of the year after the rainy season (August - December). Based on the statistical test, there was a significant correlation between rainfall (p = 0.000 <0.05) and the incidence of dengue fever and there was no significant correlation between larvae free rate (p = 0.502> 0.05); population density. (p = 0.440> 0.05) with the incidence of DHF.
Pemeriksaan Kadar Asam Urat Pada Masyarakat Desa Puuwonua Kecamatan Andowia Muhammad Sultanul Aulya; Firdayanti Firdayanti; Angriani Fusvita; Apriyanto Apriyanto; Nurul Afdhaliyah Nurdin; Anggraeni Anggraeni; Niluh Eka Ayu Pratiwi
Jurnal Abdi dan Dedikasi kepada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 1 (2023): NADIKAMI: Januari 2023
Publisher : POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya kegiatan Pengabmas adalah untuk membantu masyarakat terutama masyarakat yang bergolongan menengah ke bawah untuk melakukan pemeriksaan penunjang penyakit kardiovaskuler yang sering diderita oleh masyarakat, tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui hasil pemeriksaan kadar asam urat pada masyarakat di desa Puuwonua Kecamatan Andowia., Desain kegiatan ini menggunakan desain deskriptif observational yaitu menggambarkan hasil pemeriksaan asam urat berdasarkan hasil obervasi dilapangan. Dari kegiatan yang telah dilakukan diperoleh hasil pemeriksaan asam urat pada masyarakat Desa Puuwonua Kecamatan Andowia, dengan jumlah sampel 21 sampel maka diperoleh hasil pemeriksaan asam urat dengan jenis kelamin laki-laki, yang normal sebanyak 6 orang (100%). Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan, yang normal sebanyak 12 (80%) orang dan yang mengalami hiperurisemia sebanyak 3 orang (20%).
Pemeriksaan Golongan Darah Dan Rhesus Pada Masyarakat Desa Puuwonua Kecamatan Andowia Angriani Fusvita; Muhammad Sultanul Aulya; Firdayanti Firdayanti; Apriyanto Apriyanto; Suci Devianti Ningsih; Niluh Eka Ayu Pratiwi; Anggraeni Anggraeni
Jurnal Abdi dan Dedikasi kepada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2023): NADIKAMI: Juli 2023
Publisher : POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabmas adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun. Secara umum, program ini dirancang oleh berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa, khususnya dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia. Kegiatan pengabdian masyarakat menjadi salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui hasil pemeriksaan golongan darah dan rhesus pada masyarakat di desa Puuwonua Kecamatan Andowia., Desain kegiatan ini menggunakan desain deskriptif observational yaitu menggambarkan hasil pemeriksaan golongan darah berdasarkan hasil observasi dilapangan. Pemeriksaan Golongan darah sistem ABO yang dilakukan di Desa Puuwonua diperoleh hasil golongan darah A sebanyak 33 orang, golongan darah B sebanyak 15 orang, golongan darah O sebanyak 25 orang, sedangkan untuk golongan darah AB sebanyak 4 orang.
Edukasi Infeksi Kecacingan dan Pemeriksaan Telur Soil Transmited Helminth (STH) Pada Anak-Anak di Kelurahan Lapulu Kota Kendari Sri Aprilianti Idris; Muhammad Sultanul Aulya; Firdayanti Firdayanti; Darmayanita Wenty; Kemal Idris Balaka; Muhammad Ilyas Y; Apriyanto Apriyanto; Bonni Rubak
BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2024): Bantenese : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Fisipkum Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ps2pm.v6i1.8764

Abstract

Infeksi kecacingan yang disebabkan oleh Soil Transmitted Helminth (STH) adalah cacing golongan nematoda usus yang penularannya melalui tanah dalam daur hidupnya. Berbagai macam cacing kelas nematoda yang diketahui yaitu cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus). Penyakit cacingan sangat berpengaruh buruk bagi kesehatan, pada anak-anak cacingan akan berdampak pada gangguan dalam belajar, menurunnya kualitas kecerdasan dan berkurangnya asupan gizi yang diperoleh. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi terkait infeksi kecacingan dan mengetahui tingkat infeksi kecacingan pada anak-anak di kelurahan Lapulu Kota Kendari dengan menggunakan metode kato katz. Jenis kegiatan ini bersifat Deskriktif yaitu untuk melihat gambaran dan mendeteksi hasil pemeriksaan telur cacing nematoda usus pada anak-anak kelurahan Lapulu Kota Kendari. Sampel yang digunakan adalah feses sebanyak 40 sampel. Hasil pemeriksaan dengan metode kato katz pada 40 sampel feses anak – anak dikelurahan Lapulu Kota Kendari terdapat 1 sampel positif yaitu dengan tingkat infeksi kecacingan sangat ringat yaitu invertil sedangkan 39 sampel feses anak tidak terdapat telur cacing Nematoda Usus.
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PATILAWA (LANTANA CAMARA LINN) SEBAGAI INSEKTISIDA TERHADAP KEMATIAN NYAMUK AEDES SP Aulya, Muhammad Sultanul; Tanjung, Asbar
SAINTIFIK@: Jurnal Pendidikan MIPA Vol 9, No 2 (2024): SAINTIFIK@: Jurnal Pendidikan MIPA EDISI OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/saintifik.v9i2.8504

Abstract

Aedes sp merupakan vektor dari virus dengue dengan dua spesies yaitu nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk Aedes albopictus yang tersebar di seluruh dunia. Aedes aegypti menempati habitat domestik terutama di dalam rumah dan penampungan air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah, sedangkan Aedes albopictus berkembang biak pada lubang-lubang pohon, drum, ban bekas yang terdapat di luar rumah. Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan vektor penular penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Penyakit demam berdarah dengue berkembang secara drastis pada beberapa tahun terakhir. DBD hampir ditemukan di seluruh daerah belahan dunia yang memiliki iklim tropis dan subtropis, terutama pada daerah perkotaan dan semiurban. Pada tahun 2010 sampai 2015 beberapa wilayah anggota WHO seperti Amerika, Brazil dan Hawai dilaporkan terjadi peningkatan kasus dari 2,2 juta di tahun 2010 sampai 3,2 juta kasus di tahun 2015. Kasus DBD pada tahun 2018 berjumlah 65.602 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 467 orang. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya, yaitu 68.407 kasus dan jumlah kematian sebanyak 493 orang. Angka kesakitan DBD tahun 2018 menurun dibandingkan tahun 2017, yaitu dari 26,10 menjadi 24,75/100.000 penduduk.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengekplorasi penggunaan Daun patilawa (Lantana camara Linn) sebagai insektisida alami terhadap nyamuk Aedes sp. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkpa (RAL) 4 perlakuan dan 3 kali pengulangan yaitu variasi konsentrasi 20%, 30%, 40% dan 50%. Kontrol postif yangdigunakan adalah X-Elektrik (transflurin 12,38 g/l)) dan aquadest sebagai kontrol negative.Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun patilawa (Lantana camara Linn) memiliki aktifitas insektisida alami terhadap nyamu Aedes sp pada setiap konsentrasi (20%, 30%, 40% dan 50%), disamping itu hasil penelitian juga menunkkan bahwa efektifitas insektisidal ekstrak daun patilawa (Lantana camara Linn) menunjukkan tren peningkatan efektifitas seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak. Hasil uji statistik dengan Anova satu arah menunjukkan nilai p0.001 yang berarti perbedaan bermakna pada efektifitas insektisidal pada tiap konsentrasi ekstrak.
PERBEDAAN JUMLAH TROMBOSIT METODE AUTOMATIC DAN METODE TAK LANGSUNG Ani Umar; Muhammad Sultanul Aulya
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 1 No. 1 (2016): Jurnal Analis Kesehatan Kendari
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Trombosit merupakan salah satu komponen darah yang berperan dalam faal haemostasis. Trombosit dapat diperiksa dengan menggunakan beberapa metode diantaranya metode automatic dan metode tak langsung.namun kedua metode tersebut masing- masing mempunyai kelebihan yang berbeda.untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui jumlah trombosit metode automatic dan metode tak langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jumlah trombosit metode automatic dan metode tak langsung. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 28 orang dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan jumlah trombosit metode automatic dan metode tak langsung. Hasil penelitian jumlah trombosit dengan menggunakan metode automatic dan metode tak langsung berdasarkan hasil uji t dengan cara SPSS pada tingkat kepercayaan 95% menunjukan bahwa dengan derajat bebas (df)= 27 diperoleh t-hitung= 2,518>t-tabel=2.052. dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara jumlah trombosit metode automatic dan metode tak langsung . Kata kunci : Automatic dan tak langsung, trombosit ABSTRACT Platelets are a component of blood that plays a role in the physiology of hemostasis. Platelets can be examined using several methods including the automatic method and the indirect method. But both methods each have different advantages. For this reason, it is necessary to do research to find out the platelet count of the automatic method and the indirect method. The purpose of this study was to determine the differences in platelet counts of automatic methods and indirect methods. The type of this research was observational analytic with the cross-sectional design with a total sample of 28 people and then the automatic method of platelet count and indirect method were examined. The results of the platelet count using the automatic method and the indirect method based on the results of the t-test by means of SPSS at the 95% confidence level indicate that with a free degree (df) = 27 t-count = 2.518> t-table = 2.052. it can be concluded that there is a difference between the number of automatic method platelets and the indirect method. Keywords: Automatic, indirect, platelets
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KEDONDONG (Spondias dulcis L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli ATCC 35218 angriani Fusvita; Muhammad Sultan aulya
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Analis Kesehatan Kendari (JAKK : Vol. 4 (1) Desember 2021)
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46356/jakk.v4i1.174

Abstract

ABSTRAK Kedondong merupakan tumbuhan tropis yang merupakan famili dari Anacardiaceae. Tanaman Kedondong digunakan sebagai obat tradisional untuk pengobatan diare, disentri, infeksi mulut, dan tenggorokan. Tanaman kedondong mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan tannin yang merupakan senyawa aktif yang bersifatantibakteri. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun kedondong (Spondias dulcis L.) terhadap Escerichia coli. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen dengan ekstrak daun kedondong diberi perlakuan sebagai uji daya hambat terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Ekstrak daun kedondong diperoleh dengan metode maserasi selama 5 hari dengan pelarut etanol. Pada penelitian ini menggunakan metode Kirby bauer disk diffusion (paper disk). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat zona bening disekitar paper disk yang menandakan ekstrak daun kedondong dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli. Ekstrak daun kedondong konsentrasi 5% memiliki zona hambat rata-rata 9,45 mm, konsentrasi 10% memiliki zona hambat rata-rata 11,65 mm, konsentrasi 15% memiliki zona hambat rata-rata 15,36 mm.Kata kunci: Zona Hambat, Daun Kedondong, Escherichia coli ABSTRACT Kedondong is a tropical plant which is a family of Anacardiaceae. Kedondong plants are used as traditional medicine for the treatment of diarrhea, dysentery, mouth and throat infections. Kedondong plants contain flavonoid, saponin, and tannin compounds which are active antibacterial compounds. The aim of the study was to determine the inhibitory power of kedondong (Spondias dulcis L.) leaf extract against Escherichia coli. The type of research carried out was an experiment with kedondong leaf extract treated as an inhibitory test for the growth of Escherichia coli. Kedondong leaf extract was obtained by maceration method for 5 days with ethanol solvent. In this study using the Kirby bauer disk diffusion (paper disk) method. The results showed that there was a clear zone around the paper disk indicating that the extract of kedondong leaves could inhibit the growth of Escherichia coli. Kedondong leaf extract concentration of 5% has an average inhibition zone of 9.45 mm, a concentration of 10% has an average inhibition zone of 11.65 mm, a concentration of 15% has an average inhibition zone of 15.36 mm. Keywords: Inhibitory Zone, Kedondong Leaves, Escherichia coli.