Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Analisis Kuat Geser Tanah Lempung Dengan Tambahan Fertilizer Rembet, Reinaldo; Rondonuwu, Steeva G.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol 19, No 77 (2021)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Serangkaian pengujian triaksial dilakukan di laboratorium, terhadap tanah lempung pulutan dengan menambahkan fertilizer. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kuat geser tanah sebelum, dan setelah penambahan fertilizer. Parameter yang di analisis adalah: kohesi tanah (c), sudut geser dalam (ϕ), tegangan normal (σ), dan nilai kekuatan geser tanah (τ) itu sendiri. Juga dilakukan pengujian sifat fisik dan mekanis tanah. Variasi bahan tambahan fertilizer adalah: Pupuk Urea 2%, 5%, 7%, 10%, dan Pupuk NPK 2%, 5%, 7%, 10%. Dari hasil pengujian untuk tanah lempung asli didapat c= 0.99 t/m2, ϕ= 4.49ᵒ, σ= 4.02 t/m2, serta didapatkan nilai kuat geser tanah lempung tanpa bahan campuran, τ= 1.65 t/m2.  Pada penambahan 10 % urea, didapat nilai c= 0.97 t/m2, ϕ= 8.98ᵒ, σ= 6.73 t/m2, sedangkan nilai kuat geser τ= 1.57 t/m2. Selanjutnya untuk penambahan 10% pupuk NPK diperoleh nilai parameter c= 1.07 t/m2, ϕ= 11.56ᵒ, σ= 6.64 t/m2, dan nilai kuat geser tanah; τ= 1.85 t/m2. Dari hasil diatas menunjukkan bahwa kuat geser tanah dengan tambahan fertilizer melalui pengujian triaksial metode Unconsolidated Undrained (UU), terjadi peningkatan pada 10% Pupuk urea dan 10 % pupuk NPK bila dibandingkan dengan tanah tanpa tambahan fertilizer. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa kuat geser lempung lunak dapat diperbaiki/ dinaikan dengan penambahan fertilizer, dalam hal ini pupuk urea dan pupuk NPK. Kata kunci – lempung lunak, fertilizer, uji triaksial, kuat geser.
Analisis Rembesan Pada Dam Tailing Di Desa Tokin Kecamatan Motoling Timur Singal, Sheren S.; Mandagi, Agnes T.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol 19, No 78 (2021): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertambangan mineral logam yang berada di Desa Tokin, Karimbow, dan Picuan Lama, Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, adalah pertambangan mineral (emas). Dalam pertambangan mineral (emas) pada proses pengolahan bijih menghasilkan tailing dimana Teknik pengolahannya dengan membangun dam tailing yang biasanya konstruksi dari urugan tanah yang memiliki angka pori yang besar sehingga mempunyai rembesan yang besar. Oleh karena itu kita perlu adanya analisis besar rembesan pada dam tailing. Analisis dimulai dengan mencari nilai k koefisien rembesan dengan uji permeabilitas lapangan yang dilakukan dengan metode Test PIT. Nilai permeabilitasnya menggunakan hukum Darcy. Dari hasil ini di peroleh nilai k tanah dibagian atas Dam sebesar  dan nilai k tanah di bagian bawah Dam sebesar , dan untuk analisis rembesan dengan cara Craig di dapat besar rembesan q =  dan untuk cara Schaffernak di dapat besar rembesan q =  pada kondisi tinggi tailing maksimum.  Kata kunci – dam tailing, hukum Darcy, rembesan
PENGARUH PENCAMPURAN TRAS DAN KAPUR PADA LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI DAYA DUKUNG Palar, Hariman; Monintja, Sartje; Turangan, Arens E.; Sarajar, Alva N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 1, No 6 (2013): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Apabila tanah dasar untuk lapisan perkerasan jalan memiliki daya dukung yang buruk seoerti halnya pada tanah lempung ekspansif, maka akan mengakibatkan konstruksi perkerasan jalan mudah rusak akibat dari proses kembang susut yang berulang setiap perubahan musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Salah satu alternatif yang digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah ialah dengan stabilisasi. Dalam penelitian ini bahan stabilisasi ialah kapur dan tras, dengan persentase kapur 2.5% dan variasi tras 5%,10%,15%, dan 20%. Tanah diambil dari Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng. Pengujian yang dilakukan ialah pengujian CBR dan Cone Penetrometer. Sebelum dilakukan pengujian CBR dan Cone Penetrometer, terlebih dahulu dilakukan uji identifikasi tanah dan uji pemadatan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Kapur dan Tras dapat meningkatkan nilai daya dukung. Pada pencampuran kapur 2.5% dan Tras 20% terjadi peningkatan nilai CBR Rendaman sebesar 116.7% dan Nilai CBR Lapangan pada alat Cone Penetrometer sebesar 455.4% dari nilai CBR tanah asli dan pada nilai daya dukung terjadi peningkatan dengan menggunakan alat CBR Rendaman sebesar 56.6% dan pada percobaan CBR Lapangan dengan alat Cone Penetrometer sebesar 390.4% dari nilai daya dukung tanah asli. Kata kunci : daya dukung, lempung ekspansif, stabilisasi kapur dan tras, CBR rendaman, cone penetrometer.
PENGUJIAN KUAT GESER PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DAN TRAS DITINJAU DARI WAKTU PEMERAMAN Naseriman, Agatha N. E.; Sompie, Oktovian B. A.; Sarajar, Alva N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 5 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah merupakan hal yang penting dalam bidang konstruksi. Dalam hal ini, perilaku tanah lempung terutama kuat geser perlu diteliti. Telah banyak dilakukan penelititian atau percobaan terhadap tanah lempung untuk mencari cara atau alternatif untuk dapat meningkatkan stabilitas tanah tersebut. Dalam hal ini percobaan yang dilakukan ialah mencampurkan tanah dengan arang tempurung kelapa dan tras. Arang tempurung memiliki kelebihan untuk dapat memperbaiki sirkulasi air dan udara dalam tanah. Dan memiliki kelebihan untuk mengikat karbon dalam tanah. Dan tras adalah merupakan pozzolan alam, karena termasuk abu vulkanik. Reaksi antara pozzolan basah dan halus dapat menghasilkan senyawa keras dan tidak larut dalam air, yaitu calcium silicate hydrate.Penelitian ini ditujukan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh penambahan arang tempurung kelapa dan tras terhadap kuat geser tanah berdasarkan waktu pemeraman yang di gunakan. Waktu pemeraman dibuat bertujuan untuk melihat pengaruh yang diberikan dua material stabilisasi tanah dengan variasi 0 hari, 3 hari, dan 6 hari. Dimana parameter geser tanah ditentukan melalui pengujian Triaksial.Dari hasil penelitian dengan menggunakan bahan stabilisasi Arang Tempurung Kalapa ditambah dengan Tras serta dengan adanya waktu Pemeraman, menunjukkan penggunaan bahan stabilisasi arang tempurung lebih berpengaruh dimana nilai  (kuat geser) terbesar dan campuran yang efektif adalah 5% Tras + 6% Arang memiliki nilai = 5.824 t/m2 dan campuran itu pada waktu pemeraman 6 hari. Berdasarkan hasil yang ada penggunaan waktu peram memberikan pengaruh terhadap kandungan pada bahan stabilisasi serta pengaruh pada kuat geser tanah. Kata Kunci: Kuat Geser, Waktu Pemeraman, Stabilisasi, Tanah Lempung
Analisis Konsolidasi Lempung Pulutan Dengan Tambahan Geopolimer (Abu Beton) Rivaldo A. Tulandi; Steeva G. Rondonuwu; Alva N. Sarajar
TEKNO Vol. 20 No. 81 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lempung merupakan tipe tanah lunak yang memiliki karakteristik indeks mampat besar, daya dukung rendah, kemampuan mengikat air besar dan mengalami konsolidasi. Konsolidasi ialah peristiwa terjadinya deformasi pada lempung lunak akibat keluarnya air pori dari dalam tanah. Karena kondisi inilah maka lempung dikategorikan sebagai tanah yang tidak stabil untuk pekerjaan teknik sipil, sehingga perlu perbaikan tanah. Perbaikan tanah yang dilakukan pada penelitian ini adalah menambah bahan campuran untuk memperkecil deformasi vertikal akibat konsolidasi. Maka dari itu dilakukan pengujian dengan menambahkan bahan campuran berupa abu beton yang diambil dari sisa bangunan tua. Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Desa Pulutan Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa. Pada penelitian ini dilakukan pengujian sifat-sifat fisis dari sampel tanah Pulutan, kemudian dilakukan pengujian konsolidasi untuk mendapatkan nilai indeks pemampatan (Cc) dan koefisien konsolidasi (Cv) pada sampel tanah asli dan sampel tanah yang dicampurkan geopolimer berupa abu beton dengan variasi campuran 2%, 5% dan 10%, dengan tanah asli tanpa campuran sebagai datum. Dari hasil pengujian konsolidasi dengan menggunakan alat Oedometer maka ditemukan bahwa koefisien konsolidasi (Cv) untuk tanah asli adalah 0,675 cm/menit  untuk tanah dengan variasi campuran 2% adalah 0,519 cm/menit, untuk tanah dengan variasi campuran 5% adalah 0,58 cm/menit, sedangkan untuk variasi campuran 10% adalah 0,0261 cm/menit. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi penambahan abu beton maka semakin kecil nilai koefisien konsolidasi Cv dan semakin kecil deformasi yang terjadi Kata kunci – tanah lempung, konsolidasi, abu beton, Koefisien konsolidasi, indeks pemampatan
Stabilisasi Lereng Galian Dengan Perkuatan Shotcrete Pada Pengalihan Sungai Araren Di Kabupaten Minahasa Utara Sumampouw, Aprilia N.; Legrans, Roski R. I.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.58788

Abstract

Lereng galian pada pekerjaan pengalihan sungai Araren di Kabupaten Minahasa Utara adalah lereng yang stabil pada awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sungai pengalihan. Adanya curah hujan yang tinggi selama sepekan menyebabkan terjadinya deformasi lereng yang berlebihan akibat rembesan air hujan, yang pada akhirnya menyebabkan kelongsoran pada lereng galian. Untuk mengamankan lereng tersebut pasca terjadinya longsor digunakan shotcrete dengan drainase horisontal sebagai perkuatan lereng. Tahapan analisis diawali dengan analisis balik (back analysis) untuk mendapatkan parameter kuat geser pada saat terjadi longsor. Parameter kuat geser hasil analisis balik digunakan dalam analisis kestabilan lereng dengan perkuatan shotcrete. Hasil analisis kestabilan lereng dengan perkuatan shotcrete yang dilengkapi drainase horisontal menyimpulkan bahwa penggunaan shotcrete dengan mutu beton K-250 setebal 10 cm yang dilengkapi dengan pipa drainase horisontal sepanjang 10 m dengan sudut kemiringan 4˚ dari bidang horizontal dapat meningkatkan faktor keamanan lereng pada kondisi statis yakni 1.33 dan pada beban gempa sebesar 1.15. Kata kunci: stabilisasi lereng, shotcrete, drainase horisontal, back analysis, faktor keamanan
Faktor Skala: Pengukuran Parameter Uji Konsolidasi Cepat Dan Perbandingan Dengan Odometer Konvensional Rondonuwu, Steeva G.; Sompie, Oktovian. B. A.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.59578

Abstract

Serangkaian uji konsolidasi cepat dilakukan dengan memodifikasi alat uji odometer konvensional dengan laju pembebanan tetap dan laju regangan tetap. Pengujian ini mempercepat lama pengujian konsolidasi satu dimensi sepuluh kali lebih cepat, dari sepuluh hari pada uji odometer konvensional menjadi tiga jam pada uji konsolidasi cepat. Selanjutnya dibandingkan kedua metode pengujian konsolidasi tersebut dan ditampilkan faktor skala yang dapat mengkonversi parameter uji odometer konvensional ke uji konsolidasi cepat, dan sebaliknya. Kata kunci: laju regangan tetap, laju pembebanan tetap, faktor skala, odometer, konsolidasi
Analisis Geoteknik Lapisan Tanah Berdasarkan Data Sondir Studi Kasus : Pembangunan Rumah Sakit GMIM Kaupusan Langowan Kombaitan, Yefta B.; Mandagi, Agnes T.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.60618

Abstract

Indonesia merupakan negara yang rawan gempa bumi karena berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Salah satu fenomena yang dapat terjadi akibat gempa bumi adalah likuefaksi. Likuefaksi terjadi ketika lapisan tanah kehilangan kekuatannya akibat getaran atau tekanan. Penelitian ini berfokus pada analisis potensi risiko geoteknik likuefaksi dan mitigasi dengan perkuatan tanah stone column di wilayah Wolaang, Sulawesi Utara pada pembangunan Rumah Sakit GMIM Kaupusan dengan menggunakan data Cone Penetration Test (CPT). Penilaian potensi likuefaksi dilakukan dengan menghitung nilai Safety Factor (SF), yang merupakan rasio antara Cyclic Resistance Ratio (CRR) dan Cyclic Stress Ratio (CSR) dengan menggunakan metode National Center Of Eartquae Engineering Research (NCEER) USA. Pada percepatan gempa yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data sejarah gempa yang pernah terjadi di lokasi tersebut. Besar Peak Ground Acceleration (PGA) dihitung menggunakan rumus empiris yang dikembangkan oleh Matuschka (1980), dengan asumsi bahwa kekuatan gempa yang terjadi mencapai 6,2 SR, 7,5 SR dan 8 SR, untuk memperkirakan potensi percepatan yang mungkin terjadi. Jika hasil safety factor > 1 maka dikakukan perkuatan tanah dengan metode stone column menggunakan metode Mochtar (2000) dan metode Priebe (1995). Hasil analisis menunjukkan bahwa dominan nilai CSR lebih besar dibandingkan nilai CRR pada masing – masing kekuatan gempa, sehingga menghasilakan (SF < 1), yang artinya terjadi potensi likuefaksi pada kekuatan gempa 5,8 SR, 6,2 SR, 7,5 SR, dan 8 SR, mitigasi perkuatan tanah dengan stone column menghasilkan (SF > 1), sehingga metode perbaikan tanah ini mampu mencegah terjadinya potensi likuefaksi. Kata kunci: Cyclic Stress Ratio, Cyclic Resistance Ratio, gempa, likuifaksi, stone column
Studi Kestabilan Tanggul Pengaman Danau Tondano Dengan Perkuatan Geosintetik Adisulung, Natallia; Legrans, Roski R. I.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol. 23 No. 91 (2025): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v23i91.60739

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kestabilan tanggul pengaman Danau Tondano dengan perkuatan geosintetik jenis geogrid sebagai alternatif penanganan untuk pekerjaan timbunan di atas tanah lunak. Berdasarkan hasil penyelidikan tanah ditemukan bahwa tanah lunak mendominasi area tersebut hingga kedalaman 6 meter dari permukaan tanah. Analisis ini meliputi analisis terhadap daya dukung tanah dasar, stabilitas geser rotasional, stabilitas lateral, kestabilan lereng, penurunan dan displacement. Data yang digunakan adalah hasil penyelidikan tanah SPT (Standar Penetration Test) yang dikorelasikan untuk mendapatkan parameter-parameter tanah yang digunakan dalam analisis. Dari penelitian ini didapatkan faktor keamanan untuk daya dukung tanah pada kondisi jangka pendek sebelum diberi perkuatan adalah 1.23 (£ 1.5) dan setelah diberi perkuatan meningkat menjadi 1.92. Faktor keamanan untuk stabilitas geser rotasional timbunan sebelum diberi perkuatan adalah 0.81 (£ 1.3) dan setelah diberi perkuatan meningkat menjadi 1.56 (³ 1.3). Untuk kestabilan lateral terdapat dua perhitungan yang dilakukan yaitu kestabilan terhadap tahanan putus dan kestabilan terhadap tahanan cabut. Dengan menggunakan 2 lapis perkuatan, geogrid yang digunakan memenuhi terhadap kestabilan tahanan putus dan tahanan cabut. Lereng timbunan yang diberi perkuatan memiliki faktor keamanan pada beban statis sebesar 3.31 dan pada beban gempa sebesar 1.62. Hasil analisis penurunan menunjukkan bahwa penurunan sebelum diberi perkuatan adalah 1.5 m dan setelah diberi perkuatan adalah 0.423 m. Kata kunci: tanggul pengaman, danau Tondano, geosintetik, stabilitas lereng, daya dukung tanah, penurunan
Desain Lereng Timbunan Dengan Perkuatan Geogrid Untuk Konstruksi Reservoir Kawasan Perumahan Pinaria, Ryan Y. M.; Sarajar, Alva N.; Legrans, Roski R. I.
TEKNO Vol. 23 No. 91 (2025): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v23i91.60847

Abstract

Pada Kawasan Perumahan di Jl. Ringroad Manado terdapat lereng galian dimana di atas lereng galian tersebut direncanakan akan dibangun reservoir. Permasalahannya ada pada ketinggian lereng yang mencapai 14 meter sehingga dicara penanganannya dengan perancangan timbunan menggunakan perkuatan geogrid dan dinding penahan tanah. Dari analisis daya dukung tanah pada lereng timbunan tanpa perkuatan diperoleh hasi Faktor Keamanan sebesar 2.28>2 sedangkan dengan perkuatan diperoleh 4.49>2. Analisis juga dilakukan terhadap analisis peremasan (squeezing) diperoleh Faktor Keamanan 7.16>1.3. Untuk analisis bidang keruntuhan rotasional pada timbunan yang tidak diperkuat diperoleh Faktor Keamanan 0.913<FK=1.3 sedangkan dengan perkuatan diperoleh FK=1.56>1.3. Analisis penurunan yang dilakukan untuk mengetahui yang terjadi akibat beban timbunan di dapatkan penurunan yang terjadi sebesar 0.04536 m. Selanjutnya dari analisis stabilitas pergerakan lateral pada timbunan dengan perkuatan telah memenuhi dimana untuk Tahanan Pututs diperoleh FK>1 dan untuk Tahanan Cabut FK>2. Pada lereng timbunan digunakan gabion sebagai dinding penahan tanah. Analisis stabilitas gabion telah memenuhi faktor keamanan terhadap guling dan geser, serta kapasitas daya dukung tanah yang aman (qu=7863.42 kN/m2≥Pheel=2352.84 kN/m2). Selanjutnya dari analisis dengan software slide 6.0, kestabilan lereng pada kondisi setelah selesai konstruksi (End of Construction) dan keadaan pasca-gempa (Short term condition-Post Earthquake Stability) baik tanpa perkuatan juga dengan perkuatan sudah memenuhi nilai FK. Sedangkan kondisi pasca-gempa (Long term condition- Post Earthquake Stability) tanpa perkuatan FK=0.913<1.1 dan dengan perkuatan FK=1.250>1.1. Untuk analisis Total Displacement dilakukan terhadap lereng timbunan dengan menggunakan PLAXIS 2D didapatkan hasil 0.0197 m. Kata kunci: gabion, geosintetik, stabilitas lereng, daya dukung tanah, penurunan