Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Tinjauan Literasi Finansial dan Digital Pada Tingkat Ketahanan Keluarga Pekerja Migran Indonesia Laksono, Bayu Adi; Supriyono, Supriyono; Wahyuni, Sri
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Babes Litbang Yankessos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.162 KB) | DOI: 10.31105/jpks.v18i2.1695

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh literasi finansial dan literasi digital terhadap tingkat ketahanan keluarga pekerja migran Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berupa analisis regresi linier berganda dengan jumlah sampel sebanyak 95 orang. Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa tingkat literasi finansial maupun digital mayoritas masuk pada kategori sedang, sedangkan tingkat ketahanan keluarga masuk pada ketegori sangat tinggi. Uji hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara literasi finansial terhadap tingkat ketahanan keluarga pekerja migran Indonesia. Sedangkan literasi digital memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap tingkat ketahanan keluarga pekerja migran. Kemudian pengaruh keduanya memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap tingkat ketahanan keluarga pekerja migran Indonesia. Besaran kontribusi literasi finansial dan digital terhadap tingkat ketahanan keluarga pekerja migran Indonesia sebesar 26,6% sedangkan sisanya sebesar 73,4% merupakan kontribusi variabel lain. Implikasi dari penelitian ini bagi keluarga pekerja migran adalah hendaknya dapat memiliki kesadaran dengan secara mandiri mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan literasi finansial dan digitalnya yang dapat berguna untuk meningkatkan ketahanan keluarganya.
Perception of Illiterate Society Toward The Functional Literacy Program Laksono, Bayu Adi; Supriyono, Supriyono; Wahyuni, Sri
Journal of Nonformal Education Vol 4, No 2 (2018): August 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v4i2.16003

Abstract

Perception has the important role in determining the worldview and impacts significantly, including on the functional literacy programs. The aim of this study is to reveal the perception of the illiterate in functional literacy programs. This research uses the qualitative approach with the type of phenomenology research. The research was conducted in Kadur Sub-district, Pamekasan Regency. The informants used were 6 persons who were illiterate in the functional literacy program. Data collection techniques use in-depth interviews and documentation studies. Analysis of this research data using Miles and Huberman model. The results of the study show several peceptions that formed in the functional literacy programs. Based on the research, it can be concluded that illiterate people perceive the functional literacy program as a place of fulfilment of desire, including the desire to get reward, acknowledgement, and appreciation of figure. As a place of fulfilment of needs, including the need to socialize, facing the times, empowered, and worship. The benefits of this research can be used for literacy education practitioners to improve the quality of the program by accommodating the wishes and needs of the learning community
Literasi Finansial Keluarga Pekerja Migran Indonesia Ditinjau Dari Pengelolaan Remitan Bayu Adi Laksono
Jurnal Pendidikan Nonformal Vol 14, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan-Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.067 KB) | DOI: 10.17977/um041v14i2p68-75

Abstract

Abstract: The purpose of this study was to examine the financial literacy of migrant worker families in terms of remittance management. This study was conducted in seven hamlets of Payaman Solokuro Village, Lamongan Regency. Using cluster random sampling techniques in determining the research sample and using the Harry King Nomogram in determining the number of samples, as many as 95 persons. Data analysis uses ANOVA (Analysis of Variant) technique. The results showed that 63.2% of migrant workers’ families received remittances of 1-3 million each sending period, and 81.1% received remittances once a month. The literacy rate of migrant workers’ families from the perspective of remittance receipts intensity is in medium level, however migrant workers’ families who receive remittances in period of once in three months tend a high level of literacy. Families of migrant workers who receive remittances of more than three million each sending period are higher in financial literacy than others. The results of data analysis show that the financial literacy of migrant workers’ families do not have a significant difference in terms of the remittance receipts intensity, and the financial literacy of migrant workers’ families in terms of remittance receiptsquantitydo not have a significant difference. The results of this study indicate that migrant workers’ families can increase their financial literacy through financial training and have careful considerationsin making economic decisionsAbstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengkaji literasi finansial keluarga pekerja migran ditinjau dari pengelolaan remitan, baik dari intensitas maupun kuantitas. Penelitian ini dilakukan di tujuh dusun dari Desa Payaman Solokuro Kabupaten Lamongan. Menggunakan teknis cluster random sampling dalam menetukan sampel penelitian serta menggunakan Nomogram Harry King dalam menentukan besaran sampelnya, yakni sebanyak 95 orang. Analisis data menggunakan teknik ANOVA (Analysis of Varian). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63,2% keluarga pekerja migran mendapat remitan sebanyak 1-3 Juta setiap periode pengirimannya, serta 81,1% menerima remitan sebulan sekali. Tingkat literasi keluarga pekerja migran ditinjau dari sudut pandang intensitas penerimaan remitan berada pada tingkat sedang, namun keluarga pekerja migran yang menerima remitan pada periode tiga bulan sekali cenderung memiliki tingkat literasi yang tinggi. Keluarga pekerja migran yang menerima kiriman remitan lebih dari tiga juta setiap periode pengirimannya cenderung memiliki tingkat literasi finansial yang lebih tinggi diantara yang lainnya. Hasil analisis data menunjukkan bahwa literasi finansial keluarga pekerja migran tidak memiliki perbedaaan yang signifikan ditinjau dari intensitas penerimaan uang remitan, serta literasi finansial keluarga pekerja migran ditinjau dari kuantitas penerimaan uang remitan tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga pekerja migran dapat meningkatkan literasi finansialnya melalui pelatihan pengelolaan keuangan serta memiliki pertimbangan yang matang dalam mengambil keputusan ekonomi
Asumsi Pendidikan Orang Dewasa (Andragogy) Dalam Retorika Dakwah KH. Anwar Zahid Bayu Adi Laksono; Ahmad Hamdan; Azka Waliyyan
Jurnal Pendidikan Nonformal Vol 17, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan-Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um041v17i1p9-16

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memotret asumsi pendidikan orang dewasa (andragogy) dalam retorika dakwah KH. Anwar Zahid. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis konten atau analisis isi. Bahan dokumentasi dalam penelitian ini adalah video ceramah dengan judul KH. Anwar Zahid Terbaru 2020 Live Kembangan Kebomas Kabupaten Gresik Jawa Timur dengan durasi 1 jam 59 menit yang diambil dari situs video berbagi Youtube. Total materi dakwah yang berkaitan dengan asumsi pendidikan orang dewasa (andragogy) sebanyak 24 materi yang terhimpun dalam tiga asumsi yakni kebutuhan untuk tahu, konsep diri, serta motivasi. Asumsi lainnya seperti peran pengalaman, kesiapan belajar, maupun orientasi belajar tidak muncul. Dari 24 materi dakwah yang terhimpun dalam tiga asumsi, yang paling banyak dikaji adalah asumsi yang berkaitan dengan konsep diri yakni sebanyak 10 materi dakwah, sedangkan materi dakwah yang berkaitan dengan asumsi kebutuhan untuk tahu sebanyak 7 materi, dan yang berkaitan dengan asumsi motivasi sebanyak 7 materi.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI LEMBAGA SOSIAL DAN PENDIDIKAN Bayu Adi Laksono; Nasyikhatur Rohmah
Jurnal Pendidikan Nonformal Vol 14, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan-Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um041v14i1p1-11

Abstract

Abstract : The purpose of this study is to explore the role of social and educational institutions in Bajulmati in the process of community empowerment. This study used a qualitative approach, and was carried out in Bajulmati Hamlet, Gajahrejo Village, Gedangan District, Malang Regency. Informants in this study consisted of government institutions, activists empowering from social and educational institutions, and surrounding communities. Data collection uses interviews, documentation and observations and analyzed by miles and huberman models. The results of the study show the role of social and educational institutions in empowering the Bajulmati community. In the economic field, the community is empowered through the use of natural and human potential. In the social field, it is empowered to always be optimistic and independent. As well as in the field of education, the community is empowered through educational institutions that are built, both schooling and education outside the school system. Schooling education aims to increase competitiveness, education outside the schooling system to maintain the culture and noble values of the Bajulmati community.Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah menggali peran lembaga sosial dan pendidikan di Bajulmati dalam proses pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan dilaksanakan di Dusun Bajulmati, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Informan dalam penelitian ini terdiri dari institusi pemerintahan, pegiat pemberdayaan dari lembaga sosial dan pendidikan, serta masyarakat sekitar. Pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi serta dianalisis dengan model miles dan huberman. Hasil penelitian menunjukkan peran lembaga sosial dan pendidikan dalam memberdayakan masyarakat Bajulmati. Dalam bidang ekonomi, masyarakat diberdayakan melalui pemanfaatan potensi alam maupun sumber daya manusia. Dalam bidang sosial, diberdayakan untuk selalu bersikap optimis dan mandiri. Serta dalam bidang pendidikan, masyarakat diberdayakan melalui institusi pendidikan yang dibangun, baik pendidikan persekolahan maupun pendidikan di luar sistem persekolahan. Pendidikan persekolahan bertujuan untuk meningkatkan daya saing, pendidikan di luar sistem persekolahan untuk menjaga budaya dan nilai-nilai luhur masyarakat Bajulmati.
Problematika Keterlambatan Bicara dan Gagap Pada Anak Usia 6 Tahun Elisa Rahayu; Intan Widyaningsih; Bayu Adi Laksono
Jurnal Pendidikan Modern Vol 5 No 2 (2020): Edisi Januari
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v5i2.73

Abstract

Keterlambatan Bicara (Speech Delay) dan Gagap yang dialami anak adalah dimana anak sulit mengekspresikan keinginan atau perasaan pada orang lain. Anak juga mengalami gagap, mengulang suara/suku kata terutama di awal, bicara gagap juga terdengar sebagai perpanjangan suara. Masalah keterlambatan bicara pada anak adalah masalah yang cukup serius yang harus segera ditangani karena keterlambatan bicara merupakan salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri problematika dan masalah yang dihadapi serta faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan bicara pada anak dan juga perlakuan yang diberikan oleh orang tua dan lingkungan dalam rangka menanggapi permasalahan ini. Penelitian ini tergolong jenis penelitian kualitatif dikarenakan untuk mendapatkan data maka peneliti harus turun kelapangan dan berada disana serta berbaur dengan subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah observasi, wawancara dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian ini yaitu pihak keluarga, masyarakat dan guru kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problematika anak sulit untuk berbicara lancar, anak mengalami gagap, lebih suka menyendiri, anak tidak banyak berbicara (pendiam). Keadaan Keluarga Anak, karena kedua orangtua sibuk bekerja dapat mengakibatkan pola asuh serta perkembangan anak terganggu terutama perkembangan bahasa anak. Keadaan Lingkungan anak, yaitu tempat tinggal juga mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
PENGARUH KESIAPAN MENTAL TERHADAP HASIL UJIAN PROGRAM KESETARAAN Bayu Adi Laksono
Jurnal Pendidikan Modern Vol 5 No 3 (2020): Edisi Mei
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v5i3.106

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesiapan mental terhadap ujian program kesetaraan. Penelitian ini dilakukan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang berada di Kediri yakni PKBM Pagut, PKBM AL-Madinah, dan PKBM Ar-Rahman. Penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda serta memanfaatkan aplikasi SPSS 24. Teknik sampling menggunakan cluster random sampling dan penghitungan banyaknya sampel menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sebanyak 120 warga belajar sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan kesiapan mental berpengaruh sebesar 58,6% terhadap hasil ujian program kesetaraan dan Nilai korelasi berganda (R) sebesar 0,772 menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara nilai variabel bebas dan terikat. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengelola lembaga maupun warga belajar harus memiliki kondisi mental yang baik agar hasil ujian mendapatkan dampak yang positif
LITERASI FINANSIAL DAN DIGITAL KELUARGA PEKERJA MIGRAN DITINJAU DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN Bayu Adi Laksono; Supriyono Supriyono; Sri Wahyuni
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v4i2.1291

Abstract

The purpose of this study was to determine the level of financial and digital literacy of migrant workers’ families in terms of educational background. This study used a quantitative approach with analysis in the form of analysis of variants and kruskal-wallis. The study was conducted in one village in Lamongan Regency, East Java with a total sample of 95 persons. The results showed that there was no significant difference in the level of financial literacy in terms of the educational background of the families of migrant workers. There is significant differences in the level of digital literacy in terms of the educational background of migrant workers’ families. Families of migrant workers who have significant differences in the level of digital literacy are groups of primary school graduates to college graduates and junior secondary school graduates to college graduates. The conclusion of this study is that migrant worker families that tend to have low levels of financial literacy and digital literacy are families of migrant workers with a background in primary school (elementary) and junior secondary school. This is even more convincing that the educational background has an influence on one’s ability level. This becomes the identification of migrant worker families with educational background who has priority to get intervention in increasing knowledge and skills in the non-formal education programs that are useful for preparing migrant worker families in the industrial revolution era 4.0. Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat literasi finansial dan digital keluarga pekerja migran ditinjau dari latar belakang pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analysis of varian dan kruskal-wallis. Penelitian dilakukan di salah satu desa di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dengan total sampel sebanyak 95 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan tingkat literasi finansial yang ditinjau dari latar belakang pendidikan keluarga pekerja migran. Terdapat perbedaan yang signifikan tingkat literasi digital yang ditinjau dari latar belakang pendidikan keluarga pekerja migran. Keluarga pekerja migran yang memiliki perbedaan tingkat literasi digital yang signifikan adalah kelompok lulusan SD dengan lulusan perguruan tinggi serta lulusan SMP dengan lulusan perguruan tinggi.  Kesimpulan penelitian ini adalah keluarga pekerja migran yang cenderung memiliki tingkat literasi finansial maupun literasi digital yang rendah adalah keluarga pekerja migran dengan latar belakang lulusan SD dan SMP. Hal tersebut semakin meguatkan bahwa latar belakang pendidikan memberikan pengaruh terhadap tingkat kemampuan seseorang. Identifikasi keluarga pekerja migran dengan latar pendidikan yang memiliki prioritas mendapatkan intervensi peningkatan pengetahuan dan keterampilan berupa program pendidikan nonformal yang berguna untuk mempersiapkan keluarga pekerja migran dalam era revolusi industri 4.0. 
Peningkatan Kepekaan Pada Korban Bullying Di Lingkungan Pendidikan Yuke Najma Kamila; Bayu Adi Laksono; Lilis Karwati
Jurnal Pendidikan Modern Vol 7 No 3 (2022): Edisi Mei
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v7i3.468

Abstract

Masalah bullying masih sering terjadi di lingkungan pendidikan yang menjadikan siswa merasa terganggu serta ketakutan apabila terkena dampak kegiatan pembulian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena bullying yang terjadi di lingkungan Pendidikan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif serta didukung dengan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi bullying bisa dilakukan dan diterima oleh siapa saja. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Potensi bullying akan lebih besar diterima oleh orang-orang yang dianggap lemah dan berbeda. Dampak bullying menyasar pada kesehatan, terlebih pada kesehatan mental. Sebagai bentuk peningkatan kepekaan pada korban bullying, pendidikan formal tidak dapat berdiri sendiri, harus dilengkapi dengan pendidikan nonformal maupun informal.
PENGARUH STIGMA LULUSAN PENDIDIKAN KESETARAAN TERHADAP KEPUTUSAN REKRUTMEN DI DUNIA KERJA Bayu Adi Laksono; Ahmad Hamdan; Muhammad Rafli Alviansyah
Comm-Edu (Community Education Journal) Vol 6, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/comm-edu.v6i2.17099

Abstract

The purpose of this study was to determine the stigma of Equality Education graduates from the employer's point of view and its impact on their decision to accept prospective workers from Equality Education graduates. Equality education is known as a flexible education system that is not limited by age, time, or learning methods. The flexibility of the learning system is considered by the community that equality education is a place to get a diploma with the easy way. On the other hand, in the world of work, competencies are needed that must be possessed by job applicants. One of these competencies is generated from the learning process in the scope of formal and non-formal education. Employers in deciding to accept a worker certainly have considerations, one of which is of course the stigma that is formed in society. This research method uses a quantitative approach with a survey method involving 100 employers (HRD/Personnel/Business Owners) in Tasikmalaya City. Collecting data using a questionnaire and deepened by interviews. Data analysis with descriptive approach and simple linear regression analysis using statistical software version 23.0 for windows. The results showed that the stigma of equality education graduates had a positive but not significant effect on job acceptance decisions.