Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Implementasi Blended Learning Melalui Google Classroom Pada Mata Kuliah Media Pembelajaran Geografi Ningsih, Mega Prani; Hilman, Iman; Guntara, Fuad
LaGeografia Vol 19, No 1 (2020): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.523 KB) | DOI: 10.35580/lageografia.v19i1.14876

Abstract

Learning is currently still centered on lecturers so that it is not yet effective. Blended learning through google classroom as a learning innovation is expected to help learning be effective. The purpose of this study was to examine 1) the stages of implementing blended learning through google classroom in the Geography Learning Media course and 2) student responses to the use of blended learning through google classroom in the Geography Learning Media course. The method in this research is descriptive method. The analysis technique used is descriptive statistics which are presented in a percentage table. The results of the research are 1) the implementation of blended learning is carried out in five stages, namely, analysis of learning outcomes and materials, designing learning content in google classroom, filling in learning content in google classroom, testing blended learning and evaluating the blended learning process; and 2) The implementation of blended learning through google classrooms received positive responses from students, starting from the good to very good categories, namely 61% -100%. The implementation of blended learning through google classroom is considered effective and needs to be developed to support it in the Geography Media Instructional course.
IMPLEMENTASI TPACK FRAMEWORK DALAM WORKSHOP SSP PROGRAM PPG UNTUK GURU GEOGRAFI PROFESIONAL Ningsih, Mega Prani
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 17, No 2 (2019): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v17n2.p25-38

Abstract

Program PPG merupakan pendidikan untuk mencetak guru yang kompeten dan professional. Program PPG SM 3T pertama kali dilaksanakan oleh Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Workshop SSP sebagai bagian Program PPG dalam model kolaboratif di UM dan Unesa belum secara menyeluruh menerapkan kerangka TPACK. Hal ini berdampak pada lulusan yang belum terlatih membuat media pembelajaran berbasis teknologi digital.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus di UM dan Unesa pada Prodi Pendidikan Geografi. Data penelitian terdiri dari data primer berupa informan kunci dan data sekunder berupa dokumen Program PPG. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaksi Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui blended learning menjadi salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk mengolaborasikan pembelajaran konvensional dan modern berbasis teknologi digital. Proses belajar dapat dilakukan secara offline dan online. Oleh karena itu, calon guru perlu mempelajari, menciptakan, dan menggunakan berbagai teknologi digital yang ada dalam pembelajaran blended learning.
PROGRAM PPG UNTUK MEMBANGUN KOMPETENSI GURU GEOGRAFI (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG) Mega Prani Ningsih; Achmad Fatchan; Singgih Susilo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.10, Oktober 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.368 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i10.7582

Abstract

The purpose of rhe research to explain PPG SM3T Program designs for building the grogrphy teacher competences, the graduates of  SM3T’s Program. The design implementation of PPG SM3T includes curriculum development process till the evaluation of geography teacher competences. Competence referred to are competence pedagogical, competence personality, social competence, and professional competency. The research is a case study researchs in Malang State University. Technique the data collection was done through in-depth interviews and documentation. Data analysis use the interactive model Miles and Huberman. This research result indicates that an implementation program PPG includes several stage are: (1) the developmental syllabus stages by the appropriate policy regarding university, (2) the pre the condition stages as the combined with plenary 1, (3) the learning system stages are consist of several stage and learning activities, thy are: (a) workshop SSP stages consist of the stage activity: plenary 2 namely the deepening of material curriculum 2013; pre-test; focus group discussion are the subject matter of geography and pedagogical that have not understood, yet; independent working group is composing device learning, combined the stage of plenary 3, revision and approval lesson plans that is peer teaching, formative tests , KKL and doing incidental activity such as writing journals and scientific paper; (b) the stage of PPL consist of procession submission the PPL students to school, KMD trainings by the PPG, doing some teaching and non teaching activities, PTK researchs, and a test of the performance by lesson study; (c) the competency test stages which are consist of intensification of the subtansial geography materials, also the local and national examination test. The implementation directed in developing geography teacher competences which are consist of pedagogik, personality, social and professional competences.Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bentuk implementasi Program PPG SM3T dalam membangun kompetensi guru geografi alumni program SM3T. Bentuk implementasi Program PPG SM3T meliputi proses pengembangan kurikulum hingga penilaian kompetensi guru geografi. Kompetensi yang dimaksud adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di Universitas Negeri Malang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk implementasi Program PPG meliputi beberapa tahapan, yaitu (1) tahap pengembangan silabus oleh pihak terkait sesuai kebijakan universitas; (2) tahap pra kondisi sebagai gabungan tahap pra kondisi dan pleno 1; (3) tahap sistem pembelajaran yang terdiri dari beberapa tahapan dan kegiatan pembelajaran, yaitu (a) tahap workshop SSP terdiri atas tahapan kegiatan pleno 2, yaitu pendalaman materi kurikulum 2013, pre-test, diskusi kelompok yaitu diskusi materi geografi dan pedagogik yang belum dipahami, kerja kelompok mandiri yaitu menyusun perangkat pembelajaran, gabungan tahap pleno 3, revisi dan persetujuan RPP, yaitu peer teaching, tes formatif, KKL dan melakukan kegiatan insidental seperti menulis jurnal dan artikel ilmiah; (b) tahap PPL terdiri dari tahapan prosesi penyerahan mahasiswa PPL ke sekolah, pelatihan KMD oleh pihak PPG, melakukan kegiatan mengajar dan non mengajar, penelitian PTK, dan uji kinerja berupa Lesson Study; dan (c) tahap uji kompetensi terdiri dari, pendalaman materi subtansial geografi, Ujian Tulis Lokal, dan Ujian Tulis Nasional. Tahapan implementasi diarahkan dalam membangun kompetensi guru geografi, yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN PEMBIASAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI NEW NORMAL UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 Lilis Karwati; Ahmad Hamdan; Yus Darusman; Mega Prani Ningsih
Abdimas Siliwangi Vol 4, No 1: Januari, 2021
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v4i1p%p.6530

Abstract

The current global pandemic disaster requires everyone to always be vigilant in accordance with health protocols. However, in reality there are still many people who lack awareness of the importance of improving discipline and habituation of the community in the face of new normal to prevent the spread of Covid19, the community must have habituation to change behavior to be health conscious. In addition, the pattern of providing health services continues to be improved in addition to the appeal of information either directly or through the media that can provide valuable information to the public about the dangers of the spread of covid 19, during the New Normal period. The target is the gathering place of the community in the pancasila market environment through devotional activities, it is expected to provide increased awareness for the community, provide appeals and direction that can be easily accepted and carried out by the community related to the awareness of Discipline and Habituation of the Community in the face of the pandemic outbreak 19 through a clean lifestyle. 
Pelatihan Pembuatan Desinfektan yang Aman dan Ramah Lingkungan di Wilayah Awipari Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 Puji Lestari; Nani Ratnaningsih; Diar Veni Rahayu; Mega Prani Ningsih
Rengganis Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): November 2021
Publisher : Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.826 KB) | DOI: 10.29303/rengganis.v1i2.92

Abstract

This community service activity is motivated by the potential for the spread of the Covid virus which is still happening and the Awipari Village does not yet have health facilities that are balanced with its population. In addition, the use of disinfectants as a protection for families and the environment from the spread of the Covid-19 virus is still not available with natural ingredients and is safe for the environment. This is what training on the manufacture of safe and environmentally friendly disinfectants needs to be done. The main purpose of this community service is to help target partners to be more independent in providing the disinfectant needs that residents need. Furthermore, it can be used as an alternative field to increase household income. The specific target to be achieved in the future is that target partners are able and accustomed to using safe and environmentally friendly basic materials in making disinfectants. Community service activities will be held in September 2021 at the Awipari Village Office, Tasikmalaya City. The methods used are lectures, discussions, and the practice of making disinfectants directly. Community service activities are very well received by partner community groups. The community is enthusiastic and active in demonstrations and discussions and wants this service activity to be routine and continue with various training themes according to community needs.
Potensi Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dan Media Pembelajaran di Sekolah Adat Kampoeng Batara Kabupaten Banyuwangi TAUFIK SETYADI; Mega Prani Ningsih; Christin Yunita Maulani; Taufik Setyadi; Dewi Puspa Arum
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.753 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5925

Abstract

Lingkungan dapat menjadi salah satu sumber belajar peserta didik untuk memahami pengetahuan dan mengasah kemampuan tertentu. Selain sebagai sumber belajar, lingkungan juga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Keberadaan Dusun Papring, Kampoeng dan Sekolah Adat Batara dapat menjadi salah satu alternatif solusi permasalahan guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran yang relevan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini bertujuan mendeskripsikan potensi Dusun Papring, Kampoeng Batara baik yang bersifat fisik, sosial dan budaya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Selanjutnya hasil deskripsi ini dapat dikembangkan menjadi media pembelajaran, khususnya dalam kajian bidang ilmu Pendidikan Geografi serta Bahasa dan Sastra Indonesia. Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model interaksi Miles dan Huberman. Pengujian keabsahan data yang diperoleh dari informan menggunakan teknik triangulasi data. Ditemukan hasil bahwa dalam lingkungan belajar di Dusun Papring, Kampoeng Adat Batara terdapat empat potensi yang dikelompokkan menjadi potensi alam, sosial, budaya dan pariwisata. Ini menjadi dasar bahwa lingkungan belajar dengan potensi yang ada di dalamnya dapat menjadi sumber belajar dan media pembelajaran. Selanjutnya, dalam kajian Pendidikan Geografi serta Bahasa dan sastra indonesia, potensi alam, sosial, budaya dan pariwisata dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan media belajar yang relevan dengan muatan materi pembelajaran baik di sekolah formal maupun nonformal.
PELATIHAN PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM IMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT Ely Satiyasih Rosali; Ati Sadiah; Darwis Darmawan; Mega Prani Ningsih
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Januari 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i1.242

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau sering disingkat dengan PTK adalah penelitian yang dilakukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari sebuah proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik di sekolah. Berdasarkan survei internal yang dilakukan terhadap beberapa guru diberbagai sekolah di lingkungan Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut diketahui ada beberapa kendala dalam melaksanakan kegiatan PTK. Ini berdampak pada tidak tepatnya guru dalam memenuhi angka kredit yang salah satunya dipenuhi melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah metode pengembangan yang terdiri dari: analisis situasi, tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan. Hasil kegiatan yang dilakukan secara luring adalah guru memiliki penyegaran pengetahuan terkait dengan PAK (Pencapaian Angka Kredit) guru Sekolah Dasar, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Inovatif. Guru juga mendapatkan penguatan secara daring mengenai penyusunan artikel ilmiah dan pembuatan modul pembelajaran berbasis mobile learning. Dengan demikian pencapaian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk menunjang pengajuan angka kredit bagi guru dapat dilakukan sesuai prosedur yang tepat.
Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Pembelajaran Kolaboratif Berbasis Proyek pada Mata Kuliah Geografi Transpotasi dan Pariwisata Mega Prani Ningsih
DIAJAR: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 1 (2023): Januari (2023)
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/diajar.v2i1.1428

Abstract

Project-based collaborative learning is an alternative to 21st century learning. This research aims to examine the application of project-based collaborative learning to improving student learning outcomes, especially in Tourism Geography material. This research is a classroom action research according to Kemmis & McTaggart Theory. Research data was collected through tests and observations. The research instruments were in the form of learning tools, evaluation of learning outcomes, and data collection instruments. The data collection instrument was in the form of question sheets to test student understanding and student activity observation sheets. Data processing techniques in this study were carried out using qualitative and quantitative data analysis. Data validity testing technique uses theoretical triangulation and data source triangulation. The results of this research show that project-based collaborative learning can improve student learning outcomes. These improvements include 1) increasing the criteria for student activity, 2) increasing the percentage of student activity, 3) increasing the lowest score, 4) increasing the highest score, 5) increasing the average score, 6) increasing the number of students who complete their studies, 7) decreasing the number students who have not finished studying, 8) the percentage of learning completeness increases, and 9) the learning completeness criteria increases. This increase in learning outcomes indicates that the project-based collaborative learning model can encourage students to master skills in collaborating and understanding lecture material compared to conventional learning models.
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) Dalam Membangun Kompetensi Calon Guru Geografi Mega Prani Ningsih
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.13647

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan tahapan PLP II dalam membangun kompetensi kompetensi calon guru geografi dalam PLP 2. Kompetensi yang dibangun adalah kompetensi pedagogi, profesional, sosial dan kepribadian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif di di SMAN 4 Tasikmalaya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data melaui model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitia ini menunjukkan bahwa tahapan PLP II meliputi, 1) tahap observasi, 2) tahap latihan praktik mengajar, 3) tahap monitoring; dan 4) tahap pelaporan dan ujian praktik mengajar. Mahasiswa peserta PLP II dapat membangun kompetensinya sebagai calon guru geografi, yaitu kompetensi pedagogi, profesional, sosial dan kepribadian. Beberapa faktor yang mendukung terlaksananya PLP II dalam membangun kompetensi calon guru geografi adalah komunikasi antar birokrasi yang berjalan dengan baik, kualitas sumber daya di perguruan tinggi dan sekolah mitra yang mendukung implementasi PLP II serta kebijakan dari birokrasi yang memberikan kemudahan dalam pelaksanaan PLP di SMAN 4 Tasikmalaya.
Meningkatkan Penguasaan Konsep Materi Klasifikasi Awan Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Ajeng Putu Habsah; Ruli As’ari; Mega Prani Ningsih; Fahmi Fahrudin Fadirubun
SOSEARCH : Social Science Educational Research Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan IPS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/sosearch.v3n2.p81-86

Abstract

Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas manusia sebagai sumber daya dalam pembagunan dengan melakukan kegiatan belajar, sehingga perlu dilakukan proses pembelajaran yang baik dan aktf dengan interaksi timbal balik antara pendidik dengan peserta didik. Model discovery learning merupakan kegiatan pembelajaran yang diharapkan peserta didik tidak hanya disajikan dengan materi saja, tetapi peserta didik dapat mencari atau menemukan sendiri dengan pemecahan masalah menjadi sebuah bentuk akhir. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar peserta didik di SMA Budaya Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian pra-eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X IPS SMA Negeri 1 Kawali. Pengambilan sampel dengan menggunakan Teknik Simple Random Sampling atau sampel secara pengacakan kelas dengan asumsi populasi homogen yang akan ditentukan satu kelas dengan mengambil dua kelas penelitian yaitu X IPS 1 dan X IPS 2 masing-masing sebanyak 30 orang. Teknik analisis data berupa analisis deskriptif melalui penyajian data berupa mean (rata-rata) dan standar deviasi, dan analisis inferensial yaitu teknik presentase, rata-rata dan standar deviasi, yang selanjutnya akan diuji hipotesis dengan menggunakan uji t-test dengan rumus. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar geografi pada materi klasifikasi awan sangat baik dan berpengaruh positif.