Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengaruh Campuran Pelet Kudzu Dengan Karbohidrat Terhadap Protein Total, Urea, Glukosa dan Kolesterol Darah Domba Ekor Tipis Muhamad - Ramdhan; Iin Susilawati; Novi Mayasari
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 45, No 1 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v45i1.2347

Abstract

This research aimed to determine blood protein total, blood urea, blood glucose and blood cholseterol on thin tail rams which is administered kudzu pellet with readily available carbohydrates. Experimental method used completely randomize design. The data was analyzed through Anova and Duncan’s Multiple Range Test. Twenty four local rams are divided into four dietary treatment, namely RK = 50 % napier grass + 50 % concentrate, KD = 50 % napier grass + 25 % kudzu pellet with rice bran + 25 % concentrate, KM = 50 % napier grass + 25 % kudzu pellet with molasses + 25 % concentrate, KG = 50 % napier grass + 25 % kudzu pellet dried cassava + 25 % concentrate. Each treatment was replicated six times. Administering dried cassava (KG) in kudzu showed significance (P<0,05) blood glucose in thin-tailed ram compared to control dietary (RK) and bran rice kudzu pellet (KD) based on table 2. Administering dried cassava (KG) and molasses (KM) in kudzu pellet provided similar response (Table 2) on blood glucose level. Blood cholesterol level decreased along with the duration of treatment (Table 2) during 60 days compared before treatment. The result showed that duration of treatment made a significant decrease (P<0,05) (Table 2) on blood cholesterol in rams. Blood total protein declined when the treatment was administered during 60 days. The result explained that duration of treatment is significant (P<0,05) to decrease blood total protein level on rams (Table 2). The blood urea level of this research showed that the duration of treament is significant (P<0,05) to increase blood urea level on thin-tailed rams (Table 2). Blood urea level on each treatment was range between 31,23 mg/dL – 34,57 mg/dL. This result explained that the increase of blood urea level showed a significant difference (P<0,05) when diet treatments interacted with the duration of treatment. The conclusion of this research was administering dried cassava (KG) and molasses (KM) in kudzu pellet increase blood glucose level, stabilized blood total protein, urea and cholesterol in thin-tailed rams. However, the protein balance in thin-tailed rams diet on different age should be considered in order to support the growth. Keywords: Kudzu, Blood Urea, Blood Glucose, Blood Protein Total, Blood Cholesterol
Profil Protein Darah Sapi Perah Masa Transisi dengan Indigofera zollingeriana Sebagai Pengganti Konsentrat Serta Penambahan Mineral dalam Pakan Andika Hendy Permana; Iman Hernaman; Novi Mayasari
Sains Peternakan: Jurnal Penelitian Ilmu Peternakan Vol 18, No 1 (2020): Sains Peternakan
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.662 KB) | DOI: 10.20961/sainspet.v18i1.37981

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika profil protein (total protein, albumin dan globulin) plasma darah sapi perah pada masa transisi dengan Indigofera zollingeriana sebagai pengganti sebagian konsentrat serta penambahan mineral dalam pakan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dua puluh sapi perah Friesian Holstein (FH) dengan usia kebuntingan 7-8 bulan dibagi ke dalam empat perlakuan yaitu IZ0= 45% Rumput Gajah + 55% Konsentrat, IZ15= 45% Rumput Gajah + 40% Konsentrat + 15% Indigofera zollingeriana, IZ0M= 45% Rumput Gajah + 55% Konsentrat + 0,3 mg/Kg BK Se + 40 mg/kg BK Zn, IZ15M = 45% Rumput Gajah + 40% Konsentrat + 15% Indigofera zollingeriana + 0,3 mg/Kg BK Se + 40 mg/Kg BK Zn. Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa sapi perah bunting yang diberikan Indigofera zolingeriana pada masa transisi menghasilkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai total protein, albumin dan globulin plasma darah sapi perah. Dinamika plasma albumin (-2, -1, 0, 1, 2) menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap perlakuan pada berbagai minggu relatif beranak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Indigofera zollingeriana dan penambahan mineral dalam ransum tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap profil protein plasma darah (total protein, albumin, dan globulin) sapi perah pada masa transisi.
Manajemen Pemberian Kolostrum dan Pakan Starter terhadap Kandungan Imunoglobulin-G (IgG) dan Pertambahan Bobot Badan Pedet Sapi Perah di PT UPBS Pangalengan Aldena Bina Salimah; Novi Mayasari; Ujang Hidayat Tanuwiria
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i1.37804

Abstract

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas manajemen pemberian kolostrum dan pakan starter pedet sapi perah di PT UPBS Pangalengan. Penelitian ini menggunakan dua puluh ekor pedet sapi perah FH yang lahir pada bulan September 2020 untuk dilihat pertumbuhannya selama enam bulan dan dua puluh ekor pedet yang lahir pada bulan Maret 2021 dilihat kandungan imunoglobulinnya sebelum dan setelah mendapatkan kolostrum.  Parameter yang diukur yaitu kadar imunoglobulin G (IgG) total pada pedet sebelum dan setelah pemberian kolostrum, serta pertambahan bobot badan. Pengambilan darah pedet dilakukan sebelum pemberian kolostrum (satu jam setelah lahir) dan pengambilan darah berikutnya adalah ±24 jam setelah pedet lahir. Kadar IgG total yang ada dalam serum darah, diukur dengan menggunakan analisis Immunoturbidimetric Assay, dan pertambahan bobot badan dilakukan selama enam bulan. Hasil penelitian menunjukkan kadar IgG total dalam serum darah berbeda nyata (P<0,05) antara sebelum dan setelah pemberian kolostrum. Rataan kenaikan kadar IgG pedet setelah pemberian kolostrum adalah 12,18 g/L. Rataan pertambahan bobot badan pedet sapi perah berkisar antara 609,72–650 gram/hari. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa manajemen pemberian kolostrum dan pakan starter di PT UPBS Pangalengan sudah efektif.
Reference service user’ satisfaction at the Animal Husbandry Faculty Library, Universitas Padjadjaran Nono Hermansyah; Novi Mayasari; Nining Winingsih; Agus Darmawan; Muhammad Rifqi Ismiraj
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 10, No 2 (2022): Accredited by Ministry of Education, Culture, Research and Technology of the Re
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkip.v10i2.32837

Abstract

Reference services satisfaction assessment in libraries are one of the factors that determine the satisfaction of library users. Therefore, periodic improvement and development of reference services is required. This study was aimed to determine the extent of user satisfaction with reference services that have been implemented in the Library of the Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran. This study employed a quantitative descriptive approach based on survey to 132 respondents representing each academic year. The survey data were analyzed descriptively and presented in graphs. The questions in the survey cover four topics, namely the ease of borrowing and returning procedures, staff performance, reference information access, and library facilities. The results showed that respondents answered satisfied with a consistent level across the topics measured above. Even so, improvements are needed, especially in the aspect of library facilities, which are marked by responses with low scores. Service improvement in these four aspects can generally be focused on changing the paradigm from "library-centered" to "user-centered" by accommodating the expectations and desires of most users. In addition, after conducting training on access to reference collections, respondents answered that the training was considered very useful and was expected to be carried out periodically. In conclusion, users are satisfied with the reference service at the Faculty of Animal Husbandry Library, Universitas Padjadjaran. In addition, the training program on access to library collections has been successfully implemented and felt very useful by respondents and can be categorized as a service improvement activity.
SOSIALISASI STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DOMBA GARUT MELALUI PENERAPAN ANIMAL WELFARE Novi Mayasari
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 12, No 1 (2023): Maret, 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v12i1.39878

Abstract

Kesejahteraan hewan (Kesrawan) merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan ternak karena aspek perilaku dan kesejahteraan ini sangat berkaitan dengan produktivitas dan kesehatan ternak. Tingginya permintaan domba Garut sebagai sumber protein hewani baik pada pasar domestik atau pasar luar negeri merupakan peluang usaha peternakan yang sangat baik bagi peternak domba di Indonesia. Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) merupakan asosiasi atau wadah bagi peternak untuk saling memberikan dukungan dalam peningkatan produksi ternak.  Saat ini fakta di lapangan menunjukkan semakin tingginya jumlah permintaan domba Garut yang berkualitas dengan memperhatikan kesrawan dalam proses pemeliharaaanya.  Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk memberikan edukasi kepada para peternak melalui penyuluhan terkait sosialisasi Strategi Penerapan kesrawan dalam rangka Peningkatan Produktivitas dan Animal Welfare Breeding Domba Garut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan hasil Kerjasama antara PT. Bekaert Wire Indonesia dan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tujuan kegiatan adalah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan peternak dalam pelaksanaan good farming practices dengan menerapkan konsep Animal Welfare.   Metode yang digunakan berupa sosialisasi dan penyuluhan secara daring oleh tim pengabdian serta mengundang para ahli dari pemerintahan (UPTD Margawati), asosiasi dan industri yang sesuai dengan keahlian bidangnya. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir 90% dari total peserta pelatihan mendapatkan peningkatan pengetahuan mengenai kesrawan, regulasinya serta strategi yang dapat dilakukan dalam penerapan kesrawan terkhusus pada program breeding domba Garut. Peserta memahami pentingnya akses umbaran sehingga ternak memiliki akses untuk exercise dan menunjukkan perilaku alamiahnya.
Pengaruh Pemberian Pakan Suplemen dalam Ransum Lengkap Terhadap Status Faali Pedet Sapi Perah yang Dipelihara Di Dataran Tinggi Ramdan Agus Saputra; Novi Mayasari; Ujang Hidayat Tanuwiria
Jurnal Sumber Daya Hewan Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Sumber Daya Hewan
Publisher : Program Studi Peternakan, Universitas Padjadjaran PSDKU Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsdh.v3i2.42292

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020 – Maret 2021 di Kandang Koloni Tarumajaya Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pemberian pakan suplemen terhadap status faali pedet sapi perah yang dipelihara di dataran tinggi dan mengetahui perlakuan mana yang memberikan pengaruh yang terbaik terhadap status faali pedet sapi perah yang dipelihara di dataran tinggi. Rancangan yang digunakan merupakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 5 kelompok. Kelompok disusun berdasarkan bobot badan, kelompok 1 = 81-92 kg, kelompok 2 = 96-112 kg, kelompok 3 = 113-136 kg, kelompok 4 = 129-163 kg, dan kelompok 5 = 171-178 kg. Ransum basal (kontrol) terdiri atas 60% hijauan + 40% konsentrat; P1= 60% hijauan + 37% konsentrat + 3% protein by-pass, P2= 60% hijauan + 35% konsentrat + 3% protein bypass + 2% Ca-PUFA, P3 = 60% hijauan + 33% konsentrat +3% protein bypass + 2% Ca-PUFA + 2% mineral organik. Pakan suplemen dicampurkan ke dalam konsentrat. Data dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut berjarak Duncan. Hasil menunjukan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap status faali pedet sapi perah yang dipelihara di dataran tinggi pada pagi, siang, dan sore hari.
Pengaruh Serbuk Teh Hijau Sebagai Pakan Aditif terhadap Performa Domba Betina yang Diinfeksi Strongyles Aldyansah Putra Utama; Novi Mayasari; Endah Yuniarti; Diky Ramdani
Jurnal Agripet Vol 24, No 1 (2024): Volume 24, No. 1, April 2024
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v24i1.30182

Abstract

ABSTRAK. Serbuk teh hijau merupakan salah satu bahan aditif yang dapat ditambahkan ke dalam pakan ternak yang dapat berfungsi sebagai anthelmintik dalam mengurangi infeksi cacing dan meningkatkan kualitas pakan bagi ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis serbuk teh hijau terhadap konsumsi pakan dan pertambahan bobot badan domba betina yang diinfeksi Strongyles Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Ternak Domba dan Kesehatan Hewan, Jurusan Peternakan, Polbangtan, Bogor pada bulan Agustus-Oktober 2021. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan tingkat pemberian serbuk teh hijau, yaitu P0= 0%, P1= 0,75%, P2= 1,5% dari bahan kering ransum, dengan enam ulangan untuk setiap perlakuannya sehingga total ternak adalah 18 ekor. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam. Parameter yang diukur meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan ukuran-ukuran tubuh ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serbuk teh hijau 1,5% (P2) dalam pakan domba betina tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi bahan kering, tinggi pundak, tinggi pinggang, lebar pinggul, pertambahan bobot badan, panjang badan, lingkar dada, dan lebar dada domba yang diinfeksi, namun dapat menekan penurunan bobot badan yang diakibatkan oleh parasit cacing.(The effect of green tea dust as a feed additive on performance ewes infected by strongyles)ABSTRACT. Green tea dust is one of feed additives that can be added to animal diet which can function as an anthelmintic in reducing worm infections and improving the performance of the livestock. This study aimed to determine the effect of various doses of green tea dust supplementation on dry matter intake (DMI, g/kg DM), average daily gain (ADG, g/kg DM), and body measurements(cm) of ewes infected with Strongyles. The research was conducted at the Sheep Farm and Animal Health Laboratory, Department of Animal Husbandry, Polbangtan, Bogor in August-October 2021. A completely randomized design was used as the experimental method consisted of three treatments of different levels of green tea dust supplementation, namely P0= 0%, P1= 0.75%, P2= 1.5% from dry matter ration, using 6 replicatess to obtain a total of 18 experimental units. The results showed that the administration of 1.5% green tea dust (P2) had no significant effect on DMI, ADG, and body measurements such as shoulder height, waist height, hip width, body length, chest circumference, and chest width of sheep, which were infected with Strongyles, but it tended to reduce their body weight losses.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Binahong (Andredera Cordifolia) Sebagai Vaksin Alami Terhadap Produktivitas Ayam Broiler Asri Wulansari; Novi Mayasari; Indra Firmansyah; Muhammad Rifqi Ismiraj
AGRINUS : Jurnal Agro Marin Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): AGRINUS: JURNAL AGRO MARIN NUSANTARA
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/yvvfy693

Abstract

Meningkatnya permintaan daging ayam broiler di Indonesia menekankan pentingnya manajemen kesehatan yang efektif untuk memastikan produktivitas dan kualitas daging yang optimal. Antibiotik atau vaksin yang secara tradisional digunakan untuk mencegah penyakit dan meningkatkan pertumbuhan memiliki risiko residu dalam produk daging, sehingga mendorong eksplorasi alternatif alami. Ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) dikenal memiliki sifat antibakteri, antioksidan, dan meningkatkan kekebalan tubuh, serta menunjukkan potensi sebagai pengganti vaksin alami pada ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak ekstrak daun binahong terhadap produktivitas ayam broiler, termasuk bobot badan, rasio konversi pakan (FCR), dan konsumsi pakan. Rancangan Acak Lengkap (RAL) diterapkan pada lima kelompok perlakuan, masing-masing menerima konsentrasi ekstrak binahong yang berbeda atau vaksin konvensional. Hasil menunjukkan bahwa FCR dan konsumsi pakan memiliki perbedaan yang signifikan (P<0,05). Dosis tinggi ekstrak binahong memiliki efek signifikan dalam menurunkan FCR tetapi tidak berbeda dengan kelompok kontrol, sehingga menunjukkan potensinya sebagai alternatif pengganti antibiotik dalam manajemen broiler.