Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Anti-Inflammatory of Papaya Leaf Extract (Carica Papaya L) Towards Membrane Stabilization of Red Blood Cells Laila Kamilla; Sri Tumpuk; Maulidiyah Salim
Jurnal Kesehatan Prima Vol 15, No 1 (2021): FEBRUARY
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v15i1.399

Abstract

Traditional medical plants are known to society long ago. Apart from easily obtained and inexpensive, it can cure diseases with few side effects than modern medicine. Papaya leaves were used not only because of contained various chemical compounds with pharmacological effects but also alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins compounds indicated as anti-inflammatory. This study applied a quasi-experimental design to test the papaya leaves anti-inflammatory activity. The red blood cell stabilization method was employed because analogous to the lysosomal membrane affected the inflammatory process. Purposive sampling was used, creating papaya leaves extract of 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm, and 800 ppm concentration, made 24 total samples by four times replication. Based on the red blood cell lysis inhibition, the anti-inflammatory activity was measured and was compared with the positive control (diclofenac sodium). The papaya methanol extract result showed the highest anti-inflammatory activity at 800 ppm of 74.29%. The most effective concentration was at 200 ppm of 62.19%. Tukey's test showed p1.000 ≥ 0.05, suggesting H0 was accepted. There was no difference between the anti-inflammatory activity of papaya leaf methanol extract and diclofenac sodium showing stabilization of red blood cell membranes, indicating papaya potentially as an anti-inflammatory.
Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Jumlah Eritrosit Pada Transfusi Darah di Rumah Sakit Bank Darah RSUD Dr. Soedarso Pontianak Sri Tumpuk; Laila Kamilla; Linda Triana
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 16 No. 3 (2022): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v16i3.1576

Abstract

Transfusi adalah proses pemindahan darah dari donatur kepada resipien, guna memperbaiki kondisi anemia dengan menggunakan darah yang berkualitas baik. Darah sebelum didonasikan akan disimpan pada refrigerator. Pada penyimpanan, darah akan mengalami berbagai perubahan komponen, termasuk jumlah trombosit, jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin. Penyimpanan PRC didalam blood bank dengan suhu standar 10C - 60C mengurangi lisis, pendinginan diharapkan memperlambat metabolisme, mengurangi metabolisme glukosa, meningkatkan kelangsungan hidup PRC. Penyimpanan RBC dengan pendinginan cepat di bawah 150C dapat mencegah hilangnya diphosphoglycerate (DPG) dari RBC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu 20C, 40C, dan 60C terhadap jumlah eritrosit pada darah tranfusi di Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso Pontianak. Desain penelitian berbentuk eksperimen semu. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 27 sampel, dilakukan dengan 3 perlakuan, 9 kali pengulangan dengan suhu 20C, 40C dan 60C. Perhitungan eritrosit menggunakan metode Automatic Cell Counter. Hasil uji statistic Kendall’s tau didapatkan nilai p (0,673) < α 0,05 berarti Ha ditolak. Sehingga, tidak ada pengaruh suhu penyimpanan suhu 20C, 40C dan 60C terhadap jumlah eritrosit pada darah donor sukarela di Bank Darah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso Pontianak
Uji Aktivitas Anti Inflamasi Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine Americana L. Merr) terhadap Stabilisasi Membran Sel Darah Merah Roji Septian Hardi; Slamet Slamet; Laila Kamilla
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2018): November 2018
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v2i1.324

Abstract

Abstract:  Dayak onion plants (Eleutherine americana L. Merr) is one of the most common herbaceous plants used by the community as atraditional medicinal plants. Benefts of dayak onion as a medicine for various diseases such as breast cancer, diabetes mellitus, lowering hypertension, anti-inflammatory and lowering cholesterol.. Based on the research, Dayak bulb extract contains compounds such as Flavonoid, Phenol and Tanin are known to have anti-inflammatory activity. This study aims to determine the difference of anti-inflammatory activity of Dayak extract (Eleutherine americana L. Merr) compared with diclofenac sodium to stabilization of red blood cell membrane. This research is quasi experimental using stabilization method of red blood cell membrane. This study used purposive sampling technique with Dayak extract on concentration samples 0.005, 0.01, 0.02, 0.04 and 0.08% with the repetition of 5 times. Red blood cell lysis Inhibition induced by hipotonis solutionis used as an anti-inflammatory activity measurements. Anti-inflammatory activity of the extract is then compared to positive control (diclofenac sodium). The result of anti-inflammatory activity test showed that the dayak extract which has the highest anti-inflammatory activity was on the extract of 0.08% concentration which was 72.74%, while the most effective concentration of Dayak extract was at a Concentration of 0,02% that is equal to 59,58% of Tukey’s statistical results showed that 0.02% concentration did not differ signifcantly or identical with positive control (diclofenac sodium) at 0.01% concentration of 60.39% with a sample signifcance value of 0.757 ≥ α 0.05 which means that the onion dayak has potential as an antiinflammatoryAbstrak: Tanaman bawang dayak (Eleutherine americana L. Merr) merupakan salah satu jenis tanaman herbal semusim yang lazim digunakan oleh masyarakat sebagai tanaman obat tradisional. Manfaat tanaman bawang dayak sebagai obat berbagai jenis penyakit seperti kanker payudara, diabetes mellitus, menurunkan hipertensi, antiinflamasi dan menurunkan kadar kolesterol. Berdasarkan penelitian, ekstrak umbi bawang dayak mengandung senyawa berupa Flavonoid, Fenol dan Tanin yang diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas antiinflamasi ekstrak bawang dayak (Eleutherine americana L. Merr) yang dibandingkan dengan natrium diklofenak terhadap stabilisasi membran sel darah merah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan menggunakan metode stabilisasi membran sel darah merah. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel ekstrak bawang dayak konsentrasi 0,005, 0,01, 0,02, 0,04 dan 0,08% dengan dilakukan pengulangan sebanyak 5. Penghambatan lisis sel darah merah akibat induksi larutan hipotonis digunakan sebagai ukuran aktivitas antiinflamasi. Aktivitas antiinflamasi dari ekstrak tersebut kemudian dibandingkan dengan kontrol positif (natriun diklofenak). Hasil uji aktivitas antiinflamasi menunjukkan bahwa ekstrak bawang dayak yang memiliki aktivitas antiinflamasi paling tinggi adalah pada ekstrak konsentrasi 0,08% yaitu sebesar 72,74%, sedangkan konsentrasi yang paling efektif dari ekstrak bawang dayak adalah pada konsentrasi 0,02% yaitu sebesar 59,58% dari hasil uji statistik Tukey menunjukkan pada konsentrasi 0,02% tidak berbeda secara bermakna atau identik dengan kontrol positif (natrium diklofenak) pada konsentrasi 0,01% yaitu sebesar 60,39% dengan nilai signifkansi sampel 0,757 ≥ 0,05 ini menunjukkan bahwa bawang dayak memiliki potensi sebagai antiinflamasi.
Hubungan Umur, Jenis Kelamin dan Kegemukan dengan Kadar Kolesterol Total Guru SMAN 1 Sei Raya Fadhil Kurniawan; Slamet Slamet; Laila Kamilla
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v2i2.335

Abstract

Abstract: Cholesterol is often seen as something that is very scary and associate high levels of cholesterol in the blood with the risk of heart disease. Increasing cholesterol levels are something to avoid because it can endanger health. The purpose of this study was to examine the relationship age, sex, and obesity with total cholesterol levels on teachers SMAN 1 Sei. Raya. The design in this study using Cross-Sectional. The population of this study is all teachers SMAN 1 Sei. Raya took with total sampling method and obtained as many as 46 respondents. From each respondent obtained data onto age, sex, obesity level and measurement of total cholesterol level. Data were analyzed by univariate and bivariate with correlation test for Kendall tau with value É‘ = 0.05. The test result using Kendall tau to analyze the relationship of age, sex, and obesity with total cholesterol showed that there is no relationship between age (p = 0.648), sex (p = 0.418), and obesity (p = 0.542) with total cholesterol levels in teachers SMAN 1 Sei. Raya.Abstrak: Kolesterol sering dilihat sebagai sesuatu yang sangat menakutkan dan tingginya kadar kolesterol dalam darah dikaitan dengan risiko penyakit jantung. Peningkatan kadar kolesterol merupakan hal yang harus dihindari, karena dapat membahayakan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan antara umur, jenis kelamin dan kegemukan dengan kadar kolesterol total pada guru SMAN 1 Sei. Raya. Desain dalam penelitian ini menggunakan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh guru SMAN 1 Sei. Raya yang diambil dengan metode total sampling dan diperoleh sebanyak 46 orang responden. Dari setiap responden diperoleh data umur, jenis kelamin, tingkat kegemukan dan pengukuran kadar kolesterol total. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji korelasi Kendall tau dengan nilai É‘ = 0.05. Hasil uji menggunakan kendall tau untuk menganalisis hubungan umur, jenis kelamin, dan kegemukan dengan kadar kolestrol total menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara umur (p = 0.648), jenis kelamin (p = 0.418) dan kegemukan (p = 0.542) dengan kadar kolesterol total pada guru SMAN 1 Sei. Raya.
Hubungan Kadar HbA1c dan Mikroalbumin Pasien Prolanis Di Kota Pontianak Klara Nora Enola; Herlinda Djohan; Laila Kamilla
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.6558

Abstract

Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 merupakan kondisi kelaianan metabolisme dengan hiperglikemi akibat gangguan sensitivitas sel β pankreas untuk hasilkan hormon insulin. Pengendalian DM dilakukan kontrol kadar HbA1c, komplikasi nefropati diabetik digambarkan dengan kadar mikroalbumin. Kontrol rutin ini difasilitasi oleh Prolanis.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan nilai HbA1c dan mikroalbumin pada peserta Prolanis dengan riwayat DM tipe 2 di Kota Pontianak. Penelitian menggunakan metode cross sectional teknik total sampling dengan data rekam medis peserta Prolanis yang memeriksakan diri di UPT Pusat Labkes Kota Pontianak tahun 2022. Analisis dilakukan secara univariate dan bivariate menggunakan uji korelasi Pearson. Dari 70 subjek penelitian didapat hasil kadar HbA1c tidak terkontrol yaitu 87,1% (61 orang) dan dengan mikroalbumin tidak normal 72,9 % (51 orang), hasil uji statistik menunjukkan sig. = 0,914 (>0,05) dengan r = -0,013 (<r tabel) artinya tidak ada hubungan bermakna antara kadar HbA1c dan mikroalbumin peserta Prolanis di Kota Pontianak.