Claim Missing Document
Check
Articles

PEMBERIAN PAKAN ALAMI ARTEMIA, CHLORELLA SP DAN TUBIFEX SP TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN KOMET (Carassius auratus) Hendra Septian; Hastiadi Hasan; Farida .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.161 KB) | DOI: 10.29406/rya.v5i2.717

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis pakan alami yang terbaik untuk mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva pada ikan komet. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menurut Hanafiah (2012), yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Susunan perlakuan adalah Perlakuan A, pakan alami kuning telur (kontrol), Perlakuan B, pakan alami Artemia sp, Perlakuan C, pakan alami Chlorella sp, Perlakuan D, pakan alami Tubifex sp Hasil penelitian menunjukkan perlakuan. Hasil pertumbuhan berat mutlak, pertumbuhan panjang mutlak dan kelangsungan hidup terbaik terdapat pada perlakuan  (B) Pakan Alami Artemia sebesar 0,23 g   1,16 cm  dan  84,00 %. Kata Kunci : Pakan Alami, Larva Komet, Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup.
RESPON PEMBERIAN DOSIS MINYAK SEREH (Cymbopogon citratus) UNTUK ANESTESI IKAN BOTIA (Chromobotia Macracanthus Bleeker) DENGAN METODE TRANSPORTASI TERTUTUP Hastiadi Hasan; Eka Indah Raharjo; Saplidan Zamri
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.534 KB) | DOI: 10.29406/rya.v4i2.696

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuanuntuk mengetahui dosis yang optimal selama pembiusan dengan minyak sereh pada ikan botia dengan transportasi sistem tertutup.Pelaksanaan Penelitian ini diawali dari laboratorium basah Universitas Muhammadiyah Pontianak kabupaten Kubu Raya menggunakan transportasi darat pada pukul 07.00 WIB kemudian menuju kabupaten Pemangkat setelah itu menuju ke kabupaten Sambas dan kembali lagi ke laboratorium basah Universitas Muhammadiyah Pontianak di Pontianak, kabupaten Kubu raya pada pukul 20.00 WIB  dan penelitian ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 8 febuari 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan dosis minyak sereh yang dipergunakanantara lain adalah perlakuan A (kontrol), B (1ml/L), C (2ml/L), dan D (3ml/L). Parameter pengamatan yang dilakukan adalahtingkah laku ikan selama penelitian, masa induksi dan sedatif, kelangsungan hidup dan kualitas air.Hasil penelitian ini menunjukkan respon dan tingkah laku ikan botia setelah menggunakan pembiusan minyak sereh menunjukan gejala ikan mulai panik, operculum agak cepat, aktifitas mulai melamban, serta respon ikan melemah pada saat minyak sereh mulai bereaksi. Kecenderungan konsentrasi pembiusan yang paling efektif untuk pengangkutan ikan botia dengan ukuran 3-5 cm adalah perlakuan B dengan dosis 1 ml/L dengan kelangsungan hidup rata-rata 76%.Kata kunci :minyak sereh, anestesi, ikan botia
PENGARUH PEMBERIAN KALSIT DENGAN KADAR YANG BERBEDA TERHADAP PERKEMBANGAN POPULASI Daphnia sp. Rosa Samhari; Hastiadi Hasan; Eka Indah Raharjo
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.526 KB) | DOI: 10.29406/rya.v4i2.490

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi kapur kalsit yang optimal untuk mempertahankan kestabilan pH air pada media pemeliharaan Daphnia sp. agar dapat menghambat peningkatan kadar amonia dalam air pengkulturan, sehingga populasi kutu air dapat terus belanjut secara parthenogenosis. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Basah Universitas Muhammadiyah Pontianak, Jl. Ahmad Yani 111 Pontianak, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. konsentrasi kapor kalsit (CaCO3) antara lain adalah, perlakuan A (control), B (200g/L), C (250g/L), dan D (300g/L). Parameter pengamatan yang dilakukan adalah pertumbuhan Populasi Daphnia sp. secara umum, Populasi Daphnia sp. Jantan, Populasi Daphnia sp. Matting, Populasi Daphnia sp. bertelur normal (parthenogenesis),  Persentase Jumlah Ephipia Daphnia sp dan Kualitas air. Hasil dari pengamatan menunjukan penambahan kapur kalsit pada kosentrasi 200 mg/L dapat memperkecil rentang pH serta menekan peningkatan NH3, sehingga populasi Daphnia sp. dapat ditingkatkan. Hal ini dikarenakan kecilnya jumlah populasi Daphnia sp jantan dan Daphnia sp matting serta besarnya jumlah populasi Daphnia sp. yang berproduksi secara prathenogenesis. Kata kunci : kalsit (CaCO3), perkembangan populasi, Daphnia Sp.
PENGARUH SUHU YANG BERBEDA TERHADAP PERKEMBANGAN EMBRIO DAN DAYA TETAS TELUR IKAN KELABAU (Osteochilus melanopleura) Akhmad Rasyid Redha; Eka Indah Raharjo; Hastiadi Hasan
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.872 KB) | DOI: 10.29406/rya.v4i2.481

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana perkembangan embrio dan daya tetas telur ikan kelabau ditetaskan dalam suhu air yang berbeda. Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan terdiri dari empat perlakuan suhu inkubasi telur yaitu A (Suhu inkubasi 26°C), B (Suhu inkubasi 28°C), C (Suhu inkubasi 30°C) dan D (Suhu inkubasi 32°C) dengan sebanyak tiga kali. Analisis statistik menggunakan ANAVA (Analysis of Varians) dan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan satu dengan perlakuan yang lainnya dilakukan Uji Lanjutan yaitu Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dan Uji Beda Nyata Jujur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu inkubasi berbeda memberikan pengaruh terhadap kecepatan perkembangan embrio ikan kelabau dan juga memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap daya tetas telur ikan nila. Rata-rata daya tetas telur ikan nila tertinggi terdapat pada perlakuan C (88,33%). Kata Kunci : Suhu, Perkembangan Embrio, Daya Tetas Telur,Ikan Kelabau
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TEPUNG DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI Aeromonas sp. PADA IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) Rachimi .; Aprilia Ramadani; Hastiadi Hasan
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.5 KB) | DOI: 10.29406/rya.v5i1.708

Abstract

Ikan patin merupakan komoditas hasil budidaya perikanan yang pasarnya cukup menjanjikan. Penyakit merupakan salah satu kendala dalam budidaya ikan yang dapat menyebabkan penurunan tingkat produksi ikan. Penyakit yang sering menyerang ikan patin adalah penyakit bakteri yang juga biasa menyerang ikan-ikan air tawar jenis lainnya, yaitu Aeromonas sp. Penggunaan daun sirsak (Annona muricata Linn) yang ramah lingkungan dan murah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi tepung daun sirsak yang tepat untuk pencegahan infeksi bakteri  Aeromonas sp. pada ikan Patin. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan yang berbeda dengan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A 0 g/kg pakan, B 50 g/kg pakan, C 60 g/kg pakan, D 70 g/kg pakan, E 80 g/kg pakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dosis tepung daun sirsak yang efektif yaitu perlakuan C dengan dosis 60 % g/kg mampu mengasilkan nilai kelangsungan hidup tertinggi sebesar 66,6 % atau 3 ekor yang mati dari total 10 ekor sampel. Kata kunci : Ikan Patin, Tepung Daun Sirsak, Kelangsungan hidup
PEMIJAHAN IKAN BIAWAN (Helostoma temminckii) SECARA SEMI BUATAN DENGAN RASIO JANTAN YANG BERBEDA TERHADAP FERTILISASI, DAYA TETAS TELUR DAN SINTASAN LARVA Hastiadi Hasan; Farida .; Suherman .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.347 KB) | DOI: 10.29406/rya.v4i2.697

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jantan dan betina pada pemijahan secara semi buatan yang dapat menghasilkan fertilisasi , daya tetas telur dan sintasan larva ikan biawan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menurut Hanafiah (2012), yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Susunan perlakuan adalah perlakuan A= 1 Jantan:1 betina , perlakuan B=2 Jantan:1 betina, perlakuan C= 3 Jantan:1 betina  dan perlakuan D= 4 Jantan:1betina. Hasil penelitian menunjukkan dengan perbandingan induk jantan dan betina berpengaruh nyata terhadap fertilisasi rate 88,17 % , daya tetas  88,22 %,  kelangsungan hidup  84,34 % dan kualitas air sebagai pendukung yaitu suhu 26-290C,  pH 6,5–7,0 dan DO 5,0-6 ,0 mg/l. Kata Kunci : ikan biawan, pembuahan, daya tetas, kelangsungan hidup
PENGARUH VITAMIN C DALAM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH IKAN BIAWAN (Helostoma temmincki) Farida .; Hastiadi Hasan; Fitri Dayanti
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.429 KB) | DOI: 10.29406/rya.v3i1.477

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai penggunaan vitamin C yang dicampurkan kedalam pakan buatan dengan dosis yang berbeda. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menurut Hanafiah (2012) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Susunan perlakuan adalah perlakuan A: 0 mg vitamin C/kg pakan (control), perlakuan B: 100 mg/kg pakan, perlakuan C: 200 mg/kg pakan, perlakuan D: 300 mg/kg pakan, perlakuan E: 400 mg/kg pakan. Penelitian ini dilaksanakan selama 60 hari yang bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan berat dan panjang spesifik, konversi pakan, kelangsungan hidup, serta kualitas air sebagai faktor penunjang. Pada masa pemeliharaan terlihat jelas kandungan vitamin C dari masing – masing perlakuan dimanfaatkan, tetapi tingkat pemanfaatannya untuk masing – masing perlakuan tidak sama dan ini diperlihatkan dengan terjadinya peningkatan kadar vitamin C dari setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian vitamin C dengan dosis 400 mg/kg pakan menghasilkan pertumbuhan yang sangat baik pada benih ikan biawan dengan berat rata – rata 2,89% dan panjang rata – rata 1,20%, dikarenakan penggunaan vitamin C secara baik memacu laju pertumbuhan dengan adanya pertambahan bobot tubuh pada benih ikan biawan. Jumlah pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan dimanfaatkan secara baik oleh tubuh ikan, tidak hanya sebagai sumber energi tetapi juga dimanfaatkan sebagai pertumbuhan serta metabolisme. Untuk nilai konversi pakan menghasilkan nilai rata – rata 1,50%, serta kelangsungan hidup mencapai 100%.Kata Kunci : vitamin C, ikan biawan, laju pertumbuhan
PERGANTIAN PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) TURN FEED ON THE GROWTH AND SURVIVAL OF FISH LARVAE CARP (Osphronemus gouramy) Eka Indah Raharjo; Hastiadi Hasan; Darmawan .
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 4, No 1 (2016): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.347 KB) | DOI: 10.29406/rya.v4i1.687

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pergantian pakan. penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Susunan perlakuan adalah sebagai berikut : Perlakuan A : eguchi 10 hari dan infusoria 10 hari, Perlakuan B : infusoria 10 hari dan eguchi 10 hari, Perlakuan C : Eguchi 20 hari, Perlakuan D : Infusoria 20 hari dan Perlakuan E : campuran eguchi 50% dan Infusoria 50% selama 20 hari. Penelitian ini dilakukan selama 20 hari untuk mengetahui laju pertumbuhan spesifik bobot, laju pertumbuhan mutlak panjang, kelangsungan hidup dan kualitas air sebagai data penunjang. Hasil penelitian menunjukkan pergantian pakan alami dengan pakan buatan menghasilkan respon yang baik dalam pertumbuhan larva ikan gurami. Pergantian pakan buatan (eguchi) dengan pakan alami (infusoria)(perlakuan A) memberikan hasil terbaik dengan rata – rata laju pertumbuhan spesifik bobot 5,3256%, rata – rata laju pertumbuhan mutlak panjang 5.70 mm dan rata – rata kelangsungan hidup 78.89%.  Kata Kunci : Infusoria, Eguchi, Larva Ikan Gurami, Laju Pertumbuhan ABSTRACT Research was aimed to determine the change of feed. research using completely randomized design consisting of 5 treatments and 3 replications. The composition of the treatment is as follows: Treatment A: Eguchi 10 days and infusoria 10 days, Treatment B: infusoria 10 days and Eguchi 10 days, Treatment C: Eguchi 20 days, Treatment D: Infusoria 20 days and Treatment E: a mixture of Eguchi 50% and infusoria 50% for 20 days. This research was conducted for 20 days to determine the specific growth rate weight, the absolute growth rate of long survival and quality of water as supporting data. The results showed turnover natural feed with artificial feed to produce a good response in the growth of larval carp. Substitution of artificial feed (Eguchi) with natural food (infusoria) (treatment A) gives the best results with the average - average specific growth rate 5.3256% weighted, averageabsolute growth rate, average length of 5.70 mm and survival rate 78.89% . Keywords : Infusoria, Eguchi, Fish larvae Gurame, Growth Rate
PENGARUH PEMBERIAN KALSIT DENGAN KADAR YANG BERBEDA TERHADAP PERKEMBANGAN POPULASI Daphnia sp. Rosa Samhari; Hastiadi Hasan; Eka indah raharjo
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.295 KB) | DOI: 10.29406/rya.v2i2.270

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi kapur kalsit yang optimal untuk mempertahankan kestabilan pH air pada media pemeliharaan Daphnia sp. agar dapat menghambat peningkatan kadar amonia dalam air pengkulturan, sehingga populasi kutu air dapat terus belanjut secara parthenogenosis. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Basah Universitas Muhammadiyah Pontianak, Jl. Ahmad Yani 111 Pontianak, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. konsentrasi kapor kalsit (CaCO3) antara lain adalah, perlakuan A (control), B (200g/L), C (250g/L), dan D (300g/L). Parameter pengamatan yang dilakukan adalah pertumbuhan Populasi Daphnia sp. secara umum, Populasi Daphnia sp. Jantan, Populasi Daphnia sp. Matting, Populasi Daphnia sp. bertelur normal (parthenogenesis),  Persentase Jumlah Ephipia Daphnia sp dan Kualitas air. Hasil dari pengamatan menunjukan penambahan kapur kalsit pada kosentrasi 200 mg/L dapat memperkecil rentang pH serta menekan peningkatan NH3, sehingga populasi Daphnia sp. dapat ditingkatkan. Hal ini dikarenakan kecilnya jumlah populasi Daphnia sp jantan dan Daphnia sp matting serta besarnya jumlah populasi Daphnia sp. yang berproduksi secara prathenogenesis. Kata kunci : Kalsit (CaCO3),Perkembangan Populasi, Daphnia sp.
PENGARUH SERBUK LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PATOGENITAS IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii)YANG DIUJI TANTANG BAKTERI Aeromonas hydrophila Eko Prasetio; Hastiadi Hasan; Wahyu Nopi Chana
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.57 KB) | DOI: 10.29406/rya.v5i1.713

Abstract

Infeksi bakteri Aeromonas hydrophila merupakan salah satu penyebab Motile Aeromonad Septicemia (MAS). Pada penelitian ini, pakan yang mengandung serbuk lidah buaya diaplikasikan sebagai imunostimulan untuk mengobati penyakit MAS pada ikan jelawat (Lebtobarbus hoevenii). Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan 5 perlakuan 3 ulangan yaitu perlakuan A (KN 0 g/kg pakan serbuk), B (KP 0 g/kg pakan serbuk), C (10 g/kg pakan serbuk), D (20 g/kg pakan serbuk) dan E (40 g/kg pakan serbuk).Ikan uji diberikan pakan perlakuan selama 7 hari sebelum uji tantang dan 14 hari setelah uji tantang. Uji tantang tantang dilakukan dengan menyuntikan suspensi bakteri Aeromonas hydrophila dengan dosis 108 sel/cfu sebanyak 0,1 ml secara intramuscular. Sedangkan variabel pengamatan meliputi patogenitas (gejala klinis), respon makan, pertambahan bobot, organ dalam dan kelangsungan hidup.  Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa gejala klinis ikan pasca infeksi diantaranya radang, radang dan hemoragi, tukak, dan sembuh. Sedangkan pakan yang mengandung serbuk lidah buaya sebanyak 10, 20, dan 40 g/kg dapat mengurangi tingkat mortalitas dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif. Pemberian serbuk lidah buaya melalui pakan memberikan pengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup ikan jelawat pasca infeksi. Dosis serbuk lidah buaya 40 g/kg menunjukkan hasil terbaik dan berbeda sangat nyata dengan dosis yang lain. Kata kunci:Lidah buaya, Ikan Jelawat , Aeromonas hydrophila,Patogenita, Organ Dalam