Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Analisis Clustering Penduduk Miskin Di Provinsi Aceh Menggunakan Algoritma K-Means Dan X-Means Bustami Bustami; Rike Mahara; Hendri Ahmadian; Sri Wahyuni; Khairan AR
Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi (JNKTI) Vol 5, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik. Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jnkti.v5i1.3961

Abstract

Abstrak-Analisis Clustering merupakan salah satu metode yang bertujuan untuk mengelompokan data/objek berdasarkan kemiripan dan ketidakmiripan karakteristiknya. Sehingga objek yang berada pada satu cluster memiliki kemiripan yang besar dan sangat kecil bila dibandingkan dengan cluster lain. Algoritma K-means merupakan salah satu metode pengelompokan non hierarki yang paling umum digunakan, namun pada algoritma ini pengguna harus mengetahui jumlah kelompok yang akan dikelompokan. Sedangkan algoritma X-means merupakan pengembangan dari algoritma K-means, dimana algoritma ini mampu mengelompokan datanya sendiri tanpa menginput jumlah k. Algoritma X-means akan berhenti melakukan pengelompokan hingga batas cluster maksimal tercapai. Algoritma X-means juga tau kapan dan dimana centroid baru harus muncul berdasarkan perhitungan nilai Bayesian Information Criterion  (BIC). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil analisis clusteringK-means dengan X-means menggunakan data penduduk miskin provinsi Aceh tahun 2018 dan data Iris. Hasil pengujian clustering dengan data Iris memiliki tingkat kemurnian dan hasil pengelompokan yang baik dari masing-masing algoritma. Yaitu nilai purity pada K-means sebanyak 0.89 dan pada X-means 0.88 dengan nilai Davies Bouldin Index (DBI) masing-masing 0.16. Dan hasil pengujian clustering dengan data penduduk miskin menunjukkan bahwa pada algoritma K-means didapatkan tingkatan kemiskinan dengan kategori Sangat Miskin berada pada cluster nol, kategori Miskin pada cluster dua, kateogori Rentan Miskin berada pada cluster tiga dan kategori Tidak Miskin berada pada cluster satu. Dan pada algoritma X-means diperoleh tingkatan kemiskinan dengan kategori Sangat Miskin berada pada cluster satu, kategori Miskin pada cluster tiga, kategori Rentan Miskin berada pada cluster dua dan kategori Tidak Miskin berada pada cluster nol. Berdasarkan Waktu yang dibutuhkan selama proses clustering algoritma X-means memiliki kecepatan yang lebih baik yaitu 0.06second. Sedangkan K-means membutuhkan waktu selama 0.22 second. Sehingga dapat disimpulkan bahwa algoritma X-means lebih cepat dalam melakukan pengelompokan dibandingkan algoritma K-means. Kata Kunci : Penduduk Miskin, K-means, X-means, Purity, Davies Bouldin Index (DBI)
Pengaruh Tahapan Preprocessing Terhadap Model Indobert Dan Indobertweet Untuk Mendeteksi Emosi Pada Komentar Akun Berita Instagram Khairani, Ulfia; Mutiawani, Viska; Ahmadian, Hendri
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 11 No 4: Agustus 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.1148315

Abstract

Platform media sosial seperti Instagram telah membentuk ruang di mana berita dapat dengan mudah ditemukan dan menarik perhatian individu. Pada Instagram, dapat memberikan komentar-komentar terhadap berita yang telah dibaca. Pemahaman terhadap emosi yang mengiringi komentar-komentar yang telah diberikan pengguna pada postingan berita dapat membantu memahami bagaimana berita tersebut diserap, diinterpretasi, dan direspons oleh publik. Penelitian ini mengkategorikan empat emosi yaitu marah, senang, takut, dan sedih dengan menggunakan model terlatih IndoBERT dan IndoBERTweet. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan model IndoBERT dan IndoBERTweet dalam mendeteksi emosi pada komentar akun berita Instagram dan mengeksplorasi dampak penggunaan tahapan preprocessing khususnya remove stopwords dan stemming pada kedua model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang tidak melalui tahapan remove stopwords dan stemming menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan model yang melalui tahapan remove stopwords dan stemming, dengan perolehan akurasi sebesar 92,54% untuk model IndoBERTweet dan 88,81% untuk model IndoBERT.   Abstract   Social media platforms such as Instagram have created a space where news can be easily discovered and attract the attention of individuals. On Instagram, people can provide comments on the news they have read. Understanding the emotions that accompany the comments that users have given on news posts can help understand how the news is absorbed, interpreted and responded to by the public. This research categorizes four emotions, anger, happiness, fear and sadness, using pre-trained models IndoBERT and IndoBERTweet. This research aims to compare the IndoBERT and IndoBERTweet models in detecting emotions in Instagram news account comments and explore the impact of preprocessing stages, especially removing stopwords and stemming on both models. The research results showed that the model that did not go through the remove stopwords and stemming stages produced better performance than the model that went through the remove stopwords and stemming stages, with an accuracy of 92.54% for the IndoBERTweet model and 88.81% for the IndoBERT model.
Inovasi Organisasi Desain Komunikasi Visual Produk Lokal Syahril Furqany; Hendri Ahmadian; Ibnu Sa'dan; Yusnadi MS; Hasrat Efendi Samosir
Jurnal Komunikasi Global Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkg.v12i2.33037

Abstract

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) membutuhkan pendampingan dalam memanfaatkan sosial media untuk promosi produk. Media sosial dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa ke arah yang positif untuk pengembangan keahlian dalam bidang desain grafis. Penelitian ini bertujuan meningkatkan keahlian mahasiswa dengan memanfaatkan perkembangan teknologi terutama dalam bidang desain grafis. Metode penelitian menggunakan Participant Action Reseach (PAR) yang mana mahasiswa dilatih keahlian desain grafis kemudian praktik desain promosi produk lokal yaitu Zuper Sabun Cair dan Vaction Parfum Sepatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa berkolaborasi dengan produk lokal dalam menentukan goal setting dan brand identity sehingga produk lokal menjadi lebih terpercaya dan mampu meyakinkan calon konsumen. Studi ini menunjukkan pentingnya memahami konsep komunikasi pemasaran dan memiliki keahlian komunikasi visual dalam membangun identitas merek. Kolaborasi perguruan tinggi dengan masyarakat mampu menciptakan lapangan pekerjaan baik bagi masyarakat maupun untuk mahasiswa.Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) need assistance in utilizing social media for product promotion. Social media can be exploited by students in a positive direction to enhance their expertise in graphic design. This research aims to improve students' skills by leveraging technological advancements, particularly in the field of graphic design. The research employs the Participant Action Research (PAR) method, where students are trained in graphic design skills and subsequently practice designing promotions for local products such as Zuper Liquid Soap and Vaction Shoe Perfume. The findings reveal that students collaborate with local products to establish goal settings and brand identity, enhancing the trustworthiness of local products and convincing potential consumers. This study illustrates the importance of understanding marketing communication concepts and possessing visual communication skills in building brand identity. The collaboration between universities and communities can create job opportunities for both the community and students, showcasing the significance of such partnerships in fostering economic development.
Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Tajwid berbasis Android Piana, Arma; Ahmadian, Hendri; Maisura, Mira; Aziz, Aulia Syarif
J-SIGN (Journal of Informatics, Information System, and Artificial Intelligence) Vol 1, No 02 (2023): November
Publisher : Department of Informatics, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/j-sign.v1i2.35021

Abstract

Media yang sangat terbatas dapat menyulitkan pelajar dalam memahami sebuah pelajaran yang diberikan oleh seorang guru, contohnya pada pembelajaran Ilmu Tajwid. Pada materi tersebut terdapat materi tentang cara pengucapan huruf hijaiyah, dimana pada pembelajaran ini memerlukan pengetahuan yang sangat baik, sehingga hal ini menjadi salah satu kendala terhadap peserta didik khususnya di MTsS Ashhabul Yamin Bakongan Aceh Selatan. Penelitian ini menggunakan metode UCD (user centered design) sebagai salah satu solusi agar penelitian ini berpusat pada kebutuhan yang dibutuhkan oleh pengguna. Tahapan penelitian adalah, dengan melakukan rumusan masalah, studi literature, perancangan aplikasi, implementasi aplikasi, dan terakhir menggunakan metode SUS untuk mengukur kepuasan dari pengguna. Adapun lokasi penelitian dilaksanakan di sekolah menengah pertama MTsS Ashhabul Yamin Bakongan, Aceh Selatan. Berdasarkan hasil pengolahan respon dari responden diperolah nilai yaitu 77, 38% yang merepresentasikan grade B. Hal ini memiliki arti bahwa aplikasi yang telah dirancang memenuhi ekspektasi pengguna dan aplikasi dapat digunakan dengan baik oleh peserta didik yang ada di sekolah tersebut.