Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan

Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sarimatondang Kabupaten Simalungun Tahun 2018 Shofian Syarifuddin
Jurnal Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2022): Oktober: Health Journal "Love That Renews"
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan dan penyebab kematian pada balita. Sanitasi lingkungan yang kurang mendukung dapat menyebabkan tingginya angka kejadian diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas sarimatondang kabupaten simalungun. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Observasional dengan pendekatan Cros Sectional subjek penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang mempunyai balita dan pernah menderita penyakit diare pada periode juni-desember 2009 dengan populasi 328 orang. Pemilihan sample dengan Simple Random Sampling menghasilkan sample sebanyak 60 orang. Uji statistics menggunakan chi square dengan bantuan software komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara sumber air minum ( p = 0,001 ), kepemilikan jamban ( p = 0,018 ), jenis lantai rumah ( p = 0,036 ) dengan kejadian diare pada balita dan tidak ada hubungan antara kualitas fisik air bersih ( p = 0,307 ) dengan kejadian diare pada balita.
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Yang Memiliki Bayi 0-6 Bulan Terhadap Pemberian MP ASI Di Nagori Pulau Pitu Marihat Kecamatan Ujung Padangkabupaten Simalungun Shofian Syarifuddin; Mustaruddin Mustaruddin
Jurnal Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2021): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55912/jks.v9i1.96

Abstract

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan tambahan selain ASI yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan. Selain MPASI ASI harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai 24 bulan. Penyebab terjadinya gangguan tumbuh kembang bayi adalah karena pemberan MP-ASI oleh ibu yang belum sesuai dengan ketepatan waktu pemberian, frekuensi, jenis, jumlah bahan makanan, dan cara pembuatannya Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi di Nagori pulau pitu marihat kecamatan ujung padang Kabupaten Simalungun. Jenis Penelitian adalah survei yang bersifat analitik dengan menggunakan cross sectional, populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan yaitu sebanyak 60 bayi dan dijadikan sebagai total sampel Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi-square. Dari hasil uji chi-square (a<0,05), menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemberian MP-ASI pada bayi diperoleh nilai p=0,002 Dan ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bays diperoleh nilai p=0,029. Diharapkan kepada petugas kesehatan yang bekerja di Puskesmas di Nagori Pulau Pitu Ujung Padang lebih rutin melakukan penyuluhan tentang MP-ASI yang tepat kepada ibu-ibu secara personal. Juga kepada ibu yang mempunyai bayi untuk lebih sering mengikuti kegiatan posyandu dan penyuluhan yang diadakan didesa tersebut serta lebih meningkatkan pengetahuan dan mencari informasi kesehatan terutama pemberian MP-ASI.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dan Pengunjung Tentang Obat Swamedikasi Dan Rasionalitas Di Dua Apotek Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun Meyana Marbun; Shofian Syarifuddin; Wilson Samosir; Marolop Parlindungan Napitu; Muliati Muliati
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2020): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55912/jks.v8i1.121

Abstract

Self-medication, as the most widely used effort to treat minor illnesses, is still constrained by limited public knowledge about drugs and their use. This study was conducted to analyze the effect of education using leaflet media on the level of knowledge and rationality of self-medication use. This pre-experimental study used a one group pre-test/post-test study design. Respondents were visitors aged 18-59 years at two pharmacies in the Bandar sub-district, who had used oral medication to treat fever, cough, flu, pain, diarrhea and gastritis in the three months before the time of the study. Respondents were taken by consecutive sampling. Data collection was carried out through guided free interviews using a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Leaflets containing information about self-medication were given to respondents after the pre-test was carried out. The number of respondents obtained was as many as 97 respondents. All of these respondents were contacted again by telephone after 4-5 weeks of education, to do a post-test using the same questionnaire used during the pre-test. The Wilcoxon test and McNemar test were used to statistically analyze the data obtained. Based on the results of this study, it can be concluded that education can significantly increase self-medication knowledge (p = 0.000) and the rationality of respondents' self-medication use (p = 0.015).