Heryoso Setiyono
Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698

Published : 62 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Pengaruh Longshore Current Terhadap Transpor Sedimen Dasar di Pantai Slamaran, Kota Pekalongan, Jawa Tengah Akbar Nurrahman Putra; Gentur Handoyo; Aris Ismanto; Alfi Satriadi; Heryoso Setiyono
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.12975

Abstract

Arus sejajar pantai akan mengakibatkan terangkutnya sedimen dasar dari pesisir pantai dan akan berpotensi menjadi penyebab terjadinya erosi maupun sedimentasi di Pantai Slamaran. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi nilai kecepatan dan arah dari longshore current serta pengaruhnya terhadap transpor sedimen dasar di Pantai Slamaran. Metode yang dipakai pada penelitian ini merupakan metode kuantitatif dimana peramalan gelombang dihitung menggunakan metode SMB (Sverdrup Munk Bretchneider) dengan inputan data angin tahun 2010 – 2020 memakai aplikasi easywave dan nilai transpor sedimen dihitung menggunakan persamaan empiris yang berdasar kepada kondisi gelombang pada daerah penelitian. Persamaan tersebut merupakan korelasi antara transpor sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang pantai. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa nilai kecepatan arus sejajar pantai (longshore current) di Pantai Slamaran berkisar pada 0,67 – 1,20 m/s dengan arah arus menuju arah barat dari arah timur menyusuri pantai pada musim timur, peralihan 1 dan peralihan 2. Sedangkan pada musim barat, arah arus bergerak menuju arah timur dari arah barat menyusuri pantai. Arus sejajar pantai tersebut menyebabkan terjadi potensi transpor sedimen sebesar 1.059,75 m3/hari sampai dengan 2.779,52 m3/hari dan angkutan sedimen per tahun berkisar pada 386.837,77 m3/tahun sampai dengan 1.014.595,58 m3/tahun.
Current Patterns on East Season in The Northern Waters of The Sunda Strait Ridho Tondang; Kunarso Kunarso; Jarot Marwoto; Heryoso Setiyono; Hariyadi Hariyadi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2768.248 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i1.7301

Abstract

The northern waters of Sunda Strait is the first Indonesian Archipelagic Sea Lanes. (ALKI I) which is an important and a very crowded shipping lane. The first Indonesias Archipelagic Sea Lanes (ALKI 1) connects the marine traffic from Africa, West Australia to South China Sea, Japan and the other way around. Indonesia in determining the archipelagic sea lanes considers several criterias, one of them is the oceanographic condition which is the ocean currents. The purpose of this research is to examine the characteristic of the ocean current pattern in the northern waters of Sunda Strait. The stages of this research include the measurement of field data, field data processing, and hydrodynamics modeling. The research location was determined by purposive sampling method. The determination of the research location follows the path of bathymethry. The result of field measurement is processed then used as data validation of current simulation result of hydrodinamic model. The result of the hydrodynamics model simulation showing the direction of current in northern waters of Sunda Strait moving back and forth following the tidal periods. The direction of the dominant current in northern waters of Sunda Strait is to Northeast (flood current) and Southwest (ebb current). The current velocity in northern waters of Sunda Strait is approximately between 0,0122 m/s and 2,590 m/s. The maximum velocity of the current belongs to several observation points that located in the seabed. This is to be expected due to the impact of Indonesia Through Flow.
Model Sebaran Limbah Bahang Di PLTU Tanjung Jati B Jepara Fernandito Suryo Hutomo; Aris Ismanto; Heryoso Setiyono; Lilik Maslukah; Rikha Widiaratih
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2503.768 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i1.10352

Abstract

PLTU Tanjung Jati B sedang menambah unit operasionalnya. Adanya penambahan unit ini akan menambah luasan limbah air panas yang lebih luas dari sebelumnya. Bertambahnya luasan limbah air panas ini memerlukan analisa pola sebarannya untuk dapat mengantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan pada perairan sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sebaran suhu perairan setelah adanya penambahan unit 5 & 6 PLTU Tanjung Jati B Kabupaten Jepara pada musim barat, peralihan I, timur, dan peralihan II. Penelitian ini menggunakan data primer berupa suhu lapangan dan debit simulasi air bahang . Data  sekunder berupa pasang surut, batimetri, arus, dan angin. Metode yang digunakan dalam  penelitian ini adalah model hidrodinamika adveksi-dispersi dengan menggunakan aplikasi Delft3D. Hasil penelitian ini adalah pola sebaran suhu air bahang akan mengikuti pola arus yang ada, dimana arah sebaran pada Musim Barat dan Peralihan I condong ke arah timur, lalu pada Musim Timur dan Peralihan II condong ke arah barat.
Studi Komparasi Hasil Pengolahan Pasang Surut Dengan 3 Metode (Admiralty, Least Square Dan Fast Fourier Transform) Di Pelabuhan Malahayati, Banda Aceh Lintang Fauzia Ichsari; Gentur Handoyo; Heryoso Setiyono; Aris Ismanto; Jarot Marwoto; Muh Yusuf; Azis Rifai
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.599 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i2.7985

Abstract

 Pelabuhan Malahayati menjadi alur lintas serta tempat sandar bagi peti kemas domestik. Untuk menjalankan aktifitas pelabuhan secara optimal serta merencanakan pembangunan pelabuhan, pengetahuan mengenai tipe dan karakteristik pasang surut sangat penting. Pengolahan data pasang surut dengan berbagai metode dapat memberikan hasil yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasang surut dan komponen harmonik pembangkit pada lokasi penelitian, mengetahui perbandingan hasil pengolahan pasang surut dengan metode admiralty, least square dan fast fourier transform. Serta melakukan prediksi elevasi pasang surut dengan metode least square pada waktu setelah penelitian. Validasi hasil pengolahan pasang surut dilakukan dengan menghitung nilai RMSE hasil pengolahan metode least square terhadap data lapangan. Ketiga metode menghasilkan tipe pasang surut Pelabuhan Malahayati yaitu tipe pasang surut harian ganda. Metode admiralty menghasilkan 9 komponen utama pasang surut, sedangkan metode least square menhasilkan sejumlah 68 komponen. Sementara metode FFT digunakan untuk mengidentifikasi 21 komponen harmonik pasang surut Pelabuhan Malahayati. Didapatkan dominasi komponen harmonik pasang surut pada Pelabuhan Malahayati, yaitu komponen semidiurnal (M2 dan S2). Didapatkan nilai RMSE pada hasil pengolahan sebesar 32 cm, sedangkan RMSE hasil prediksi sebesar 64 cm. Perbedaan nilai formzhal kurang dari 0.02 sedangkan perbedaan nilai amplitudo masing-masing komponen pasang surut kurang dari 0.1 meter.  Malahayati Port serves as crossing lane and transit for domestic container ships. To carry out port activities optimally and design  port development, knowledge of the types and characteristics of the tides in the location is very important. This study was to determine the tidal characteristics and harmonic components of the Malahayati Port, to compare the results of tidal processing using 3 methods (admiralty, least square and fast fourier transform) and to predict the elevation of tides after this study using the least square method. Validation on this study was done by calculating  the RMSE between least square result and field data. All of the 3 methods resulted the Malahayati Port tidal type which was semi diurnal tide. The admiralty method produced 9 major components, while the least square produced 68 of tidal harmonic components. And the FFT is used to identify 21 harmonic components of the Malahayati Port. Obtained that the dominance of the tidal harmonic component at the Malahayati Port was semidiurnal component M2 and S2. Noted that the RMSE value between least square result and field data is 32 cm, while the prediction RMSE is 64 cm. Using 3 methods the Formzhal difference is less than 0.02 while the difference in the amplitude of tidal component is less than 0.1 meters. 
Analisis Ukuran Butir Sedimen di Perairan Muara Sungai Kali Bodri, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal Afidyah Vicky Antari; Agus Anugroho Dwi Suryoputro; Warsito Atmodjo; Heryoso Setiyono; Lilik Maslukah
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1099.936 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i3.8674

Abstract

Muara Sungai Kali Bodri merupakan jalur lalu lintas kapal yang penting bagi nelayan pantura. Besarnya tingkat sedimentasi yang membentuk gosong pasir didepan muara sungai berpotensi menghambat keluar masuknya kapal ke Sungai Kali Bodri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui distribusi ukuran butir sedimen di perairan Muara Sungai Kali Bodri periode Agustus 2019. Metode kualitatif dengan tipe studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menyatakan bahwa pada bulan Agustus 2019 distribusi sedimen di perairan Muara Sungai Kali Bodri berupa gosong pasir di sebelah Utara dan Timur muara sungai dengan pola gosong pasir sejajar dengan garis pantai. Terdapat dua tipe sedimen di perairan Muara Sungai Kali Bodri yaitu pasir dan lanau. Faktor hidro-oseanografi yang mempengaruhi distribusi sedimen di Muara Sungai Kali Bodri berupa debit sungai 4,091 l/det; inputan sedimen tersuspensi 0,0217 m3/hari; MSL 0,873 m; LLWL 0,241 m; HHWL 1,506 m; kedalaman perairan (-0,01)m sampai (-13) m; kecepatan arus (0,004 sampai 4,042) m/det; arah arus Utara (212,3o –270o) Timur; tinggi gelombang (0,006 – 0,163) m; dan arah gelombang Utara 7o Timur. Faktor oseanografi yang dominan mempengaruhi distribusi sedimen Muara Sungai Kali Bodri adalah energi gelombang.
Studi Perubahan Garis Pantai Tahun 2014-2019 di Pesisir Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta Putu Suryaniti Dewi; Heryoso Setiyono; Gentur Handoyo; Sugeng Widada; Agus Anugroho Dwi Suryoputro
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2520.841 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i3.8492

Abstract

Perubahan garis pantai dapat terjadi secara lambat maupun cepat bergantung pada faktor alami maupun aktivitas manusia yang mempengaruhi. Sebelah selatan Pesisir Kabupaten Bantul berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan dipengaruhi oleh gelombang yang dibangkitkan oleh angin. Kondisi pesisir dipengaruhi oleh gelombang angin memiliki potensi terjadinya perubahan garis pantai akibat abrasi maupun akresi. Tujuan dilakukan penelitian Studi Perubahan Garis Pantai Tahun 2014-2019 di Pesisir Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta adalah untuk mengetahui luas perubahan garis pantai tahun 2014, 2017 dan 2019 hasil interpretasi citra Satelit Landsat 8. Metode kuantitatif deskriptif digunakan dengan analisis perhitungan statistik Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Data penelitian yang digunakan antara lain kelerengan pantai lapangan pada tanggal 30 Januari 2020, data pasang surut yang diterbitkan oleh BIG, data angin dari laman ECMWF, data gelombang yang diterbitkan oleh BMKG Pusat dan digitasi garis pantai tahun 2014, 2017 dan 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahun 2014-2017 luas abrasi lebih besar dengan luas 27,159 ha dibandingkan dengan luas akresi dengan luas 18,629 ha. Hasil penelitian untuk tahun 2017-2019 luas abrasi juga lebih besar dengan luas 21,903 ha dibandingkan dengan luas akresi seluas 14,835 ha.   Shoreline changes can occur slowly or quickly depends on natural and anthropogenic factors. South of the coast of Bantul Regency is bordered directly by the Indian Ocean and affected by waves generated by the wind. Coastal conditions that affected by wind waves have the potential for shoreline changes due to abrasion or accretion. The purpose of this Study of Shoreline Changes in 2014-2019 on The Coast of Bantul Regency, D.I. Yogyakarta is to determine the extent of shoreline changes in 2014, 2017 and 2019 as results of interpretation of Landsat 8 Satellite imagery. Descriptive quantitative methods were used with statistical analysis calculations for the Digital Shoreline Analysis System (DSAS). The research data used include coastal slope on 30 January 2020, tidal data published by BIG, wind data from the ECMWF website, wave data published by BMKG and shoreline digitization in 2014, 2017 and 2019. The results showed that in 2014-2017 the area of abrasion was greater by 27.159 ha compared with area of accretion by 18.629 ha. In 2017-2019 abrasion area is also greater with an area of 21,903 ha compared with an accretion area of 14,835 ha. 
Pembuktian Catatan Sejarah dalam Perkembangan Pesisir Jepara Bagian Barat, Jawa Tengah Heryoso Setiyono; Warsito Atmodjo; Rikha Widiaratih
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5918.807 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i2.8077

Abstract

Berdasarkan laporan-laporan perjalanan tentang pelabuhan Jepara, Jawa Tengah tahun 1774 oleh Stockdale (1749-1814) menunjukkan di depan pelabuhan terdapat tiga pulau, yaitu Visschers, De Nis, dan Foul, serta satu batu karang yang tinggi Walvisch. Berdasarkan peta tahuh 1858 di depan pelabuhan Jepara terdapat dua pulau dan satu karang. Berdasarkan Peta Laut tahun 2002 menunjukkan bahwa di depan pelabuhan Jepara hanya terdapat satu pulau dan satu terumbu karang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada satu pulau telah menyatu dengan daratan Jepara dihubungkan oleh tombolo, satu pulau menjadi bagian daratan (proses deposisional), sehingga tersisa satu pulau (Pulau Panjang) dan satu karang (Karang Bokor).  Based on report of journey about Port of Jepara, Central Java at 1774 by Stockdale (1749-1814) that’s there is three islands in front of the port, is Visschers, De Nis, and Foul, and also a high rock Walvisch. Based on map 1858 in the front of the port there is two islands and a reef island. Based on the Map of Sea year 2002 that in front of port of Jepara only one island dan a reef island. Result of the research that’s one island merge  with mainland of Jepara by tombolo with depositional processes (Kelor islands), and others are an island (i.e. Pulau Panjang) and a reef island (Karang Bokor).
Sedimentasi dan Abrasi di Pantai Bandengan, Kabupaten Jepara Daniel Giovanni Sihotang; Heryoso Setiyono; Petrus Subardjo; Alfi Satriadi; Hariyadi Hariyadi; Rikha Widiaratih; Azis Rifai
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.446 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i4.8579

Abstract

Pantai Bandengan merupakan salah satu pantai wisata di Kabupaten Jepara dimana terjadi aktifitas pembangunan yang cukup massif sejak beberapa tahun terakhir yang bertujuan untuk menunjang kegiatan rekreasi wisatawan. Namun terdapat ancaman dalam pengembangan sektor wisata tersebut berupa perubahan garis pantai yang disebabkan oleh sedimentasi dan abrasi yang dapat mengganggu perekonomian masyarakat yang memiliki mata pencaharian di wilayah tersebut. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui dampak sedimentasi dan abrasi terhadap luas daratan serta mengidentifikasi wilayah-wilayah yang rawan terhadap perubahan garis pantai. Metode yang digunakan yaitu interpretasi citra satelit Google Earth Pro serta survei lapangan menggunakan alat Sediment trap dan bola duga. Pengolahan data citra diproses menggunakan software ArcGIS 10.2 untuk mendapatkan luasan wilayah sedimentasi serta abrasi. Sediment trap digunakan untuk mendapatkan laju sedimentasi dan karakteristik sedimen. Berdasarkan hasil penelitian, dalam lima tahun terakhir sejak 2015 hingga 2019 terjadi sedimentasi seluas ± 8062,9 m2, sedangkan abrasi seluas ± 12.502,1 m2. Sedimen penyusun perairan didominasi oleh lanau pasiran serta kecepatan arus permukaan berkisar 0,085 m/s hingga 0,197 m/s.   Bandengan beach is one of the tourist beaches in Jepara Regency where there have been massive development activities since the last few years aimed at supporting tourist recreational activities. However, there is a threat in the development of the tourism sector in the form of changes in the coastline caused by sedimentation and abrasion that can disrupt the economy of people who have a livelihood in the region. The purpose of this research is to determine the impact of sedimentation and abrasion on land area and identify areas that are prone to shoreline changes. The method used is the interpretation of Google Earth Pro satellite imagery and field surveys using a Sediment trap and floating ball. Image data processing is processed using ArcGIS 10.2 software to get the area of sedimentation and abrasion. Sediment traps are used to obtain sedimentation rates and sediment characteristics. Based on the results of the study, in the last five years since 2015 until 2019 there is a sedimentation area of ± 8.062,9 m2, while abrasion area of ± 12.502,1 m2. The constituent sediments of the waters are dominated by the sandy silt and surface current velocity ranges from 0.085 m/s to 0.197 m/s. 
Respon Kesuburan dan Hasil Tangkapan Ikan Terhadap Variablitias ENSO dan IOD di Perairan Teluk Lampung Indonesia Kunarso Kunarso; Muhammad Yafi Arfa; Heryoso Setiyono; Azis Rifai; Petrus Subardjo
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 2 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.288 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i2.11223

Abstract

Perubahan suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a dipengaruhi variabilitas iklim yang ada, variabilitas iklim yang dimaksud adalah ENSO (El Nino Southern Oscilation) dan IOD (Indian Oscillation Dipole). Studi tentang pengaruh ENSO dan IOD telah banyak dilakukan sebelumnya di Perairan Indonesia, namun belum ada studi terkait untuk wilayah Perairan Teluk Lampung. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui respon perubahan SPL, klorofil-a, dan hasil perikanan pengaruh dari variabilitas iklim antar tahunan ENSO dan IOD di Perairan Teluk Lampung. Metode pendekatan masalah yng digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan data near real-time klorofil-a dan SPL dari satelit penginderaan jauh  MODIS, indeks ENSO dan IOD, serta dilengkapi dengan data angin dari ECMWF. Data-data tersebut diolah dalam bentuk grafis dan diagram Hovmoller, selanjutnya dianalisis dengan statistik korelasi. Hasil penelitian menunjukan adanya respon nyata perubahan SPL dan klorofil-a terhadap adanya variabilitas iklim ENSO dan IOD. Respon yang fenomenal yaitu adanya suhu yang sangat rendah dan klorofil-a yang sangat tinggi pada saat fase La Nina - IOD (+), respon klorofil-a tinggi juga terjadi pada saat El Nino-IOD (+) namun tidak setinggi ketika La Nina-IOD(+). Respon SPL yang hangat dan  klorofil-a rendah yag terjadi pada fase La Nina - IOD (-). Hal ini mengindikasikan bahwa kesuburan Perairan Teluk Lampung tertinggi terjadi pada saat La Nina – IOD (+), sebaliknya kesuburan perairan terendah terjadi pada saat La Nina – IOD (-). Pada saat kesuburan meningkat hasil perikanan juga meningkat dan pada saat kesuburan turun pada kondisi La Nina IOD(-) maka hasil tangkapan ikan juga menunjukkan penurunan. 
Kajian Fluktuasi Muka Air Laut Sebagai Dampak dari Perubahan Iklim di Perairan Semarang Annisa Shalsabilla; Heryoso Setiyono; Denny Nugroho Sugianto; Dwi Haryo Ismunarti; Jarot Marwoto
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.13183

Abstract

Kota Semarang merupakan salah satu kota metropolitan yang memiliki wilayah pesisir di bagian utara dengan garis pantai sepanjang 13 km. Perairan Kota Semarang sendiri merupakan perairan terbuka yang berhubungan dengan Laut Jawa, dan sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal seperti angin, musim, cuaca, dan pasang surut yang berasal dari luar laut terbuka dan dipastikan akan selalu terkena dampak dari kenaikan muka air laut. Kenaikan muka air laut merupakan salah satu ancaman terbesar yang diakibatkan oleh pemanasan global. Dengan adanya penurunan muka tanah di wilayah pantai Kota Semarang semakin memperparah dampak yang diakibatkan oleh kenaikan muka laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan iklim terhadap kenaikan muka air laut di Perairan Semarang dan besar fluktuasi muka air lautnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Analisis perhitungan laju kenaikan muka air laut menggunakan statistika regresi sederhana dengan Software Microsoft Excell. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa terdapat pola hubungan antara perubahan iklim dengan kenaikan muka laut, yaitu berupa naiknya suhu udara sebesar 0,003oC setiap tahunnya yang berbanding lurus dengan muka air laut yang naik sebesar 0,022 cm/tahun pada periode tahun 2011-2019.
Co-Authors A.Rita Tisiana Afidyah Vicky Antari Agung Windadi, Agung Ahmad Gulbuddin Dzul Qarnain Akbar Nurrahman Putra Alfi Satriadi Ali, Maulana Mukti Ameylia Ayu Puspitasari Angga Dwi Saputra Anggardha Ayu Pratiwi Anggoro, Tri Danny Anindya Wirasatriya Annisa Shalsabilla Aris Ismanto Aziis, Dimas Miftahul Azis Nur Bambang Azis Rifai Baskoro Rochaddi Batu, Priska Enjel Lumban Cahya, Ardhian Indra Caturayu Rianingtyas, Caturayu Christianti, Andhita Pipiet Claus, Berril Daniel Giovanni Sihotang Denny Nugroho S. Denny Nugroho Sugianto Dewantoro, Tatih Durotun Nafisah Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwitya Rahma Suci Effendi, Rizki Egi Febriansyah Elis Indrayanti Fernandito Suryo Hutomo Firdaus, Randi Genda Priherdika Gentio Harsono Gentur Handoyo Gentur Handoyo Gerdha Muhamad Yogaswara, Gerdha Muhamad Gultom, Iqbal S. Hanifa Miranda Hariadi Hariadi Hariyadi Hariyadi Hariyadi Hariyadi Hatmaja, Rahaden Bagas Herlina Ika Ratnawati, Herlina Ika Hermawan Puji Wijaksono Ibnu Pratikto Indra Budi Prasetyawan Izzaturrahim, Muh. Hafizh Jarot Marwoto Jayawiguna, Muhammad Hikmat Johanna R N D Purba Julia Pernando Manalu Kunarso Kunarso La Ode Rasyid Ridzal Latifah, Laila Lelalette, Johanis Dominggus Lilik Maslukah Lintang Fauzia Ichsari M. Furqon Azis Ismail Mario Putra Suhana Melisa Dwi Syaputri, Melisa Dwi Muh Yusuf Muh Yusuf Muh. Yusuf Muh. Yusuf Muhammad Bani Putra Utama Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Yafi Arfa Muhammad Zainuri Muslim Muslim Muslim Muslim Naila Khuril Aini Nugraha, R. Bambang Adhitya Nugroho Agus D Nugroho Priyo Cahyanto Nunut Parasian Siregar Nuriyati Nuriyati Ory Kristanto Petrus Subardjo Purwanto Purwanto Putu Suryaniti Dewi Rafly Zhulkifly Karel Sundah Rahmadeni, Hadin August Rendhy Dimas R, Rendhy Dimas Ridho Tondang Rikha Widiaratih Riyan Denestiyanto Ryanto, Fauzan Novan Salman Asatidz Sara Maylin Flora Saur, Jonathan Setiyadi, Johar Setyawan, Rinto Shofa Ahsani Mukhtar Sri Yulina Wulandari Subekti Mujiasih Sugeng Widada Suryoputra, Agus Anugroho Dwi Tri Abdul Hidayat Ulha Fadika Valerina, Eva Wahyu Budi Setyawan Wali Baiq Sukoro, Wali Baiq Warsito Atmodjo Widhi Ria Maharani Widodo S Pranowo Wijaya T, M Iskandar Yoga Yuniadi Yulian Fahmi Sageta Yusuf Jati Wijaya Zamna Mujadida