Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SYSTEM OF SETTING MASYARAKAT KAMPUNG SANGIR DI MUARA SARIO MANADO. Sari, Dian P.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung Sangir merupakan sebuah permukiman di muara Sario kelurahan Titiwungen Selatan. Berawal dari sekelompok nelayan etnis Sangir yang yang tinggal di area ini pada tahun 1990an, maka permukiman ini disebut Kampung Sangir. Seiring berkembangnya kota, kelompok rumah ini bertumbuh menjadi permukiman multikultur yang padat dan kumuh. Tanpa penataan yang serius, kampung ini akan menjadi beban bagi Kota. Permukiman sebagai lingkungan binaan bukan hanya wujud fisik semata tapi merupakan hasil dari ekspresibudaya masyarakat setempat dan hasil ekspresi tersebut akan membentuk setting, maka salah satu aspek penting yang harus diketahui dan dikaji dalam perencanaan dan perancangan permukiman adalah bagaimana sistem aktivitas dan system of setting dari masyarakatnya.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem aktivitas masyarakat yang membentuk system of setting kampung Sangir. Tujuan selanjutnya adalah mengetahui intensitas penggunaan setting untuk menentukan ruang aktif dan menggambarkan skala setting dari aktivitas masyarakat kampung Sangir.Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Teknik purposive sampling digunakan dalam pengambilan sampel. Penelitian dilakukanmelalui wawancara terstruktur dengan format time budget dan observasi. Selanjutnya data tersebut dikaji berdasarkan teori yang dipakai untuk menjawab pertanyaan penelitian.Hasil penelitian menunjukan bahwa system of setting masyarakat kampung Sangir terbentuk oleh rangkaian aktivitas budaya yaitu aktivitas mata pencaharian pada sektor ekonomi baik formal maupun informal; aktivitasadat dan keagamaan yang bersifat rutin maupun insidental serta aktivitas kemasyarakatan. Rumah, halaman rumah dan jalan lingkungan merupakan ruang aktif dari keseluruhan setting yang digunakan. Skala setting darijangkauan aktivitas yaitu mikro yang terdiri dari rumah dan halamannya; skala meso meliputi jalan, sekolah dan lapangannya, kantor lurah dan halamannya, gereja, dan sungai; sedangkan pada skala makro, jangkauan setting mencakup kota Manado sampai kota Tomohon serta Tondano dan setting pada skala makro padaumumunya merupakan setting dari aktivitas mata pencaharian.Kata kunci : Setting, Aktivitas, Kampung
Tinjauan Perencanaan Fasilitas Penunjang Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Perumahan Relokasi Pandu Kota Manado Randy Y. Rurut; Puput F. Rachmawati; Ni Kadek Narasi; Rivaldo Jacky Rogahang; Steve Supit; Dian Puspita Sari
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 1 No 1 (2019): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurnal Teknik Sipil Terapan (JTST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v1i1.221

Abstract

Perencanan ruang terbuka hijau (RTH) merupakan salah satu hal penting guna terciptanya kawasan yang memiliki aspek kenyamanan dan sehat bagi mereka yang tinggal serta lingkungan sekitarnya. Penelitian ini meninjau perencanaan RTH di lokasi Perumahan Relokasi Bencana di Pandu, Kota Manado dengan untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan masyarakat tentang pentingnya perencanaan dan konsep konstruksi penunjang ruang terbuka hijau di lokasi tersebut. Adapun konsep luaran adalah berupa perencanaan sistem ruang terbuka hijau pada tiap rumah di Perumahan Relokasi Pandu dengan 1 model rumah yang telah dibangun digunakan sebagai acuan perencanaan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif analisis pada objek penelitian. Sumber data yang dikumpulkan di dalam penelitian ini berupa data sekunder dan juga data primer. Data primer diperoleh melalui pengamatan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari data-data informasi tentang Perumahan Relokasi Pandu. Metode penelitian deskriptif analisis menggunakan pendekatan pada kebutuhan RTH di Perumahan Relokasi Pandu yang dijadikan variabel penelitian. Adapun perencanaan fasilitas RTH ini dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi Autocad dan Sketchup. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa perencanaan desain konstruksi rumah pada Perumahan Relokasi Pandu sangat diperlukan dengan mempertimbangkan variabel kebutuhan ruang terbuka hijau pada tiap rumah berupa sumur resapan, bak kontrol, taman vertikal, dan biopori.
Analisa Kebutuhan Ruang Laboratorium Dan Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado Julius Tenda; Ever Slat; Dian Puspitasari; Tonny Alainti
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 3 No 1 (2021): JTST, e-ISSN 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v3i1.266

Abstract

ABSTRAK Politeknik Negeri Manado menyelenggarakan Pendidikan Vokasi sebagai pendidikan tinggi yang ditujukan untuk kepentingan praktis penyelenggaraan program Diploma-3, Sarjana Terapan dan rencana pendidikan Magister Terapan yang berfungsi mengembangkan peserta didik agar memiliki keahlian terapan tertentu dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Penyelenggaraan praktikum laboratorium dan bengkel di Politeknik Negeri Manado khususnya Jurusan Teknik Sipil, sebagian besar masih menggunakan peralatan dan ruangan yang lama sehingga dipandang perlu untuk dilakukan peningkatan kualitas pelayanan. Rumusan yang digunakan untuk analisa kebutuhan ruang mengacu pada data rata-rata jumlah mahasiswa 5 tahun terakhir, standar luasan kelas, standar luas kebutuhan alat, standar luas sirkulasi alat, NAD dan standar sirkulasi ruang Analisa kebutuhan ruang laboratorium dan bengkel, memberikan suatu pedoman acuan untuk pengembangan pembangunan gedung praktikum kedepan dengan mempertimbangkan masalah lokasi, pendanaan dan penyediaan lahan, sedangkan sasaran dari kegiatan ini tersedianya konsep pengembangan mengenai ketersediaan gedung laboratorium dan bengkel agar selaras dengan penyelenggaraan pendidikan vokasi dibidang penguasaan skill peserta didik. Hasil analisa ruang diperoleh dalam bentuk perluasan ruang arah horizontal dan vertical di lab dan bengkel pada bangunan eksisting
Evaluasi Jalur Pedestrian Ramah Gender dengan Menggunakan Indikator Gender Impact Assestment (GIA) Stefani Switly Peginusa; Sylviana Pelealu; Arnetha S Raintung; Dian Puspita Sari
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 5 No 1 (2023): E-ISSN: 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v5i1.579

Abstract

Abstract It is a must that any infrastructure built must pay attention to the aspirations, needs and problems associated with all user groups with the aim of creating a sense of security and comfort. A gender-responsive infrastructure will be considered successful if it is able to accommodate all the needs of men, women, children, the elderly, vulnerable groups equally and fairly. The existence of pedestrian paths, in addition to facilitating pedestrian access, can also be a means of city promotion which has a positive impact on improving the urban economy and reducing pollution levels due to motor vehicle exhaust emissions for better air quality. The Piere Tendean pedestrian street along the Boulevard on Business area is one of the PUPR infrastructure built by the Manado City Government. By looking at the pedestrian principle as a public space that is used for all groups, this infrastructure should have been built based on gender responsive infrastructure criteria. The evaluation was carried out using the Gender Impact Assessment (GIA) as a guide to measure the level of gender responsiveness of public works infrastructure and settlements by involving respondents from direct users of the pedestrian path. Afterwards, it was found that, in general, the pedestrian paths built did not meet the 5 (five) criteria used, so there is still a need for improvement and further development to meet gender responsive infrastructure standards. Keywords: gender responsive infrastructure, pedestrian paths, gender friendly,
Model Estimasi Biaya Dengan Cost Significant Model Proyek Peningkatan Jalan di Minahasa Tenggara Stefani Switly Peginusa; Geertje E Kandiyoh; Dian Puspita Sari; Dwars Soukotta; Mycle Wala
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 6 No 1 (2024): E-ISSN: 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v6i1.873

Abstract

Ketidaktepatan dalam perkiraan biaya dapat berakibat munculnya kendala-kendala dan dapat juga memicu hasil yang kurang maksimal dan potensi kerugian hingga terhentinya proyek. Cost Significant Model adalah model peramalan biaya konstruksi berdasarkan informasi dan data proyek terdahulu, lebih mengandalkan harga paling signifikan yang mempengaruhi biaya total proyek, kemudian diterjemahkan kedalam analisis regresi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komponen pekerjaan yang berpengaruh secara signifikan terhadap total biaya proyek, menentukan model estimasi biaya proyek dengan metode Cost Significant Model, dan mengetahui akurasi model dari model tersebut. Penelitian ini dilakukan pada proyek konstruksi peningkatan jalan di Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara. Data yang digunakan sebanyak 6 paket pekerjaan peningkatan jalan dari tahun 2020 sampai 2022. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis infrensial. Pekerjaan perkerasan berbutir, perkerasan aspal dan struktur merupakan komponen pekerjaan yang berpengaruh secara signifikan terhadap total biaya proyek peningkatan jalan di Kabupaten Minahasa Tenggara. Diperoleh model estimasi biaya proyek dengan metode Cost Significant Model, yaitu Y = 1,264(X4) – 1,138(X5) + 1,881(X6) + 331.970,303. Tingkat akurasi model estimasi ini memiliki rentang nilai akurasi minimal -10,683% dan maksimal 7,558%. Berdasarkan klasifikasi AACE International tingkat keakuratan estimasi berada di kelas 2..
Evaluasi Penerapan Konsep Green Construction pada Proyek Pembangunan Bangunan Gedung Kantor Kementerian Koordinator 1 IKN Nusantara Soehartono, Claudio; Makalew, Febriane Paulina; Sari, Dian Puspita; Wala, Mycle Marcelino; Tenda, Julius Everhart; Slat, Ever Notje
Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Vol 1 No 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Politeknik Negeri Manad
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep pembangunan yang dapat mengurangi kerusakan lingkungan serta memperhatikan kondisi lingkungan sekitar selama proses Pembangunan perlu diterapkan. Green Contsruction merupakan sebuah gerakan berkelanjutan yang mempunyai visi menciptakan kegiatan konstruksi yang ramah lingkungan.Indonesia sendiri sudah melakukan penerapan dibeberapa kota di Indonesia. Pembangunan IKN Nusantara termasuk Proyek Pembangunan Bangunan Gedung Kantor Kementerian Koordinator 1 menerapkan konsep smart forest city dengan green construction pada pembangunan gedung-gedung dengan konstruksi ramah lingkungan ,menerapkan praktek efisiensi sumberdaya dan rendah karbon. Oleh karena itu proyek pembangunan Kemenko 1 menjadi obyek penelitian, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penerapan Green Construction pada Proyek Pembangunan Bangunan Gedung Kantor Kementerian Koordinator 1. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan perangkat penilaian Greenship Bangunan baru versi 1.2. Selanjutnya dilakukan analisis sesuai kriteria. Pengambilan data dengan metode observasi, wawancara, dan data sekunder. Penelitian lanjutan perlu merekomendasikan tentang kinerja penerapan konsep Green Construction pada bangunan lebih kompleks.
Pemanfaatan Drone Dan Fotogrametri Untuk Identifikasi Penggunaan Lahan Pertanian Studi Kasus Di Desa Passo Kabupaten Minahasa Hosang, Merci F.; Slat, Evert N; Pinasang, Denny Boy; Wala, Mycle Marcelino; Sari, Dian Puspita
Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Vol 2 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Politeknik Negeri Manad
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada perkembangan teknologi dengan fotogramteri khususnya penggunaan Drone dalam pemetaan akan semakin mempermudah dalam mempresentasikan hasil pemetaan secara cepat dan akurat. Drone telah banyak digunakan dalam berbagai bidang ilmu, termasuk dalam bidang pemetaan lahan. Penggunaan drone untuk inspeksi dan evaluasi lahan pertanian mempermudah manusia untuk mendapatkan data foto udara secara cepat dan dapat dioperasikan kapan saja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan drone dalam mengidentifikasi penggunaan lahan pertanian di wilayah Desa Passo Kecamatan Kakas barat Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah interpretasi digital dengan menggunakan aplikasi Agisoft Metashape dan ArcMap. Hasil interpretasi foto udara drone kemudian diolah menjadi peta penggunaan lahan Pertanian di desa Passo. Dari hasil penelitian ini nantinya akan dapat disimpulkan apakah penggunaan lahan pertanian di wilayah tersebut sudah maksimal atau belum, sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk pengembangan lahan pertanian di Desa Passo di waktu yang akan datang. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini métode Pendekatan Kuantatif. Dari hasil pemetaan yang di ambil diperoleh Luas Lahan: Bidang A=1427 m2 , Bidang B=568 m2, Bidang C=1340 m2, Bidang D=622 m2, Bidang E=4.189 m2, Bidang F= 6.301 m2, Bidang G=1.769 m2, Bidang H=3.889 m2, Bidang I=33.515 m2, Total Lahan =53.620 m2
Identifikasi Risiko Dalam Tahap Pelaksanaan Proyek Green Construction Peginusa, Stefani Switly; Kandiyoh, Geertje Efraty; Sari, Dian Puspita; Soukotta, Dwars; Moningka, Olivia
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 8 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v8i3.5856

Abstract

Konsep bangunan hijau adalah sebuah konsep pembangunan dimana perencanaan dan pelaksanaan proses konstruksi yang didasarkan pada dokumen kontrak untuk meminimalkan dampak negatif  proses konstruksi terhadap lingkungan agar terjadi keseimbangan antara kemampuan lingkungan dan kebutuhan hidup manusia untuk generasi sekarang dan mendatang. Dengan semakin maraknya penerapan bangunan hijau di Indonesia dan dukungan pemerintah lewat peraturan – peraturan yang ditetapkan, maka pembangunan  dengan konsep green construction akan terus berkembang. Namun karena rendahnya tingkat popularitas konstruksi bangunan hijau di Indonesia dan rendahnya kesadaran lingkungan masyarakat umum, terlebih lagi konsep pembangunan ini mempunyai ciri-ciri masa pembangunan yang lama, investasi yang besar, jumlah sumber daya manusia yang besar. Oleh karena itu, pelaksanaan konstruksi bangunan hijau pada proyek konstruksi di Indonesia, perlu melakukan manajemen risiko dengan lebih baik dan identifikasi risiko proyek di antara risiko-risiko proyek tersebut merupakan prioritas utama. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko – risiko yang dapat dialami dalam konstruksi bangunan green construction di Indonesia, menentukan hirarki dari risiko – risiko yang dialami tersebut. Metode penelitian dilakukan dengan survei metode Delphi selanjutnya untuk penentuan hirarki risiko menggunakan metode pair wise comparasion. Adapun jenis risiko yang teridentifikasi adalah 27 (dua puluh tujuh) jenis risiko dengan tingkatannya masing-masing. Tingkatan pertama terdapat 1 (satu) jenis risiko yaitu biaya proyek yang tidak terduga meningkat. Tingkatan kedua terdiri dari 25 (dua puluh lima jenis risiko). Sedangkan, tingkatan ketiga terdiri dari 1 (satu) jenis risiko yaitu ketentuan kontrak yang tidak jelas untuk klaim dan litigasi, risiko ini merupakan sumber dari semua risiko yang ada.