Esra Parmian Talenta Siburian
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERJALANAN HIDUP DAN UPAYA MEMBANGKITKAN KEMBALI SENI OPERA BATAK TILHANG SERINDO Siburian, Esra Parmian Talenta
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 8, No 3 (2007)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v8i3.776

Abstract

Suatu fenomena menarik yang ada di tanah Batak Sumatera Utara, yaitu keberadaankesenian tradisional Opera Batak yang pernah mengalami kejayaannya dan kini hampirmengalami kepunahan. Kesenian ini mengalami masa surutnya, bahkan jarang terdengarsejak tahun 1980-an. Kesenian Tradisional Batak ini muncul pada tahun 1925 yang saatkejayaaannya sering dipentaskan secara berkeliling dari desa ke desa bahkan dari kota kekota. Masyarakat Batak pada masa itu selalu mengharapkan kehadiran Opera ini untukdipentaskan di desanyaOpera Batak adalah salah satu jenis kesenian rakyat yang terdapat dalam masyarakatBatak yang mempunyai nilai-nilai tradisi dan memiliki unsur seni musik, tari, vokal dandrama. Kondisi masyarakat Batak pada saat itu tidak memiliki seni pertunjukan, kecualiyang menyatu dalam upacara dan yang mempunyai fungsi tertentu dalam masyarakatnya.Opera adalah karya musik panggung yang besar yang didasarkan sesuatu cerita drama,atau suatu drama yang dimusikkan. Opera Batak Tilhang Serindo memiliki hubungan eratdengan masyarakat Batak itu sendiri, yaitu masyarakat yang kokoh memegang adat dankepercayaan nenek moyang. Pertunjukan seni Opera Batak sangat digemari olehpendukungnya, pertumbuhannya tidak hanya subur di daerah asalnya namun merambah kedaerah-daerah sekitarnya serta sering mengadakan pertunjukan keliling ke berbagai daerahantara lain Tapanuli, Sumatera Timur, perbatasan Aceh, bahkan pernah diundang ke IstanaNegara pada masa Presiden Soekarno, dan tidak jarang Opera ini di tampilkan padapertemuan-pertemuan berskala internasional.Namun sekitar tahun 1970-an pertunjukan Opera Batak ini mengalami kemunduranyang drastis. Munculnya industri-industri rekaman, siaran radio, dan televisi yangmenyuguhkan cerita-cerita menarik yang mampu menyerap daya tarik penonton sehinggaOpera Batak ini kehilangan para pendukungnya. Marsius Sihotang sebagai pengarah lakonOpera Batak Dosroha tidak pernah lagi melakukan pertunjukan sejak tahun 1981.Kata Kunci : Opera Batak, Tilhang Serindo, Revitasisasi.
PERJALANAN HIDUP DAN UPAYA MEMBANGKITKAN KEMBALI SENI OPERA BATAK TILHANG SERINDO Siburian, Esra Parmian Talenta
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 8, No 3 (2007)
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v8i3.776

Abstract

Suatu fenomena menarik yang ada di tanah Batak Sumatera Utara, yaitu keberadaankesenian tradisional Opera Batak yang pernah mengalami kejayaannya dan kini hampirmengalami kepunahan. Kesenian ini mengalami masa surutnya, bahkan jarang terdengarsejak tahun 1980-an. Kesenian Tradisional Batak ini muncul pada tahun 1925 yang saatkejayaaannya sering dipentaskan secara berkeliling dari desa ke desa bahkan dari kota kekota. Masyarakat Batak pada masa itu selalu mengharapkan kehadiran Opera ini untukdipentaskan di desanyaOpera Batak adalah salah satu jenis kesenian rakyat yang terdapat dalam masyarakatBatak yang mempunyai nilai-nilai tradisi dan memiliki unsur seni musik, tari, vokal dandrama. Kondisi masyarakat Batak pada saat itu tidak memiliki seni pertunjukan, kecualiyang menyatu dalam upacara dan yang mempunyai fungsi tertentu dalam masyarakatnya.Opera adalah karya musik panggung yang besar yang didasarkan sesuatu cerita drama,atau suatu drama yang dimusikkan. Opera Batak Tilhang Serindo memiliki hubungan eratdengan masyarakat Batak itu sendiri, yaitu masyarakat yang kokoh memegang adat dankepercayaan nenek moyang. Pertunjukan seni Opera Batak sangat digemari olehpendukungnya, pertumbuhannya tidak hanya subur di daerah asalnya namun merambah kedaerah-daerah sekitarnya serta sering mengadakan pertunjukan keliling ke berbagai daerahantara lain Tapanuli, Sumatera Timur, perbatasan Aceh, bahkan pernah diundang ke IstanaNegara pada masa Presiden Soekarno, dan tidak jarang Opera ini di tampilkan padapertemuan-pertemuan berskala internasional.Namun sekitar tahun 1970-an pertunjukan Opera Batak ini mengalami kemunduranyang drastis. Munculnya industri-industri rekaman, siaran radio, dan televisi yangmenyuguhkan cerita-cerita menarik yang mampu menyerap daya tarik penonton sehinggaOpera Batak ini kehilangan para pendukungnya. Marsius Sihotang sebagai pengarah lakonOpera Batak Dosroha tidak pernah lagi melakukan pertunjukan sejak tahun 1981.Kata Kunci : Opera Batak, Tilhang Serindo, Revitasisasi.
E-Modul Praktikum Seni Musik: Bahan Ajar Digital Berbasis Case Method dan Team Based Project Aulia, Sri Mustika; Siburian, Esra Parmian Talenta; Perangin Angin, Laurensia Masri; Purnomo, Try Wahyu
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol. 11 No. 2 (2022): Grenek: Jurnal Seni Musik (December)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v11i2.39353

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menghasilkan bahan ajar berupa e-modul pendidikan seni musik berbasis case method dan team based project. Pembelajaran pemecahan kasus (Case Method) atau pembelajaran kelompok berbasis project (team based project) sebagai bagian bobot evaluasi, menjadikan kegiatan pembelajaran berpusat pada mahasiswa. Materi dan praktik yang disampaikan mesti sinkron dengan isu yang berkembang dimasyarakat sehingga pembelajaran menjadi lebih konkrit kepada hasil pembelajaran  yang dapat merefleksikan tujuan, sasaran dan nilai pendidikan yang akan dicapai di sekolah. Pada tahap define (pendefinisian), akan dilakukan analisis kebutuhan, analisis konsep case method dan team based project dan analisis kompetensi, tujuan dan capaian pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dilakukan design (perancangan) e-modul prakttikum pendidikan seni musik. Setelah dirancang, dilanjutkan dengan tahapan development (pengembangan) dengan melakukan 3 kegiatan utama, yaitu: uji validitas, uji implementasi, dan uji efektivitas. Setelah produk dinyatakan valid, praktis, dan efektif dilanjutkan tahap akhir berupa disseminate (penyebaran) produk pada skala yang lebih luas