Claim Missing Document
Check
Articles

ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL DESA PEDAWA, BULELENG, BALI I Kadek Agus Kuncoro Adi; I Nyoman Sila; I Ketut Sudita
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 10 No. 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v10i3.35809

Abstract

Desa Pedawa merupakan salah satu Desa Bali Aga yang memiliki ciri khas rumah tradisional. Rumah tradisional Desa Pedawa didasari oleh kepercayaan masyarakatnya dengan wujud ruang-ruang sakral yang masih dipertahankan di tengah derasnya perubahan yang terjadi. Suatu upaya pelestarian perlu dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengetahui bentuk serta fungsi dari jenis-jenis rumah tradisional Desa Pedawa. Peneliti menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan domain dan taksonomi untuk mendapatkan kesimpulan, sehingga hasil penelitian yang diperoleh yaitu Desa Pedawa memiliki tiga jenis bangunan rumah tradisional yang sangat khas dengan pola kehidupan masyarakatnya. Jenis rumah tradisional ini disebut dengan Rumah Adat Mesegali yang berbentuk kubus dengan 14 tiang pokok, kemudian Rumah Adat Bandung Rangki dengan 16 tiang pokok serta Rumah Adat Sri Dandan dengan 12 tiang pokok yang mana sama-sama berbentuk prisma segilima. Fungsi yang diwadahi diantaranya: fungsi istirahat, memasak dan membuat gula aren, wadah air, keagamaan, sosial, serta penyimpanan.
VISUALISASI RAGAM KARAKTER IKONIK KARYA PATUNG I WAYAN MAWAN DI DESA BURUAN KECAMATAN BLAHBATUH KABUPATEN GIANYAR I Gede Pasek; I Nyoman Sila; I Wayan Sudiarta
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 11 No. 3 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v11i3.42053

Abstract

The research aims to discuss (1) a story theme that is visualized on the works of statue I Wayan Mawan, (2) the typical iconography that I Wayan Mawan visualize on his sculptures to make it easier to identify the narratives each on creates, (3) the processing and regulating of typical iconography of each narrative on the sculpture by I Wayan Mawan. The research subject is I Wayan Mawan was a sculptor born in  Buruan Village, Blahbatuh, Gianyar City. In the study using qualitative descriptive research. The research employs three methods of data collection such as observation, interview, and documentation. The result in research was (1) The themes visualized in I Wayan Mawan's sculptures are the Mahabharata and Ramayana epics, the study of iconography of I Wayan Mawan's sculptures identifies elements of the visual aspects of I Wayan Mawan's works,(2) Typical iconography visualized by I Wayan Mawan Wayan Mawan in his sculptures to make it easier to identify the narrative contained are the visual aspects that raise the epics of Mahabharata and Ramayana in each of his statues, (3) Processing and arrangement of iconography in each of his statues using decorative techniques and following the shape of the wood when creating characters of each statue.
KAJIAN ESTETIKA RAGAM HIAS TENUN SONGKET JINENGDALEM, BULELENG I Nyoman Sila
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v2i1.1311

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang (1) komposisi penempatan ragam hias tenun songket desa Jinengdalem, Buleleng, (2) ritme/irama penataan ragam hias tenun songket desa Jinengdalem, Buleleng, (3) keharmonisan tata letak ragam hias tenun songket desa Jinengdalem, Buleleng, (4) keseimbangan penataan ragam hias tenun songket desa Jinengdalem, Buleleng, (5) variasi-varisai ragam hias yang dibuat oleh perajin pada kain tenun songket desa Jinengdalem, Buleleng. Penelitian ini menggunakan pendekatan estetika, dan etnografi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, fokus group, dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Kompisisi penempatan ragam hias objek utama, secara umum ditempatkan secara penuh pada bidang kain, (2) Irama penataan ragam hias ditampilkan melalui pengaturan bentuk motif hias seperti: besar, kecil, tinggi, rendah, panjang, pendek, dan juga dalam pengaturan warna yang berbeda-beda secara berulang-ulang. (3) Keharmonisan penempatan ragam hias tenun songket Jinengdalem, melalui motif-motif hias dan warna-warna yang ditampilkan secara keseluruhan dipandang dari nilai-nilai estetikanya sangat harmonis. Karena disini ada keselarasan dalam penempatan motif hias cukup terpadu, penyusunan warna pada beberapa motif hias dengan warna-warna yang komplementer dan tidak ada yang mengalami pertentangan-pertentangan. (4) Keseimbangan penempatan ragam hias pada tenun songket Jinengdalem terlihat pada keseimbangan simetris. Keseimbangan simetris merupakan pengaturan yang tidak banyak mengambil resiko, karena tidak akan menimbulkan kesan berat sebelah. (5) Penempatan ragam hias pada kain tenun songket dilakukan sesuai dengan motif hias yang dibuat. Karena masing-masing motif hias sudah ada polanya seperti misalnya motif hias tirta nadi, siapapun yang membuat motif hias tersebut polanya pasti sama sesuai pakem sebagai motif hias kain tenun songket Jinengdalem. Variasi yang dilakukan oleh perajin adalah pada pengaturan atau penempatan isian-isian dari motif tersebut. Variasi juga dilakukan pada penempatan objek-objeknya, dan juga pada penempatan hiasan pinggirnya pada kain.
POLA INTERAKSI SOSIAL PENGEMUDI TRANSPORTASI ONLINE GRAB DI KOTA SINGARAJA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA Delfin Reza Pahlefi; I Wayan Mudana; I Nyoman Sila
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v2i2.28053

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini memiliki rumusan masalah (1) faktor apakah yang memengaruhi munculnya penggunaan fake gps dikalangan pengemudi Grab Singaraja? (2) bagaimana pola interaksi antara pengemudi Grab yang menggunakan aplikasi fake gps dengan yang tidak menggunakan aplikasi fake gps? (3) aspek-aspek apa sajakah dari interaksi sosial diantara pengemudi Grab Singaraja yang dapat dijadikan sumber belajar sosiologi kelas X di SMA?. Dengan tujuan untuk (1) mendeskripsikan faktor pengemudi Grab menggunakan aplikasi fake gps dan yang tidak menggunakan aplikasi fake gps, (2) mendeskripsikan pola interaksi antara pengemudi yang menggunakan aplikasi fake gps dan yang tidak menggunakan aplikasi fake gps, (3) mendeskripsikan bahwa kelompok dalam masyarakat bisa dijadikan sumber belajar sosiologi kelas X di SMA. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik purposive sampling (1) observasi, (2) wawancara in-dept interview, (3) studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) faktor munculnya penggunaan aplikasi fake gps di Kota Singaraja adalah untuk mempermudah dalam mendapat pelanggan akan kebutuhan pencapaian syarat insentif Grab, (2) pola interaksi pengemudi Grab yang menggunakan fake gps dan yang tidak mengunakan fake gps terbagi menjadi dua bentuk yaitu interaksi yang asosiatif dan disosiatif, (3) terdapat aspek-aspek sosiologis yang dapat dijadikan sumber belajar sosiologi di SMA yakni bentuk pola interaksi pengemudi transportasi online Grab yang asosiatif dan disosiatif. Penelitian ini berimplikasi kepada pengemudi transportasi online, terbentuknya pola interaksi dan pendidik mata pelajaran sosiologi.Kata kunci: Grab, fake gps, Pola Interaksi, penyimpangan, sumber belajar
Pengembangan Aplikasi Sistem Online Rekrutmen Mahasiswa Calon Guru Indonesia Muharram Muharram; Muhammad Agung; Ganefri Ganefri; Hentje Ponto; I Nyoman Sila; Suyanta Suyanta; Usman Mulbar; Abdul Wahid; Jumadi Mebe Parenreng
Jurnal Inovtek Polbeng Seri Informatika Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.829 KB) | DOI: 10.35314/isi.v5i1.1283

Abstract

Sistem seleksi  mahasiswa calon guru Indonesia saat ini yang hanya mengacu pada kompetensi akademik saja sering menimbulkan berbagai persoalan. Banyak mahasiswa calon guru yang gagal menyelesaikan studi bukan karena ketidak mampuan akademiknya tetapi karena ketidak cocokan jurusan yang dipilihnya dan juga minat keguruan dari mahasiswa tersebut yang memang tidak ada. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan suatu aplikasi yang dapat digunakan dalam menyeleksi calon mahasiswa yang ingin menjadi guru menggunakan penelusuran minat keguruan dan tes kepribadian. Dalam pengembangan aplikasi ini, sistem pendukung keputusan (SPK) digunakan sebagai  sistem cerdas dalam pengambilan keputusan. Model ISO 9126 digunakan untuk menguji kehandalan dari aplikasi. Aplikasi ini dikembangkan dan divalidasi oleh pakar IT beserta validasi item oleh pengguna sistem. Dari hasil pengembangan tersebut diperoleh aplikasi sistem rekrutmen mahasiswa calon guru yang mendapat penilaian Sangat Baik (SB) oleh pakar IT dengan persentase 85,5%, dan mendapat penilaian Baik (B) oleh pengguna aplikasi dengan persentase 79,87%.
PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA DI KELAS IV SDN 2 LENDANG NANGKA UTARA Sinta Yuli Putri Marta Sari; I Nyoman Sila; Luh Suartini
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v12i2.49222

Abstract

AbstrakArtikel ini berjudul “Pembelajaran Seni Budaya Dan Prakarya di Kelas IV SDN 2 Lendang Nangka Utara”. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran materi seni kolase di kelas IV SDN 2 Lendang Nangka Utara, untuk mengetahui dan mendeskripsikan hasil pembelajaran materi seni kolase di kelas IV SDN 2 Lendang Nangka Utara. Sumber data diperoleh dari observasi dengan pelaksanaan uji coba tindakan, observasi langsung, wawancara, dokumentasi arsip dan foto. Data kualitatif yang diperoleh dianalisis melalui reduksi, penyajian, data dan menarik kesimpulan. Dengan demikian hasil penelitian ini dilaksanakan pada 36 siswa kelas IV SDN 2 Lendang Nangka Utara menyimpulkan: Proses pembelajran seni budaya dan prakarya seni kolase di kelas IV SDN 2 Lendang Nangka Utara dilaksanakan dalam beberapa tahapan yakni; aktivitas merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi. Keseluruhan pembelajaran seni budaya dan prakarya seni kolase berjalan cukup lancar. Dalam pengevaluasian hasil karya, nilai rata – rata yang didapatkan siswa kelas IV yaitu 78,4 yang artinya termasuk pada kriteria yang baik, berdasarkan hasil evaluasi dan analisis yang dilakukan, terdapat siswa yang memiliki nilai dalam kategori baik, cukup dan perlu pendampingan. Pekerjaan siswa dalam kategori baik ada 22 orang, kategori cukup 8 orang dan kategori perlu pendampingan ada 6 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pembuatan seni kolase siswa sudah baik.Kata – kata Kunci: Pembelajaran, Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), Seni Kolase AbstractThis article is entitled “Cultural Arts and Crafts Learning in Class IV SDN 2 Lendang Nangka Utara”. The purpose of writing this article is to find out and describe the learning process of collage art material in class IV SDN 2 Lendang Nangka Utara, to find out and describe the learning outcomes of collage art material in class IV SDN 2 Lendang Nangka Utara. Sources of data obtained from observations with the implementation of action trials, direct observation, interviews, archive documentation and photos. The qualitative data obtained were analyzed through reduction, presentation, data and drawing conclusions. Thus, the results of this study were carried out on 36 fourth grade students at SDN 2 Lendang Nangka Utara. It concluded: The process of learning art and culture and collage art in grade IV 2 Lendang Nangka Utara was carried out in several stages, namely; planning, implementing and evaluating activites. The whole learning of art and culture and collage art work went quite smoothly. In evaluating the work, the average value obtained by class IV students 78,4 which means that it is included in good criteria, based on the results of the evaluation and analysis carried out, there are students who have scores in the good category, sufficient and need assistance. There are 22 students in the good category, the sufficient category is 8, and the category needs assistance is 6 people. This shows that the students’ art of collage making is good.Keywords: Learning, Cultural Arts and Crafts (CAaC), Collage Art
PEMANFAATAN APLIKASI CORELDRAW SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA KULIAH DESAIN KOMUNIKASI VISUAL PRODI PENDIDIKAN SENI RUPA UNDIKSHA I Gusti Made Budiarta; I Nyoman Sila
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v12i2.49230

Abstract

Abstrak Mahasiswa mengalami masalah dalam pemanfaatan aplikasi Coreldraw sebagai media pembelajaran untuk merancang karya Desain Komunikasi Visual(DKV) secara digital. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan tool-tool Coreldraw yang dimanfaatkan mahasiswa dalam pembelajaran DKV, 2) Mendeskripsikan jenis desain yang dihasilkan mahasiswa dengan aplikasi Coreldraw dalam pembelajaran DKV. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan DKV semester V, Tahun Akademik 2019/2020 sebanyak 20 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tool-tool Coreldraw yang dimanfaatkan mahasiswa pada pembelajaran DKV antara lain 1) Pick Tool, fungsinya untuk menyeleksi, mengubah ukuran, dan merotasi arah objek gambar; 2) Shape Edit, fungsinya untuk menyunting bentuk objek gambar; 3) Crop Tool, untuk menghilangkan bagian yang tidak terpakai dalam objek; 4) Zoom, fungsinya untuk memperbesar tampilan gambar pada jendela gambar; 5) Curve, fungsinya untuk menggambar kurva dalam bentuk garis tunggal; 6) Rectangle, fungsinya untuk membuat bidang segiempat; 7) Ellipse, untuk menggambar elips dan lingkaran; 7) Text Tool, fungsinya untuk membuat teks pada area gambar; 8) Outline Tool, fungsinya untuk membentuk ketebalan dan warna garis, dan beberapa tools lagi yang biasa digunakan dalam membuat gambar atau desain seperti Interactive Fill Tool, Basic Shape Tool, dan Table Tool. Jenis desain yang dihasilkan mahasiswa dengan aplikasi Coreldraw dalam pembelajaran DKV antara lain desain corporate identity, desain poster, dan stationary kit.Kata Kunci: Media Pembelajaran, Coreldraw, Desain Komunikasi Visual Abstract Students had experienced some problems in using Corel draw software as a learning medium for designing in Visual Communication Design (DKV) digital project. The purpose of this research is 1) Describe tools used in Corel Draw by students of Visual Communication Design learning, 2) Describe types of design that produced by students with Corel Draw software in Visual Communication Design learning. This research uses a descriptive qualitative approach. This research target the students who take Visual Communication Design (DKV) lectures in the fifth semester of Academic Year 2019/2020 as many as 20 people. The results of the study show that the Corel draw’s tools used by students in Visual Communication Design in their learning include: 1) Pick Tool, its function is to select, resize, and rotate the direction of the image object; 2) Shape Edit, its function is to edit the shape of the image object; 3) CropTool, to remove unused parts of the object; 4) Zoom, its function is to enlarge the image display in the image window; 5) Curve, its function is to draw a curve in the form of a single line; 6) Rectangle, its function is to create a rectangular field; 7) Ellipse, to draw ellipses and circles; 8) Text Tool, its function is to create text in the image area; 9) Outline Tool, its function is to form the thickness and color of the line, Some tools are commonly use in making images or designs, such as the Interactive Fill Tool, Basic Shape Tool, and Table Tool. The types of design produce by students using the Corel draw application in Visual Communication Design (DKV) learning include corporate identity designs, poster designs, and stationery kits.Keywords: Learning Media, CorelDraw, Visual Communication Design
EKSISTENSI TENUN ENDEK BULELENG DI ERA POSTMODERN I Nyoman Sila
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v5i1.62044

Abstract

Pada era postmodern, teknologi dan globalisasi mengubah banyak aspek kehidupan manusia, keberadaan tenun endek Buleleng menjadi semakin penting sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan. Dalam hal ini, dikaji tentang eksistensi tenun endek Buleleng di era postmodern dan mengkaji upaya dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai budaya dan seni terkait produk tenun endek Buleleng. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari perajin tenun endek di Buleleng. Keabsahan data dalam penelitian menggunakan teknik triangulasi. Data dianalisis dengan langkah langkah:1) menelaah data, 2) reduksi data, 3) menyajikan data, 4) menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan eksistensi tenun endek Buleleng di era postmodern mengikuti perkembangan teknologi mulai dari alat, bahan, warna, dan juga melakukan inovasi pada motif untuk mendapatkan kualitas produk yang baik. Bahan tenun pada awalnya menggunakan bahan yang terbuat dari benang sutra, maka diganti atau dicampur dengan bahan katun. Sedangkan pewarna yang digunakan awalnya menggunakan pewarna alam, diganti dengan pewarna buatan. Ragam hias atau motif tenun yang pada awalnya menerapkan motif-motif tradisional seperti pepatran, tumbuh-tumbuhan, dan motif geometris, saat ini sudah banyak dikembangkan motif-motif yang menstilir dari lingkungan alam sekitar. Untuk menumbuhkembangkan kembali tradisi tenun di daerah Buleleng menggelar festifal endek, peragaan busana, pameran melibatkan para perajin pada pameran baik yang diselenggarakan oleh Pemkab Buleleng maupun ikut even skala provinsi dan nasional.
PENGKOMBINASIAN LOGAM DAN KAYU PADA SENI KRIYA KARYA I KETUT SADIA Putu Krisna Yuda Utama; Wayan Sudiarta; I Nyoman Sila
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 13 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v13i2.62974

Abstract

This research aims to examine the production process, product forms, as well as supporting and inhibiting factors in developing metal-wood combination crafts at Ketut Sadia Craftsmen in Sari Mekar Village, Buleleng Regency. This research uses a qualitative descriptive approach with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The research results show that the metal-wood combination crafts produced by Ketut Sadia consist of plaques or trophies and command sticks. These works are a combination of metal and wood, adorned with Bali's distinctive metal carvings and predetermined symbols. The process of creating metal works involves the use of various tools such as chisels, calipers, hammers, and metal cutting tools. Copper is the commonly used metal material, while teak wood is chosen for its fiber and strength. Ketut Sadia has successfully created various unique crafts by combining metal and wood. This research also discusses the principles of metal-wood combination techniques in craft art. Metal craft utilizes various processing techniques tailored to the type of metal material used. The use of materials such as aluminum, silver, and brass requires different processing methods. Additionally, Ketut Sadia also combines metal with teak wood, which has good fiber characteristics, strength, and durability. This research provides a deep understanding of the various forms of metal-wood combination crafts, the principles of combination techniques, and aesthetic assessment in the craft art produced by Ketut Sadia. The findings of this research can serve as a reference and inspiration for other craftsmen in developing metal-wood combination crafts with a unique and distinctive approach.
KERAJINAN SONGKOK DARI TAPES POHON KELAPA DI DESA KERTOSARI, KECAMATAN ASEMBAGUS, KABUPATEN SITUBONDO, JAWA TIMUR setiawan, ifan; Sila, I Nyoman; Suartini, Luh
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol. 13 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v13i2.65220

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan memiliki keanekaragaman budaya salah satunya songkok. Penelitian Kerajinan Songkok Dari Serat Tapes Pohon Kelapa di Desa Kertosari, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur ini bertujuan untuk memperoleh data tentang (1) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan songkok dari serat tapes pohon kelapa, (2) Proses pembuatan kerajinan songkok dari serat tapes pohon kelapa yang memiliki nilai kreatif tinggi di Desa Kertosari, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode, observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan songkok dari serat tapes pohon kelapa yaitu gunting, silet atau cutter, sikat besi, wadah, air, dan serat tapes pohon kelapa. (2) Proses pembuatan kerajinan songkok dari serat tapes pohon kelapa yaitu dimulai dari tahap pencarian dan pengumpulan bahan, tahap pengambilan serat pada tapes, tahap perendaman, tahap menganyam. Langkah-langkah dalam tahap menganyam yaitu dimulai dari menganyam pada lapisan pertama, menganyam pada lapisan kedua, tahap penggabungan. tahap pemberian motif hias dan hasil kerajinan. Kata-kata Kunci: kerajinan songkok, tapes, motif hias.