I Gusti Made Budiarta
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 78 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Costume Characteristics of Children Creation Dance in Kindergarten at Buleleng Bali Sutrisno, Langen Bronto; Suartini, Luh; Budiarta, I Gusti Made
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 15, No 2 (2015): (EBSCO, DOAJ & DOI Indexed, December 2015)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v15i2.4690

Abstract

Study related to characteristics of costumes worn in Children Creation Dance in kindergarten at Buleleng, Bali is aiming at (1) understanding the characteristics of children creation dance costume in kindergarten at Buleleng, Bali, (2) understanding the aesthetic characteristic of costume of children creation dance in kindergarten at Buleleng, Bali. The research employed qualitative method while the discussion part was presented in descriptive. Data was collected through observation, interview, literature, as well as documentation study. In a general view, characteristic of the costume was still in close proximity to the tradition but some others characteristics have quiet different to the tradition. Aesthetic aspect in dance costume that has adjacency to the tradition is shown in patterned costume, especially the use of kamen prada. The use of colour tends to be bright and cold which may show the atmosphere of happiness and assurance. On the other hand, the characteristics of costume is not traditional tends to emphasize dots and stripes. The impression of dots is shown in the use of sequin while the stripe impession is shown in fabric colour boundaries. In addition, the colours chosen for this type of costume are considerably similar to the colour chosen in traditional costume of creation dance which are bright and cold and give the impression of happiness and assurance.
Costume Characteristics of Children Creation Dance in Kindergarten at Buleleng Bali Sutrisno, Langen Bronto; Suartini, Luh; Budiarta, I Gusti Made
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 15, No 2 (2015): December 2015
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v15i2.4690

Abstract

Study related to characteristics of costumes worn in Children Creation Dance in kindergarten at Buleleng, Bali is aiming at (1) understanding the characteristics of children creation dance costume in kindergarten at Buleleng, Bali, (2) understanding the aesthetic characteristic of costume of children creation dance in kindergarten at Buleleng, Bali. The research employed qualitative method while the discussion part was presented in descriptive. Data was collected through observation, interview, literature, as well as documentation study. In a general view, characteristic of the costume was still in close proximity to the tradition but some others characteristics have quiet different to the tradition. Aesthetic aspect in dance costume that has adjacency to the tradition is shown in patterned costume, especially the use of kamen prada. The use of colour tends to be bright and cold which may show the atmosphere of happiness and assurance. On the other hand, the characteristics of costume is not traditional tends to emphasize dots and stripes. The impression of dots is shown in the use of sequin while the stripe impession is shown in fabric colour boundaries. In addition, the colours chosen for this type of costume are considerably similar to the colour chosen in traditional costume of creation dance which are bright and cold and give the impression of happiness and assurance.
KERAJINAN SENI UKIR KAYU DESA LABUAPI, KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT NUSA TENGGARA BARAT ., Yayon Praditia Agatha; ., Dra. Luh Suartini; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.478 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i3.7184

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keberadaan kerajinan seni ukir kayu, (2) Alat dan bahan pembuatan kerajinan seni ukir kayu, (3) Proses pebuatan kerajinan seni ukir kayu, (4) Hasil dan bentuk kerajinan seni ukir kayu Desa Labu api, kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kerajinan seni ukir kayu Desa Labuapi, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sejarah keberadaan kerajinan seni ukir kayu desa Labuapi diwariskan secara turun-temurun dari generasi kegenerasi berikutnya. (2) Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan kerajinan seni ukir kayu yaitu (a) alat dan bahan seperti pahat, geregaji kayu, pengikis (pengkerot), pisau (ladik), parang (batek), amplas, palu (pengetok), kuas, kompresor dan spet suntikan. Sedangkan (b) bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan seni ukir kayu terdiri kayu mahoni, cat impra, cat kayu (cat aga) dan thinner. (3) Proses pembuatan kerajinan seni ukir kayu terdiri dari beberapa proses yakni proses penjemuran kayu, proses pembentukan global, proses pembuatan pola, proses pemahatan pola, proses pengamplasan, proses pewarnaan, proses membatik (pengukiran) dan proses pengkilapan (finising). (4) Bentuk kerajinan seni ukir kayu yang dibuat di Desa Labuapi, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat di bagi dua yakni fungsional dan non funsional. (a) bentuk fungsional terdiri dari asbak, mangkok, tempat perhiasan, kotak tisu, wadah permainan (bangkak), lemari, meja belajar, sendok besar (penyedok), wadah gelas (sapah), rak al-qur’an (rehan) dan oval. Sedangkan (b) bentuk yang non fungsional yaitu patung tokek, topeng, patung orang duduk, patung orang berkelahi, patung nine (patung perempuan), dan patung mame (patungLaki-laki).Kata Kunci : Kerajinan, seni ukir kayu, Labuapi. This study aims to determine (1) The existence of woodcarving craft, (2) The equipments and materials for woodcarving craft, (3) The making process of woodcarving craft, (4) The results and forms of woodcarving craft in Labuapi village , Labuapi sub-district, West Lombok regency, of Nusa Tenggara Barat. The type of study it used is a descriptive qualitative study. The subjects were woodcarving craft in Labuapi Village, Labuapi sub-district of West Lombok regency. The methods of data collection is done by using the method of observation, interviews, documentation, and literature. The results showed that (1) Historical existence of woodcarving craft in Labuapi village was inherited hereditary to the next generation. (2) The tools used in the process of making the woodcarving craft, namely (a) the equipment and materials such as chisels, saw, wood scraper, knives, cleaver, sandpaper, hammer, paintbrushes, compressors and spit injections. While (b) the materials used in the manufacture of woodcarving craft consists of mahogany, Impra paint, wood paint, and thinner. (3) The process of making woodcarving craft consists of several processes such the wood drying process, the process of global establishing, pattern-making process, the process of carving patterns, the process of sanding, staining process, the process of carving and glazing process (finishing). (4) The form of woodcarving craft which made in the village of Labuapi, Labuapi sub-district, West Lombok regency of West Nusa Tenggara is divide into two forms namely functional and non functional form. (A) The functional form consists of ashtrays, bowls, jewelry, tissue boxes, place for congklak games, cupboard, desks, a large spoon, a place for glassess, rack for qur’an and oval. While (b) non-functional form that gecko sculptures, masks, statues of sitting people, statues of fighting people, statues of nine (sculptures of female), and the statue of mame (sculpture of male).keyword : Crafts, wood carving, Labuapi
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK GAMBAR BINATANG REALIS DAN GAMBAR BINATANG KARTUN TERHADAP KEGIATAN MENGGAMBAR ANAK - ANAK DI TK PRA WIDYA DHARMA KEMBANGSARI KINTAMANI ., I Kadek Budiana; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 8, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.612 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v8i3.15147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses penggunaan media pembelajaran contoh gambar binatang realis dan gambar binatang kartun di TK Pra Widia Dharma, (2) mendeskripsikan hasil belajar dengan metode mencontoh gambar binatang realis dan gambar binatang kartun. Penilitan ini adalah penelitian deskriptif dengan model pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) dokumentasi. Langkah ? langkah penelitian dilakukan dengan (1) merencanakan model pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berupa gambar contoh binatang realis dan gambar kartun, (2) membuat media pembelajaran berupa gambar binatang kartun dan realis. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif Hasil penelitan ini adalah (1) gambar contoh yang diberikan banyak yang di kembangkan oleh anak ? anak (2) pengembangan gambar contoh paling banyak yang dilakukan anak adalah menambahkan gambar benda atau kegiatan keseharian mereka atau pengalaman yang menurut mereka berkesan seperti gambar ogoh ? ogoh karena pada saat penelitian masih suasana hari raya nyepi. Kata Kunci : Kata kunci: media pembelajaran, gambar binatang realis, gambar binatang kartun. . This study aims to (1) describe the process of using learning media of examples of realist animal images and cartoon animal images in Pra-Widya Dharma kindergarten, (2) to describe learning outcomes with the method of modeling realist animal pictures and cartoon animal images. Research is a descriptive research with a qualitative approach model. Data collection in this research is done by technique (1) observation, (2) interview, and (3) photo documentation. The research step is done by (1) planning the learning model by using the instructional media in the form of picture of realist animal sample and cartoon image, (2) making learning media in the form of cartoon animal image and realist, data analysis using qualitative descriptive analysis The results of this research are (1) sample images given by many children developed (2) the development of the most images of the children's example is to add pictures of objects or their daily activities or experiences that they think are like ogoh ogoh research is still the atmosphere of nyepi feast. keyword : Keywords: learning media, realist animal pictures, cartoon animal pictures
ANALISIS ESTETIK WPAP GRUP BELAJAR WPAP YUK ., I Putu Nana Partha Wijaya; ., Drs. Hardiman, M.Si.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1168.128 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v8i1.14838

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian bentuk deskriptif yang bersifat kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tujuan penelitian pertama dan kedua, yaitu mendeskripsikan unsur visual karya WPAP pada grup social media facebook ?Belajar WPAP Yuk? serta mendeskripsikan unsur estetik pada karya WPAP grup social media facebook ?Belajar WPAP Yuk?. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi biasa. Penentuan sampel data menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling yang dibatasi sesuai dengan pakem karya WPAP seperti tidak adanya garis curva dan bidang curva pada karya tersebut serta warna yang jauh dari kesan skintone. Sehingga dari proses penentuan sampel karya tersebut, penulis mendapatkan data karya WPAP pada grup ?Belajar WPAP Yuk? sebanyak 205 karya WPAP. 205 karya WPAP tersebut di upload dari tanggal 26 maret- 26 april 2018. Data yang telah diperoleh dengan metode observasi biasa, disusun berdasarkan urutan masalah, kemudian dianalisis dengan model Miles dan Haberman. Hasil Penelitian berupa (1) Unsur- unsur visual yang terdapat pada karya WPAP grup ?Belajar WPAP Yuk? pada socialmedia facebook adalah sebagai berikut: unsur garis, unsur shape (bangun), unsur texture (rasa permukaan bahan), unsur warna, intensity/ chroma serta unsur ruang dan waktu (2) Unsur estetik pada karya- karya WPAP grup ?BelajarWPAP Yuk? meliputi: dasar- dasar penyusunan (prinsip desain) dan hukum penyusunan (azas desain). Dasar- dasar penyusunan pada karya- karya WPAP grup ?BelajarWPAP Yuk? adalah sebagai berikut: paduan harmoni (selaras), paduan kontras, paduan irama (repetisi), paduan gradasi (harmonis menuju kontras). Hukum penyusunan (asas desain) pada grup ?BelajarWPAP Yuk? adalah sebagai berikut: asas kesatuan (unity), keseimbangan (balance), formal balance (keseimbangan formal), informal balance (keseimbangan informal), simplicity (kesederhanaan), emphasis (aksentuasi) serta proporsi. Kata Kunci : Kata kunci: analisis, estetik, visual, WPAP. This research is a qualitative descriptive. This study aims to described the visual elements of WPAP artwork on social media group facebook "Learn WPAP Yuk" and describe WPAP artwork from aesthetic elements in social media group WPAP facebook "Learning WPAP Yuk". This research used the usual observation data collection techniques. Determination of sample data using purposive sampling and snowball sampling techniques is limited in accordance with the characteristics of WPAP artwork such as not curve and color away from the impression of skintone. From the process of determining the sample of the WPAP artwork, the authors get data WPAP artwork on the group "Learning WPAP Yuk" as much as 205 artworks WPAP. 205 WPAP artworks are uploaded from 26 March - 26 April 2018. The data have been obtained by the usual observation method, arranged in order of problems, then analyzed with Miles and Haberman model. The results of the research are (1) The visual elements contained in WPAP's "Learning WPAP Yuk" on social media facebook is line elements, shape elements, elements of texture, color elements, chroma/ intensity, space and time elements. (2) The aesthetic elements of the WPAP's "BelajarWPAP Yuk" artworks include: basics of preparation (design principles) and constitution laws (design principles). The basics of the preparation of WPAP's "BelajarWPAP Yuk" artworks is harmony alloys, contrasting alloys, rhythmic alloys (repetitions), gradation alloys (harmonious to contrast). The law of composition (principle of design) in the "BelajarWPAP Yuk" group is as follows: unity, balance, formal balance, informal balance, simplicity, emphasis (accentuation) and proportion.keyword : analysis, aesthetic, visual, WPAP.
KERAJINAN ALUMINIUM DI ARTSHOP WAHYU ARTHA DESA MENYALI, BULELENG ., M. Bagus Dharmasasmita; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd; ., Ketut Nala Hari Wardana, S.Sn.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpsp.v5i1.5944

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) keberadaan kerajinan aluminium Artshop Wahyu Artha di Desa Menyali, (2) Jenis-jenis produk kerajinan aluminium Artshop Wahyu Artha di Desa Menyali, dan (3) motif- motif hias yang terdapat pada kerajinan aluminium Artshop Wahyu Artha di Desa Menyali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Data diperoleh menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penyajian data dilakukan dengan memaparkan keberadaan, jenis produk serta motif kerajinan aluminium.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keberadaan kerajinan aluminium Artshop Wahyu Artha di Desa Menyali, Buleleng sudah ada sejak tahun 2006 didirikan oleh I Gede Ardana. (2) Jenis produk yang dihasilkan terdiri dari produk fungsional dan non fungsional. Produk fungsional antara lain : tempat tisu, frame kaca, bingkai foto, tempat lilin, kotak perhiasan, tempat sampah, nampan, file holder, kotak CD (Compact Disk), bokor, tempat alat tulis, tempat buah, sokasi, kotak sepatu, kotak laundry, papan selamat datang, kotak permen, tempat tirta atau sangku. Produk non fungsional antara lain : Accessories, lukisan dan hiasan dinding. (3) motif-motif yang terdapat pada kerajinan aluminium yaitu motif daun paku, motif lamak, motif daun timbul, motif bunga lancip, motif batikan, motif daun kerawang, motif jantung likub, motif lingkaran likub, motif likub lanying, motif likub balik, motif gunung jantung, motif gentol, motif bunga daun, motif sisikan, motif ukiran bali, motif rambut, dan motif bunga. Kata Kunci : kerajinan, aluminium, motif hias This research is purposed to describe about (1) the existence of alluminium craftwork at Wahyu Artha Artshop in Menyali village, (2) genres of product of alluminum craftwork at Wahyu Artha Artshop at Menyali village, and (3) decorational pattern that is carved on the surface of alluminium craftwork at Wahyu Artha Artshop at Menyali village. This research is conducted by qualitative methods that resulted in descriptive data. The data gained by observational, interview, dan documentational technique. The presentation of this research explained the existence, genres, and decorational pattern of the alluminium craftwork. The result clarified that (1) the creative production of alluminium craftwork at Wahyu Artha Artshop at Menyali village, Buleleng regency, has been started since 2006 by I Gede Ardana. (2) The genres of product that is produced consist of both functional and non-functional craftwork. Functional craftwork e.g: tissue-paper box, glass frame, portrait frame, candleholder, treasure box, dustbin, tray, file holder, CD folder, bokor (traditional luggage box), stationery container, fruit bowl, sokasi, shoe box, laundry container, welcome sign, candy box, holy water container or sangku. Non-functional craftwork e.g: accessories, painting or wall adornment. (3) Deacorational pattern that is carved on the alluminium craftwork e.g: fern-leaf pattern, lamak pattern, timbul¬ plant pattern, pointed flower pattern, batik pattern, kerrawang leaf pattern, heart of likub pattern, circle of likub pattern, pointed likub pattern, turned likub pattern, heart mound pattern, gentol pattern, leafy blossom pattern, scaled pattern, Balinese carving pattern, wavy hair pattern, and floral pattern. keyword : craftwork, alluminium, decorational pattern
WAYANG KULIT SASAK DI DESA KAWO KECAMATAN PUJUT LOMBOK TENGAH ., Kusyoman Widiat Permana; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd; ., Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.542 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v6i2.8112

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Sejarah dan keberadaan wayang kulit Sasak, (2) Tokoh-tokoh dan rupa wayang kulit Sasak. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sejarah wayang kulit Sasak diperkirakan masuk bersamaan dengan penyebaran agama Islam. Islam masuk ke Lombok pada abad ke-16 tahuan 1477, namun belum ada data yang pasti kapan wayang kulit Sasak dipergelarkan. Keberadaan wayang kulit Sasak menyangkut beberapa aspek seperti : (a) Makna filosofi wayang kulit Sasak, (b) Nilai-nilai yang terkandung dalam wayang kulit Sasak, (c) Cerita wayang kulit Sasak, (d) Fungsi wayang kulit Sasak. (2) Tokoh-tokoh dan rupa wayang kulit Sasak. Secara garis besar tokoh wayang dikenal adanya dua pemeran yaitu tokoh baik dan tokoh jahat. Tokoh baik berada di bagian kanan seperti: Jayengrana, Munigarim, Selandir, Umar Maya, Maktal, Taptanus Saptanus. Sedangkan tokoh jahat berada di bagian kiri seperti: Bandar Kale, Ganda Rini, Yama Geni, Randen Kindiri, Nursiwan, Wayang Sekar. Sebagai tinjauan tokoh-tokoh dan rupa wayang kulit Sasak, dilakukan pengkajian berupa: tokoh-tokoh wayang Sasak, wayang kulit Sasak ditinjau dari segi visual, menyangkut bentuk, ukuran, warna dan motif hias. Kata Kunci : Sejarah, tokoh-tokoh, wayang kulit Sasak, ABSTRACT This research aimed to describe (1) the history and existence of wayang kulit Sasak, (2) figures and appearance of wayang kulit Sasak. This study is a qualitative descriptive study. Methods of data collection is done by using the method of observation, interviews, documentation and literature. The results showed that (1) the history of wayang kulit sasak estimated came together with the spread of Islam. Islam came to Lombok in the 16th century in 1477, but no definitive data when wayang kulit Sasak staged. the existence of wayang kulit sasak related to various aspects such as: (a) the meaning of the philosophy of wayang kulit Sasak, (b) the values contained in wayang kulit Sasak, (c) the story of wayag kulit Sasak, (d) the function of wayang kulit Sasak. (2) figures and appearance of wayang kulit sasak. In general there are two figures in wayang that is good guy and bad guy. good guy are in the right side such as: Jayengrana, Munigarim, Selandir, Umar Maya, Maktal, taptunus saptanus. while the bad guy are on the left side such as: Bandar Kale, Ganda Rini, Yama Geni, Raden Kindiri, Nursiwan, wayang Sekar as a review of figures and appearance of Wayang kulit Sasak, conducted the assessment form: the figures of Wayang kulit Sasak, Wayang kulit Sasak review from terms of the visual, regarding the shape, size, color and decorative motifs. keyword : history, figures, Wayang kulit Sasak.
KAJIAN ESTETIKA FOTOGRAFI DJAJA TJANDRA KIRANA ., Zahrawani; ., Drs.Hardiman, M.Si.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 7, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.611 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v7i1.11355

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mendeskripsikan jenis-jenis fotografi Djaja Tjandra Kirana. (2) untuk mendeskripsikan nilai estetika dalam karya fotografi Djaja Tjandra Kirana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, kepustakaan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Jenis-jenis fotografi Djaja Tjandra Kirana yang terdapat dalam buku “Jiwa Cahaya” adalah: fotografi kehidupan manusia (human interest), fotografi jurnalistik (photojournalism), fotografi pemandangan (landscape photography), fotografi model (photography modelling), fotografi jalanan (street photography), dan fotografi potret (portrait photography) dan (2) Nilai estetika fotografi Djaja Tjandra Kirana yang terdapat dalam buku “Jiwa Cahaya” adalah: unsur-unsur rupa (unsur desain) dibagi menjadi enam unsur yaitu, garis, shape (bangun), tekstur, warna, intensity/chroma, ruang dan waktu. Dasar-dasar penyusunan (prinsip desain) dibagi menjadi empat unsur yaitu, paduan harmoni, paduan kontras, paduan irama, dan paduan gradasi dan hukum penyusunan (azas desain) dibagi menjadi empat unsur yaitu, asas kesatuan, keseimbangan, simplicity (kesederhanaan), emphasis (aksentuasi), dan proporsi. Kata Kunci : Estetika, Fotografi, Djaja Tjandra Kirana. This study aimed (1) to describe the types of Djaja Tjandra Kirana’s photography and (2) to describe the aesthetic values conveyed in Djaja Tjandra Kirana’s photographical work. This was a descriptive qualitative study. The data were collected with documentation, library research, and triangulation techniques. The result showed that (1) the types of Djaja Tjandra Kirana’s photography found in the book “Jiwa Cahaya” were: the photography of human interest, photojournalism, landscape photography, photography modelling, street photography, and portrait photography. The result also showed that (2) the aesthetical values conveyed in Djaja Tjandra Kirana’s photography found in the book “Jiwa Cahaya” were: the design element, which was divided into six elements, namely line, shape, texture, color, intensity/chroma, space and time, and also the design principle, which was divided into four composite elements, namely the composite of harmony, contrast, rhythm, and gradation. Another value found was also the design basis, which was divided into four principles, namely the principle of unity, balance, simplicity, emphasis, and proportion.keyword : Aesthetic, Photography, Djaja Tjandra Kirana
PROSES PENGAJARAN GLASS CARVING DI SMK N 1 SUKASADA ., Made Wijana; ., Drs.Agus Sudarmawan, M.Si.; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 8, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.229 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v8i3.13388

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana perencanaan pengajaran Glass Carving di SMK Negeri 1 Sukasada (2) mengetahui bagaimana proses pengajaran Glass Carving di SMK Negeri 1 Sukasada, (3) Apa saja jenis dan motif Galss Carving karya siswa SMK Negeri 1 Sukasada. Dalam penelitian ini, dapat dikumpulkan dengan menggunakan metode penelitian jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan tahap- tahap; (1) Rancangan penelitian,(2) jenis penelitian,(3) lokasi penelitian,(4) Subjek Penelitian, (5) Instrumen Penelitian meliputi observasi, wawancara, dokumnetasi dan kepustakaan, (6) Pengumpulan Data yaitu: teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi dan teknik kepustakaan,(7) Metode Analisis Data meliputi analisis domain, analisis taksonomi, (8) Menyusun Hasil Penelitian. Penelitian ini menghasilkan temuan, yakni : (1) mengetahui perencanaan pengajaran Glass Carving di SMK Negeri 1 Sukasada, yaitu administrasi mengajar yang paling utama yaitu silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), absensi siswa, media pembelajaran, sumber belajar baik berupa buku yang terkait dengan materi ajar Glass Carving, internet, dan jurnal, serta format penilaian siswa dalam menilai hasil kerja siswa dalam proses pembelajaran. (2) mengetahui proses pengajaran Glass Carving di SMK Negeri 1 Sukasada, yaitu Dalam proses pengajaran Glass Carving di SMK Negeri 1 Sukasada dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap kegiatan awal dalam pembelajaran yang kegiatannya meliputi : meliputi pelaksanaan apersepsi, motivasi, penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran terdiri atas Proses Pembuatan Glass Carving dan Sand Blasting meliputi : Pengenalan Alat dan Bahan serta fungsinya; proses pembuatan Glass Carving dan Sand Blasting; tahap pinising/pewarnaan. Kegiatan terakhir dalam proses pengajaran ialah tahap penutupan pembelajaran .(3) mengetahui apa saja jenis dan motif Galss Carving karya siswa SMK Negeri 1 Sukasada adalah motif yang dipilih ialah motif flora yang kebanyakan merupakan bunga-bunga seperti bunga angrek, mawar, kamboja, dan bunga-bunga lain yang dianggap memiliki nilai keindahan. Kata Kunci : Pengajaran, Glass Carving, Sand Blasting. This study aims to (1) know how the planning of Glass Carving teaching at SMK Negeri 1 Sukasada (2) know how the teaching process of Glass Carving in SMK Negeri 1 Sukasada, (3) What are the types and motives of Galss Carving by students of SMK Negeri 1 Sukasada. In this study, it can be collected using descriptive research method with qualitative approach with stages; (1) Research design, (2) research type, (3) research location, (4) Research subject, (5) Research Instrument include observation, interview, documentation and bibliography, (6) Data collection that is: observation technique, , documentation techniques and literature techniques, (7) Data Analysis Methods include domain analysis, taxonomic analysis, (8) Prepare Research Results. This research resulted the findings: (1) knowing Glass Carving teaching planning at SMK Negeri 1 Sukasada, that is the most important teaching administration syllabus, learning implementation plan (RPP), student attendance, learning media, learning resource either in the form of related book with Glass Carving teaching materials, the internet, and journals, as well as student assessment formats in assessing student work in the learning process. (2) to know the teaching process of Glass Carving at SMK Negeri 1 Sukasada, that is In the process of teaching Glass Carving at SMK Negeri 1 Sukasada can be divided into three stages: the first activity phase in learning activities covering the implementation of apperception, motivation, delivery of learning objectives. The core learning activities consist of the Glass Carving and Sand Blasting Processes include: Introduction to Tools and Materials and their functions; the process of making Glass Carving and Sand Blasting; stage pinising / staining. The last activity in the teaching process is the closing stages of learning (3) knowing what kind of Galss Carving motifs and works by students of SMK Negeri 1 Sukasada is the motive chosen is the floral motif mostly of flowers like angrek, rose, frangipani and flower - other flowers that are considered to have a beauty value.keyword : Teaching, Glass Carving, Sand Blasting.
KARAKTERISTIK KARYA FINGER PAINTING ANAK-ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL SINGARAJA ., Muhammad Rafiki; ., I Gusti Made Budiarta, S.Pd., M.Pd.; ., Dra. Luh Suartini, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa Undiksha Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.36 KB) | DOI: 10.23887/jjpsp.v9i1.18775

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan finger painting di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja, (2) proses kegiatan finger painting di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja, (3) subject matter hasil gambar anak yang dihasilkan dalam kegiatan finger painting di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja. Sasaran penelitian ini adalah anak-anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja yang terdiri atas 5 kelas kelompok B. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) observasi, (2) wawancara, (3) teknik kuesioner/angket, (4) dan kepustakaan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan cara (1) analisis domain, (2) analisis taksonomi, (3) dan analisis tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan finger painting ini adalah panci, gelas, sendok, centong, kompor gas, mangkok besar, mangkok kecil, cat/media warna finger painting, kertas gambar, tepung kanji, tepung terigu, pewarna makanan, air dan minyak goreng. 2) proses kegiatan finger painting di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja dimulai dari mempersiapkan media dan perlengkapan pembelajaran, mengenalkan media dan mendemostrasikannya, mengarahkan dan membimbing, setelah selesai kegiatan anak bercerita dan guru mengapresiasi serta mengevaluasi hasil kerja anak-anak, akhir kegiatan guru melakukan penilaian dengan menggunakan portofolio. 3) Hasil karya finger painting kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja memiliki subject matter dan visual yang beraneka ragam, penelitian ini dikelompokkan berdasarkan pada karakteristik karya yang dihasilkan oleh anak-anak, dan diperoleh hasil sebagian besar karya anak cenderung mengacu pada tipe haptic dan tipe naturalistik, serta bentuk visual yang sering muncul yaitu bentuk rumah, bunga dan orang.Kata Kunci : finger painting, karakteristik, subject matter This study aims to describe (1) tools and materials used in finger painting activities at TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja, (2) the process of finger painting activities at TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja, (3) subject matter of children's drawings produced in activities finger painting at TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja. The target of this study was children of group B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja which consisted of 5 classes in group B. This study was a qualitative descriptive study. Data collection in this study was carried out by techniques (1) observation, (2) interviews, (3) questionnaire / questionnaire techniques, (4) and literature. The collected data is then analyzed by (1) domain analysis, (2) taxonomic analysis, (3) and theme analysis. The results showed that (1) the tools and materials used in finger painting activities were pans, cups, spoons, centongs, gas stoves, large bowls, small bowls, paints / color media finger painting, drawing paper, starch, flour food coloring, water and cooking oil. 2) the process of finger painting activities in TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja starts from preparing the media and learning equipment, introducing the media and demonstrating it, directing and guiding, after the completion of the activities the children talk and the teacher appreciates and evaluates the work of the children, the end of the teacher's assessment by using a portfolio. 3) The results of group B's finger painting work TK Aisyiyah Bustanul Athfal Singaraja have a variety of subject matter and visual, this research is grouped based on the characteristics of the work produced by children, and the results of most children's work tend to refer to haptic and type types naturalistic, and visual forms that often appear, namely the shape of the house, flowers and people.keyword : finger painting, characteristics, subject matter
Co-Authors ., Cadex Agus Arya Gunawan ., Drs. Hardiman, M.Si. ., Fitri Yanti ., Gde Deny Gita Pramana ., I Kadek Budiana ., I Komang Trisnayana ., I Putu Nana Partha Wijaya ., Indah Dwi Martasari ., Indrianti Amilda Pratami ., Kusyoman Widiat Permana ., Made Wijana ., Mirza Prastyo ., MONICA AYU RAYINDRA ., Muhammad Rafiki ., Ni Luh Gede Dewi Suputri ., Nuril Firdausia ., Yayon Praditia Agatha ., Yoga Suta Wirya Made ., Zahrawani Abdullah . Agus Sudarmawan Cadex Agus Arya Gunawan . Dayung Sunggi Drs. Hardiman, M.Si. . Drs. I Gusti Ngurah Sura Ardana,M.Sn. . Drs. I Gusti Nyoman Widnyana . Drs.Hardiman, M.Si. . Drs.Jajang S,M.Sn . Fitri Yanti . Gde Deny Gita Pramana . Gede Eka Harsana Koriawan Gusti Made Karismanata . I Dewa Putu Mahesatya Kencana I Gede Ari Prasta I Gede Hendra Putrawan . I Kadek Budiana . I Kadek Pawistana . I Ketut Sudita I Ketut Supir I Komang Trisnayana . I Made Arya Suwiatmika . I Made Arya Suwiatmika ., I Made Arya Suwiatmika I Made Darsuma Jaya . I Nyoman Rediasa I Nyoman Sila I Putu Ari Wirawan . I Putu Nana Partha Wijaya . I Putu Yoga Satyadhi Mahardika I Wayan Sudiarta I Wayan Sudiarta Ida Bagus Made Pandit Parastu . Indah Dwi Martasari . Indrianti Amilda Pratami . Kencana, I Dewa Putu Mahesatya Ketut Nala Hari Wardana Kusyoman Widiat Permana . Langen Bronto Sutrisno Langen Bronto Sutrisno Luh Suartini . M. Bagus Dharmasasmita . M. Bagus Dharmasasmita ., M. Bagus Dharmasasmita M.Si. ., Drs.Hardiman, M.Si. Made Wijana Mirza Prastyo . MONICA AYU RAYINDRA . Muhammad Rafiki . Ni Luh Ekmi Jayanti . Ni Luh Ekmi Jayanti ., Ni Luh Ekmi Jayanti Ni Luh Gede Dewi Suputri . Ni Nyoman Sri Witari Nuril Firdausia . Putra, I Putu Susila Adnyana Putu Warta Riadi . Rediasa, I Nyoman Reza Septaria Saputra, Apriadi Resky Septaria, Reza Viana, Ariyanti Okta Yayon Praditia Agatha . Yoga Suta Wirya Made . Zahrawani .