Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISIS KUALITAS BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA SISWA KELAS VIII MTsN 4 JOMBANG Ainur Rosyidah; . Nurwiani; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan: (1) kualitas belajar matematika subjek laki-laki kelas VIII MTsN 4 Jombang, (2) kualitas belajar matematika subjek perempuan kelas VIII MTsN 4 Jombang. Subjek penelitian adalah 1 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan wawancara. Penentuan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa: (1) kualitas belajar matematika subjek laki-laki kelas VIII MTsN 4 Jombang yaitu: Pada indikator mengetahui  hasil belajar ranah kognitif, subjek  menuliskan yang diketahui  dan   ditanya pada soal yang diberikan, Pada persiapan hasil belajar ranah psikomotor subjek menggunakan alat yang digunakan untuk mengerjakan soal, dan pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki sikap tanggung jawab yaitu subjek segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Pada  indikator memahami hasil belajar ranah kognitif subjek menuliskan model matematika dari soal yang diberikan, pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki sikap tanggung jawab yaitu subjek memeriksa kembali hasil pekerjaannya, subjek memiliki sikap jujur karena subjek mengerjakan soal dengan kemampuannya sendiri. Selain itu subjek juga memiliki sikap percaya diri subjek berani bertanya ketika ada pernyataan yang kurang jelas pada soal. Pada indikator menerapkan  hasil belajar ranah kognitif, subjek melakukan perhitungan dalam menyelesaikan soal, pada proses hasil belajar ranah psikomotor subjek mengoperasikan cara menentukan titik koordinat, subjek menggambar bidang koordinat cartesius tetapi subjek lupa tidak menempatkan atau menuliskan titik koordinat pada bidang koordinat cartesius dari masing-masing persamaan, subjek menggabungkan 2 titik koordinat dan membuat garis lurus  dari masing-masing persamaan, kemudian subjek menempatkan titik potong dari 2 persamaan, tetapi subjek kurang percaya diri pada  hasil belajar ranah afektif subjek tidak mengerjakan tugas dengan lengkap dan tepat. Pada indikator mengevaluasi/menyimpulkan  hasil belajar ranah kognitif subjek menyimpulkan hasil penyelesaian soal, pada hasil belajar ranah psikomotor subjek dapat menggambar grafik dengan rapi dan jelas, dan pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki sikap disiplin yaitu subjek  mengumpulkan tugas tepat waktu. (2) kualitas belajar matematika subjek perempuan kelas VIII MTsN 4 Jombang yaitu: Pada indikator mengetahui  hasil belajar ranah kognitif, subjek menuliskan yang diketahui  dan  ditanya dari soal yang diberikan, pada persiapan hasil belajar ranah psikomotor subjek menggunakan alat untuk mengerjakan soal, dan pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki rasa tanggung jawab yaitu subjek segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Pada indikator  memahami hasil belajar ranah kognitif subjek menuliskan model matematika dari soal yang diberikan, pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki sikap tanggung jawab yaitu subjek memeriksa kembali hasil pekerjaanya, subjek memiliki sikap jujur karena subjek mengerjakan soal dengan kemampuannya sendiri, dan subjek juga memiliki sikap percaya diri, subjek berani bertanya ketika ada pernyataan yang kurang jelas pada soal. Pada indikator menerapkan hasil belajar ranah kognitif subjek melakukan perhitungan dalam menyelesaikan soal, pada proses hasil belajar ranah psikomotor  subjek mengoperasikan cara menentukan titik koordinat, subjek menggambar bidang koordinat cartesius, subjek menempatkan titik koordinat pada bidang koordinat cartesius dari masing-masing persamaan, kemudian subjek menggabungkan 2 titik koordinat dan membuat garis lurus  dari masing-masing persamaan, dan subjek menempatkan titik potong dari 2 persamaan. Pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki sikap percaya diri yaitu subjek mengerjakan tugas  dengan lengkap dan tepat. Pada indikator mengevaluasi/menyimpulkan pada hasil belajar ranah kognitif, subjek menyimpulkan hasil penyelesaian soal, pada hasil belajar ranah psikomotor subjek dapat menggambar grafik dengan rapi dan jelas, sementara pada hasil belajar ranah afektif subjek memiliki sikap disiplin yaitu subjek mengumpulkan tugas tepat waktu
METAKOGNISI GURU SD DALAM PEMBELAJARAN DARING Abd. Rozak; Henky Muktiadji
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era pandemi covid 19 mengharuskan seseorang membatasi kegiatan di luar rumah sebagaiupayadalam rangkamengurangi penyebaranvirus corona.Demikianjugadalam prosesbelajarmengajar,secarakhususpembelajarandisetiapjenjangdilakukansecaradaringdenganmenggunakanaplikasitertentu. Meskipun dilakukan secara daring, proses pembelajaran tetap dilakukan tanpa mengurangiesensi dari pembelajaran itu sendiri, dengan demikian juga guru bertanggung jawab secarapenuh dalam rangka mengontrol dan memantau proses pembelajaran selayaknya dilakukan didalam kelas. Kesadaran guru dalam mengontrol dan memantau proses pembelajaran disebutjuga kesadaran metakonitif guru dalam mengajar. Oleh karena itu dalam penelitian tentangkesadaranmetakonitifgurudalammengajarumumnyadilakukandalamkelassecaralangsung (luring), sehingga penelitian ini bertujuan menganalisis kesadaran metakonitif gurudalammengajardalampembelejarandaring. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan partisipan guru-guru SD dikabupatenJombangyangmengikutiprogrampenyetaraanS1PGSDyangmelakukanpembelejaran daring. Analsis data dilakukan secara deskriptif statitistik dengan menggunakanstatistikdeskriptifdaninferensial,yaituuji t sampel bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ecara umum, guru SD sudah melibatkan kesadaran metakognitif dalam pembelajaran daring dengan kategori oke atau baik. Guru SD dengan latar belakang pendidikan keguruan memiliki skor rata-ratapelibatankasadaranmetakognitif dalam pembelajaran daring lebih tinggi daripada guru dengan latar belakang pendidikan nonkeguruan, meskipun dalam kategori yang sama, yaitu baik
PROFIL NUMBER SENSE SISWA ALIYAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH BERASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Ira Purwandari; Wiwin Sri Hidayati; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Number sense memberikan peran yang besar dan kompleks bagi seseorang dalam  memecahkan masalah yang dihadapi. Seseorang dikatakan baik dalam memecahkan masalah number sense apabila dapat menggunakan representasi bilangan yang fleksibel dan tidak bergantung pada algoritma biasa. Komponen number sense dalam penelitian ini dikaitkan dengan tahapan pemecahan masalah Lester. Tujuan penelitian kualitatif ini mendiskripsikan profil number sense siswa Aliyah dalam memecahkan masalah berdasarkan kemampuan matematika. Data dianalisis dari tes tertulis masalah number sense dan hasil wawancara setelah subyek memecahkan masalah number sense. Data yang diperoleh ditriangulasi dengan memberikan masalah baru yang setara untuk dipecahkan pada waktu yang berbeda. Subyek adalah siswa MAN 4 Jombang kelas XII. Penelitian diperoleh dari nilai PAT dan kriteria subyek. Data yang sudah diperoleh dinalisis sesuai dengan teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan subyek kemampuan tinggi memiliki kemampuan understanding number magnitude, mental computation, computational estimation dan judging reasonableness of results dalam memecahkan masalah. Subyek kemampuan sedang dan rendah memiliki kemampuan understanding number magnitude dalam memecahkan masalah yaitu tahu jenis masalah yang diterima, menyebutkan unsur-unsur barisan dan deret aritmatika dan dapat membedakannya. Pada kemampuan mental computation dalam memecahkan masalah subyek kemampuan sedang dan rendah :menghitung tanpa menggunakan alat bantu hitung, menggunakan rumus barisan dan deret aritmatika, menghitung tanpa terikat dengan algoritma biasanya. Pada kemampuan computational estimation dalam memecahkan masalah baik subyek kemampuan sedang dan rendah menentukan langkah-langkah dalam memecahkan masalah. Pada kemampuan judging reasonableness of results dalam memecahkan masalah baik subyek kemampuan sedang dan rendah menghasilkan jawaban yang masuk akal dan sesuai dengan masalah yang diberikan.
PROFIL BERPIKIR KREATIF SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PELUANG DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA . Istiqomah; Syarifatul Maf’ulah; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan hal penting yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu pendidikan didalam keluarga, pendidikan di dalam sekolah maupun pendidikan di dalam masyarakat. Tujuan pendidikan pada kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Tampak pada tujuan pendidikan di atas salah satu kemampuan yang ingin dicapai adalah kemampuan berpikir kreatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan profil berpikir kreatif siswa SMA berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dalam menyelesaikan masalah peluang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang dianalisis adalah data yang didapat dari tes tertulis dalam menyelesaikan masalah matematika dan hasil wawancara setelah subjek memecahkan masalah matematika. Subjek penelitian siswa kelas XII SMA diperoleh dari tes kemampuan matematika dan soal didapat dari adopsi soal UN SMA tahun 2017 dan 2018. Subjek dipilih berdasarkan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah.  Hasil dari penelitian ini adalah Profil berpikir kreatif subjek kemampuan matematika tinggi dalam mengenali masalah, mendefinisikan, merumuskan mencoba menyelesaikan dan mengevaluasi sesuai dengan indikator menyelesaikan masalah. Profil berpikir kreatif subjek kemampuan matematika sedang dalam mengenali masalah matematika sesuai dengan indikator tapi tidak mengungkapkan, akan tetapi identifikasi langsung tertuang dalam bentuk tulisan. Dalam mengevaluasi seringkali kurang yakin dengan langkah awal yang dilakukan sehingga selalu muncul pemantauan dalam setiap langkahnya. Profil berpikir kreatif subjek kemampuan matematika rendah dalam mengenali masalah perlu untuk mengamati, pada langkah penyelesaian subjek tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal dan sering mengulang langkah yang dilakukan yang dikarenakan binggung atau ragu dengan hasilnya sehingga perlu pemantauan.
PROFIL KARAKTER SISWA DALAM PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA . Sulikah; Wiwin Sri Hidayati; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan karakter siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah  dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi bilangan bulat. Subyek dalam penelitian ini adalah  siswa MTs kelas VII sebanyak 3 orang dengan kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dari hasil nilai PAT (Penilaian Akhir Tahun). intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara. Validasi data dilakukan dengan triangulasi. Data diperoleh dari tes kemampuan matematika dan wawancara. Tes ini terdiri dari lima kategori berfikir kreatif: keaslian, kelancaran, keluwesan, penguraian dan perumusan kembali dengan langkah pemecahan masalah Membaca dan berfikir, Ekplorasi dan merencanakan,memilih stategi, mencari jawaban dan Refleksi dan pengembangan.  Penelitian dilakukan di MTsN 4 Mojokerto, kelas VII-D tahun pelajaran 2020/2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  siswa  dengan kemampuan berbeda maka hasil yang diperoleh beda pula yaitu :  kemampuan matematika tinggi memiliki kemampuan berfikir kreatif pada keaslian, kelancaran, keluwesan, penguraian dan perumusan kembali. Siswa  dengan kemampuan matematika sedang memiliki kemampuan berfikir kreatif pada keaslian, keluwesan dan penguraian. Siswa  dengan kemampuan matematika rendah memiliki kemampuan berfikir kreatif pada keluwesan saja.
ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL NILAI MUTLAK BILANGAN KOMPLEKS Khoirul Anam; Wiwin Sri Hidayati; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilai mutlak bilangan kompleks masih dianggap sebagai materi yang sulit oleh beberapa mahasiswa. Ketika dihadapkan dengan soal masih ditemukan mahasiswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal. Kesalahan yang sering muncul adalah kesalahan memahami konsep dan menerapkannya serta kesalahan menyelesaikan soal. Kesalahan yang dialami mahasiswa yang aktif dan yang kurang kurang aktif jelas berbeda. Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan kesalahan mahasiswa yang aktif dan yang kurang aktif dalam perkuliahan ketika menyelesaikan soal nilai mutlak bilangan kompleks. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subjek 1 mahasiswa yang aktif dan 1 mahasiswa yang kurang aktif di STKIP PGRI Jombang tahun akademik 2021/2022 pada prodi pendidikan matematika. Metode pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Langkah-langkah dalam analisis data meliputi mereduksi data, pemaparan data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Kesalahan mahasiswa yang nampak aktif terjadi karena kurang teliti dalam menyelesaikan soal. Kesalahan itu meliputi kesalahan menentukan rumus dan kesalahan dalam melakukan perhitungan sehingga terjadi kesalahan dalam membuat kesimpulan jawaban soal. Kesalahan mahasiswa yang nampak kurang aktif terjadi karena belum memahami konsep, belum bisa menerapkan teorema yang telah dipelajari, dan kurang teliti dalam menyelesaikan soal. Kesalahan itu meliputi kesalahan menentukan rumus, kesalahan menentukan operasi untuk menyelesaikan soal, kesalahan menentukan prosedur untuk menyelesaikan soal, kesalahan menjalankan prosedur untuk menyelesaikan soal, dan tidak membuat kesimpulan jawaban soal. 
ANALISIS PROSES BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FUNGSI VARIABEL KOMPLEKS PADA PEMBELAJARAN DARING Dwi Wahyuni; Wiwin Sri Hidayati; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini  bertujuan untuk menganalisis proses berpikir kritis mahasiswa yang berkemampuan matematika  rendah, sedang dan tinggi dalam pemecahan masalah fungsi Variabel Kompleks pada pembelajaran daring. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematika, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester VI terdiri dari 3 mahasiswa di pilih berdasarkan kemampuan matematika rendah, sedang dan tinggi. Indikator berpikir kritis berdasarkan pendapat Eliana Crespo (2012). Hasil penelitian menunjukan bahwa proses berpikir kritis mahasiswa yang berkemampuan matematika rendah  dalam pemecahan masalah persamaan polinomial  memenuhi 2 indikator, Proses berpikir kritis mahasiswa yang berkemampuan matematika sedang  dalam pemecahan masalah persamaan polinomial memenuhi 2 indikator dan proses kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang berkemampuan matematika tinggi  dalam pemecahan masalah persamaan polinomial  memenuhi 4 indikator sehingga pendidik dapat menyusun sebuah model pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses berpikir kritis akan  memberikan arahan yang lebih tepat dalam berpikir dan membantu lebih akurat dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan lainnya, oleh sebab itu proses berpikir kritis sangat diperlukan dalam pemecahan masalah
EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA SENI BELA DIRI KARATE Mario Gunawan; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas fundamental matematis yang terdapat pada Kata Gankaku. Subyek pada penelitian ini yaitu atlet Karate Jombang. Instrumen data utama yaitu peneliti sendiri. Instrumen data pendukung yaitu dokumentasi, wawancara. Hasil dari penelitian ini dianalisis dengan aspek fundamental matematis menunjukkan bahwa subyek yang diteliti telah melakukan semua indikator, yaitu aktivitas counting subyek melakukan aktivitas antara lain aktivitas mencacah jumlah gerakan Kata Gankaku, aktivitas penjumlahan atribut Karate-Gi, untuk menghitung matras digunakan operasi perkalian. Aktivitas measuring, subyek melakukan aktivitas antara lain adanya sudut yang terbentuk dari tangan, kaki, dan badan pada gerakan Kata Gankaku, adanya rotasi untuk melakukan gerakan berputar, perhitungan luas tatami dengan rumus luas persegi, pengukuran besar bedge Forki dan Inkanas dengan rumus luas dan keliling pada segi lima dan lingkaran. Aktivitas designing subyek melakukan aktivitas antara lain pola lantai pada Kata beregu membentuk segitiga, embusen Kata Gankaku membentuk garis lurus, adanya konsep bidang datar yaitu segi lima pada bedge Forki, persegi panjang pada sabuk Karate, lingkaran pada bedge Inkanas, dan persegi pada tatami. Aktivitas playing subyek melakukan aktivitas antara lain adanya cara  melakukan gerakan berputar yaitu dengan mengambil sudut  dilanjutkan dengan berputar sebesar , terdapat unsur matematika yaitu jumlah matras yang digunakan yaitu 100 buah matras. Aktivitas explaning subyek melakukan aktivitas antara lain terdapat 44 gerakan dari rangkaian Kata Gankaku, terdapat makna dari pembentukan sudut sebesar  pada gerakan manji uke, pola garis yang membentuk garis lurus, adanya bidang datar pada bedge Forki dan Inkanas, sabuk Karate, dan tatami.
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA SEMESTER VI DALAM MENYELESAIKAN SOAL AKAR BILANGAN KOMPLEKS BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Yulinah .; Wiwin Sri Hidayati; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan penalaran matematis siswa diperlukan untuk menghubungkan berbagai macam hal dengan cara menalar pada suatu permasalahan tertentu . Tujuan Penelitian adalah mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis mahasiswa semester VI Pendidikan Matematika STKIP PGRI Jombang berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam menyelesaikan soal Akar Bilangan Kompleks sehingga penelitian ini berjudul “Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Semester  VI Dalam Menyelesaikan Soal Akar Bilangan Kompleks Berdasarkan Kemampuan Matematika”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 mahasiswa semester VI Pendidikan Matematika yang mempunyai kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Dari hasil penelitian,dapat disimpulkan bahwa Subjek ST sudah mampu memenuhi keempat indikator dalam menjelaskan dan melengkapi jawabannya dengan langkah dan hasil akhir yang sudah benar, Subjek SS sudah mampu memenuhi tiga  indikator dalam menjelaskan dan melengkapi jawabannya dengan langkah dan hasil akhir yang sudah benar meskipun jawabannya kurang rinci, dan Subjek SR sudah mampu memenuhi dua  indikator dalam menjelaskan dan melengkapi jawabannya dengan langkah dan hasil akhir yang kurang tepat.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FUNGSI VARIABEL KOMPLEKS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF Tri Wahyuni; Wiwin Sri Hidayati; Abd. Rozak
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah fungsi trigonometri variabel kompleks dengan gaya kognitif field independent  dan  field dependent mahasiswa semester 6 di STKIP PGRI Jombang. Subjek penelitian adalah 2 mahasiswa yang dipilih berdasarkan hasil tes GEFT yaitu 1 mahasiswa bergaya kognitif field independent dan 1 mahasiswa bergaya kognitif field dependent. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan tes GEFT (Group Embedded Figure Test) untuk mengetahui gaya kognitif mahasiswa, tes kemampuan pemecahan masalah berdasarkan Teori Jhon Dewey dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yaitu meliputi (1) reduksi data, (2) tahap penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan serta digunakan triangulasi waktu. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1) subjek dengan gaya kognitif field independent memiliki kemampuan pemecahan masalah dalam menghadapi masalah (Confront Problem), pendefinisian masalah (Define Problem), perumusan (Formulation), mencobakan (Test) dan evaluasi (Evaliation) dengan kategori baik (2) subjek dengan gaya kognitif field dependent memiliki kemampuan pemecahan masalah dalam menghadapi masalah (Confront Problem), pendefinisian masalah (Define Problem), perumusan (Formulation), mencobakan (Test) dan evaluasi (Evaluation) dengan kategori cukup.