Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

ANALISIS REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU BERDASARKAN GAYA BERPIKIR Rahayu, Tria; Adityaningrum, Sitaresmi; Sri Hidayati, Wiwin
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bagian terpenting dalam pembelajaran matematika adalah representasi matematis. Representasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu representasi pembelajaran dan representasi kognitif. Representasi pembelajaran digunakan guru untuk membantu siswa memahami matematika, sedangkan representasi kognitif dikonstruksi oleh siswa sendiri dalam rangka memahami konsep atau mencari solusi dari permasalahan matematika. Setiap orang akan menunjukkan preferensi untuk menggunakan representasi tertentu berdasarkan gaya berpikir. Gaya berpikir dibedakan menjadi 3, yaitu analitik, visual, dan terintegrasi. Setiap guru tentu memiliki gaya berpikirnya masing-masing. Tetapi di sisi lain guru dianjurkan menggunakan berbagai representasi dalam pembelajaran matematika. Hal ini dikarenakan tidak semua siswa memiliki gaya berpikir yang sama dengan guru. Sehingga guru sebagai fasilitator perlu menggunakan berbagai representasi untuk memfasilitasi siswa dalam belajar di kelas. Berkenaan dengan kedua macam representasi tersebut, penelitian mengenai representasi kognitif telah banyak dilakukan, sementara penelitian mengenai representasi pembelajaran masih jarang dilakukan. Oleh karena itu peneliti tertarik meneliti mengenai representasi matematis mahasiswa calon guru berdasarkan gaya berpikir. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui kecenderungan representasi yang digunakan oleh mahasiswa calon guru dengan gaya berpikir visual dan analitik ketika praktik mengajar beserta alasannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari dua mahasiswa calon guru yang sedang melaksanakan real teaching. Dua subjek masing-masing memiliki gaya berpikir visual dan analitik yang dipilih secara purposive. Teknik pengambilan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi waktu. Subjek dengan gaya berpikir visual (SV) menggunakan tiga bentuk representasi dalam praktik pembelajaran di kelas, antara lain representasi verbal, representasi visual, dan juga representasi simbol, namun yang lebih dominan digunakan oleh SV adalah representasi visual. SV lebih memilih menggunakan representasi visual dibandingkan menggunakan representasi lainnya karena membuat matematika menjadi lebih mudah dan jelas. Selain itu SV juga mempertimbangkan gaya belajar siswa yang cenderung visual.  Subjek dengan gaya berpikir terintegrasi (SI) menggunakan dua bentuk representasi ketika praktik mengajar di kelas, antara lain representasi simbol dan representasi visual dengan komposisi yang cukup seimbang. SI lebih suka menggunakan rumus terlebih dahulu kemudian memperjelas dengan gambar. SI di sisi lain mempertimbanglan siswa yang mayoritas lebih suka dan lebih paham jika dijelaskan dengan menggunakan bantuan gambar.
ANALISIS GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA Inayah, Mega; Hidayati, Wiwin Sri Hidayati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gaya kognitif siswa merupakan salah satu yang harus diperhatikan guru. Gaya kognitif merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Fokus penelitian tentang analisis gaya kognitif siswa dalam menyelesaiakan masalah matematika penting untuk diteliti, karena akan mendapatkan karakteristik yang mungkin saja unik diantara para subjek yang diteliti.  Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yaitu untuk mendapatkan karakteristrik dari masing-masing gaya kognitif field independent dan field dependent dalam memecahkan masalah matematika sesuai teori pemecahan masalah Polya. Subjek dipilih dengan cara diberi tes gaya kognitif terlebih dahulu, sehingga terpilih dua subjek, masing-masing bergaya kognitif field independent dan field dependent . Subjek terpilih diberi masalah matematika dan wawancara secara mendalam untuk mengkonfimasi jawaban. Selanjutnya dengan triangulasi waktu data yang sudah kredibel dianalisis secara mendalam. Subjek gaya kognitif field independent memecahkan masalah matematika sesuai teori pemecahan masalah polya dalam empat tahapan yakni bersifat analitis karena dalam menemukan informasi subjek membaca permasalahan dengan teliti dan perlahan-lahan, mengaitkan informasi yang penting dalam permasalahan  yang diterima setelah membaca permasalahan yang diberikan dan cenderung mudah dalam menangkap informasi, teliti, dan lebih mandiri, cenderung menggunakan analisis dan penyusunan. Subjek penelitian dengan gaya kogntif field dependent dalam memecahkan masalah matematika sesuai teori pemecahan masalah polya dalam empat tahapan yakni membaca permasalan yang diberikan secara berulang-ulang, langsung terfokus pada solusi permasalahan dan tidak terlalu memperhatikan proses mencari jawaban namun langsung dengan cepat menuju jawaban yang diminta pada permasalahan yang diberikan, memilih cara yang benar dalam pengerjaannya dan menuliskan persamaan dan merencanakan apa yang harus dikerjakan selanjutnya dengan menduga-duga atau sedikit tidak yakin akan pengerjaanya, tergesa-gesa, terfokus pada jawaban, berfikir secara global dan terfokus pada jawaban dan solusi permasalahan tanpa teliti dalam melihat langkah-langkah.
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH OPEN ENDED BERDASARKAN GAYA KOGNITIF REFLEKTIF SISWA Ekawati, Wiwik; Hidayati, Wiwin Sri; Nurul Iffah, Jauhara Dian
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif  untuk mendeskripsikan: (1) proses pemecahan masalah open ended berdasarkan gaya kognitif reflektif siswa dengan kategori benar maksimal dengan waktu paling lama (SR1). (2) proses pemecahan masalah open ended berdasarkan gaya kognitif reflektif siswa kategori benar minimal dengan waktu paling lama (SR2). Subjek penelitian adalah siswi MTsN kelas VIII sebanyak 2 orang. Pemilihan subjek berdasarkan hasil tes  MFFT dengan hasil yang sesuai kategori gaya kognitif reflektif. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan pemecahan masalah open-ended oleh subjek penelitian dengan cara tertulis dan hasil wawancara subjek berdasarkan indikator objek kajian matematika. Data yang diperoleh selanjutnya ditriangulasi melalui pemberian masalah baru yang setara untuk dipecahkan pada waktu yang berbeda. Penelitian ini menghasilkan deskripsi proses pemecahan masalah open ended siswa bergaya kognitif reflektif. SR1 menyimbolkan variabel, membuat model matematika, dan menuliskan yang ditanya pada masalah open ended sesuai dengan indikator fakta. Selain itu pada indikator konsep subjek membedakan antara persamaan dan pertidaksamaan. Pada indikator operasi, subjek juga memberikan gambaran secara detail bagaimana mengoperasikan tentang cara eliminasi, subtitusi dan campuran yang digunakan dalam menyelesaikan masalah. Pada indikator prinsip subjek menggunakan cara eliminasi, subtitusi dan campuran untuk menyelesaikan masalah tersebut. SR2 pada indikator fakta, menyimbolkan variabel, membuat model matematika, dan menuliskan yang ditanya pada masalah open ended. Pada indikator konsep, subjek membedakan jenis suatu masalah apakah persamaan atau pertidaksamaan. Subjek juga memberikan gambaran secara detail pada indikator operasi tentang bagaimana mengoperasikan eleminasi, subtitusi dan campuran untuk menyelesaikan masalah open ended. Pada indikator prinsip subjek menggunakan cara  dalam menyelesaikan soal open ended.
ANALISIS KREATIVITAS SISWA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN MEDIA TASICOTG BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Hasanatin, Nur Ida; Hidayati, Wiwin Sri; Nurmilah, Rifa
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kreativitas siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dalam mengimplementasikan media TaSiCoTg dalam menyelesaikan soal-soal trigonometri. Indikator kreativiats siswa dalam penelitian ini antara lain (1) kelancaran (fluency), (2) kelenturan (flexibility), (3) keaslian (originality), dan (4) keterincian (elaboration) yang akan peneliti kriteriakan berdasar indikator Munandar (2008).Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif Metode pengumpulan data menggunakan: 1) Tes, dan 2) Wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek kemampuan tinggi: menyebutkan sudut dan menentukan nilai-nilai sudut dengan tepat, menggunakan media TaSiCoTg, menghitung dengan cepat serta mencari alterntaif untuk mengerjakan soal, menggunakan dua acara yang berbeda dan menyeleseikan soal dengan sangat rinci. Subyek kemampuan sedang : menyebutkan sudut dan menentukan nilai-nilai sudut dengan tepat menggunakan media TaSiCoTg, menjawab soal dengan menggunakan satu cara, menggunaan rumus dengan tepat dan menyelesaikan soal dengan dengan rinci. Subyek kemampuan rendah : menyebutkan sudut-sudut, menetukan nilai sudut dengan menggunakan media TaSiCoTg. Tetapi dalam menetukan nilai sudut terjadi kesalahan menghitung menggunakan media TaSiCoTg dan menyelesaikan soal sangat terperinci.
The implementation of cooperative learning type team assisted individualisation for teaching 3D geometry Lia Budi Tristanti; Wiwin Sri Hidayati
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 14, No 2: May 2020
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.175 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v14i2.11139

Abstract

This study aimed to investigate the effectiveness of a cooperative learning type TAI for teaching 3D geometry and to see whether or not the outcome of cooperative learning type TAI was found better for teaching 3D geometry rather than conventional learning model.  This study was a experiment with pretest posttest only control design. The sample are 70 students on the first grade of MA Ismailiyah, Jombang. The sample randomly divided into two classes, that is experimental class and control class. The experimental class used the cooperative learning type TAI, while the control class used the conventional learning model.The instruments consisted of observation sheet for students’ activities, observation sheet for students’ cooperative skills, questionnaire of students’ responses and test sheet of learning outcome. The findings showed that the implimentation of a cooperative learning type TAI for teaching 3D geometry is effective and the outcomes of the students taught 3D geometry using TAI were found better than ones taught using a conventional learning model.
EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA MASTER TRIGONOMETRI TERHADAP PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA Ichda Nur Fitria Fatmi; Wiwin Sri Hidayati
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i1.8325

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model Problem Based Learning (PBL) dengan media master trigonometri terhadap pemecahan masalah matematika siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan pre-experimental the one group pretest-posttest design. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes. Instrumen penelitian menggunakan lembar tes pretest-posttest. Teknik analisis data hasil tes yaitu menggunakan uji-t. Hasil penelitian pretest-posttest siswa menunjukkan nilai thitung= –2,812 dengan taraf signifikansi 5% dan batas penolakan hipotesis nol adalah ttabel = 2,0452, sehingga |-2,812| > 2,0452 atau |thitung| > ttabel. Oleh karena itu, H0 ditolak atau ada perbedaan kemampuan menyelesaikan masalah matematika siswa antara sebelum dan sesudah menerapkan model PBL dengan media master trigonometri. Oleh karena itu, penerapan PBL dengan media master trigonometri efektif terhadap kemampuan menyelesaikan masalah matematika siswa. Kata kunci: Model Problem Based Learning, Media Master Trigonometri, Pemecahan Masalah Matematika Abstract: This study aims to determine the effectiveness of the Problem Based Learning (PBL) model with trigonometric masters media on students' mathematical problem solving. The type of research is a quantitative study with a pre-experimental the one group pretest-posttest design. The data collection method is the test method. The research instrument used the pretest-posttest test sheet. The data analysis technique is the t test. The results pretest-posttest of students showed the value of tcount = -2,812 with a significance level of 5% and the rejection limit of the null hypothesis is ttable = 2,0452, so |-2,812| > 2,0452 atau |tcount| > ttable. Therefore H0 is rejected or there is differences in students' mathematical problem solving abilities between before and after applying the PBL model with trigonometric master media. Therefore, the application of PBL with trigonometry master media is effective on students' mathematical problem solving abilities. Keywords: Problem Based Learning Model, Trigonometry Media Master, Mathematical Problem Solving
Penerapan Video Media Pembelajaran Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Budi Tristanti; Wiwik Ernawati; Wiwin Sri Hidayati
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.71 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i3.1001

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan media  video pada materi penjumlahan bilangan bulat dan kemampuan siswa dalam menjumlahkan bilangan bulat sebelum dan sesudah pemanfaatan media  video materi penjumlahan bilangan bulat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi. Sebelum melaksanakan penelitian, video media pembelajaran penjumlahan bilangan bulat telah divalidasi dan dinyatakan layak digunakan oleh ahli materi dan media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menjumlahkan bilangan bulat sebelum dan sesudah pemanfaatan media video terdapat perbedaan yang cukup signifikan yaitu dari 0% menjadi 96%. Artinya sebelum penerapan media video pembelajaran tidak ada siswa yang memenuhi indikator penjumlahan bilangan bulat yang sudah ditetapkan. Sedangkan, setelah penerapan media video pembelajaran terdapat 25 dari 26 siswa yang memenuhi 5 indikator penjumlahan bilangan bulat. Walaupun begitu, pembelajaran matematika menggunakan media video pada materi penjumlahan bilangan bulat belum mencapai ketuntasan kelas yaitu 100%. Application of Video Learning Media Adding Integers for Class VI SDIT Ar Ruhul Jadid JombangAbstractThe purpose of this study is to describe the process of learning mathematics with video media on the material of adding integers and students' ability to add integers before and after using video media for adding integers. This study uses a qualitative approach. Methods of data collection using tests and documentation. Before carrying out the research, the instructional media video for adding integers has been validated and declared suitable for use by material and media experts. The results showed that the students' ability to add integers before and after the use of video media had a significant difference, from 0% to 96%. This means that before the application of instructional video media there were no students who met the predetermined integer addition indicators. Meanwhile, after the application of instructional video media, there were 25 out of 26 students who met 5 indicators of adding integers. Even so, learning mathematics using video media on the addition of integers has not yet reached class completeness, which is 100%.
ANALISIS KEMAMPUAN KONSEPTUAL PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL NILAI MUTLAK BERDASARKAN TEORI APOS Tita Tengku Malinda; Wiwin Sri Hidayati
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/pmej.v5i1.6417

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan konseptual peserta didik dalam menyelesaiakan soal nilai mutlak berdasarkan Teori APOS (Aksi, Proses, Objek, Skema). Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMAN Ploso tahun ajaran 2019/2020 yang diambil berdasarkan tingkat kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode tes dan wawancara. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes tertulis dan wawancara. Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi waktu. Hasil penelitian ini yaitu (1) peserta didik berkemampuan matematika tinggi telah membentuk aksi, proses, objek dan skema pada setiap jenis kemampuan konseptual, (2) peserta didik berkemampuan matematika sedang membentuk aksi, proses, objek dan skema pada kemampuan klasifikasi dan kategori, serta kemampuan prinsip dan generalisasi, membentuk aksi, proses, dan objek pada kemampuan teori, model, dan struktur, (3) peserta didik berkemampuan matematika rendah membentuk aksi pada setiap jenis kemampuan konseptual. The research aims to describe students conceptual abilities in solving absolute value question based on APOS Theory (Action, Process, Object, Schema). The subject of this research were student of class X SMAN Ploso for the academic year 2019/2020 which were taken based on high, medium, and law levels of mathematics abilities. This research is a descriptive qualitative research. Data collection methods this research uses the methods of test and interview. Technique data collection this research using written test and interview. Checking the validity data this research using triangulation time. The result of this research indicate that (1) student with high mathematics ability have formed action, process, object, and scheme for each types conceptual abilities, (2) student with medium mathematics ability is forming action, process, object, and scheme on the ability of classification and categories, the ability of principles and generalizations, forming action, process, and object on the ability of the theory, models, and structures, (3) student with law mathematics ability formed action for each types conceptual abilities.
DESKRIPSI KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN TEORI JOHN DEWEY PADA PENERAPAN PENDEKATAN PMRI . Pamiluwati; . Nurwiani; Wiwin Sri Hidayati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemecahan masalah John Dewey, menjelaskan strategi pembelajaran berdasarkan masalah (problem solving), yaitu : merumuskan masalah, menganalisis masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, pengujian hipotesis,  merumuskan rekomendasi pemecahan masalah. Tahapan pembelajaran PMRI yaitu memahami masalah kontekstual, menjelaskan masalah kontekstual, menyelesaikan masalah kontekstual, membandingkan dan mendiskusikan jawaban, menyimpulkan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan teori pemecahan masalah John Dewey dalam penerapan model PMRI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang dianalisis adalah data yang didapat dari tes tertulis  pemecahan masalah matematika dan hasil wawancara setelah subjek memecahkan masalah matematika. Data yang diperoleh selanjunya triangulasi melalui pemberian masalah baru yang setara untuk  dipecahkan pada waktu yang berbeda. Subjek adalah peserta didik MTs kelas VII. Data yang sudah diperoleh dalam penelitian ini dianalisis sesuai dengan teknik analisis data yakni mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan subjek pada kemampuan matematika tinggi dalam merumuskan masalah: menuliskan yang diketaui dan ditanyakan, menganalisis masalah, melaksanakan: mampu memberikan contoh konkrit dan mengaitkan pengalaman belajar sebelumnya, merumuskan hipotesis: lebih dari satu cara penyelesaian, mengumpulkan data,melaksanakan: menuliskan apa yang diketahui dan menentukah langkah penyelesaian masalah, pengujian hipotesis, : memecahkan masalah,  merumuskan rekomendasi pemecahan masalah: memeriksa langkah penyelesaian dan menentukan jawaban akhir. Subjek pada kemampuan matematika sedang pada merumuskan masalah: menuliskan yang diketahui dan ditanyakan, menganalisis masalah: mampu memberikan contoh konkrit dan mengaitkan pengalaman belajar sebelumnya, merumuskan hipotesis: lebih dari satu cara penyelesaian, mengumpulkan data: menuliskan apa yang diketahui dan menentukah langkah penyelesaian masalah, pengujian hipotesis, : memecahkan masalah,  merumuskan rekomendasi pemecahan masalah: memeriksa langkah penyelesaian dan menentukan jawaban akhir. subjek dengan kemampuan matematika rendah dalam merumuskan masalah,: menuliskan yang diketahui dan ditanyakan, menganalisis masalah: mampu memberikan contoh konkrit dan mengaitkan pengalaman belajar sebeumnya, merumuskan hipotesis: penyelesaian dengan focus pada hitungan angka, mengumpulkan data: menentukah langkah penyelesaian masalah, pengujian hipotesis, : memecahkan masalah,  merumuskan rekomendasi pemecahan masalah: memeriksa langkah penyelesaian dan menentukan jawaban akhir.
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH Aris Wulandari; . Nurwiani; Wiwin Sri Hidayati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan memegang peran yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan manusia. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa menjadi maju. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menjadi tolak ukur kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa. Oleh karena itu pendidikan sudah dimulai sejak manusia dilahirkan dalam keluarga, kemudian dilanjutkan dalam pendidikan formal, terstruktur, sistematis dalam lingkungan kampus. Penalaran matematis adalah kemampuan mahasiswa dalam menguji dugaan dan membuat kesimpulan. Sehingga indikator penalaran matematis dalam penelitian ini adalah (a) merepresentasikan Ide (Sense- making), (b) menentukan strategi penyelesaian (Conjecturing), (c) mengimplementasikan strategi (Convincing), (d) mengevaluasi kembali (Reflecting), dan (d) menggeneralisasi kesimpulan (Generalising). Memecahkan masalah adalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai. Memecahkan masalah matematika diperlukan indikator penalaran matematis berdasarkan teori Polya. Dimana langkah-langkahnya meliputi memahami masalah, merencanakan memecahkan masalah, melaksanakan perencanaan memecahkan masalah, dan melihat kembali penyelesaian. Oleh karena itu tujuan pada penelitian ini adalah: Mendeskripsikan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika tinggi dalam memecahkan masalah; Mendeskripsikan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika sedang dalam memecahkan masalah dan mendeskripsikan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika rendah dalam memecahkan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa Semester VI STKIP PGRI. Subjek dipilih berdasarkan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Hasil dari penelitian ini adalah analisis  kemampuan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika tinggi dalam pemecahan masalah yaitu subyek dikatakan memenuhi komponen Sense- making, Conjecturing , Convincing, Reflecting dan Generalising dalam pemecahan masalah. Analisis  kemampuan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika sedang dalam pemecahan masalah yaitu subyek dikatakan tidak memenuhi komponen Reflecting dalam pemecahan masalah karena subyek kurang teliti dalam memeriksa hasil pada masalah yang diselesaikan subyek kemampuan sedang cenderung kurang sistematis (kurang lengkap) dalam menjawab soal karena tidak memeriksa hasil pekerjaannya (mengoreksi kembali). Analisis  kemampuan penalaran matematis mahasiswa berkemampuan matematika rendah dalam pemecahan masalah yaitu subyek dikatakan  tidak memenuhi komponen Convincing dalam pemecahan masalah karena subyek cenderung kurang teliti dalam memeriksa setiap langkah pengerjaan soal,