Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

MENUJU GENERASI EMAS TANPA STUNTING MELALUI EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING PADA IBU HAMIL DI MLATIBARU SEMARANG: TOWARDS A GOLDEN GENERATION WITHOUT STUNTING THROUGH STUNTING PREVENTION EDUCATION FOR PREGNANT WOMEN IN MLATIBARU SEMARANG Palupi*, Ethic; Sari, Ignasia Yunita; Prawesti, Indah; Febrianti, Santahana
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v2i1.70

Abstract

Menurut Child Stunting Data Visualizations Dashboard, WHO tahun 2018, Indonesia merupakan negara ketiga dalam angka kejadian stunting tertinggi di Asia Selatan (36,4%). Stunting merupakan kondisi kegagalan tumbuh kembang pada balita akibat kekurangan gizi kronik dalam 1000 hari pertama kehidupan. Pencegahan stunting perlu dilakukan sejak dini, yaitu sejak hari-hari pertama 1000 harinya yaitu semenjak masih di dalam kandungan. Pencegahan stunting tidak lagi hanya berfokus pada anak dan ibunya, tetapi pada ibu hamil. Tujuan kegiatan ini mencegah stunting melalui pendekatan kepada ibu hamil melalui ecounseling dan edukasi pada kader tentang pencegahan stunting pada ibu hamil. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan bulan Maret sampai Juni 2023 dengan sasaran kader di Kelurahan Mlatibaru, Semarang dilakukan 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan dilakukan pre-test, lalu pemberian pelatihan lalu dilanjutkan dengan post-test. Setelah pemberian edukasi tentang pencegahan stunting pada ibu hamil, didapatkan hasil bahwa dari 35 orang kader, terdapat 4 orang yang mengalami peningkatan pengetahuan, serta yang lainnya dengan skor yang sama pada pre-test dan post-testnya. Dapat disimpulkan terdapat peningkatan pengetahuan kader terkait pencegahan stunting pada ibu hamil.
PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT MELALUI EDUKASI DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN STUNTING DI KALURAHAN SURYATMAJAN YOGYAKARTA : Increasing Community Awareness Through Education on Early Detection and Stunting Prevention In Suryatmajan District, Yogyakarta Palupi*, Ethic; Prawesti, Indah; Sari, Ignasia Yunita; Febrianti, Santahana
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v2i2.114

Abstract

Berdasarkan Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2019, prevalensi status gizi sangat pendek dan pendek di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2018, Kota Yogyakarta masuk urutan ketiga setelah Gunungkidul dan Kulon Progo, yaitu 14,42%. Stunting (kerdil) diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak. Pencegahan stunting perlu dilakukan sejak dini, yaitu sejak hari-hari pertama 1000 harinya yaitu semenjak masih di dalam kandungan. Pencegahan stunting tidak lagi hanya berfokus pada anak, akan tetapi juga berfokus kepada ibu saat masih mengandung, maupun saat mengasuh anaknya. Tujuan kegiatan ini mencegah stunting melalui pendekatan kepada masyarakat, khususnya ibu dan kader, melalui edukasi tentang pencegahan stunting melalui deteksi dini, nutrisi serta pola asuh. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat  dengan sasaran kader dan ibu di Kalurahan Suryatmajan, Yogyakarta dilakukan 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan dilakukan pre-test, lalu pemberian edukasi dilanjutkan dengan post-test. Setelah pemberian edukasi pada kader dan ibu sebanyak 33 orang, terdapat peningkatan pengetahuan dan kesadaran pada kader dan ibu di Kalurahan Suryatmajan, Yogyakarta tentang deteksi dini dan pencegahan stunting.
Permainan Puzzle Menggunakan Media Gadged Menurunkan Kecemasan Anak Yang Akan Sirkumsisi Reski, Sisilia Sri; Yunita Sari, Ignasia; Haryanti, Priyani; Prawesti, Indah
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 13 No 2 (2021): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v13i2.303

Abstract

Anxiety experienced by children who will be circumcised is an anticipatory response to new experiences that are considered a threat in themselves. Strategies are needed to reduce anxiety and the impact of trauma on anxiety. The purpose of this study was to determine the effect of puzzle games using gadgets on the anxiety level of children who will be circumcised at the Jogja Circumcision House RH Medika Yogyakarta. The method used is a pre-experimental one group pretest-posttest group design. The sampling technique used is quota sampling as much as 30. Data analysis using the Wilcoxon test. The results of the study. The level of anxiety before the puzzle game using gadgets was mostly in the moderate category (76.7%) and after in the mild category (66.7%). The Wilcoxon test results obtained a p value of 0.000 (P value <0.05), which means that there is an influence of puzzle games using gadgets on the anxiety level of children who will be circumcised at the Jogja Circumcision House RH Medika Yogyakarta.
Hubungan Dukungan Teman Sebaya dengan Motivasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Remaja di SMP Taman Dewasa Jetis, Sleman, Yogyakarta Andunara, Afrianus; Wirata, Resta Betaliani; Palupi, Ethic; Prawesti, Indah
PENA NURSING Vol 2, No 2 (2024): PENA NURSING
Publisher : LPPM UNIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pn.v2i2.3381

Abstract

Background: Motivation is a condition that activates a person's behavior. The preliminary study found that there were six students in one class who had not received the Covid-19 vaccination. The school has carried out vaccinations, but there are still some who have not been vaccinated because during an interview with one of the students he said he did not vaccinate because he was afraid of being injected and also followed his friend who had not had the Covid-19 vaccine.Objective: to determine the relationship between peer support and the motivation for the implementation of Covid-19 vaccination in adolescents at Taman Dewasa Jetis Middle School, Slemam, Yogyakarta.Method: The study design used a quantitative - correlation with a cross-sectional approach. The population is 230 people, the sampling technique is stratified random sampling. The number of samples is 49 respondents with a measuring instrument in the form of a questionnaire and using Spearman rank analysis.Finding: Spearman rank test results obtained p-value 0.419 (> 0.05). The results of the analysis test show that the p-value is greater than alpha.Conclusion: There is no relationship between peer support and the motivation for the implementation of Covid-19 vaccination in adolescents at Taman Dewasa Jetis Middle School, Slemam, Yogyakarta.
TERAPI BERMAIN MENYUSUN BALOK MENURUNKAN KECEMASAN PRASEKOLAH SELAMA HOSPITALISASI Martasih, Endang; Sari, Ignasia Yunita; Prawesti, Indah
Jurnal Kesehatan Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v10i2.283

Abstract

An introduction Hospitalization is a condition that requires children to stay in the hospital, causing anxiety.One of play therapies is block building, which is useful for improving creativity and cognitive abilities, and recognizing colors and shapes. Objective: This research aims to know the effect of block-building play therapy on anxiety of preschoolers hospitalized in Galilea 3 Children Room of Bethesda Hospital Yogyakarta. Method: This was quantitative research with quasi-experiment one group pre-posttest design. The sample was 30 children hospitalized from March 25 – May 8, 202,2 taken with consecutive sampling technique, the instrument was VAS-A questionnaire, analyzed with Wilcoxon Sign Rank Test. Results: Before therapy, 22 respondents (73.33%) experienced severe anxiety, after therapy, 17 respondents (56.6%) were not anxious. The result showedan p- value of 0.000 (p<0.05) therefore there was an effect of block-building play therapy on the anxiety of preschoolers hospitalized in Galilee 3 Children Room of Bethesda Hospital. Conclusion: There is an effect of block-building play therapy on anxiety of preschoolers hospitalized in Galilea 3 Children Room of Bethesda Hospital. Suggestion: Nurses can provide play therapy as an intervention to lower the anxiety of preschoolers undergoing hospitalization.
Peer Education Improves Coping and Self Efficacy in Facing Bullying in Adolescents Sari, Ignasia Yunita; Prawesti, Indah; Permatasari, Pipit Fibrianti
Academia Open Vol 8 No 2 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/acopen.8.2023.7199

Abstract

This study investigates the influence of peer education on adolescent coping strategies and self-efficacy in addressing bullying behaviors within a junior high school context. Focusing on a group of 31 randomly selected students aged 13-15 years, the research employed a pre-experimental design with pre-test and post-test assessments using the Brief Coping Orientation to Problems Experienced (Brief COPE) and the modified General Self-Efficacy Scale (GSES). Results revealed a significant improvement in coping skills, with an increase from 23 to 28 students demonstrating effective coping after peer education. Similarly, students classified as having high self-efficacy rose from 20 to 24 following the educational intervention. The findings underscore the positive impact of peer education on adolescent coping and self-efficacy in combating bullying behavior. This study calls for further exploration of factors influencing coping strategies in addressing bullying among adolescents, aiming to enhance intervention approaches and create a supportive school environment. Highlights: Significant Improvement: Peer education demonstrates a substantial positive influence on adolescent coping strategies and self-efficacy in dealing with bullying behavior. Effective Intervention: The study highlights the effectiveness of peer-led education in fostering improved coping mechanisms and self-efficacy among adolescents facing bullying challenges. Enhancing School Environment: Findings emphasize the need to explore and develop factors that influence coping strategies, contributing to the creation of a more supportive and resilient school environment for adolescents. Keywords: Peer education, Bullying behavior, Adolescent coping, Self-efficacy, Junior high school.
TERBAIC (Team-Based Learning And Hypnocaring) As A Strategy To Enhance Self-Efficacy In Facing The Indonesian Nursing Competency Exam Sari, Ignasia Yunita; Prawesti, Indah; Indrayanti, Indrayanti
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 9, No 2 (2024): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24990/injec.v19i2.635

Abstract

Introduction: Nursing Law states that nursing students must undergo the National Competency Exam at the end of their education process. Competency testing is a process to assess knowledge, skills, and attitudes in accordance with professional standards. Strategies are needed to help students pass the competency exam. This study aims to determine whether TERBAIC is effective in improving students' self-efficacy.Method: This research is a quasi-experimental study with a post-test only nonequivalent control group design. The population consists of final-year nursing students, and the sample size in this study is 32 for the intervention group and 25 for the control group. Statistical tests used are the Wilcoxon test and Mann-Whitney test.Results: The study results indicate differences in self-efficacy before and after receiving TBL (p-value 0.00), differences in self-efficacy before and after receiving TERBAIC (p-value 0.00), and no significant difference in students' self-efficacy in facing the Indonesian National Competency Exam after receiving TBL and TERBAIC (p-value 0.887).Conclusion: TERBAIC is proven effective in enhancing self-efficacy in facing the Indonesian National Competency Exam.
Sponge Art Paint sebagai Intervensi untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Sebelum Pemasangan Infus pada Anak Usia Prasekolah (Sponge Art Paint as an Intervention to Reduce Anxiety Levels Before Infusion in Preschool Children) Prawesti, Indah; Lestari, Retno; Yunita Sari, Ignasia
Jurnal Kesehatan dan Kebidanan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan dan Kebidanan
Publisher : CV. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69688/jkn.v1i2.52

Abstract

Kecemasan anak pada masa hospitalisasi disebabkan oleh banyak hal, anak berada dilingkungan yang baru, berpisah dengan orang tuanya, bertemu dengan tenaga kesehatan dengan berbagai intervensi yang dilakukannya salah satunya adalah tindakan pemasangan infus. Pemasangan infus berdampak pada kecemasan yang berat pada anak prasekolah, hal tersebut akan mempengaruhi hubungan antara perawat dan anak prasekolah selama proses hospitalisasi. Sesuai dengan berkembangnya kemampuan kognitif dan motorik anak prasekolah upaya yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan anak prasekolah saat dilakukan tindakan pemasangan infus adalah dengan terapi relaksasi yang salah satu bentuknya adalah terapi seni melalui sponge art paint. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh terapi sponge art paint pada anak prasekolah sebelum pemasangan infus di RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Metode penelitian kuantitatif Quasy Eksperimental Nonequivalent Control Group Design, dengan menggunakan total sampling dengan 40 responden. Analisa data menggunakan uji statistik Mann-Whitney U-Test. Hasil uji Analisis penelitian didapatkan nilai p value 0,000 (p<0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna nilai rata-rata tingkat kecemasan anak prasekolah sebelum pemasangan infus antara kelompok kontrol dengan kelompok intervensi. Dari hasil penelitian ini disimpulkan adanya pengaruh terapi sponge art paint terhadap kecemasan anak prasekolah sebelum pemasangan infus di RS Panti Wilasa Citarum Semarang. Penelitian terapi sponge art paint diharapkan mampu menjadi inspirasi peneliti keperawatan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, untuk mengembangkan teori-teori keperawatan khususnya terapi sponge art paint untuk mengurangi kecemasan.
PELATIHAN KEMANDIRIAN IBU DALAM PENANGANAN KONDISI KEGAWATDARURATAN PADA ANAK DI PERUMAHAN GODEAN JOGJA HILLS SLEMAN YOGYAKARTA Pujiastuti, Diah; Sari, Ignatia Yunita; Prawesti, Indah; Indrawati, Nining
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i1.499

Abstract

Gawat merupakan kondisi yang mengancam nyawa sedangkan darurat berarti kondisi yang perlu penanganan segera untuk menghilangkan ancaman nyawa korban. Kondisi gawat darurat tidak hanya terjadi di tempat-tempat yang ramai tetapi juga dalam lingkungan pemukiman warga atau perumahan warga. Urgensi dari permasalahan kegawatdaruratan pada anak dapat menyebabkan kematian, sangat perlu untuk dilakukan edukasi terkait penanganan kegawatdaruratan pada anak. Kegiatan ini sebagai salah satu upaya penanganan dan mengurangi mortalitas kasus kegawatdadruratan pada anak yang meliputi kasus tersedak, kasus luka bakar, dan demam harus diperhatikan dari berbagai aspek karena pada proses perawatannya membutuhkan biaya pengobatan yang sangat banyak, perawatan yang lama, hingga operasi berulang kali. Sekalipun dapat pulih, bisa saja menimbulkan kecacatan yang menetap seumur hidup bahkan kematian. Kegiatan pelatihan dilakukan melaui tahapan pre-test, pelatihan, dan post-test serta evaluasi. Pre-test dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada ibu-ibu. Pelatihan dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap 1 penyampaian materi tentang penanganan kegawatdaruratan anak menggunakan media power point, dan tahap ke-2 demonstrasi menggunakan alat peraga (pantom bayi, handuk, thermometer). Post-test dilakukan dengan membagikan kuesioner yang sama dengan pre-test kepada ibu-ibu. Tahap evaluasi dilakukan selama 2x evaluasi, bekerjasama dengan kader dan grup pelatihan untuk melakukan observasi secara berkala dalam kemampuan memahami dan mengingatkan prosedur penanganan kegawatdaruratan tersebut. Kegiatan pelatihan ini berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan ibu sebesar 3,5 dari skor rerata sebelum pelatihan 4,25 menjadi 7,75 setelah pelatihan. Kegiatan ini juga meningkatkan kemampuan ibu dalam mengatasi serta lebih dapat mandiri dalam melakukan penanganan kegawatdaruratan dirumah, khususnya kegawatdaruratan pada anak.
INTERNET GAMING DISORDER (IGD) PADA MAHASISWA DITINJAU DARI KRITERIA DIAGNOSTIC AND STATISTICAL MANUAL OF MENTAL DISORDERS V (DSM V) DI MASA PANDEMI COVID-19 Prawesti, Indah; Sari, Ignasia Yunita
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 8 No. 2 (2021): Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Bagian Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKS.V8i2.15304

Abstract

Tujuan: Internet Gaming Disorder (IGD) adalah penggunaan permainan internet yang berulang dan persisten serta mengarah pada gangguan klinis yang signifikan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari gambaran kejadian IGD pada mahasiswa di masa pandemi covid 19. Metode: Desain deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional dengan menyebarkan kuesioner secara online melalui google form kepada mahasiswa yang berusia kurang dari 26 tahun. Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda Yakkum Yogyakarta. Penelitian ini dimulai pada tangal 5 – 9 September 2020. Untuk pemilihan sampel diambil secara acak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden adalah perempuan sebanyak 81 orang (83,51%) dan jumlah permainan yang dimainkan paling banyak adalah 1 jenis yaitu sebanyak 76 orang (78,35%). Durasi bermain game sebagian besar adalah 1 jam sebanyak 75 orang (77,33%) dan sebagian kecil bermain game selama 3 jam sebanyak 3 orang (3,09%). Responden sebagian besar tinggal bersama dengan orang tua sebesar 59 orang (60,83%). Kejadian IGD sebagian besar dalam kategori bukan Internet Gaming Disorder sebanyak 77 orang (79,38%) dan terdapat 20 orang (20,62%) responden berada dalam kategori Internet Gaming Disorder. Simpulan: Sebagian besar responden (79,38%) tidak termasuk dalam kategori Internet Gaming Disorder