Frits O. P. Siregar
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Manado

Published : 35 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : MEDIA MATRASAIN

PENILAIAN TERHADAP ARSITEKTUR Siregar, Frits O. P.
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPerbedaan penafsiran tentang arsitektur bukanlah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan, dipertentangkan dan diperdebatkan dalam mencari yang benar dan yang salah. Permasalahan ini dibahas dengan maksud untuk mengkaji nilai-nilai keindahan yang dipancarkan lewat karya-karya arsitektur dari masing-masing tafsiran tersebut.Penilaian terhadap arsitektur pada dasarnya berhubungan dengan estetika visual. Sejak zaman dahulu banyak filosof yang memikirkan tentang hakekat estetika / keindahan. Keindahan adalah unsur emosional, sesuatu perasaan terpesona yang menyenangkan pada diri kita, merupakan kesadaran yang bersifat apresiatif, suatu sensasi yang membangkitkan kekaguman dan penghargaan.Tepat atau tidak suatu suatu penilaian terhadap arsitektur harus menggunakan kaca mata yang tepat untuk dapat mendudukan karya tersebut dalam bingkai penilaian yang sesuai.Pendekatan dalam perencanaan merupakan suatu kekuatan yang mempengaruhi hasil rancangan berupa karya arsitektur. Ada dua kekuatan dalam pendekatan perencanaan yaitu, “kekuatan fisik” dan “kekuatan sosial budaya”, dimana kekuatan fisik adalah milik tingkatan fungsi dan teknik, sedangkan kekuatan sosial budaya adalah milik dari tingkatan bentuk. Sehingga dengan kekuatan-kekuatan yang berpengaruh terhadap rancangan inilah dapat dilihat pusatperhatian dalam proses perancangan.Preseden dalam arsitektur adalah salah satu metode penilaian terhadap arsitektur yang secara mendalam meliputi tiga aspek, yaitu aspek konseptual, aspek programatik dan aspek formal.Kata kunci: arsitektur, estetika, penilaian, preseden
FENG SHUI DALAM ARSITEKTUR Hakim, Teguh Rohman; Siregar, Frits O. P.
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 3 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKFeng Shui merupakan salah satu Ilmu tentang tata bangunan yang menyarankan manusia dan alam hidup harmonis dan sejalan. Pengrusakan dan bencana akan terjadi bila tidak ada keselarasan.Dasar ilmu Feng Shui diterapkan melalui pemahan tentang teori Yin dan Yang yang mana teori Yin dan Yang menjelaskan tentang hakekat keseimbangan serta ketergantungan antara satu dengan yang lain serta aplikasi yang dijelaskan melalui media warna hitam, putih yang saling mempegaruhi. Selain itu teori dasar lima unsur yaitu air, kayu, api, logam, tanah yang diterapkan melalui pencocokan elemen agar mendapatkan kebahagiaan dalam penerapan ilmu Feng Shui terhadap bangunan. Serta berbagai kasus yang dijelaskan sebagai landasan pembangunan.Kata kunci : Feng Shui, Aplikasi
EKSPRESI BUDAYA PADA FACADE BANGUNAN TINGGI Study Kasus: Menara Da Vinci Siregar, Frits O. P.
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 3 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPencerminan ekspresi dimulai melalui kebudayaan. Rancangan bangunan primitip menampilkan bentuk-bentuk dan pola-pola berdasarkan pengertian mistik dan religius. Selanjutnya penerapan sisi religius pada perancangan bangunan mengalami perkembangan dan memberi pengaruh kepada kebudayaan lain. Arsitektur Yunani menyebarkan pengaruh kepada arsitektur Roma dan kemudian terhadap Renaisance dan seterusnya.Dalam cara-cara seperti inilah gaya kearsitekturan terbentuk.Gaya (style) dapat diartikan sebagai suatu kumpulan karakteristik bangunan dimana struktur, kesatuan dan ekspresi digabungkan di dalam suatu bentuk-bentuk yang dapat mengingatkan kepada suatu periode ataupun wilayah tertentu. Di Indonesia kelatahan ini telah terjadi dimana cukup banyak bangunan (terutama perumahan) yang mengikuti gaya klasik yang berasal dari Eropa yang sebenarnya tidak cocok untuk kondisi iklim di Indonesia yang tropis lembab.Sistem ekpresif dalam arsitektur merupakan salah satu metode yang digunakan para kritikus dalam membuat kritik interpretif pada suatu karya arsitektur.Salah satu sumber esensial kebudayaan barat adalah kebudayaan Yunani klasik dan untuk memahami manusia Barat beserta arsitekturnya adalah harus memahami tentang buah-buah pikir maupun seni Yunani klasiknya yang dimana salah satu bentuk ekspresinya adalah neoklasik.Fasade bangunan Menara Da Vinci mengekspresikan nuansa neo klasik terbagi dalam tiga bagian utama. Pertama base dari lantai 1 hingga 13, lalu body dari lantai 14 sampai 29 dan roof, yaitu kombinansi grand penthouse, royal penthouse dengan tiga kubah perunggu berwarna turquoise yang terinspirasi dari kubah Basilika St. Peter.Kata kunci; ekspresi, budaya, kebudayaan, neoklasik
STADION SEPAK BOLA DI MANADO. Struktur sebagai Estetika Runtulalo, Novelinda E.; Suryono, .; Siregar, Frits O. P.
MEDIA MATRASAIN Vol 15, No 2 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sepak Bola sudah menjadi olahraga yang begitu terkenal di dunia, popularitas olahraga ini sudah sangat banyak menarik perhatian masyarakat diseluruh dunia, tak terkecuali masyarakat yang ada di Manado, Sulawesi Utara. Banyaknya minat-minat masyarakat maka dari itu dibutuhkan Stadion olahraga Sepak Bola yang layak. Dilihat dari stadion yang ada di Kota Manado yang masih belum memadai dari segi kualitas maupun fasilitas serta dari segi kapasitas yang belum memenuhi standart. Perancangan Stadion olahraga Sepak Bola di Manado menjadi salah satu cara dan solusi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan menjadi wadah yang representatif untuk meningkatkan kembali prestasi-prestasi dunia olahraga Sepak Bola di Sulawesi Utara.          Perancangan Stadion Sepak Bola tersebut mengangkat tema “Struktur sebagai Estetika” sebagai ciri khas dari objek perancangan, dan dapat memberikan kesan yang kuat dan kokoh untuk objek tersebut, sehingga menghasilkan suatu karya bangunan yang mempunyai daya tarik tersendiri dengan cara menonjolkan struktur yang mempunyai nilai estetika yang tinggi. Kata Kunci : Stadion, Sepak Bola, Struktur, Estetika
EKSPRESI MATERIAL PADA SELUBUNG RUANG SEBAGAI MEDIA HADIRNYA PENGALAMAN ARSITEKTUR Taaluru, Stenly Yerli; Siregar, Frits O. P.
MEDIA MATRASAIN Vol 9, No 2 (2012)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Material merupakan salah satu elemen yang tidak dapat dipisahkan dari arsitektur. Material mampu mendefinisikan ruang, membentuk karakter bangunan hingga mampu membawa pengguna bangunan pada tingkat pengalaman puitis. Material dengan demikian merupakan salah satu medium dalam menghadirkan pengalaman arsitektur. Pengalaman arsitektur ialah berbicarakan tentang bagaimana arsitektur dialami secara nyata melalui pengalaman sensoris kesatuan indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan perabaan. Kecenderungan gerakan arsitektur modern yang lebih menyukai penggunaan material untuk menghasilkan efek abstraksi yang imaterial, dan di sisi lain arsitektur post-modern yang menjadikan sistem tanda dan informasi sebagai pengalaman arsitekturalnya mengarahkan kita pada keadaan dimana arsitektur seolah jauh dari sesuatu yang nyata, dan pula menciptakan pengalaman arsitektur yang hanya pada tingkatan persepsi visual semata. Ekpresi material dapat menjadi medium hadirnya pengalaman arsitektur yang menyeluruh, dimana pengalaman tersebut tidak sekedar pengalaman persepsi visual dari indera penglihatan, namun merupakan suatu kesatuan pengalaman antara indera penglihatan, peraba, pendengaran dan penciuman, yang pada akhirnya menjadikan arsitektur tidak hanya dapat dilihat tapi lebih dari itu dapat dialami. Kata kunci : ekspresi, material, pengalaman arsitektur
PUSAT KREATIVITAS SENI DI MANADO. “ARSITEKTUR EKSPRESIONISME” Sujono, Riskezia; Siregar, Frits O. P.
MEDIA MATRASAIN Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas mengalami perkembangan yang pesat di masa kini. Begitu banyak tentang kreativitas yang bisa kita kembangkan untuk menghasilkan ide-ide yang tidak biasa dan inpirasi baru. Insipirasi sangat erat kaitannya dengan perkembangan kreativitas dalam berbagai segi terutama dalam seni.  Peran seni dalam perekonomian sangat penting karena seni menimbulkan reaksi yang positif. Terbukti dengan banyaknya hasil karya seni yang dapat mendorong perekonomian dengan cepat dan kompetitif sampai menyetarakan kesenjangan sosial. Banyak negara maju menyadari selain bidang industri, sumber daya manusia kreatif juga bisa mendorong perekonomian. Kota Manado yang merupakan kota pariwisata yang mengandalkan salah satu perekonomiannya di bidang pariwisata memiliki potensi yang tinggi dalam peningkatan sumber daya manusia kreatif. Dengan wisatawan yang meningkat tiap tahunnya diharapkan agar masyarakat dapat memanfaatkan situasi untuk memajukan perekonomian daerah dengan sumber daya manusia kreatif. Tapi belum tersedianya wadah yang menjadi stimulus menjadi faktor utama penghambat berkembangnya kreativitas. Dengan adanya pusat kreativitas seni di kota Manado dapat menjadi stimulus berkembangnya kreativitas pada masyarakat, dan sadar akan pentingnya produktivitas untuk mengasa kreatif akan kesenian. Dengan fasilitas yang menunjang seperti studio musik, fashion, tari, seni rupa, theater, dan fotografi dengan implementasi arsitektur ekspresionisme dengan massa bangunan, ruangan yang idealis, estetika dari interior, dan juga facad bangunan yang sangat berperan penting menarik minat dan kenyamanan dari pengguna maupun pengunjung.
PUSAT PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN MINAT ANAK DI MANADO. EKSPRESI BENTUK Muaja, Patrich V.; Waani, Judy O.; Siregar, Frits O. P.
MEDIA MATRASAIN Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan kreativitas akan mempengaruhi perkembangan minat anak untuk mencapai pertumbuhan yang optimal dalam kondisi yang menyenangkan. Berbagai tempat bermain dapat membuat anak-anak bersenang-senang dan merangsang tumbuh kembangnya. Menyediakan lingkungan yang merangsang tumbuh kembang anak dapat membantu meningkatkan potensi, kreativitas dan minatnya. Kreativitas dan minat anak akan berkembang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuannya. Peningkatan minat dan bakat dapat diperoleh melalui kegiatan formal (sekolah) dan kegiatan informal (kursus). Menerima pengajaran yang formal dan informal yang tepat akan berdampak positif pada anak-anak, terutama saat mereka tumbuh menjadi orang dewasa, yang juga dapat membantu mereka mengembangkan dan mengeksplorasi kemampuan batin mereka. Mengingat pentingnya penyediaan sarana dan prasarana khusus untuk meningkatkan kreativitas dan minat anak, maka penulis terdorong untuk merencanakan pembangunan Pusat Pengembangan Kreativitas dan Minat Anak di Kota Manado. Metode menggunakan proses horst rittel yaitu Pengembangan Varietas dan Reduksi Varietas (PVRV). Melalui pendekatan tema yang dilakukan, hasil rancangan bisa menjawab kebutuhan akan ketersediaan sarana dan prasarana khusus untuk meningkatkan kreativitas dan minat anak.
SHOPPING MALL DI MINAHASA UTARA. “ARSITEKTUR BIOMORFIK” Rumambi, Febrian; Siregar, Frits O. P.; Takumansang, Esli D.
MEDIA MATRASAIN Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minahasa utara merupakan salah satu kabupaten diprovinsi Sulawesi Utara yang sedang berkembang pesat dalam pembangunan baik dari segi perekonomian dan sosial dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat pada tiap tahunnya. Perkembangan masyarakat akan kemudahan akses teknologi dan informasi merupakan hal yang paling pesat saat ini diaman gaya hidup masyarakat mulai berubah, perilaku konsumtif yang akan semakin meningkat sehingga kebutuhan masyarakat akan semakin berfariasi seiring berjalannya waktu dengan diperkenalannya berbagai produk baru dari luar. Berdasarkan pertimbangan tersebut saat ini merupakan kesempatan dimana dengan menghadirkan Shopping Mall khususnya di Minajasa Utara diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dimana tidak hanya menjadi fasilitas yang menyediakan fungsi perdagangan, namun juga fungsi rekreasi. Pembangunan Shopping Mall di Minahasa Utara juga diharapkan dapat menjadi suatu daya tarik baru bagi penduduk luar Minahasa Utara dimana dengan menyediakan suatu icon baru yang dapat memperkenalkan produk-produk lokal diharapkan dapat memberi nilai lebih terhadap Minahasa Utara. Arsitektur Biomorfik sebagai tema perancangan dimana arsitektur sebagai bangunan dilihat sebagai suatu objek yang memiliki penampilan sifat-sifat makhluk hidup dimana arsitektur biomorfik berkemampuan  untuk  berkembang  dan tumbuh, dimana mampu beradaptasi dengan kebutuhan dan lingkungannya, hal ini berpengaruh terhadap dampak timbal balik Shopping Mall terhadap lingkungan lokasi didirikannya. Diharapkan dapat saling menguntungkan untuk kelangsunan pertumbuhan perekonomian Minahasa Utara
RE-DESAIN PRESIDENT SHOPPING CENTER DI KOTA MANADO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU Kulas, Bryan E.; Siregar, Frits O. P.; Rondonuwu, Dwight M.
MEDIA MATRASAIN Vol. 20 No. 1 (2023): MEDIA MATRASAIN
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/matrasain.v20i1.52659

Abstract

ABSTRAK Pusat perbelanjaan / Shopping center merupakan aktivitas komersill yang direncanakan, dikembangkan, dimiliki dan dioperasikan dalam satu unit bisnis. Kota manado sempat mempunyai pusat perbelanjaan yang sempat popularrdi tahun 1990- an, yaitu President Shopping Center. Melihat kondisi bangunan saat ini, fasilitas utama atau pendukung, dan peruntukannya, President Shopping Center tidak lagi memenuhi syarat sebagai pusat perbelanjaan di kota Manado dannsekitarnya. Tujuan dari me- redesain President Shopping Center di Kota Manado merupakan mendesain ulang President Shopping Center menjadi lebih menarik dan aman dari yang ada saat ini dengannmemperhatikan kawasan sekitar. President Shopping Center dirancang Kembali dengan metoda pendekatan Arsitektur Hijau dengan konsep ruang terbuka hijau yang bisa membagikan rasa kenyamanan yang lebih dalam melaksanakan aktivitas berbelanja. Kata Kunci: Re-Desain, President Shopping Center, Manado, Arsitektur Hijau ABSTRACT Shopping center / Shopping center is a commercial activity that is planned, developed, owned and operated in one business unit. Manado City once had a shopping center that was popular in the 1990s, namely President Shopping Center. Looking at the current condition of the building, main or supporting facilities, and its designation, President Shopping Center no longer qualifies as a shopping center in the city of Manado and its surroundings The purpose of redesigning the President Shopping Center in Manado City is to redesign the President Shopping Center to be more attractive and safer than the current one by paying attention to the surrounding area. President Shopping Center is redesigned with a Green Architecture approach method with the concept of green open space that can share a sense of more comfort in carrying out shopping activities KeyWords: Re-Design, President Shopping Center, Manado, Green Architecture
EVALUASI KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA LAYAK ANAK Rasuh, Krisensia Shela; Waani, Judy O.; Siregar, Frits O. P.
MEDIA MATRASAIN Vol. 20 No. 2 (2023): MEDIA MATRASAIN
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/matrasain.v20i2.52691

Abstract

ABSTRAK Penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan hingga menempati posisi ke empat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Penduduk Indonesia membentuk kelompok umur, dimana berkisar 1/3 dari total jumlah penduduk Indonesia ialah kelompok anak (0-18 tahun). Merujuk pada isu tersebut, pemerintah Indonesia mencentuskan kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) untuk menunjang tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa. Kota Tomohon sebagai wilayah penelitian juga telah merealisasikan kebijakan tersebut dari tahun 2017 sampai saat ini. Namun berdasarkan pengamatan awal, peneliti menemukan terdapat beberapa isu yang menunjukan bahwa penyelenggaraan kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak di Kota Tomohon belum optimal. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketercapaian penyelenggaraan KLA pada setiap kecamatan di Kota Tomohon dan mengevaluasi kualitas penyelenggaraan Kota Layak Anak di Kota Tomohon. Metode yang digunakan adalah metode survey dan observasi, juga wawancara, kuesioner dan dokumentasi lapangan. Sedangkan untuk analisis datanya menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini mendapatkan temuan bahwa ketercapaian penyelenggaraan KLA di setiap kecamatan belum merata. Kecamatan yang paling unggul ialah Kecamatan Tomohon Timur dengan nilai ketercapaian ialah 92,72% dan Kecamatan Tomohon Selatan menduduki posisi terakhir dengan nilai 36,56%. Temuan berikutnya ialah kualitas penyelenggaraan KLA di Kota Tomohon sudah tergolong baik dilihat ditinjau dari 6 variabel yang ditetapkan. Kata Kunci: Kota Layak Anak, Evaluasi, Capaian, Kualitas, Kota Tomohon ABSTRACT Indonesia's population continues to increase so that it occupies the fourth position with the largest population in the world. The population included in the group of children (0-18 years) ranges from 1/3 of the total population of Indonesia. Referring to this issue, the Indonesian government initiated a Child-Friendly City (CFC) policy to support the growth and development of children as the next generation of the nation. Tomohon City as a research area has realized this policy from 2017 until now. However, based on initial observations, researchers found several issues indicating that the implementation of Child-Friendly City policies in Tomohon City was not optimal. Therefore, this study aims to identify the achievement of CFC implementation in each sub-district in Tomohon City and evaluate the quality of implementing Child-Friendly Cities in Tomohon City. The methods used are survey and observation methods, as well as interviews, questionnaires and field documentation. As for data analysis, it uses qualitative descriptive analysis techniques This research finds that the achievement of KLA implementation in each sub-district has not been evenly distributed. The most superior subdistrict is East Tomohon District with an achievement score of 92.72% and South Tomohon District occupies the last position with a score of 36.56%. The next finding is that the quality of CFC implementation in Tomohon City is considered good in terms of the 6 variables determined. Keywords: Child-Friendly City, Evaluation, Achievement, Quality, Tomohon City