Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

WATER QUALITY IN THE NORTH MADURA : IS IT SUITABLE FOR VANNAMEI SHRIMP FARMING OR NOT? Santanumurti, Muhammad Browijoyo; Samara, Syifania Hanifah; Nindarwi, Daruti Dinda
AQUASAINS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aqs.v8i1.p753-758

Abstract

Indonesia is one of the countries with the highest potential and production of vannamei shrimp (Litopenaues vannamei) in the world. Therefore, the government continues to improve theactivity of vannamei shrimp farming continuously. This study aimed to determine whether the water quality of the waters in Larangan Glintong Village, Bangkalan-Madura, East Java was suitable for vannamei shrimp farming activities. Water quality was one of the keys for successful vannamei shrimp farming since it could affect the metabolism, reproduction, osmoregulation and stress of the organism. The parameter water quality used in this study was salinity, temperature, and pH. This research was a water quality survey that was carried out for three months (March-May). The result showed that the average water salinity was 30.5 ppt. The average DO and brightness showed 7.02 mg/l and 30.69 cm. The average temperature at there was 29.41oC while the pH valued showed 8.13. The It could be concluded from water quality aspect that pond in Larangan Glintong Village, Bangkalan-Madura could be used for vannamei aquaculture development.
TEKNIK KULTUR Chlorella sp. SKALA LABORATORIUM DAN INTERMEDIET DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BPBAP) SITUBONDO JAWA TIMUR Afif Mufidah; Agustono Agustono; Sudarno Sudarno; Daruti Dinda Nindarwi
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No. 2 (2018): JAFH Vol. 7 No. 2 Juni 2018
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jafh.v7i2.11246

Abstract

Mikroalga adalah tumbuhan tingkat rendah yang memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis (Rismiarti dkk., 2016). Beberapa spesies mikroalga di alam merupakan pakan alami bagi ikan dan udang. Pakan alami menjadi sumber nutrisi penting pada stadium awal perkembangan organisme. Salah satu pakan alami yang digunakan untuk budidaya ikan yaitu Chlorella sp.. Chlorella sp. memiliki kandungan nutrisi protein sebesar 51–58%, minyak sebesar 28-32%, karbohidrat 12-17%, lemak 14-22%, dan asam nukleat 4-5% (Rachmaniah dkk., 2010).Salah satu cara untuk memperoleh biakan murni Chlorella sp. agar dapat memenuhi ketersediaan pakan alami dalam jumlah yang cukup, berkesinambungan dan tepat waktu adalah dengan adanya tindakan kultur. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo, Jawa Timur pada tanggal 23 Januari sampai tanggal 23 Februari 2017. Tujuan praktek kerja lapang ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang teknik kultur Chlorella sp. skala laboratorium dan intermediet. Metode kerja yang digunakan yaitu metode deskriptif. Metode tersebut meliputi wawancara, observasi, dan partisipasi aktif selama proses kegiatan kultur Chlorella sp. skala laboratorium dan intermediet. Data yang terkumpul terdiri atas data primer dan sekunder. Kegiatan kultur Chlorella sp. skala laboratorium dilakukan dengan metode kultur bertingkat di dalam ruangan (indoor). Kultur Chlorella sp. dimulai dengan persiapan alat dan bahan (sterilisasi), pembuatan pupuk Walne dan vitamin, isolasi Chlorella sp. pada Petridish (media agar), kultur pada test tube 10 ml, kultur pada Erlenmeyer 250 ml, kultur pada Bottle glass 3 liter, dan kultur pada Carboy 10 liter. Kegiatan kultur Chlorella sp. skala intermediet dilakukan dimulai dengan persiapan alat dan bahan (sterilisasi), pemberian bibit Chlorella sp. yang berasal dari kultur murni skala laboratorium. Pemeliharaan Chlorella sp. dilakukan selama kurang lebih 5 hari yang mencapai fase eksponensial pada hari ke 4. Pemanenan dilakukan dengan metode flokulan kimia menggunakan NaOH. Kendala yang terdapat dalam teknik kultur Chlorella sp. adalah media kultur yang tidak bebas dari kontaminan, kepadatan awal yang tidak optimal, dan kondisi lingkungan yang tidak baik. Kondisi lingkungan yang tidak baik seperti kualitas air yang tidak sesuai dengan habitat Chlorella sp. dan kondisi cuaca yang fluktuatif akibat musim pancaroba yang mempengaruhi intensitas cahaya pada kultur Chlorella sp. skala intermediet. 
MANAJEMEN PEMBENIHAN LELE MUTIARA (Clarias sp.) DENGAN APLIKASI PROBIOTIK DI UNIT PELAYANAN TEKNIS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERIKANAN BUDIDAYA (UPT PTPB) KEPANJEN, MALANG, JAWA TIMUR Regita Ardyanti; Daruti Dinda Nindarwi; Luthfiana Aprilianita Sari; Putri Desi Wulan Sari
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No. 2 (2018): JAFH Vol. 7 No. 2 Juni 2018
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.068 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v7i2.11254

Abstract

Lele (Clarias sp.) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Ikan lele MUTIARA adalah strain baru ikan lele Afrika Clarias gariepinus Burchell, 1822 unggul hasil pemuliaan Badan Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi yang telah dinyatakan lulus pada Penilaian Pelepasan Jenis/Varietas pada tanggal 27 Oktober 2014, dengan nama ikan lele MUTIARA (Mutu Tinggi Tiada Tara). Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Unit Pelayanan Teknis Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada tanggal 18 Januari - 12 Februari 2016. Praktek Kerja Lapang ini adalah metode partisipasi aktif dengan mengikuti secara langsung kegiatan yang dilakukan dilapangan. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan partisipasi aktif. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa manajemen pembenihan ikan lele mutiara dengan aplikasi probiotik dilakukan dengan pemijahan alami meliputi: persiapan kolam, seleksi induk, pemijahan, fase penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih, pemberian pakan, pengendalian hama penyakit dan pembuatan pakan fermentasi. Manajemen Pembenihan Lele Mutiara (Clarias sp.)dilakukan secara alami dengan perbandingan induk jantan dan betina adalah 1 : 1. Jumlah telur yang dihasilkan adalah 71.648 butir, telur yang terbuahi adalah 47.376 butir dan telur yang berhasil menetas adalah 37.310 butir sehingga didapatkan Hatching Rate (HR) sebesar 78,7%. Kelangsungan hidup larva ikan gurami awal pemeliharaan larva berjumlah 37.310 ekor dan jumlah akhir pemeliharaan larva berjumlah 35.000 ekor sehingga didapatkan Survival Rate (SR) sebesar 93,80%.
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BERBEDA PADA PAKAN TERHADAP RETENSI PROTEIN DAN RETENSI LEMAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) Lukman Arif Kurniawan; Muhammad Arief; Abdul Manan; Daruti Dinda Nindarwi
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 6 No. 1 (2017): JAFH Vol. 6 No. 1 Februari 2017
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.141 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v6i1.11272

Abstract

Permintaan komoditi udang vaname yang cukup tinggi mendorong berkembangnya budidaya udang intensif. Seiring dengan berkembangnya budidaya intensif, maka meningkatkan padat penebaran dan jumlah pakan yang diberikan. Pakan merupakan salah satu unsur penting dalam budidaya yang menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Hal ini menyebabkan pentingnya pakan sehingga perlu penambahan probiotik. Probiotik dapat mengatur lingkungan mikrobial pada usus dan menghasilkan enzim protease dan lipase yang dapat memecah protein dan lemak menjadi molekul lebih sederhana sehingga akan mempermudah proses pencernaan dan penyerapan dalam saluran pencernaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik berbeda pada pakan terhadap peningkatan retensi protein dan retensi lemak udang vaname (Litopenaeus vannamei). Penelitian ini dilaksanan pada bulan Juni - Juli 2016 di PT. SWK (Surya Windu Kartika) Banyuwangi, Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan dan lima kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah pemberian probiotik berbeda yaitu P0 (tanpa pemberian probiotik), P1 (probiotik A), P2 (probiotik B) dan P3 (probiotik C) pada pakan. Analisis data menggunakan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik berbeda pada pakan memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap peningkatan retensi protein udang vaname. Rata-rata peningkatan retensi protein terbaik terdapat pada perlakuan P2 (4,55%) kemudian diikuti oleh perlakauan P3 (3,69%), P1 (3,55%) dan P0 (1,20%). Pemberian probiotik berbeda pada pakan tidak memberikan pengaruh yang nyata (p>0,05) terhadap peningkatan retensi lemak udang vaname. 
Study of Calcium Hydroxide (Ca(OH)2) and Sodium Bicarbonate (NaHCO3) Treatment Through The Dynamics of pH, COD, N/P Ratio Value and Plankton Abundance Daruti Dinda Nindarwi
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 8 No. 2 (2019): JAFH vol. 8 no. 2 Juni 2019
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.717 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v8i2.12428

Abstract

Environmental quality cultivation of considerable influence against the survival and growth of living beings in the water. Improvements to the environmental conditions of cultivation in order to remain stable and optimal for aquatic organisms, including fish as aquaculture animals become very necessary one, namely the granting of Ca(OH)2 (calcium hydroxide) and NaHCO3 (sodium bicarbonate). The application of Ca(OH)2 and NaHCO3 in fish farming serves as the buffer pH of pond water. In addition, the application of both these materials also function as degradation organic matter chemically, control the ratio N/P and the abundance of plankton in the water. This research aims to know the dynamics of the pH value, COD, N/P ratio and abundance of plankton by administering calcium hydroxide (Ca(OH)2) and sodium bicarbonate (NaHCO3) in the water. Methodology this research uses descriptive survey method or a method of research that aimed to describe existing phenomena, which takes place at the moment or the past. The results of the measurement of the pH value before the grant of Ca(OH)2 and NaHCO3 that is of 6.6-6.8 whereas after the grant of Ca(OH)2 and NaHCO3, there is increased and decreased range between 6.8-7.4. The results of the measurement of the value of COD prior to the grant of Ca(OH)2 and NaHCO3 that is ranged between 72.5-32.5 mg/l while the after grant of Ca(OH)2 and NaHCO3, there is increased and decreased ranged between 26-55 mg/l, results of measurement of the value of the ratio N/P before the grant of  Ca(OH)2 and NaHCO3 on all points of observation that is ranged between 3.15 – 3.68 while following the grant of Ca(OH)2 and NaHCO3, there is a decrease and an increase in the value of the ratio N/P a row ranges between 1.67 – 1.8 and 13.8 – 15.18. Observations a total density of plankton showed before the grant of Ca(OH)2 and NaHCO3 that is in the range 206.250-1.103.125 x104 ind/l whereas after the grant of Ca(OH)2 and there is a decrease in the density of NaHCO3 total plankton reach 9.375x104 ind/l. Research has been done gives the conclusion that the grant of Ca(OH)2 and NaHCO3 pH value can increase and may decrease the value of the COD. the ratio N/P and a density of total plankton. Suggestions for research is expected to do further research about the grant of Ca(OH)2 and NaHCO3 pH Dynamics against, COD, N/P ratio and abundance of plankton in summer.
Catfish Culture Techniques with Aquaponic Systems in the Elderly Group as an Effort to Increase Productivity and Economic Independence of the Community in Pakal District, Surabaya Putri Desi Wulan Sari; Daruti Dinda Nindarwi; Lalu Aldy Kurnia Aji; Mada Dewantara
Kontribusia : Research Dissemination for Community Development Vol 6 No 1 (2023): Kontribusia Januari 2023
Publisher : OJS Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/kontribusia.v6i1.4932

Abstract

Fish farming is an activity to maintain fish in a controlled environment for a certain period to get results with a certain value. Fish farming activities can be carried out on a household production scale, by modifying science and technology so that it becomes an activity that can be carried out by various levels of society. Catfish (Clarias sp.) is one of the most widely used fishery commodities by people who carry out fish farming activities on a household scale. In addition to its delicious and savory taste, catfish is not susceptible to disease, so it is easy to culture on a household scale. In line with the need for community economic independence, food security, and community productivity in utilizing the potential of existing resources, assistance for catfish farming activities is carried out in the elderly group in Pakal sub-district, Surabaya.
Peningkatan Produktivitas saat Pandemi COVID-19 melalui Agricultural Innovation Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) di Panti Asuhan Amanah Insan, Surabaya, Jawa Timur Ayu Lana Nafisyah; Syifania Hanifah Samara; Daruti Dinda Nindarwi; Kiki Daniel; Alifa Karina Wijaya
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : LPPM ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2023.v7i1.2828

Abstract

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (pengmas) di Panti Asuhan (PA) Amanah Insan Surabaya, Jawa Timur dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan mitra akibat pandemi COVID-19. Penggunaan teknik budikdamber (budidaya ikan dalam ember) untuk budidaya ikan lele (Clarias sp.) dan sayur kangkung (Ipomoea aquatica) bisa menjadi opsi pemenuhan kebutuhan pangan dan meningkatkan produktivitas di lokasi mitra melalui iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari empat tahap, yaitu persiapan alat dan bahan budikdamber, pelaksanaan sosialisasi, simulasi dan penerapan di lapangan, serta evaluasi kegiatan. Evaluasi kegiatan dilakukan setelah satu siklus budidaya selesai dilaksanakan. Dari kegiatan ini, dihasilkan ikan lele ukuran konsumsi pada minggu ke-7 pemeliharaan serta kangkung pada minggu ke-2 pemeliharaan. Hasil dari penerapan budikdamber di lokasi mitra ini mampu meningkatkan produktivitas melalui penerapan iptek sekaligus menjadi opsi pemenuhan kebutuhan pangan mitra.
Dominansi dan Diversitas Lamun dan Makrozoobenthos pada Musim Pancaroba di Pantai Bama, Taman Nasional Baluran, Situbondo [Dominance and Diversity of Seagrass and Macrozoobenthos on Transition Season in Bama Beach, Baluran National Park, Situbondo] Sapto Andriyono; Daruti Dinda Nindarwi; Hapsari Kenconojatia; Daruti Dinda Nindarwi; Darmawan Setia Budia; Muhammad Hanif Azhar; Mohammad Faizal Ulkhaq
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 8 No. 1 (2016): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v8i1.11191

Abstract

AbstrakLamun merupakan tanaman berbiji terbuka yang mampu tumbuh dan beradaptasi dengan lingkungan bersalinitas tinggi serta dapat berasosiasi dengan benthos. Keberadaan lamun di perairan merupakan salah satu indikator tingkat kesuburan dan produktivitas perairan. Terdapat perbedaan dominansi antara musim hujan dan musim kemarau, sehingga enelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menghitung dominansi dan keanekaragaman lamun dan makrozoobenthos pada musim pancaroba di Pantai Bama, TN Baluran, Situbondo. Metode penelitian yang digunakan yaitu line transect quadran dengan 5 line transek quadran yang masing-masingnya dipasang 5 plot transek. Ditemukan jenis lamun yang memiliki nilai kelimpahan tertinggi di Pantai Bama, TN Baluran pada musim pancaroba yaitu C. serrulata dengan nilai 48,90% , dan makrozoobenthos dari genus Holothuria dengan nilai 52,06%. Nilai Indeks dominansi (D) mengkategorikan Pantai Bama, TN Baluran dalam perairan dengan dominansi sedang. Sedangkan berdasarkan Indeks keanekaragaman (H') mengkategorikan Pantai Bama, TN Baluran dalam perairan dengan keanekaragaman rendah. Musim peralihan berpengaruh terhadap jenis, kelimpahan relatif, indeks dominansi dan indeks keanekaragaman lamun dan makrozoobenthos di Pantai Bama, TN Baluran dibandingkan musim kemarau dan hujan. Perlu dilakukan survei secara berkala untuk mengetahui keanekaragaman organisme yang berkaitan dengan produktivitas perairan. AbstractSeagrass is the one of plants that can grow and adaptataion with high salinity environment and associated with benthos. Seagrass presence that indicate the productivity and prosperity in waters environtment. Found a different dominance between rainy season and dry season, so The aims of this study to identify and count dominance and diversity of seagrass and macrozoobenthos on the transition season in Bama Beach, TN Baluran, Situbondo. The method was used is line transect quadran with 5 quadran each of which installed 5 plot transect. Seagrass species was founded that have the highest abundance values in Bama Beach, TN Baluran the transitional season is C. serrulata with a value of 48.90%, and the macrozoobenthos that found from genus Holothuria with a value of 52.06%. Dominance index value (D) categorize Bama Beach, TN Baluran with moderate dominance. While based on the diversity index (H ') categorizes Bama Beach, TN Baluran with low diversity. Transitional seasons affect the type, relative abundance, dominance index and seagrass diversity index and macrozoobenthos in Bama Beach, TN Baluran than the dry and rainy seasons. Needed to investigate the diversity of organism that related to primary produktivity.
Dominansi dan Diversitas Lamun dan Makrozoobenthos pada Musim Pancaroba di Pantai Bama, Taman Nasional Baluran, Situbondo [Dominance and Diversity of Seagrass and Macrozoobenthos on Transition Season in Bama Beach, Baluran National Park, Situbondo] Sapto Andriyono; Daruti Dinda Nindarwi; Hapsari Kenconojatia; Daruti Dinda Nindarwi; Darmawan Setia Budia; Muhammad Hanif Azhar; Mohammad Faizal Ulkhaq
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 8 No. 1 (2016): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v8i1.11191

Abstract

AbstrakLamun merupakan tanaman berbiji terbuka yang mampu tumbuh dan beradaptasi dengan lingkungan bersalinitas tinggi serta dapat berasosiasi dengan benthos. Keberadaan lamun di perairan merupakan salah satu indikator tingkat kesuburan dan produktivitas perairan. Terdapat perbedaan dominansi antara musim hujan dan musim kemarau, sehingga enelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menghitung dominansi dan keanekaragaman lamun dan makrozoobenthos pada musim pancaroba di Pantai Bama, TN Baluran, Situbondo. Metode penelitian yang digunakan yaitu line transect quadran dengan 5 line transek quadran yang masing-masingnya dipasang 5 plot transek. Ditemukan jenis lamun yang memiliki nilai kelimpahan tertinggi di Pantai Bama, TN Baluran pada musim pancaroba yaitu C. serrulata dengan nilai 48,90% , dan makrozoobenthos dari genus Holothuria dengan nilai 52,06%. Nilai Indeks dominansi (D) mengkategorikan Pantai Bama, TN Baluran dalam perairan dengan dominansi sedang. Sedangkan berdasarkan Indeks keanekaragaman (H') mengkategorikan Pantai Bama, TN Baluran dalam perairan dengan keanekaragaman rendah. Musim peralihan berpengaruh terhadap jenis, kelimpahan relatif, indeks dominansi dan indeks keanekaragaman lamun dan makrozoobenthos di Pantai Bama, TN Baluran dibandingkan musim kemarau dan hujan. Perlu dilakukan survei secara berkala untuk mengetahui keanekaragaman organisme yang berkaitan dengan produktivitas perairan. AbstractSeagrass is the one of plants that can grow and adaptataion with high salinity environment and associated with benthos. Seagrass presence that indicate the productivity and prosperity in waters environtment. Found a different dominance between rainy season and dry season, so The aims of this study to identify and count dominance and diversity of seagrass and macrozoobenthos on the transition season in Bama Beach, TN Baluran, Situbondo. The method was used is line transect quadran with 5 quadran each of which installed 5 plot transect. Seagrass species was founded that have the highest abundance values in Bama Beach, TN Baluran the transitional season is C. serrulata with a value of 48.90%, and the macrozoobenthos that found from genus Holothuria with a value of 52.06%. Dominance index value (D) categorize Bama Beach, TN Baluran with moderate dominance. While based on the diversity index (H ') categorizes Bama Beach, TN Baluran with low diversity. Transitional seasons affect the type, relative abundance, dominance index and seagrass diversity index and macrozoobenthos in Bama Beach, TN Baluran than the dry and rainy seasons. Needed to investigate the diversity of organism that related to primary produktivity.
Application of Probiotics for Organic Matter and Enhancement of Growth Performance in White Shrimp (Litopenaeus vannamei) Muhammed Jefri; Woro Hastuti Satyantini; Adriana Monica Sahidu; Daruti Dinda Nindarwi; Rozi Rozi
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 12 No. 1 (2020): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v12i1.16618

Abstract

HighlightsLitopenaeus vannamei has been established as alternative to Penaeus monodon to shrimp farming in several countries.Increased importance of in situ microorganisms both in regulating biogeochemical cycles within the culture environment and in directly affecting shrimp growth and survival.To improve water quality in aquaculture is the application of probiotics and/or enzymes to ponds. AbstractIntensive shrimp farming has raised environmental issues due to aquaculture pollution, which is caused by uneaten feed, feces, organic matter, and toxic compounds (ammonia and H2S). One way to solve this issue is by using probiotics. Thus, this study aimed at investigating the effect of probiotic administration (Pseudomonas sp. and Bacillus sp.) at varying concentrations on total organic matter in the rearing water, feed conversion ratio, feed efficiency, and growth rate of white shrimp (Litopenaeus vannamei). This study used a Completely Randomized Design consisting of four treatments: T0 (without the probiotic supplementations), T1 (probiotics at 106 CFU/ml), T2 (probiotics at 107 CFU/mL), T3 (probiotics at 108 CFU/mL) with three replicates each. The results showed that the administration of probiotics at different concentrations had a significant effect on the total amount of organic matter, feed conversion ratio, feed efficiency, and specific growth rate of white shrimp. Administration of probiotics at a concentration of 107 CFU/ ml had the lowest organic matter in the rearing water, 138 mg /Lt. While probiotic administration at 108 CFU/ ml gave the lowest feed conversion ratio (1.22), the highest feed efficiency (81.57%) and the best growth rate (2.25%/day). This research suggests that the administration of 107-108 CFU/ ml probiotics could be applied to reduce organic content in the rearing water and improve the growth performances of white shrimp.