Kesadaran fonologis, kemampuan untuk mengenali dan memanipulasi suara lisan, sangat penting untuk pengembangan bahasa ekspresif pada anak-anak prasekolah. Keterampilan fonologis yang terbatas dapat menghambat komunikasi verbal, namun hanya sedikit penelitian yang mengeksplorasi hubungan ini pada anak-anak Indonesia yang sedang berkembang. Penelitian ini mengkaji korelasi antara kesadaran fonologis dan bahasa ekspresif pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Karanganyar. Desain penampang digunakan dengan 56 anak yang dipilih melalui pengambilan sampel yang dimaksudkan. Data dianalisis menggunakan tes Peringkat Spearman untuk mengukur kekuatan dan signifikansi hubungan. Hasil mengungkapkan korelasi positif yang sangat kuat (r = 0,879, ρ = 0,000), dengan subketerampilan kesadaran fonologis (rima, pencampuran suku kata, identifikasi fonem) secara signifikan mempengaruhi bahasa ekspresif. Anak perempuan mengungguli anak laki-laki di kedua domain. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pelatihan fonologis dalam pendidikan awal untuk meningkatkan bahasa ekspresif, terutama dalam intervensi inklusif gender. Studi ini berkontribusi pada strategi pendidikan lokal dan menyerukan penelitian longitudinal untuk memvalidasi efek jangka panjang.