Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL HUMAN INTERACTION DAN HEALTH PROMOTION SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PERAWAT DI PONDOK KESEHATAN DESA (PONKESDES) JAWA TIMUR Dwi Ananto Wibrata; Nursalam Nursalam; Siti Nurkholifah
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 2, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.955 KB) | DOI: 10.33846/ghs.v2i2.72

Abstract

Latar Belakang. Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) merupakan salah satu program di bawah tanggungjawab Perawat sebagai tenaga kesehatan di Ponkesdes Namun program ini belum berjalan sesuai target yang ditentukan. Belum ada model yang diterapkan untuk meningkatkan kinerja Perawat Ponkesdes. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan model baru yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja perawat Ponkesdes terutama dalam pelaksanaan Perkesmas. Metode Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, dengan dua tahap yaitu penelitian deskriptif eksploratif dan penelitian eksplanatori. Penelitian croosectional ini menggunakan perawat Ponkesdes sebagai responden yang berada di 4 kabupaten di Jawa Timur (Blitar, Jember, Lamongan, dan Bangkalan). Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dukungan FGD, dengan variabel yang diteliti : faktor penguat, personal, kognisi, afeksi, komitmen, interaksi, dan kinerja perawat. Analisis data inferensial dengan bantuan Smart PLS. 2,0. Hasil penelitian : (1). Model kinerja perawat adalah model konfirmatori teori yang dibangun dari blanded theory yaitu HPM dan HIM dengan subtitusi faktor penguat. (2). Model ini memiliki kekuatan prediksi yang baik karena semua konstruk dari variabel laten dari estimasi parameter saling memberikan pengaruh yang kuat pada kinerja perawat. (3) Nilai GoF sebesar 0,43, artinya bahwa model ini dapat meningkatkan kinerja perawat dalam pelaksanaan Perkesmas. Kesimpulan. Adanya model baru untuk meningkatkan kinerja Perawat dalam pelaksanaan program Perkesmas. Model ini didukung oleh rekomendasi isu strategis pada FGD. Ada tiga faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam pelaksanaan Perkesmas yaitu faktor personal, afeksi dan interaksi. Faktor penguat, kognisi, komitmen, tidak memberikan pengaruh secara langsung. Model ini menjadi data dasar bagi Pemerintah Jawa Timur khususnya Dinas Kesehatan Provinsi untuk mengambil keputusan/ kebijakan pelaksanaan Perkesmas di Ponkesdes. Selain itu dapat menjadi dasar rekruitmen perawat Ponkesdes dan pengembangan program kesehatan lain. Kata Kunci: HIM, HPM, Kinerja, Perawat, Ponkesdes
THE EFFECT OF DRUG COUNSELING ON PATIENT COMPLIANCE AT ADAM MALIK CENTRAL GENERAL HOSPITAL USING THE PILL COUNT METHOD Elfia Neswita; Melnihati Laia; Henny Yolanda Ardilla; Siti Nurkholifah; Adinda Silvani Ginting; Asyrun Alkhairi Lubis; Muhammad Yunus
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 5, No 1 (2023): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v5i1.17428

Abstract

Masih rendahnya kepatuhan pasien terhadap pengobatan pada pasien asma, stroke, rematik dan TBC menjadikan penyakit kronis ini menjadi masalah di Negara maju dan berkembang. Kebaruan penelitian ini adalah meneliti pengaruh konseling obat terhadap kepatuhan pasien pada beberapa jenis penyakit seperti asma, stroke, rematik dan TBC dengan menggunakan metode pill count. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat perbedaan kepatuhan pasien sebelum dan sesudah diberi konseling obat (dengan materi konseling bersumber dari buku Pharmacotherapy Handbook Joseph T Dipiro edisi 9 untuk asma, stroke dan rematik; dan Farmaseutical Care untuk penyakit tuberculosis dimana membandingkan pill count sebelum dan sesudah konseling obat. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional pada pasien asma sebanyak 15 orang, pasien stroke 10 orang, pasien rematik 10 orang dan pasien TBC 30 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dan hasil perhitungan dengan menghitung manual berdasarkan catatan sebelum dan sesudah konseling obat terhadap jumlah sisa obat (metode pill count). Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh konseling obat pada pasien asma, stroke, rematik dan TBC, dengan tingkat kepatuhan sebelum diberi konseling obat yang diukur menggunakan metode pill-count pada pasien asma, stroke, rematik dan TBC secara berturut-turut sebesar 6,66%, 40%, 30% dan 26,66 %. Sedangkan tingkat kepatuhan setelah diberi konseling obat yang diukur menggunakan pill-count pada pasien asma, stroke, rematik dan TBC secara berturut-turut sebesar 86,66%, 90%, 80% dan 83,33%. Kesimpulan terdapat perbedaan kepatuhan pasien sebelum dan setelah diberi konseling obat,  dimana kepatuhan pasien semakin meningkat setelah diberi konseling obat pada pasien Asma, Stroke, Rematik dan TBC.Kata kunci: Kepatuhan; Konseling Obat; Pill Count.AbstractThe low adherence of patients to treatment in patients with asthma, stroke, rheumatism, and tuberculosis makes this chronic disease a problem in developed and developing countries. The novelty of this study is to examine the effect of drug counseling on patient adherence to several types of diseases, such as asthma, stroke, rheumatism, and tuberculosis, using the pill count method. The purpose of this study was to look at differences in patient adherence before and after being given drug counseling (with counseling material sourced from Joseph T Dipiro's 9th edition of the Pharmacotherapy Handbook for asthma, stroke, and rheumatism; and Pharmaceutical Care for tuberculosis disease where comparing pill count before and after drug counseling. This study is descriptive with a cross-sectional design in 15 asthma patients, 10 stroke patients, 10 rheumatic patients, and 30 TB patients who meet the inclusion and exclusion criteria and the calculation results by calculating manually based on records before and after drug counseling on the amount of drug residue (pill count method). The results of the study found the influence of drug counseling on asthma, stroke, rheumatism, and tuberculosis patients, with the level of adherence before being given drug counseling as measured using the pill-count method in asthma, stroke, rheumatism and tuberculosis patients respectively by 6.66%, 40%, 30%, and 26.66%. Meanwhile, the compliance rate after being given drug counseling measured using pill count in asthma, stroke, rheumatism, and tuberculosis patients was 86.66%, 90%, 80%, and 83.33%, respectively. Conclusion there are differences in patient adherence before and after being given drug counseling, where patient adherence increases after being given drug counseling in patients with Asthma, Stroke, Rheumatism, and Tuberculosis.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN OASIS DAN PBL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Siti Nurkholifah; Desi Nuzul Agnafia; Anis Zahrotin
EDUPROXIMA : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Bhinneka PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/.v6i2.4753

Abstract

Penelitian ini bertujuan menilai efektivitas pendekatan pembelajaran OASIS dan PBL dalam meningkatkan disparitas rata-rata dalam keterampilan berpikir kritis di kalangan siswa kelas delapan dalam kaitannya dengan topik getaran dan gelombang bunyi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi eksperimen dengan prosedur penelitian pretest-posttest. Kelas eksperimen satu dan dua dipilih sebagai lokasi penelitian. Prosedur pengambilan sampel menggunakan purposive sampel, yaitu memilih kelas VIII D dan VIII E sebagai unit sampel. Setiap kelas terdiri dari total 32 siswa. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian antara lain wawancara terstruktur, RPP, LKPD, serta soal pretest dan posttest. Instrumen ini dievaluasi oleh tiga orang ahli di bidangnya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak SPSS 19. Untuk menguji hipotesis digunakan uji non-parametrik Mann Whitney U. Hasil pengujian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan secara statistik sebesar 0,036 antara kedua kategori. Validitas model kategori dinilai dengan menghitung skor N-Gain untuk kategori baik. Skor gain sebesar 0,5534375 diamati dalam kategori sedang. Temuan yang diperoleh dari analisis data penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran OASIS dan PBL diterapkan dengan efektif. Selain itu, perbedaan yang mencolok dalam varian rata-rata kemampuan berpikir kritis pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 4 Ngawi terlihat pada konteks permasalahan getaran dan gelombang bunyi. Gelombang bunyi adalah jenis gelombang mekanis yang dihasilkan oleh getaran partikel dalam suatu medium, seperti udara atau air.
HUBUNGAN FAKTOR USIA TERHADAP TINGKAT KEJADIAN SHIVERING PADA PASIEN PASCA SPINAL ANESTESI DI IBS RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING Muhaji Muhaji; Siti Nurkholifah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan: November 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jik.v13i2.6597

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor usia dan kejadian shivering pada pasien anestesi spinal. Menggigil adalah salah satu komplikasi yang mungkin terjadi ketika pasien menjalani anestesi spinal. Salah satu penyebab utama menggigil adalah usia karena berkaitan dengan anatomi, fisiologi, dan kemampuan termoregulasi yang berbeda-beda pada setiap kelompok orang. Jenis penelitian ini melibatkan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian analitik cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang berjumlah 60 responden dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa data di lakukan menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Dalam analisis distribusi frekuensi, data dikumpulkan dari berbagai aspek seperti jenis kelamin, usia. Tabel distribusi frekuensi memberikan gambaran tentang karakteristik sampel penelitian. Hasil dari penelitian ini yaitu diharapkan dapat memberikan kontribusi Untuk pelayanan kepenataan mulai dari pre hingga post anestesi untuk mengatasi kejadian shivering.