Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search
Journal : RISTEKDIK : Jurnal Bimbingan dan Konseling

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENGURANGI PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 PADANG SIDEMPUAN Yoseph Ricardo Pranata; Sukatno Sukatno; Nor Mita Ika Saputri
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 2 (2023): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - MARET-JUNI 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2023.v8i2.244-253

Abstract

Menyontek adalah perilaku atau perbuatan curang yang dilakukan untuk menghindari gagalnya hasil ujian atau nilai akademik dengan cara yang tidak jujur seperti; melihat hasil jawaban orang lain, menulis catatan kecil di atas meja, telapak tangan, atau sobekan kertas yang tersembunyi, melihat manual, catatan atau media elektronik. Kurangnya Manajemen Pengendalian Diri yang baik menyebabkan meningkatnya perilaku menyontek di kalangan siswa. Penelitian ini dilakukan dikarenakan perilaku menyontek yang sudah menjadi hal wajib bagi sebagian siswa demi mencapai nilai yang memuaskan. Oleh karena itu peneliti berharap setelah diadakan nya penelitian ini yang dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Padangsidimpuan menjadi hal positif sehingga mereka dapat menghilangkan perilaku menyontek tersebut. Dari penelitian yang telah dilakukan makan peneliti telah memperoleh data sebagai berikut, berdasarkan pengurangan jumlah dari hasil kelompok eksperimen sebelum mendapat perlakuan (Pretest) adalah 1117 dengan nilai rata-rata 111,7. Jumlah kelompok eksperimen sesudah medapatkan perlakuan (posttest) adalah 945 dengan nilai rata-rata 94,5. Dengan hasil pretest 111,7 dah hasil posttest 94,5 maka kelompok eksperimen mengalami penurunan sebesar 16,2. Maka dari hasil penghitungan terjadi penurunan terhadap perilaku menyontek melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik Self Management pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Padang Sidempuan.
HUBUNGAN PEMBIASAAN SHALAT DHUHA DENGAN KECERDASAAN EMOSIANAL SISWA KELAS X DI SMA NURUL ILMI PADANGSIDIMPUAN Ahmad Husein Lubis; Harun Arrasyd; Nor Mita Ika Saputri
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 2 (2023): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - MARET-JUNI 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2023.v8i2.287-292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pembiasaan shalat dhuha dengan kecerdasaan emosional siswa di kelas X SMA Nurul Ilmi Padangsidimpuan. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan  adakah pengaruh antara pembiasaan shalat dhuha dengan kecerdasan emosional. Adapun  teknik pengumpulan data peneliti menggunakan observasi, angket dan dokumentasi. Adapun sampel yang digunakan peneliti yaitu simple random sampling. dengan mengunakan rumus Slovin :   dengan jumlah siswa 137 siswa.Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti ialah adanya nilai signifikansi pembiasan shalat Dhuha (X) terhadap kecerdasan emosional siswa (Y) adalah 0,000 <0,05 dan nilai  thitung 7,357 dan nilai t table 1.977 maka Ho 1 ditolak dan Ha 1 diterima. Artinya terdapat pengaruh pembiasan shalat Dhuha terhadap kecerdasan emosional siswa. Nilai signifikansi untuk pembiasaan shalat Dhuha (X) terhadap kecerdasan emosional (Y) adalah sebesar 0,00 < 0,05 dan fhitung  54,909 > dari nilai ftabel 3,26. ha tersebut membuktikan bahwa  Ho 2 ditolak dan Ha 2 diterima. Artinya terdapat pengaruh pembiasaan shalat Dhuha terhadap kecerdasan emosional siswa SMA Nurul Ilmi Padangsidimpuan secara signifikan.Berdasarakan hasil penelitian  yang dilakukan oleh peneliti kepada para siswa SMA Nurul Ilmi Padangsidimpuan dalam pelaksanakan shalat dhuha terdapat pengaruh yang positif terhadap kecerdasan emosional siswa.Pembiasaan shalat dhuha dapat mengendalikan  emosional siswa membuat para siswa lebih peduli dan sabar. Serta peka terhadap kebutuhan dan penderitaan orang lain sehingga memiliki karakter (watak) terpuji dan membangun hubungan antar pribadi yang lebih harmonis dan shalat dhuha juga  mampu menenangkan hati, mengontrol emosi dan memiliki kerendahan hati. Kata Kunci :Pembiasaan Sholat Dhuha, Kecerdasan Emosional 
HUBUNGAN ATTACHMENT ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN SISWA SMP NEGERI 9 PADANG SIDEMPUAN Rina Sari Lubis; Nor Mita Ika Saputri; Vitria Larseman Dela
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 3 (2023): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JULI-SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2023.v8i3.419-423

Abstract

Pada masa remaja, terdapat beberapa tugas perkembangan yang harus dihadapi, yaitu perkembangan kemandirian. Peran orangtua tidak terlepas pada pembentukkan kemandirian remaja, karena adanya suatu ikatan emosional Antara orangtua dengan remaja. Ikatan emosional yang bertahan dalam jangka waktu yang lama disebut dengan kelektan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan attachment orangtua dengan kemandirian siswa SMP Negeri 9 Padang Sidempuan dengan jumlah subjek sebanyak 141 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik cluster sampling pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi, yaitu skala kelekatan dan skala kemandirian, dengan teknik analisa uji korelasi pearson product moment dengan bantuan SPSS 23 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan attachment orangtua dengan kemandirian siswa SMP Negeri 9 Padang Sidempuan dengan nilai 1.000 dengan 0,048 (p < 0,05). Artinya, semakin tinggi kelekatan remaja dengan orangtua, maka semakin tinggi pula kemandirian remaja. 
PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN KONSELING ASERTIVITAS DENGAN TEKNIK BEHAVIOURAL SKILL TRAINING UNTUK SISWA SMA DI WILAYAH TAPANULI BAGIAN SELATAN Nor Mita Ika Saputri; Harun Arrasyd; Fajar Azhari
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 8, No 3 (2023): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JULI-SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2023.v8i3.398-404

Abstract

Konseling adalah hubungan terapeutik antara konselor dan klien. Proses terapeutik menekankan pengembangan hubungan terapeutik dengan klien dan mengembangkan tindakan strategis yang efektif untuk memfasilitasi perubahan. Konseling ditujukan pada kondisi pribadi yang mandiri, sukses, dan memiliki kehidupan yang efektif dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini tidak datang dengan sendirinya, tetapi melalui pengembangan yang terarah. Konseling akan berhasil jika konselor dan klien bekerjasama dalam mencapai tujuan konseling yang disepakati bersama, serta menghindari hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses konseling. Salah satu hambatan tersebut adalah resistensi klien, yaitu sikap penolakan atau pembelaan klien yang tidak sejalan dengan tujuan konseling. Konselor dituntut untuk dapat mengatasi hambatan tersebut dengan baik, guna mencapai tujuan dalam konseling.Konseling adalah hubungan terapeutik antara konselor dan klien. Proses terapeutik menekankan pengembangan hubungan terapeutik dengan klien dan mengembangkan tindakan strategis yang efektif untuk memfasilitasi perubahan. Konseling ditujukan pada kondisi pribadi yang mandiri, sukses, dan memiliki kehidupan yang efektif dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini tidak datang dengan sendirinya, tetapi melalui pengembangan yang terarah. Konseling akan berhasil jika konselor dan klien bekerjasama dalam mencapai tujuan konseling yang disepakati bersama, serta menghindari hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses konseling. Salah satu hambatan tersebut adalah resistensi klien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis resistensi klien dalam proses konseling yaitu sikap penolakan atau pembelaan klien yang tidak sejalan dengan tujuan konseling. Konselor dituntut untuk dapat mengatasi hambatan tersebut dengan baik, guna mencapai tujuan dalam konseling. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi literatur (literature review). Hasil penelitian menemukan bahwa klien mungkin menunjukkan resistensi selama proses konseling. Bisa jadi, klien dapat datang kepada konselor secara sukarela atau dipaksa. Dengan mengetahui rahasia sikap klien dan mengetahui bagaimana resistensi terjadi, konselor dapat menganggap resistensi sebagai hal yang baik. Jika klien menentang, konselor tidak boleh terpengaruh oleh perasaan atau marah. Berikan perhatian penuh kepada klien dan jangan memaksa mereka untuk berbicara tentang masalah yang sama. Konselor juga harus memberi tahu klien tentang resistensi ini.
HUBUNGAN ADIKSI GAME ONLINE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA DI KELURAHAN SIMATORKIS SISOMA Wendi Ariansyah Rambe; Sukatno Sukatno; Nor Mita Ika Saputri
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 2 (2024): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - APRIL-JUNI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2024.v9i2.318-325

Abstract

Kata kecanduan sebagian besar di gunakan dalam kata klinis dan di haluskan dengan kata berlebihan, konsep kecanduan dapat di terapkan pada berbagai perilaku, seperti mengkonsumsi alkohol, heroin, tembakau, dan memainkan game secara berlebihan. pengertian dari game online ini jenis video game yang bisa dimainkan dengan perangkat yang terhubung dengan internet, Game online digunakan untuk sebagai hiburan yang menyenangkan, kegiatan bermain game, kini telah menjadi bagian dari rutinitas remaja dalam mengisi waktu luang mereka, namun terkadang para remaja lupa akan waktu yang telah mereka habiskan hanya untuk bermain game online hal ini dapat menyebabkan perilaku yang menunjukkan ketidak pedulian terhadap resiko negatif yang mungkin dihadapi oleh para remaja, penelitian ini menggnakan metode korelasional dengan menggunakan metode kuantitatif non-eksperimen, populasi dalam penelitian ini yaitu remaja Kelurahan Simatorkis Sisoma dengan jumlah sampel sebanyak 32 remaja. yang di pilih berdasarkan pourposive Sampling. Variabel-variabel penelitian di ukur menggunakan skala adiksi game online sebanyak 50 butir jawaban dan skala penyesuaian diri sebanyak 50 butir jawaban.hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara Adiksi Game Online dengan Penyesuaian diri pada remaja di kelurahan Simatorkis sisoma. Di peroleh dengan menggunakan teknik analisis korelasi product moment yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif sangat signifikan antara adiksi game online dengan penyesuaian diri remaja di tunjukkan dengan nilai p= 0.432 (p<0.05).berdasarkan perhitungan tersebut dapat disimpulkan Bahwa terdapat hubungan antara variabel X terhadap variabel Y sangat signifikan antara adiksi game online dengan penyesuiain diri remaja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin positif tingkat pencapaian adiksi game online, maka semakin tinggi tingkat pencapaina penyesuaian diri remaja
EFEKTIVITAS LAAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENANGANI KONSEP DIRI NEGATIF PADA SISWA SMK SWASTA HARAPAN POKENJIOR Mirna Sari Hutabarat; Nor Mita Ika Saputri; Asmaryadi Asmaryadi
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 1 (2024): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JANUARI-MARET 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2024.v9i1.43-48

Abstract

Layanan Konseling Kelompok Dengan Teknik Assertive Training Dalam Menangani Konsep Diri Negatif Pada Siswa SMK Swasta Harapan Pokenjior.Masalah pokok dalam penelitian ini adalah tentang rendahnya konsep diri Siswa SMK Swasta Harapan Pokenjior. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh konseling kelompok dengan teknik Assertive Training untuk menangani konsep diri Siswa.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode eksperimen. Jenis desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimental design, tipe one group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan adalah skala konsep diri. Populasi dalam penelitian ini adalah 20 Siswa SMK Swasta Harapan Pokenjior sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah Remaja yang memiliki konsep diri yang sedang dan rendah sebanyak 10 Siswa yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. dan teknik analisis yang digunakan uji-t dan n-gain.Dari hasil analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan : pertama terjadi perbedaan skor konsep diri setelah diberi konseling kelompok dengan nilai terjadinya peningkatan skor pre-test ke skor post-test, pada skor pre-test jumlah skor Siswa adalah 1394 dengan rata-rata 139,4. Sedangkan skor pada skor post-test terjadi peningkatan skor menjadi 1488 dengan rata-rata 148,8,setelah diberikan tratment melalui konseling kelompok teknik Assertive Training. Artinya , hipotesis alternatif (Ha) diterima dan (H0) ditolak pada taraf signifikan 5% dengan db atau df 9. Ini berarti bahwa pengaruh konseling kelompok dengan teknik Assertive training berpengaruh signifikan dalam meningkatkan Konsep diri Siswa SMK Swasta Harapan Pokenjior.
FENOMENA PENGGUNA ZAT ADIKTI INHALEN (LEM) DI INDONESIA Nor Mita Ika Saputri; Khairul Amri; Husniah Ramadhani Pulungan; Ismail Rahmad Daulay; Ryan Wahyudi Siregar; Indah Sari; Renatha Lumban Tobing
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 1 (2024): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - JANUARI-MARET 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2024.v9i1.126-132

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran fenomena pengguna zat adiktif inhalen (Lem) di Indonesia. Perilaku menghisap lem merupakan perilaku yang tergolong menyimpang karena penggunaan zat adiktif dan psikotropika penggunaannya dilarang. Fenomena menghisap lem pada remaja di Indonesia cukup marak ditemukan. Di antaranya, banyak remaja yang melakukan perilaku menyimpang tersebut karena terbawa oleh teman sebayanya. Lem merupakan bahan perekat khusus yang digunakan untuk menempelkan sebuah benda ke media tertentu dengan tujuan yang berbeda-beda tergantung medianya. Penyalahgunaan zat inhalansia dan solven biasanya dilakukan anak usia 9-14 tahun. Metode yang digunakan adalah review sistematik sesuai dengan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). Pencarian berfokus pada artikel jurnal tentang Pengguna Zat Adiktif Inhalen (Lem) yang menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris yang dipublikasi pada tahun 2013 sampai dengan 2023. Hasil penelusuran awal literatur didapatkan jurnal artikel sebanyak 1.472. Setelah melalui inklusi dan eksklusi, didapatkan 9 jurnal yang sesuai dengan kriteria penelitian untuk dilakukan review sistematik. Berdasarkan hasil penelitian systematic review faktor yang mendorong anak remaja menggunakan lem yaitu pengaruh teman sebaya, lingkungan, keluarga, dan ketersediaan serta keterjangkauan lem aibon. Peran afektif keluarga dapat membentuk persepsi dan sikap anak dalam menyikapi penyalahgunaan zat adiktif inhalan (lem), dengan cara memberikan pendidikan keagamaan, komunikasi, pendampingan, serta informasi dan edukasi. Dampak pemakaian Lem antara lain pengguna melakukan kebut-kebutan saat mengendarai sepeda motor, bolos sekolah, menggunakan kata-kata kasar terhadap orang yang lebih tua, dan membuat keributan di lingkungan