Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SUKU MANDACAN DALAM MEMANFAATKAN TANAMAN OBAT DI DESA ANGGI GIDA, KABUPATEN. PEGUNUNGAN ARFAK, PROVINSI PAPUA BARAT Enik Maturahmah; Sigit Prafiadi
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 5 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i5.2021.1196-1209

Abstract

Kabupaten pegunungan Arfak yang terletak di Provinsi Papua Barat merupakan daerah yang memiliki kontur geografis pegunungan dengan ketinggian berkisar antara 1800 Meter DPL hingga 2200 Meter DPL. Memiliki suhu pada siang hari 20°C hingga 18°C. Pada malam hari suhu berada pada kisaran 17°C hingga 12°C. Masyarakat yang mendiami daerah pegunungan arfak merupakan suku mandacan dan memiliki empat sub suku asli yakni: hatam, sougb, meyah dan moilei.  Sub suku tersebut memiliki mata pencarian pada bidang pertanian. Potensi sumber daya alam yang terdapat di wilayah tersebut melahirkan kearifan lokal yang menyebabkan suku asli terampil dalam memanfaatkan tumbuh-tumbuhan di sekitarnya sebagai bahan obat. Kearifan lokal masyarakat, khususnya di daerah Anggi Gida, Kabupaten Pegunungan arfak dalam memanfaatkan tumbuhan obat, merupakan warisan yang diturunkan dalam kurun waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat dan eksplorasi kearifan lokal pada masyarakat Anggi Gida. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan metode survey dan wawancara secara langsung pada sejumlah masyarakat Anggi Gida melalui metode snowball sampling. Hasil dari penelitian didapat ada sekitar 20 family tanaman yang di gunakan untuk obat, tanaman tersebut adalah Plantaginaceae, Asteraceae, Crassulaceae, Zingiberaceae, Solanaceae, Lamiaceae, Apiaceae, Boraginaceae, Achantaceae, Cannaceae, Oxalidaceae,  Campanulaceae, Selaginellaceae, Equisetaceae, Urticaceae, Rubiaceae, Nepenthaceae, Dipteridaceae dan Amaryllidaceae. Sedangkan bagian tanaman yang di manfaatkan untuk pengobatan ialah daun, batang, bunga, rimpang dan umbi.
Pengembangan Bahan Ajar E-Learning untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Mata Kuliah Biologi Umum STKIP Muhammadiyah Manokwari selama Masa Pandemi Covid 19 dan Era New Normal Revisika Revisika; Wiska Baharuddin; Enik Maturahmah
Jurnal Basicedu Vol 6, No 1 (2022): February, Pages 1-1500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1820

Abstract

Moodle merupakan salah satu LMS yang digunakan dalam PBJJ di STKIP Muhammadiyah. Selain itu perlu untuk mempertahankan kualitas pendidikan selama Pandemi Covid 19 dengan peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan secara daring. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan bahan ajar e-learning  untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Mata Kuliah Biologi Umum di STKIP Muhammadiyah Manokwari Selama Masa Pandemi Covid 19 dan Era New Normal. Metode penelitian pengembangan ini yaitu research and development (R&D) dengan desain 4D, yaitu tahap define, design, develop, dan disseminate. yang dibatasi sampai tahap develop. Tahap pengembangan dilakukan validasi bahan ajar kemudian uji kelompok kecil dan kelompok besar. Indikator yang diuji berupa tampilan, kepraktisan, pedagogik, materi. Persentase kepraktisan memiliki nilai paling tinggi diantara keempat indikator tersebut. Kepraktisan sebesar 86,8% untuk uji kelompok kecil dan 87,2 % untuk uji coba kelompok besar. Penelitian ini diharapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Mata Kuliah Biologi Umum. Peningkatan kualitas pembelajaran ditinjau berdasarkan keberhasilan penggunaan e-learning  dengan peningkatan prestasi akademik mahasiswa. Dampak penggunaan e-learning  juga untuk melihat kesiapan mahasiswa Pendidikan Biologi yang merupakan calon guru terhadap penggunaan teknologi
FORMULASI DAN ANALISIS BISKUIT BIJI KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus. DC ) ASAL LASUSUA DAN MANOKWARI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN Enik Maturahmah
DINAMIS Vol 2 No 12 (2017): DINAMIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh konsentrasi tepung biji kecipir(Psophocarpus tetragonolobus. DC) asal Manokwari dan Lasusua dalam formulasibiskuit terhadap sifat kimia, fisik dan organleptik biskuit. Penelitian ini dilaksanakandengan 3 tahap, yaitu tahap pertama, pembuatan tepung biji kecipir kemudian analisiszat gizi dan cemaran logam berat berbahaya yang terdapat di dalamnya. Kedua,penentuan kandungan protein yang tinggi diantara kedua tepung biji kecipir tersebutuntuk digunakan dalam formulasi biskuit sebanyak tiga formula dengan perbandingantepung biji kecipir dan tepung terigu B1 (95:5), B2 (90:10), B3 (80:20). Ketiga, biskuityang dihasilkan diuji organoleptik dan dianalisa kembali kandungan zat gizinya. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa kandungan zat gizi pada tepung biji kecipir asalManokwari lebih tinggi, kecuali kandungan lemak lebih rendah dibanding tepung asalLasusua. Tidak ditemukan adanya cemaran logam timbal (Pb) dan merkuri (Hg) darikedua tepung biji kecipir tersebut, namun terdapat kandungan tembaga (Cu). Hasilorganoleptik dari ketiga biskuit yang sangat disukai adalah formula B2 dan yang palingtinggi kandungan gizi terutama pada proteinnya terdapat pada biskuit B1. Ketigabiskuit tidak memenuhi standar mutu biskuit yang ditetapkan (SNI 01-2973-1992),sehingga lebih baik digunakan sebagai makanan tambahan dalam memenuhi kebutuhanprotein.
PELATIHAN PEMBUATAN RAMUAN OBAT TRADISIONAL DENGAN MEMANFAATKAN KUNYIT DAN DAUN KETAPANG PADA MASYARAKAT KAMPUNG CABANG 2 KELURAHAN AMBAN Enik Maturahmah; Revisika Revisika; Wiska Baharuddin
JURNAL CEMERLANG : Pengabdian pada Masyarakat Vol 4 No 2 (2022): JURNAL CEMERLANG: Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/jpm.v4i2.1579

Abstract

Medicinal plants are all species of medicinal plants that are known and believed to have efficacy as traditional medicine so that they can be used as self-medication efforts. Kampung Branch 2, kel Amban is one of the villages located in Kab. Manokwari, West Papua. The majority of the villagers have large yards and gardens because the villagers are generally farmers. Around their environment there are many ketapang trees and around the community yard many turmeric plants have not been used optimally. The purpose of this activity is to provide information to the community, especially the residents of Kampung Branch 2, kel. Amban, about various kinds of medicinal plants and how to use medicinal plants, especially in ketapang leaves and turmeric, to cure various kinds of minor ailments, as well as how to use them and the right dosage. The method used in this activity is to use lectures that are educating the participants consisting of several villagers and provide hands-on practical training together. The results of the service showed that there was an increase in the knowledge of the people of the Branch 2 village, Amban village who were present at the service activity about training in making traditional medicinal herbs using turmeric and ketapang leaves in the community of branch 2 village, Amban village. This can be seen from the ability of the participants during the discussion to be able to answer or provide explanations when the implementing team asks questions.
VARIASI MORFOMETRIK IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) PADA EKOSISTEM RAWA (LENTIK WATER) DI WILAYAH PRAFI, MASNI DAN SIDEY, KABUPATEN MANOKWARI Sigit Prafiadi; Enik Maturahmah
Jurnal Biosilampari : Jurnal Biologi Vol 2 No 2 (2020): Biosilampari
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.186 KB) | DOI: 10.31540/biosilampari.v2i2.888

Abstract

This study aims to determine the pattern of breeding, adaptability to the environment and feeding processes in tilapia fish Oreochromis mossambicus through morphological data, morphological data obtained through morphometric measurements that can be used to formulate the extent of the threat to local species because tilapia is an invasive fish species with morphological data. Fairly high reproduction in freshwater waters. The location of this research is swamp waters in Manokwari Regency, namely Prafi, Masni and Sidey Regions. Morphometric measurements using 14 standards. Morphometric measurement results of male fish showed that the width of the tail fin (CFW) there was a significant difference in the width of the tail fin (CFL) between the tilapia fish in the Prafi swamp with the other two marshes, the width of the tilapia fish tail fins in the Masni and Sidey swamps did not differ significantly. In female fish measurements (DFL) showed that there were significant differences while the CFW measurements contained in the Prafi swamp were different from the other two marshes. The results of the morphometric measurements show how the morphological characteristics of tilapia fish will have an impact on local fish and the amount of natural food in the Swamp.
Pengembangan Bahan Ajar E-Learning untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Mata Kuliah Biologi Umum STKIP Muhammadiyah Manokwari selama Masa Pandemi Covid 19 dan Era New Normal Revisika Revisika; Wiska Baharuddin; Enik Maturahmah
Jurnal Basicedu Vol 6, No 1 (2022): February, Pages 1-1500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1820

Abstract

Moodle merupakan salah satu LMS yang digunakan dalam PBJJ di STKIP Muhammadiyah. Selain itu perlu untuk mempertahankan kualitas pendidikan selama Pandemi Covid 19 dengan peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan secara daring. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan bahan ajar e-learning  untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Mata Kuliah Biologi Umum di STKIP Muhammadiyah Manokwari Selama Masa Pandemi Covid 19 dan Era New Normal. Metode penelitian pengembangan ini yaitu research and development (R&D) dengan desain 4D, yaitu tahap define, design, develop, dan disseminate. yang dibatasi sampai tahap develop. Tahap pengembangan dilakukan validasi bahan ajar kemudian uji kelompok kecil dan kelompok besar. Indikator yang diuji berupa tampilan, kepraktisan, pedagogik, materi. Persentase kepraktisan memiliki nilai paling tinggi diantara keempat indikator tersebut. Kepraktisan sebesar 86,8% untuk uji kelompok kecil dan 87,2 % untuk uji coba kelompok besar. Penelitian ini diharapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Mata Kuliah Biologi Umum. Peningkatan kualitas pembelajaran ditinjau berdasarkan keberhasilan penggunaan e-learning  dengan peningkatan prestasi akademik mahasiswa. Dampak penggunaan e-learning  juga untuk melihat kesiapan mahasiswa Pendidikan Biologi yang merupakan calon guru terhadap penggunaan teknologi
PEMBERDAYAAN EKONOMI KERAKYATAN DALAM PEMANFAATAN TANAMAN BAYAM YANG KAYA VITAMIN DAN GIZI PADA MASYARAKAT KAMPUNG DEMINI DISTRIK MOMIWAREN Wiska Baharuddin; Revisika Revisika; Enik Maturahmah; Nurul Abidin; Sigit Prafiadi
JURNAL CEMERLANG : Pengabdian pada Masyarakat Vol 5 No 1 (2022): JURNAL CEMERLANG: Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/jpm.v5i1.1835

Abstract

Program ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, bayam (Amaranthus sp) merupakan salah satu tanaman yang sudah banyak dipromosikan sebagai sayuran yang banyak memiliki kandungan gizi yang tinggi, olahan keripik bayam merupakan salah satu inovasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam memanfaatkan bayam yang ada dilingkungan sekitar. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil yang telah diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat telah dapat menguasai ketrampilan untuk mengolah bayam menjadi keripik dan dikemas secara menarik sehingga bisa dilakukan sebagai usahan untuk membantu perekonomian keluarga. Dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan masyarakat disktrik momiwaren dapat memanfaatkan bahan-bahan yang mudah diperoleh untuk dibuat kripik sebagai camilan.
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT HERBAL DI KAMPUNG PETRUS KAFIAR, KABUPATEN MANOKWARI, PAPUA BARAT Enik Maturahmah; Sigit Prafiadi; Ine Zulfan Endriyani
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 3 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i3.95

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara "Megabiodiversity" dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Keanekaragaman hayati Indonesia mendukung perkembangan unsur-unsur tradisional masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dikenal sebagai budaya. Ada 30.000 spesies tumbuhan di Indonesia dari total 40.000 spesies di dunia. Tanaman ini dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dalam menunjang kehidupan sehari-hari, salah satunya sebagai obat. Indonesia merupakan negara yang menghasilkan komoditas obat yang cukup potensial, terutama yang berasal dari alam. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data keanekaragaman jenis tanaman obat dan pemanfaatannya di Kampung Petrus Kafiar, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif (survei atau eksplorasi). Pengumpulan data dimulai dengan survei lapangan, inventarisasi, dokumentasi, teknik pengambilan sampel, pembuatan herbarium, identifikasi tanaman. Hasil penelitian di Kampung Petrus Kafiar, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, ditemukan 20 jenis tanaman obat tradisional. Tanaman obat digunakan sebagai obat tradisional sebagai upaya pencegahan, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Tanaman obat ini digunakan untuk berbagai penyakit seperti demam, hipertensi, diabetes, diare, gangguan pencernaan dll. Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun buah, kulit kayu, rimpang akar, bumbu dan batang.
Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat Hipertensi di Kampung Amban, Kabupaten Manokwari, Propinsi Papua Barat Sebagai Buku Referensi Botani Enik Maturahmah; Revisika; Wiska Baharuddin; Sigit Prafiadi; Nurul Abidin
Syntax Idea 1940-1953
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi adalah masalah kesehatan yang umum di masyarakat, termasuk di Distrik Amban. Pengetahuan tentang tanaman obat yang berkhasiat untuk mengobati hipertensi diharapkan dapat membantu masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengobatan penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat dalam pengobatan hipertensi di Distrik Amban, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, serta menyusunnya sebagai buku referensi botani. Dalam konteks ini, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain eksploratif. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan masyarakat setempat dan observasi langsung, sementara data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data mencakup observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional, serta menjadi referensi bagi mahasiswa dalam pembelajaran botani. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam melestarikan pengetahuan lokal tentang penggunaan tumbuhan obat tradisional, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari warisan budaya dan kearifan lokal masyarakat Distrik Amban. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa masyarakat Distrik Amban masih mengandalkan tumbuhan sebagai alternatif obat tradisional untuk mengobati hipertensi, karena aksesibilitas yang rendah terhadap fasilitas kesehatan modern. Pemanfaatan tumbuhan obat memberikan keuntungan bagi masyarakat dalam hal biaya dan ketersediaan, namun pengetahuan ini secara bertahap terancam punah karena minimnya perhatian dari generasi muda
Pengembangan Bahan Ajar E-Learning untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Mata Kuliah Biologi Umum STKIP Muhammadiyah Manokwari selama Masa Pandemi Covid 19 dan Era New Normal Revisika, Revisika; Baharuddin, Wiska; Maturahmah, Enik
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i1.1820

Abstract

Moodle merupakan salah satu LMS yang digunakan dalam PBJJ di STKIP Muhammadiyah. Selain itu perlu untuk mempertahankan kualitas pendidikan selama Pandemi Covid 19 dengan peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan secara daring. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan bahan ajar e-learning  untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Mata Kuliah Biologi Umum di STKIP Muhammadiyah Manokwari Selama Masa Pandemi Covid 19 dan Era New Normal. Metode penelitian pengembangan ini yaitu research and development (R&D) dengan desain 4D, yaitu tahap define, design, develop, dan disseminate. yang dibatasi sampai tahap develop. Tahap pengembangan dilakukan validasi bahan ajar kemudian uji kelompok kecil dan kelompok besar. Indikator yang diuji berupa tampilan, kepraktisan, pedagogik, materi. Persentase kepraktisan memiliki nilai paling tinggi diantara keempat indikator tersebut. Kepraktisan sebesar 86,8% untuk uji kelompok kecil dan 87,2 % untuk uji coba kelompok besar. Penelitian ini diharapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Mata Kuliah Biologi Umum. Peningkatan kualitas pembelajaran ditinjau berdasarkan keberhasilan penggunaan e-learning  dengan peningkatan prestasi akademik mahasiswa. Dampak penggunaan e-learning  juga untuk melihat kesiapan mahasiswa Pendidikan Biologi yang merupakan calon guru terhadap penggunaan teknologi