Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa Mesin

Analisis Perbaikan Stern Tube Poros Propeller Single Screw pada Kapal General Cargo 4192 GT Sulaiman, Sulaiman; Sugeng, Sunarso; Ridwan, Mohammad
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 16, No 3 (2021): Volume 16, Nomor 3, Desember 2021
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v16i3.2871

Abstract

Dalam proses perencanaan kapal, pada tahap pemasangan poros propulsi di kapal, tentu saja diperlukan penyelarasan yang benar. Kesalahan dapat menyebabkan distribusi beban yang tidak merata pada bantalan, akibatnya menyebabkan abrasi yang tidak normal, kondisi kelebihan beban, kelebihan beban dan kerusakan pada bagian bantalan tertentu, hal tersebut berlaku juga kepada struktur yang mendapat beban statis sebagai tumpuannya. perlunya uji numerik untuk proses analisa terjadinya beban berlebih dalam persiapan reparasi bantalan poros propeller sehingga menunjukan  karakter hidrodinamik dan beban yang terjadi ketika bantalan dan poros propeller mulai kontak. Tujuan penelitian ini,menganalisis desain bantalan poros propeller untuk direparasi dan untuk mendapatkan performa terbaik dari sistem kontak antara bantalan dengan poros propeller sehingga merepresentasikan perbandingan kinerja dari propeller sebelum dan sesudah perbaikan. Metode perhitungan dengan metode finite elemen berbasis persamaan matematik merepresentasikan tegangan yang terjadi sesuai karakter material bronze ( AlBr dan CuSn)  yang diaplikasikan pada performa bantalan proros propeller kapal tipe general cargo seberat 4192 GT. Hasil analisa menunjukan saat putaran propeller pada rpm mesin yang optimum, tegangan maksimum juga terjadi sesuai dengan hasil percobaan temperatur yang terjadi juga semakin tinggi. Pada beban rpm 525 maka shear stress untuk stern tube material AlBr bernilai 978 Mpa dan pada material SnCu bernilai 948 Mpa. Nilai deflect atau cleareance pada setiap posisi setelah dilakukan perbaikan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 24,4 % dari pengukuran awal sebelum dilakukan reparasi. Proses reparasi menunjukan performa yang cukup baik, rata-rata temperatur kerja yang dihasilkan ketika dilakukan pengujian sea trial menurun dari sebelumnya sebesar 7,5%.
Analisa Proses Penyambungan Hull Construction Dengan Superstructure Kapal Dari Material Yang Berbeda Sunarso Sugeng; Sulaiman Sulaiman
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 14, No 2 (2019): Volume 14, Nomor 2, Agustus 2019
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.447 KB) | DOI: 10.32497/rm.v14i2.1515

Abstract

Pengelasan saat ini diperlukan terutama di era kemajuan teknologi modern yang berkembang pesat, sehingga dapat diterapkan poda dunia indrustri produksi kapal. Dalam pembuatan kapal patroli polisi harus memiliki kecepatan yang baik tanpa mengesampingkan kekuatan dari kapal tersebut. Maka dari itu dikembangkan teknologi pembuatan kapal material aluminium dan baja .Pada Kapal Patroli Polisi - Kelas A1 63 meter digunakan antara baja dan aluminium menggunakan proses pengelasan GTAW pada pengelasan aluminium dengan bimetal dan FCAW, SMAW pada pengelasan baja dengan bimetal karena setiap bahan memiliki komponen yang berbeda sehingga pengelasan yang berbeda digunakan. Bimetal merupakan alat yang terdiri dari dua logam yang berbeda nilai koefisien muai panjang atau yang berbeda kecepatan pemuaiannya, direkatkan menjadi satu. Kebutuhan bimetal untuk proses penyambungan Kapal Patroli Polisi - Kelas A1 63 meter adalah 55 batang.
Analisis Performa Heat Transfer pada Plastic Welding terhadap Sambungan Pelat Perahu Berbahan High Density Polyethilene (HDPE) Menggunakan Finite Element Method Putra, Lovian Ega Noorcahya; Sugeng, Sunarso; Ridwan, Mohd; Windyandari, Aulia; Yusim, Adi Kurniawan
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 19 No. 3 (2024): Volume 19, Nomor 3, Desember 2024
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v19i3.5934

Abstract

Dewasa ini, penggunaan material HDPE (High Density Polyethylene) sebagai alternatif dalam pembuatan perahu nelayan mempunyai keuntungan yang lebih baik daripada bahan kayu ditinjau dari segi teknis dan ekonomis. Untuk merakit bagian konstruksi perahu, salah satu metode yang digunakan adalah pengelasan plastik atau plastic welding. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh besar stress, strain, dan bentuk deformasi yang tercipta akibat distribusi temperatur pasca proses plastic welding terhadap sambungan pelat berbahan High Density Polyethylene (HDPE) yang mana penulis mencoba memprediksi dengan menggunakan bantuan software Finite Element Method (FEM). Ukuran dimensi spesimen yang akan digunakan yaitu 200mm x 200mm x 10mm menggunakan single V-Butt joint dengan besar sudut bevel 90o serta memiliki root opening dan root face sebesar 2mm. Kemudian, untuk temperatur pengelasan tiap sampel akan divariasikan dari 290oC, 315oC, dan 340oC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan extrusion temperature 290 °C menunjukkan nilai stress 37,591 MPa, thermal strain 0,017617 mm/mm, dan deformasi 3,2215 mm. Kemudian extrusion temperature 315 °C menunjukkan nilai stress 38,954 MPa, thermal strain 0,018255 mm/mm, dan deformasi 3,3368 mm. Dan terakhir, untuk extrusion temperature 340 °C menunjukkan nilai stress 44,191 MPa, thermal strain 0,020706 mm/mm, dan deformasi 3,7796 mm. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin besar extrusion temperature yang diberikan pada material las, maka nilai tegangan, regangan dan deformasi material akan semakin besar pula. Hal tersebut harus diperhatikan waktu dan proses pengelasannya yang mana penerapannya pada kapal bagian parallel middle body dan lajur pengelasan linear karena HDPE mempunyai melting point yang rendah sehingga dapat mempengaruhi hasil akhir produknya dan dapat memungkinkan menimbulkan deformasi. Namun di sisi lain, proses heat transfer cukup berperan dalam proses pembentukan haluan dan buritan kapal yang mana butuh temperatur tinggi atau tertentu untuk membantu membentuk lembaran pelat HDPE menjadi bentuk hasil bending.