Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analysis Of Ship Main Engine Procurement Process In The Shipyard Industry Using Supply Chain Operation Reference Method (SCOR) (Case Study: PT XYZ) Ariany, Zulfaidah; Yusim, Adi Kurniawan; Utomo, Budi; Tampubolon, Mikhael Fernandus
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 21, No 1 (2024): February
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kapal.v21i1.60499

Abstract

As a sector playing a crucial role in ship construction and repair, the shipbuilding industry faces significant challenges in material procurement, where materials constitute 50-70% of the total project cost. One of the materials requiring paramount attention is the ship's main engine. Effective supply chain management is critical to enhancing efficiency and effectiveness in the procurement process of ship engines. However, supply chain performance measurement research, especially in ship engine procurement, still needs to be improved. Therefore, this study aims to identify relevant performance metrics, analyze critical performance indicators, and provide recommendations based on the SCOR (Supply et al.) framework to improve ship engine procurement. The research results present 24 metrics distributed into four performance attributes based on SCOR 12.0, with 22 selected metrics aligned with the company's context. Analysis using the AHP method indicates that the reliability attribute has the highest weight (0.296), with the metric "Percentage of procurement received on time as per request" being the top priority (weight 0.143). This study provides a holistic view of crucial aspects of the ship engine procurement supply chain, supporting companies in enhancing their performance in the procurement process.
STUDI PENGARUH PERTUMBUHAN BIOFOULING PADA LAMBUNG KAPAL IKAN PUGER Yusim, Adi Kurniawan
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v3i1.13310

Abstract

Kabupaten Jember memiliki panjang pantai sekitar 170 km, yang membentang dari Bande Alit di sebelah timur sampai dengan Paseban di ujung barat. Potensi perikanan laut di Pesisir Selatan Kabupaten Jember, khususnya Paseban, belum dieksploitasi dan dikelola secara maksimal. Cara terbaik untuk menangani potensi laut yang besar ini adalah menyiapkan armada kapal ikan yang handal. Kapal yang tetap stabil saat obak tinggi dan hemat bahan bakar. Lambung kapal ikan yang ditempeli makhluk hidup laut (biofouling) merupakan permasalahan yang muncul ketika kapal mulai beroperasi. Bertambah kasar dan tebal pada permukaan kapal yang tercelup dalam air laut adalah efek yang ditimbulkan akibat penempelan ini. Lambung kapal yang ditempeli biofouling secara fisik menambah volume (displasemen) dan pola aliran saat kapal beroperasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey di perairan Puger, Kabupaten Jember. Survey meliputi: bentuk-bentuk kapal ikan di Puger, kondisi lambung kapal ikan tersebut, dan karakteristik perairan Puger. Hambatan total kapal ikan di Puger dihitung dengan menggunakan metode CFD pada kecepatan 5-10 knot. Hambatan total kapal dengan kondisi belum ada biofouling (smooth hull) danditempeli biofouling (roughness hull) dihitung dengan menggunakan metode CFD
ANALISA KEBUTUHAN AIRBAGS UNTUK DOCKING UNDOCKING KAPAL TONGKANG VIRGO SEJATI 177 DI PT. YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA Yusim, Adi Kurniawan; Ahsan, Ilyasa Fastabiq; Waluyo, Bambang Sri
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 4, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v4i1.19365

Abstract

PT Yasa Wahana Tirta Samudera (PT YWTS) is a subsidiary of Samudra Indonesia as one of the shipyards in Indonesia, has docking facilities such as Grafing dock (8000 DWT capacity),sliding with 3 docking rails, and airbags technology for and launching barges. Insufficient or excessive air pressure, inappropriate number of airbags and arrangement of airbags that are too close or too far away will have an impact on the ship launching process which may be disrupted and detrimental to the shipyard or owner.This study aims to determine the number of airbags and the distance between airbags during the process of launching the Virgo Sejati 177 with a length of 300 feet.The methods used in this study are From the calculation results of the number of airbags needed in the process of launching the barge, 18 cc airbags were needed. From the calculation results of the number of airbags needed in the process of launching the barge, 18 cc airbags were needed.barges with a cross over type of arrangement is 6.652 - 10.75757 meters.
PENGGUNAAN AZIMUTH PROPELLER PADA TUGBOAT JAYANEGARA 401 GUNA EFEKTIFITAS DALAM OLAH GERAK Hamzah, Putri Marliana; Yusim, Adi Kurniawan
Riset Sains dan Teknologi Kelautan Volume 5, Nomor 2, Tahun 2022
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/sensistek.v5i2.24244

Abstract

Maneuvering is a movement that is needed for a harbor tug to make moves such as towing, pushing or pulling ships that will dock. The limited water area in Indonesian ports affects the maneuvering and time efficiency required by a harbor tug. The use of propellers in a harbor tug is very influential for the sake of a port. This paper discusses simulation testing of ship maneuvers with Fixed Pitch Propeller and Azimuth Propeller carried out around Telok Lamong and Jamrud Port Surabaya. This simulation test can predict the ship's maneuverability with variations in rotation angle.
Analisis Pengaruh Pengguanan Alat Bantu Bending pada Proses Bending High Density Polietiline (HDPE) Sheet untuk Lambung Kapal Ikan dengan Metode Heat Treatment Khristyson, Samuel Febriary; Ridwan, Mohammad; Yusim, Adi Kurniawan
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 15, No 2 (2024): JURNAL SIMETRIS VOLUME 15 NO 2 TAHUN 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/simet.v15i2.11897

Abstract

Pengunaan kayu secara berlebihan juga kurang tepat jika dilakukan secara terus menerus untuk kelestarian alam. Begitupun biaya perawatan lambung kapal kayu nelayan memiliki biaya yang relatif tinggi sehingga terkadang membuat nelayan terbeban untuk melakukan perawatan. Material alternatif sebagai struktur konstruksi kapal, salah satunya adalah bahan plastik High Density Polyethylene (HDPE) yang memiliki sifat material viskoplastic. Suatu alat bantu digunakan untuk mempermudah proses pengerjaan sehingga mengurangi adanya resiko kecelakaan kerja akibat kondisi lingkungan dan kesulitan pada teknik pengolahan bahan material HDPE. Modifikasi penggunaan alat bantu diharapkan dapat membantu memberikan kontribusi terhadap penggunaan alat praktik untuk kegiatan praktikum dan penelitian di lingkungan laboratorium. Tujuan penelitian ini mengetahui tingkat pengaruh penggunaan  alat bantu untuk proses penekukan plat HDPE dengan cara heat treatment. Metode pada penelitian ini dengan metode observasi dan eksperimen dengan melihat problem yang terdapat di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukan proses penekukan plat dengan menggunakan alat bantu dan cara heat treatmen dapat meningkatkan area bending sebesar 83 %. Perlakukan panas dengan  pendinginan sesaat dapat membuat material cepat mengalami bentuk bending yang memiliki alur bending sesuai dengan yang diinginkan. Alat bantu bending ini termasuk dalam teknologi tepat guna pengembangan alat praktik untuk kegiatan penelitian dan praktikum pada laboratorium pendidikan dan penelitian.
Analisis Performa Heat Transfer pada Plastic Welding terhadap Sambungan Pelat Perahu Berbahan High Density Polyethilene (HDPE) Menggunakan Finite Element Method Putra, Lovian Ega Noorcahya; Sugeng, Sunarso; Ridwan, Mohd; Windyandari, Aulia; Yusim, Adi Kurniawan
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 19 No. 3 (2024): Volume 19, Nomor 3, Desember 2024
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v19i3.5934

Abstract

Dewasa ini, penggunaan material HDPE (High Density Polyethylene) sebagai alternatif dalam pembuatan perahu nelayan mempunyai keuntungan yang lebih baik daripada bahan kayu ditinjau dari segi teknis dan ekonomis. Untuk merakit bagian konstruksi perahu, salah satu metode yang digunakan adalah pengelasan plastik atau plastic welding. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh besar stress, strain, dan bentuk deformasi yang tercipta akibat distribusi temperatur pasca proses plastic welding terhadap sambungan pelat berbahan High Density Polyethylene (HDPE) yang mana penulis mencoba memprediksi dengan menggunakan bantuan software Finite Element Method (FEM). Ukuran dimensi spesimen yang akan digunakan yaitu 200mm x 200mm x 10mm menggunakan single V-Butt joint dengan besar sudut bevel 90o serta memiliki root opening dan root face sebesar 2mm. Kemudian, untuk temperatur pengelasan tiap sampel akan divariasikan dari 290oC, 315oC, dan 340oC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan extrusion temperature 290 °C menunjukkan nilai stress 37,591 MPa, thermal strain 0,017617 mm/mm, dan deformasi 3,2215 mm. Kemudian extrusion temperature 315 °C menunjukkan nilai stress 38,954 MPa, thermal strain 0,018255 mm/mm, dan deformasi 3,3368 mm. Dan terakhir, untuk extrusion temperature 340 °C menunjukkan nilai stress 44,191 MPa, thermal strain 0,020706 mm/mm, dan deformasi 3,7796 mm. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin besar extrusion temperature yang diberikan pada material las, maka nilai tegangan, regangan dan deformasi material akan semakin besar pula. Hal tersebut harus diperhatikan waktu dan proses pengelasannya yang mana penerapannya pada kapal bagian parallel middle body dan lajur pengelasan linear karena HDPE mempunyai melting point yang rendah sehingga dapat mempengaruhi hasil akhir produknya dan dapat memungkinkan menimbulkan deformasi. Namun di sisi lain, proses heat transfer cukup berperan dalam proses pembentukan haluan dan buritan kapal yang mana butuh temperatur tinggi atau tertentu untuk membantu membentuk lembaran pelat HDPE menjadi bentuk hasil bending.