Claim Missing Document
Check
Articles

Design Of Ergonomic Tool Specification To Improve The Work Posture Of Operator In Workstation Of Mainboard Inspection In E-ktp Reader Production Process In Pt Abc Based On Rapid Upper Limb Assessment Method Nur Intan Dhewanty Mayangsari; Wiyono Sutari; Marina Yustiana Lubis
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT ABC is one of the state-owned companies that produces electronic equipments such as electronic equipment for military, ICT (Information Communication Technology &), electronic equipment for navigation systems, electronic equipment for train, etc. In the production process flow there are 4 (four) inspection processes performed, one of them is mainboard ( GPIO & Cubie Board). Based on the observation in the field, the mainboard inspection process is still done manually and the operator works in a standing position with neck bend over to 17.080 of extension and the trunk is bending up to 45.180 of extension for 7 hours per day. All operators of mainboard inspection experience pain and discomfort in all parts of the body with different percentages. But the parts of the body that have the highest percentage of MSD risks about 10% are neck and legs. In this case the operator feel neck pain and feet pain. Based on Rapid Upper Limb Assesement (RULA) method, the RULA score obtained is 5 which means that the work posture requires analysis and improvement immediately. The RULA score is directly proportional to the risk of MSD, the higher the RULA score the higher also risk of Musculoskeletal Disorders (MSDs) is going. In mainboard inspection, operators only served to evaluate the soldering result by using a tool that is in the form of a magnifier which is equipped with a light that does not fit the operator’s need, instead it makes operators doing inspection in such work posture. The initial stage to solve the problem is gathering some data such as anthropometry data and the recommended work method which is doing inspection in sitting position and acommodated by ergonomic tool. Those data are used to design the specification of ergonomic tool. After designing, there will be the dimension specification of the workbench and the chair and also the specification of the magnifier. At last, the output of this research is RULA score of new work posture which is 3. Keywords : rapid upper limb assesment, specification, work posture, ergonomic tool, musculoskeletal disorders
Pengukuran Efektivitas Program Promosi Useetv Telkom Witel Bali Selatan Dengan Menggunakan Konsep Consumer Decision Model Putu Metta Karaniya Artawan; Ferdian Ferdian; Wiyono Wiyono
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk meningkatkan penetrasi pasar UseeTV, dibutuhkan komunikasi pemasaran agar efektif sampai ke calon pelanggan sehingga positioning UseeTV akan semakin kuat dan meningkat sehingga pada akhirnya akan mampu meningkatkan volume penjualan dan tercapainya target yang telah ditetapkan oleh manajemen Telkom. Untuk mengetahui efektivitas dari program promosi UseeTV, maka di penelitian ini dilakukan pengukuran dengan konsep Consumer Decision Model. Dalam model ini digambarkan bagaimana konsumen mencari dan mempertimbangkan suatu keputusan untuk membeli produk, dimana masing- masing variabel berinteraksi dan saling mendukung yang berakhir dengan pembelian nyata. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada pelanggan UseeTV Denpasar, setelah itu dilakukan pengolahan kuesioner, pengolahan data melakukan metode boxplot, penjelasan statistika deskriptif, dan memberikan saran pengembangan promosi pemasaran untuk Telkom Denpasar. Sebagai hasil dari kesimpulan, maka pesan yang dirancang sebaiknya disampaikan oleh orang terkenal dan berupa pesan yang mencerminkan keunggulan UseeTV, sedangkan bauran komunikasi pemasaran yang dipilih, yaitu : iklan TV, pameran, sales door todoor, dan sosialisasi kepada komunitas (Guru, Karyawan, dll). Kata Kunci : Efektivitas program promosi, integrated marketing communication, consumer decision model (CDM).
Perancangan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai Dengan Mempertimbangkan Requirements Iso 9001:2015 Klausul 9.1 Menggunakan Metode Perancangan Proses Business Process Management Di Pt. Tirta Ratna Astri Viani; Wiyono Wiyono; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yaitu dengan melakukan pengukuran kinerja guna mengetahui tindakan yang seharusnya dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja sumber daya manusia. Hal ini disadari oleh Merdeka Boga Putra yang merupakan salah satu unit usaha manufaktur dibawah PT. Tirta Ratna yang bergerak dalam bidang pangan. Merdeka Boga Putra membutuhkan perbaikan terhadap proses penilaian kinerja pegawai guna mengetahui kinerja pegawai dan diharapkan penilaian kinerja tersebut dapat meningkatkan motivasi dan kedisiplinan pegawai. Merdeka Boga Putra juga mempunyai harapan untuk menerapkan ISO 9001:2015 di organisasinya suatu saat nanti. Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan perancangan sistem penilaian kinerja pegawai denga mempertimbangkan ISO 9001:2015 menggunakan metode business process improvement di PT. Tirta Ratna. Penelitian ini membahas tentang bagaimana cara merancang sistem penilaian kinerja pegawai yang objektif serta dapat meningkatkan motivasi dan kedisiplinan pegawai dan bagaimana menerapkan sistem penilaian kinerja pegawai tersebut dengan mempertimbangkan persyaratan ISO 9001:2015 klausul 9.1 Pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi. Kata kunci: sumber daya manusia, penilaian kinerja, kompetensi, ISO 9001:2015 klausul 9.1, business process improvement
Usulan Perbaikan Untuk Minimasi Defect Pada Produk Sambungan Tee Dengan Menggunakan Metode Six Sigma Muhammad Aditya Abu Bakar; Wiyono Sutari; Teddy Sjafrizal
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT XYZ merupakan perusahaan industri manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi pipa dan sambungan pipa sejak 1979. Menurut data perusahaan dari Januari – Desember 2016 jumlah cacat sambungan pipa yaitu 3,14%. Sedangkan toleransi cacat dari perusahaan yaitu 2%. Kemudian dilakukan penelitian lebih lanjut guna mengidentifikasi defect. Penelitian ini menggunakan metode six sigma guna meminimasi defect pada sambungan Tee. Tahap pada six sigma yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Define adalah yahap identifikasi masalah yang kemudian ditemukan defect pada sambungan Tee dengan rata – rata defect sebesar 3,14%. Kemudian dilanjutkan dengan tahap Measure yaitu mengukur stabilitas proses dan kapabilitas proses, dan didapatkan proses yang keluar dari batas kontrol. Proses yang tidak terkontrol akan dilanjutkan pada tahap Analyze guna menentukan perbaikan defect pada sambungan Tee dan mencari akar penyebabnya. Selanjutnya dilakukan tahap Improve untuk menyusun usulan guna minimasi defect sambungan Tee. Usulan yang diberikan untuk perbaikan berasal dari factor manusia dan metode sebagai faktor penyebab defect sambungan Tee. Usulan perbaikan yang diberikan adalah menambah operator yang bekerja serta menyediakan alat pengasahan dalam setiap proses pemotongan sambungan Tee. Kata kunci: Six Sigma, Defect Sambungan Tee, DMAIC, Penambahan Operator Abstract PT XYZ is an industrial manufacturing company that consists of pipe’s production and pipe’s connection in Indonesia since 1979 Based on the data of the company from January-December 2016, amount of the defective pipes is 3,14% While the defect tolerance of the company is 0%. This research is using a six sigma method to minimize the defect in Tee Connections. The stage of six sigma method are DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control . Define is an problem identification stage to found the defect at Tee connection with the average of the defect amount 3,14%. Then, measure is a measuring process stability and process capability, and obtaining processes that come out of control limits. The uncontrolled process will proceed at the analyze stage to determine the defect fixes on the Tee connection and look for the cause. The Improve stage to set up a proposal of the efforts that could be done in order to minimize the hole defect. The suggestions given for improvement to human factors and methods as factors causing the defect of Tee connection. The proposed improvements are to addition of operators and providing some grinding tools in each tee cutting process. Key words : Six Sigma, Defect Tee Connection, DMAIC, Addition of Operator
Perancangan Perbaikan Proses Tindak Lanjut Temuan Audit Pada Pegawai Produksi Berdasarkan As9100 D Menggunakan Metode Process Design Bpm Cbok V.3.0 Di Pt. Dirgantara Indonesia Aida Fitiani; Wiyono Sutari; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tidak efektifnya hasil tindak lanjut temuan audit pada pegawai produksi yang disebabkan oleh kurang kontrolnya pimpinan terhadap pegawai dan juga media akses yang dibebaskan merupakan masalah yang ditemukan di perusahaan, maka tujuan dari penelitian ini adalah merancang perbaikan tindak lanjut temuan audit pada pegawai produksi di PTDI berdasarkan AS9100 sebagai standar SMM yang digunakan. Perancangan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan metode process design, dimana process design ialah metode yang berfokus pada perbaikan sebuah proses. Terdapat 4 tahapan process design yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu define scope and collection, “AS IS” modelling, analysis and recommended change, dan process workflow change. Hasil dari penelitian ini yaitu dilakukannya kontrol dari pimpinan terhadap pegawainya, dengan cara memperketat proses penyampaian hasil tindak lanjut temuan audit agar pegawai mematuhi aturan yang berlaku ditempat ia bekerja, memberikan sosialisasi terhadap pegawai akan pentingnya peran mereka terhadap SMM perusahaan, dan memberikan kompensasi terhadap pegawai dengan cara memberikan apresiasi maupun sanksi pada kinerja yang dihasilkan oleh pegawai. Dengan adanya usulan perbaikan, maka perusahaan secara tidak langsung menekan pegawai untuk mengikuti aturan yang berlaku dengan cara yang terstruktur. Kata kunci : AS9100 D, process design, kinerja, gap. Abstract The ineffectiveness of the results of follow-up audit findings on production employees caused by the lack of control of the leadership of the employees and also the liberated access media is a problem found in the company, the purpose of this study is to design improvements to follow up audit findings on production personnel in PTDI based on AS9100 as the standard SMM used. The design done in this research is by process design process, where the process design is a method that focuses on the improvement of a process. There are 4 stages of process design done in this research, namely define scope and collection, "AS IS" modeling, analysis and recommended change, and workflow change process. The result of this research is the control of the leadership of the employees, by tightening the process of delivering the results of follow-up audit findings so that employees obey the rules in place where they work, to provide socialization to employees of the importance of their role to SMM company, and provide compensation to employees with how to give an appreciation or sanction on the performance generated by employees. With the suggestion of improvement, the company indirectly pressing employees to follow the rules in force in a structured way. Keywords : AS9100D, process design, performance, gap
Perancangan Prosedur Untuk Meminimasi Risiko K3 Berdasarkan Hasil Hirarc Serta Memenuhi Requirement Ohsas 18001:2007 Klausul 4.3.1, 4.4.6 Dan Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Di Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan (lpkl) Pdam Kota Bandung Gerry Gumilar; Wiyono Wiyono; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Laboraturium Pengendalian Kualitas Lingkungan (LPKL) PDAM Kota Bandung merupakan perusahaan yang meneliti kualitas lingkungan (air,tanah,udara). Kegiatan yang dilakukan berupa pengujian sampel uji. Belum adanya prosedur K3 dan masih terdapat kecelakaan kerja menjadi penyebab utama minimnya pelaksanaan K3 di LPKL PDAM Kota Bandung. Berdasarkan kondisi tersebut LPKL PDAM Kota Bandung mengenai K3 maka metode penelitian yang digunakan adalah HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control). Metode ini dilakukan dengan mengidentifikasi bahaya yang terjadi di seluruh aktivitas proses uji sampel dan menilai seluruh potensi bahaya untuk dilakukan pengendalian potensi bahaya tersebut yang disesuaikan dengan requirement integrasi antara OHSAS 18001:2007 dengan PP No. 50 Tahun 2012. Pada tahap pengumpulan data diperoleh bahwa terdapat banyak potensi bahaya yang akan terjadi di LPKL PDAM Kota Bandung. Hasil dari requirement integrasi yang telah disesuaikan dengan analisis aktivitas menggunakan HIRARC menunjukan bahwa, dibutuhkan prosedur tertulis serta alat pelindung diri (APD) untuk mengurangi setiap potensi bahaya yang akan terjadi di masing-masing aktivitas. Prosedur yang dihasilkan dari penelitian ini adalah prosedur pengendalian material berbahaya. Prosedur ini juga berfokus untuk membantu pekerja dalam memberikan pengetahuan terhadap pentingnya K3. Kata Kunci : OHSAS 18001:2007, PP No. 50 Tahun 2012, HIRARC, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, K3
Analisis Perbaikan Proses Bisnis Dan Perancangan Sop Pelaksanaan Pelatihan Untuk Memenuhi Requirement Iso 9001:2008 Klausul 6.2 Serly Dwi Ariyanti; Wiyono Sutari; Rio Aurachman
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organisasi XYZ merupakan gabungan dari dua organisasi yang semua struktur organisasi dan proses bisnisnya telah berganti menjadi yang baru, sehingga banyak proses bisnis yang tidak berjalan sesuai dengan fungsi dan standar yang ada. Salah satunya adalah proses bisnis pengembangan pegawai melalui pelatihan. Permasalahan seperti ini harus diindentifikasi dari segi manajemen level berdasarkan SOTK sebelum dijadikan dokumentasi berupa Standard Operating Prosedure (SOP) seperti yang diatur dalam ISO 9001:2008. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data proses bisnis existing pengembangan pegawai melalui pelatihan, SOTK dan peraturan kepegawaian. Setelah didapat data tersebut, dilakukan evaluasi perbandingan antara proses bisnis existing dengan framework APQC dan ISO 9001:2008 klausul 6.2 yang menghasilkan GAP. Kemudian dari hasil GAP tersebut digunakan untuk mengidentifikasi setiap prosesnya berdasarkan manajemen level sehingga terdapat tiga level yang terdiri dari strategic, taktis, dan operasional Selanjutnya merancangan SOP pada level operasional. Tahap ini menunjukkan perbaikan perbaikan yang akan dilakukan berdasarkan kondisi actual direktorat di Telkom Foundation. Hasil pada penelitian ini adalah (1) proses bisnis pada level strategi, taktis, dan operasional. Pembuatan SOP usulan pada level operasional saja yang terdiri dari (2) prosedur pelatihan internal, (3) prosedur pelatihan eksternal, dan (4) KPI proses pelatihan internal eksternal dan KPI outputnya. Kata kunci: Standard Operating Procedure, APQC, ISO 9001:2008 klausul 6.2., Proses Bisnis, Manajemen level
Perancangan Proses Bisnis Tracer Study Di Sekolah Menengah Kejuruan (smk) Telkom Bandung Menggunakan Metode Process Design Business Process Management Carissa Serina Saraswati; Wiyono Sutari; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak SMK Telkom Bandung merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang terletak di Jl. Radio Palasari Dayeuhkolot, Bandung. SMK Telkom Bandung telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dengan suplemen ISO 9004:2000, ISO 14000 dan ISO 16000 secara konsisten. SMK Telkom Bandung berdiri sejak tahun 2013 dan sudah meluluskan sekitar 398 siswa. Dengan semakin banyaknya siswa yang lulus dari SMK Telkom Bandung, tracer study atau penelusuran alumni diperlukan untuk dapat mengetahui sebaran para alumninya sehingga dapat menjadi dasar evaluasi maupun kebijakan. Karena SMK Telkom Bandung belum memiliki proses tracer study yang terstandar dan terdokumentasi, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan proses usulan tracer study dengan memperhatikan tujuan dari institusi tersebut. Perancangan dimulai dengan melakukan analisis gap berdasarkan kondisi aktual serta requirement ISO 9001:2015 klausul 8.2.1 tentang komunikasi pelanggan dan PCF pada APQC poin 5.0 tentang Mengembangkan dan Mengelola Hubungan dan Layanan Stakeholder. Setelah analisis gap, dilakukan Perancangan proses dilakukan dengan membuat struktur proses terlebih dahulu agar mengetahui aktivitas apa saja yang terjadi sehingga menghasilkan usulan proses yang efisien. perancangan proses tracer study dengan metode process design business process management. Penelitian ini menghasilkan SOP yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak SMK Telkom Bandung. Untuk mempermudah pelaksanannya, maka dibuat aplikasi berbasis web yang terintegrasi mulai dari pendataan alumni, memperbarui data, serta mendokumentasikan hasil proses tracer study yang dilaksanakan. Kata kunci: SMK, ISO 9001:2015, Tracer study, Process Design, Business Process Management Abstract SMK Telkom Bandung is one of the vocational high schools located on Jl. Radio Palasari Dayeuhkolot, Bandung. SMK Telkom Bandung also implements ISO 9001: 2008 quality management system with ISO 9004: 2000, ISO 14000 and ISO 16000 supplement consistently. SMK Telkom Bandung established since 2013 and has graduated about 398 students. With the increasing number of students who graduated from SMK Telkom Bandung, tracer study or alumni tracking is needed to be able to know the distribution of its alumni can be implemented. Because SMK Telkom Bandung has not been able to perform a standardized and documented tracer study process, this study aims to know. The design begins with a gap analysis based on the actual conditions and requirements of ISO 9001: 2015 clause 8.2.1 which is customer communication and PCF on APQC 5.0 points on Developing and managing and serving Stakeholders. After the gap analysis is done, the process of making structures to find out what happens that produces an efficient process. Tracer study design process with process design process of business process management. This research produces SOP that can be used for the SMK Telkom Bandung. To facilitate the implementation, then created an integrated webbased applications ranging from data collection alumni, security data, and also improve the process of tracking traces are implemented. Keywords: SMK, ISO 9001:2015, Tracer study, Process Design, Business Process Management
Usulan Tindakan Perbaikan Untuk Mengurangi Jumlah Cacat Pada Bagian Pre Assy Produk Inner Liner Cabinet Single Door Di Pt. Abc Dengan Metode Six Sigma Riduan Simanjuntak; Muhammad Iqbal; Wiyono Wiyono
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK PT. ABC merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan barang elektronik khusus kulkas atau pendingin, freezer, dan showcase yang dikelola oleh tenaga kerja yang terlatih dari luar negeri dan orang lokal. PT. ABC selalu berusaha untuk menjaga kualitas produk mereka, namun kenyataannya PT. ABC masih mendapat klaim produk cacat. Berdasarkan data perusahaan bagian Pre Assy selama tahun 2013 sampai bulan Juli 2014, jumlah produk Inner Liner Cabinet Single Door mengalami fluktuasi dan melebihi batas standar cacat bulanan perusahaan yaitu 0,5%. Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini menggunakan metode Six Sigma karena dapat membantu perusahaan mengembangkan tindakan perbaikan secara sistematis. Metode Six Sigma terdiri dari 5 tahap yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control. Dari tahap Define ditemukan empat belas jenis cacat dan cacat keriput 24,38%, cacat Sobek 14,25%, cacat Scratch/ gores 13,47, cacat Penyok 12,74% menjadi cacat yang sering ditemukan pada produk. Dari tahap Measure didapatkan kapabilitas proses dengan level Sigma proses adalah 4, 75656 dengan nilai DPMO 584,809 dan terdapat 6 bulan produksi yang ada di luar batas kendali. Pada tahap Analyze, ditemukan tujuh prioritas perbaikan yang dipilih berdasarkan nilai RPN tertinggi pada pada analisis FMEA. Selanjutnya pada tahap Improve diusulkan beberapa perbaikan yang terpilih yaitu memberikan alat pengatur panas (Photo-electric cell preheating safety dan T930004 heating card) pada mesin Forming, menambah alat penerang seperti Lampu Balk atau Atap Fiberglass Transparan, memberikan Cyclone Turbine Ventilator atau kewajiban pemakaian earplug, mengadakan Training kepada operator produksimdan Quality Control tentang standar kualitas dan keamanan produk, memberlakukan sistem Reward and Punishment dan membuat alat panduan seperti Display, dan membuat Work Instruction yang lebih besar dan jelas. Kata kunci: Pre Assy, Inner Liner Cabinet Single Door, Kualitas, Six Sigma
Design Measurement System For Customer Satisfaction Considering Iso 9001:2015 Clause 9.1.2 In Soes Merdeka Bandung Azka Sakinah Ramdhani; Wiyono Wiyono; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sistem pengukuran di Soes Merdeka yang dapat diukur oleh perusahaan, karena pada saat yang sama perusahaan tidak memiliki sistem dan juga instrumen untuk menghitung tingkat kepuasan pelanggan. Dalam penelitian menggunakan atribut kepuasan pelanggan yang menyajikan seluruh pengalaman saat berbelanja seperti kualitas produk, harga, kualitas layanan, loyalitas konsumen, dan kepuasan pelanggan secara keseluruhan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan memberikan kuesioner sebagai instrumen dan juga melakukan wawancara mendalam untuk mendapatkan persepsi pelanggan Soes Merdeka. Kuesioner disesuaikan dengan Skala Likert, di mana pertanyaan ditanyakan tentang kepuasan kinerja yang diberikan pilihan jawaban dari sangat puas sampai tidak puas. Instrumen dibuat dua variasi, untuk mencari instrumen yang paling efisien dan efektif, harus lulus uji validitas menggunakan SPSS dan validitas logis dan untuk uji reliabilitas menggunakan metode tes ulang. Keywords: Customer satisfaction attributes, ISO 9001:2015, logical validity, test retest reliability, In-Depth interview. Abstract: The purpose of this study was to design measurement system in Soes Merdeka that can be measured by the company, because at the same time company do not have a system and also an instrument to calculate customer satisfaction level. In research using customer satisfaction attributes that presenting the whole experience while shopping such as product quality, price, service quality, consumer loyalty, and customer satisfaction overall. Type of data used are primary data by giving the questionnaire as instrument and also conducting in-depth interview to obtain customers perception of Soes Merdeka. The questionnaire tailored to the Likert Scale, where questions are asked about the satisfaction of performance given a choice answers from very satisfied until not satisfied. The instruments were made two variety, in order to find the most efficient and effective, instruments should passed validity test using SPSS and logical validity and for reliability test using test retest method. Keywords: Customer satisfaction attributes, ISO 9001:2015, logical validity, test retest reliability, In-Depth interview.