Claim Missing Document
Check
Articles

Perbaikan Proses Pelaporan Quality Objective Setiap Divisi Di Direktorat Produksi Berdasarkan As9100 Revisi D Klausul 9.1.1 Menggunakan Metode Business Process Improovement Di Pt. Dirgantara Indonesia Dwi Meiswara; Wiyono Wiyono; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Dirgantara sudah menerapkan sistem manajemen mutu AS9100 yang dikhususkan untuk penerbangan. Dalam pengimplementasian AS9100 masih ada kendala yang terjadi salah satunya pada proses pelaporan pencapaian quality objective. PT. Dirgantara Indonesia sudah melakukan kegiatan proses pelaporan pencapaian quality objective akan tetapi kegiatan tersebut belum efektif dan efisien, dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk proses pelaporan dimulai dari pengumpulan hingga laporan disetujui oleh atasan memakan waktu yang cukup lama dan penjelasan mengenai pelaporan pencapaian quality objective kurang dijelaskan secara rinci pada prosedur. Masalah-masalah tersebut membuat tujuan dari pelaporan pencapaian quality objective Direktorat Produksi belum terpenuhi. Fokus utama dari penelitian ini adalah dilakukannya perbaikan proses pelaporan pencapaian quality objective Direktorat Produksi, dikarenakan kondisi aktual dari proses tersebut tidak berjalan secara efektif dan efisien. Untuk membuat rancangan perbaikan dibutuhkan data kondisi aktual, requirement AS9100 Revisi D dengan menggunakan klausul 9.9.1 untuk analisis gap. Setelah mendapatkan gap dilakukan perbaikan proses bisnis dengan menggunakan Metode Business Process Improvement menggunakan tahapan Apply Improvement Techniques. Output dari perancangan perbaikan ini berupa SOP dan rancangan aplikasi pelaporan pencapaian quality objective berbasis web menggunakan aplikasi Joget Workflow untuk memudahkan pembuatan laporan, pemantauan dan evaluasi pencapaian quality objective Direktorat Produksi PT. Dirgantara Indonesia. Kata Kunci: AS 9100, Business Process Improvement, Apply Improvement Techniques, Pelaporan pencapaian quality objective, SOP.
Perancangan Instrumen Penilaian Kinerja Tenaga Kerja Alih Daya Pada Petugas Satuan Pengamanan Di Pt. Trengginas Jaya Natasya Shahnaz Novadeanti; Wiyono Sutari; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. Trengginas Jaya adalah perusahaan subsidiary dari Yayasan Pendidikan Telkom atau Telkom Foundation yang berdiri sejak tahun 2012 yang bergerak salah satunya yakni dibidang outsourcing, khususnya jasa keamanan (security). Untuk meningkatkan layanan jasa keamanan yang dimilikinya maka perusahaan harus dapat mengelola karyawannya, salah satunya yakni melalui penilaian kinerja. PT. Trengginas Jaya sendiri pada penyedia jasa keamanan hanya mengandalkan absensi sebagai tolak ukur penilaian karyawannya. Perusahaan menganggap dengan tingkat absensi yang baik, karyawan tersebut dinyatakan berkinerja baik dan sebaliknya apabila dalam satu bulan karyawan tersebut tidak memenuhi target absensi maka karyawan tersebut dinyatakan berkinerja kurang baik. Hal tersebut tidak sejalan dengan prinsip penilaian kinerja yang relevan, tidak bias, signifikan dan praktis. Untuk itu dirancanglah sebuah penilaian berupa instrument penilaian kinerja tenaga kerja alih daya yang ditujukan untuk karyawan outsourcing tersebut. Penilaian dibuat didasarkan pada teori kompetensi yang mendefinisikan kompetensi sebagai motivasi internal, sifat atau watak, konsep diri, pengetahuan dan skill atau keterampilan. Sejalan dengan requirement perusahaan dan teori yang ada, yang dikaitkan dengan ISO 9001:2015 klausul 7.1.5.1 mengenai pemantauan dan pengukuran sumber daya, maka penilaian kinerja petugas satuan pengamanan terdiri dari 4 komponen penilaian, yaitu : tes fisik, tes pengetahuan, perilaku kerja, dan customer satisfaction. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode perancangan proses dari disiplin ilmu BPM. Dimana tahap yang dilakukan sesuai dengan tahap penyelesaian masalah dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan terhadap pemegang proses, hasilnya dapat disimpulkan bahwa rancangan instrument dapat digunakan dengan mudah dan sejalan dengan tujuan dilakukannya penilaian kinerja sendiri, namun masih terdapat beberapa perbaikan untuk dapat diterapkan didalam perusahaan. Kata kunci: Outsourcing, Penilaian Kinerja, Metode Perancangan Proses, ISO 9001:2015, Kompetensi Abstract PT. Trengginas Jaya is a subsidiary company of the Telkom Education Foundation or Telkom Foundation, which was established in 2012, one of which is engaged in outsourcing, especially security services. To improve its security services, the company must be able to manage its employees, one of which is through performance appraisal. PT. Trengginas Jaya itself to security service providers only relies on absenteeism as a benchmark for assessing their employees. The company considers that with a good absentee level, the employee is declared to perform well and vice versa if within one month the employee does not meet the attendance target then the employee is declared to perform poorly. This is not in line with the principles of relevant, unbiased, significant and practical performance appraisal. For this purpose an assessment was designed in the form of an outsourcing workforce performance assessment instrument intended for outsourcing employees. Assessment is based on competency theory that defines competency as internal motivation, character or character, selfconcept, knowledge and skills or skills. In line with company requirements and existing theories, which are associated with ISO 9001: 2015 clause 7.1.5.1 concerning monitoring and measurement of resources, the performance assessment of security guards officers consists of 4 assessment components, namely: physical tests, knowledge tests, work behavior, and customer satisfaction. The method used in this study is the process design method of the BPM discipline. Where the stage is carried out in accordance with the stage of problem solving in this study. Based on the results of the validation carried out on the process holder, the results can be concluded that the design of the instrument can be used easily and in line with the purpose of the performance appraisal itself, but there are still some improvements to be implemented within the company. ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.5, No.3 Desember 2018 | Page 6790Keyword: Outsourcing, Performance Assessment, Process Design Method, ISO 9001: 2015, Competence
Evaluasi Tingkat Kematangan Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (ppdb) Menggunakan Business Process Maturity Model (bpmm) Di Smk Telkom Bandung Nurul Jihad Fathurrahma; Wiyono Sutari; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak SMK Telkom Bandung melaksanakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun ajaran baru yaitu Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Proses penerimaan peserta didik baru harus diolah sedemikian rupa sehingga pelaksanaanya benar-benar dapat menjaring siswa yang berpotensi agar siswa memiliki keberhasilan yang tinggi dalam mengikuti program-program pendidikan di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kematangan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMK Telkom Bandung. Dalam penelitian ini digunakan Business Process Maturity Model (BPMM) pada tingkat kematangan level 3 dan menggunakan process area Organizational Process Management (OPM). Tahap pengukuran dimulai dari merancang instrumen pertanyaan evaluasi berdasarkann specific goals dan specific practice. Instrumen diterjemahkan menjadi 13 pertanyaan. Kemudian diajukan kepada narasumber. Wawancara menghasilkan nilai attained yang terdiri dari skor 0-5 yaitu nilai yang diperoleh oleh SMK berdasarkan seberapa jauh pelaksanaan proses. Dari attained tersebut maka diperoleh gap untuk setiap pertanyaan yang ditujukan untuk mengukur tingkat pemenuhan kematangan Level 3 OPM dan mengetahui usulan perbaikan yang tepat. Berdasarkan perhitungan, hasil tingkat pemenuhan kematangan pada specific goals 1 adalah sebesar 84% yang terpenuhi dari 5 pertanyaan yang diajukan, specific goals 2 adalah 48% yang terpenuhi dari 5 pertanyaan, dan specific goals 3 yang mencapai 87% dari 3 pertanyaan dengan rata-rata adalah sebesar 73%. Secara keseluruhan proses PPDB belum memenuhi tingkat kematangan Level 3 OPM karena masih terdapat praktis yang belum terlaksana atau belum mencapai tahap perbaikan berkelanjutan, sehingga saran perbaikan yang dapat diajukan adalah perlunya penetapan dan pengimplementasian proses secara konsisten untuk menuju perbaikan berkelanjutan. Selain itu, diajukan penerapan knowledge management diantara para pegawai dan penyediaan sharing session untuk meningkatkan motivasi kerja. Kata kunci: Penerimaan Peserta Didik Baru, Business Process Maturity Model, Maturity Level 3, Organizational Process Management Abstract SMK Telkom Bandung have routine activities every year and that is Student Admission. Student Admission process should be managed properly so the implementation can really capture potential students and in the future, every students have a high probability of success in following educational programs at school. Based on the statement, it necessary to evaluate Student Admission process. This research is using Business Process Maturity Model (BPMM) at maturity level 3 and Organizational Process Management (OPM) as process area. The evaluation step starts with designing an evaluation instrument based on specific goals and specific practice. The instrument translates into 13 questions according to the number of specific practices and then questions will be interviewed to sources. Interview result obtain an attained value that consist of score from 0-5. Attained value obtained by SMK Telkom based on how far the process implementation. From the attained, gap for each question can be known. A gap is analyzed to find out the improvements that can be proposed. The results of the analysis are also intended to measure the level of maturity completion in Level 3 – OPM. Based on the calculation, the results of the level of maturity completion in specific goals 1 is 84% from 5 interview questions, specific goals 2 is 48% from 5 questions, and specific goals 3 which reached 87% of 3 questions with average is 73%. Overall, Student Admission process cannot complete maturity level 3 - OPM because there are still practice that has not been implemented or has not reached the score 5 which means practice reach the stage of continuous improvement. So, my suggestion that can be proposed is the need of consistently establishment and implement process to get continuous improvement. In addition, we can suggest the application of knowledge management among personnel so their workload is evenly distributed. Moreover, the team should provide sharing session to improve work motivation. Keywords: New Student Admission, Business Process Maturity Model, Maturity Level 3, Organizational Process Management
Perancangan Sistem Penggajian Berbasis Teknologi Informasi Pada Pt. Trengginas Jaya Sejalan Dengan Klausul 7.1.3 Iso 9001:2015 Farhan Naufal Prayoga; Wiyono Sutari; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sesuai dengan visi yang dimiliki oleh PT.Trengginas Jaya yaitu “Menjadi perusahaan penyedia jasa outsourcing, trading dan properti yang profesional dan unggul dalam kualitas produk dan layanan, guna meningkatkan kepuasan pelanggan.” maka perusahaan harus terus berkembang untuk dapat menjadi perusahaan yang profesional dan terus mendapatkan kepercayaan dari pelanggan, salah satunya dengan menerapkan ISO 9001:2015. Saat ini PT. Trengginas Jaya masih melakukan proses penggajian secara manual. Dimulai dari proses menentukan gaji karyawannya dengan melakukan input secara manual dan menghitung gaji karyawan menggunakan excel. Proses ini membutuhkan ketelitian dan memakan waktu yang banyak. Untuk mengefisiensikan proses penggajian yang ada, maka penelitian ini berfokus pada perancangan sistem penggajian berbasis teknologi informasi yang sejalan dengan ISO 9001:2015 klausul 7.1.3. Perancangan sistem penggajian ini dibuat dengan perbaikan proses bisnis penggajian dengan menggunakan metode business process improvement. Dimana pada metode ini menggunakan streamlining atau penyederhanaan proses untuk menentukan aktivitas didalam proses bisnis penggajian yang harus disederhanakan. Setelah melakukan proses streamlining, dilakukan proses merancang sistem penggajian dengan menggunakan metode system development life cycle (SDLC). Pada penelitian ini menghasilkan sistem penggajian baru yang terdapat proses bisnis usulan dan aplikasi pengelolaan gaji. Kata kunci: ISO 9001:2015, Sistem Penggajian, Business Process Improvement, Streamlining, System Development Life Cycle Abstract In accordance with the vision of PT.Trengginas Jaya is "Being a professional outsourcing, trading and property service provider and superior in quality of products and services, in order to increase customer satisfaction", the company must continue to grow to become a professional and gain trust from customers, one of them by implementing ISO 9001: 2015. Currently PT. Trengginas Jaya still performs the payroll process manually. Starting from the process of determining the salaries of employees by inputting manually and calculate employee salaries using excel. This process requires considerable and time consuming. To streamline existing payroll processes, this study focuses on designing an information technology-based payroll system in line with ISO 9001: 2015 clause 7.1.3. The design of this payroll system is made by improving the payroll business process using the business process improvement method. Where in this method using streamlining or simplification process to determine the activities within the payroll business process that should be simplified. After doing the process of streamlining, the process of designing the payroll system using system life cycle (SDLC) method. In this study produced a new payroll system that contained a proposed business process and salary management application. Keywords: ISO 9001:2015, Payroll System, Business Process Improvement, Streamlining, System Development Life Cycle.
Usulan Perbaikan Proses Penuangan Pada Shoulder E-clip Untuk Meminimasi Defect Beku Dini Dengan Menggunakan Metode Dmaic Di Pt Pindad Janu Prasetyo; Wiyono Wiyono; Widia Juliani
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Pindad merupakan perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer dan komersil diantaranya yaitu divisi tempa & cor. Teradapat 3 jenis produk sarana dan pra sarana kereta api yang di produksi, salah satunya adalah shoulder for e-clip. Berdasarkan data historis bulan Januari 2017 sampai dengan Desember 2018 produk ini mengalami rata-rata defect sebesar 5.22% per bulannya sedangkan toleransi defect yang ditetapkan perusahaan sebesar 2%. Jenis cacat yang paling banyak menghasilkan defect adalah beku dini yang terjadi pada saat proses penuangan. Penelitian ini akan difokuskan untuk mengurangi cacat beku dini pada proses penuangan dengan menggunakan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Pada tahap define dilakukan pengidentifikasian CTQ menggunakan metode delphi dan pembuatan diagram SIPOC. Pada tahap measure dilakukan perhitungan stabilitas proses menggunakan peta kontrol p dan perhitungan kapabilitas proses sehingga diketahui rata-rata DPMO sebesar 3739 sedangkan untuk rata-rata level sigma sebesar 4.22. Pada tahap analyze digunakan tools fishbone diagram sehingga didapatkan faktor penyebab masalah adalah man, method, material, tools, dan environment. Setelah itu digunakan pendekatan FMEA untuk menentukan mode kegagalan yang akan diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan sehingga didapatkan faktor method dan man yang memiliki nilai RPN tertinggi. Maka dari itu pada tahap improve usulan perbaikan di prioritaskan terhadap faktor man dan method untuk mengurangi cacat beku dini yaitu dengan pemasangan pirometer dan pembuatan checksheet. Kata kunci: Shoulder for e-clip, defect, DMAIC, beku dini, penuangan, CTQ, DPMO, FMEA Abstract PT Pindad is an industrial and manufacturing company engaged in manufacturing military and commercial products including the forging & cast division. There are 3 types of railway facilities and preproduction products produced, one of which is the shoulder for e-clip. Based on historical data from January 2017 to December 2018 this product experienced an average defect of 5.22% per month while the defect tolerance set by the company was 2%. The type of defect that produces the most defects is cold shut that occurs during the pouring process. This research will be focused on reducing cold shut defects in the pouring process using the DMAIC approach (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). At the define stage CTQ is identified using the delphi method and SIPOC diagram making. In the measure phase, the calculation of process stability using p control chart and process capability calculations are calculated so that the average DPMO is 3739 while the average sigma level is 4.22. In the analyze stage, a fishbone diagram tool is used so that the causes of the problem are obtained which is by man, method, material, tools, and environment. After that, the FMEA approach is used to determine the failure mode that will be prioritized for improvement in which the method and man factors have the highest RPN values. Therefore, in the improve stage proposed improvements prioritize the man and method to reduce cold shut defects, namely by installing pyrometers and making checksheets. Keywords: cold shut, defect, DMAIC, premature freezing, pouring, CTQ, DPMO, FMEA
Perancangan Alat Bantu Untuk Meminimasi Waste Defect Pada Proses Assembly Badan Kerudung Bunga Anak Di Cv Xyz Dengan Pendekatan Lean Manufacturing Ayu Karina Sari; Wiyono Sutari; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waste didefinisikan sebagai operasi atau aktivitas apapun yang tidak memiliki nilai tambah, dalam penelitian ini terdapat waste defect yang terjadi pada CV XYZ. Waste defect merupakan pemborosan yang terjadi akibat ketidaksesuaian suatu produk. Dalam tiga bulan terakhir diketahui bahwa CV XYZ memiliki permintaan tertinggi pada model kerudung bunga anak. Berdasarkan data target dan realisasi produksi yang terjadi bulan Januari 2019 – Maret 2019 diketahui bahwa target produksi kerudung bunga anak tidak dapat dipenuhi. Salah satu penyebab tidak terpenuhinya target produksi karena ditemukan produk cacat yang melebihi batas toleransi perusahaan sebesar 1%. Produk cacat dengan persentase tertinggi terdapat pada ukuran lingkar muka yang salah. Produk cacat tersebut membutuhkan waktu tambahan untuk dilakukannya proses rework. Berdasarkan penjelasan tersebut penelitian ini berfokus untuk meminimasi produk cacat serta meningkatkan nilai value added dengan menggunakan metode Lean Manufacturing. Tahap awal dalam penelitian ini dilakukan dengan identifikasi diagram fishbone untuk mengetahui akar penyebab terjadinya jenis cacat tersebut. Pengambilan data berupa data existing pada proses produksi kerudungbunga anak yang akan digambarkan dengan Value Stream Mapping (VSM) serta Process Activity Mapping (PAM) yang berfungsi untuk memetakan aliran proses serta mengetahui nilai non value added yang terjadi. Usulan perbaikan yang dilakukan dalam bentuk pokayoke berupa alat bantu. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif usulan perbaikan untuk meminimasi waste defect yang terjadi pada CV XYZ. Kata Kunci : waste defect, lean manufacturing, value stream mapping, process activity mapping, pokayoke
Usulan Alat Pelindung Diri (APD) dibagian Produksi Pada PT.FLA Untuk Memenuhi Requirement OHSAS 18001:2007 Faadhila Alwi; Wiyono Wiyono; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract──PT. FLA is one of the manufacturing companies that produce drug presses, the types of tools are various types of systems from the company is the preorde according to customer demand. Based on observations found some problems one of which is incomplete Self-Protective tools in the company especially on the production floor. Activities that use equipment and raw materials in the production process have a risk of workplace accidents. One effort that can be done to reduce workplace accidents is the presence of personal protective equipment (PPE) in the company. The purpose of this research is to reduce workplace accidents at every activity in the company. This research was conducted by identifying hazards first, data obtained from interviews with several speakers who understood the production floor. After identifying hazards, then assessing these hazards, this assessment aims to see what hazards need to be followed up, after further assessment. Which results are the determination of personal protective equipment in accordance with the company. The work follow-up was based on OHSAS 18001: 2007 and PPN. 50 of 2012 concerning K3. Keywords: Personal Protective Equipment, Risk Assessment, Work Accident, Proposal, OHSAS 18001: 2007
Perancangan Aplikasi Menggunakan Joget Workflow V6 Untuk Meminimasi Waste Of Waiting Dalam Process Booking Talent 3tv Dengan Menggunakan Metode Business Process Improvement Di Area Divisi Production Services Pada Pt Xyz Devita Astasia; Wiyono Sutari; Heriyono Lalu
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan media yang memproduksi konten-konten untuk televisi, mendistribusi program televisi serta film di Indonesia hingga mancanegara. PT XYZ melalui tiga stasiun TV FTAnya yaitu stasiun TV 1, stasiun TV 2, dan stasiun TV 3 yang memproduki inhouse program, dalam pelaksanaannya memerlukan artis (talent) agar setiap program yang dihasilkan dapat diminati banyak pemirsa terutama di Indonesia. Sehingga dibentuk divisi production services yang bertanggung jawab dalam pengadaan artis yang akan dilibatkan dalam setiap program acara. PT XYZ membuat kebijakan mengenai prosedur pembuatan dokumen FBTA, DPA, kontrak, dan BASS untuk 3TV. Dalam pembuatan dokumen hingga penyelesaian dokumen ditemukan waste yang terjadi yaitu waste of waiting dikarenakan antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lain itu memiliki hubungan yang saling ketergantungan (dependency). Oleh karena itu, perlu dirancang suatu usulan perbaikan yang berguna untuk meminimasi waste of waiting pada area divisi production services dengan metode business process improvement. Tahap penelitan diawali dengan pengumpulan data primer sekunder yang diolah sehingga menghasilkan kebutuhan bisnis, stakeholder, identifikasi pihak yang berwenang dan kepentingan dokumen. Tahap selanjutnya, dilakukan pengidentifikasian waste of waiting dengan process activity mapping (PAM), dan detail process mapping. Tahap penyelesaian masalah untuk akar penyebab dari waste of waiting dengan membuat plan for improvement dari setiap aktivitas pada setiap dokumennya. Berdasarkan plan for improvement dengan memanfaatkan improvement technique wheel, didapatkan usulan perbaikan berupa perancangan sistem teknologi informasi dengan menggunakan joget workflow V6 yang saling terintegrasi dan ter-generate datanya satu sama lain agar dapat meminimasi waste of waiting yang terjadi pada divisi production services. Kata Kunci: Waste of Waiting, Business Process Improvement, Process Activity Mapping, Detail Process Mapping, Plan for Improvement
Usulan Rancangan Perbaikan Untuk Meminimasi Defect Inklusi Pasir (ip) Pada Proses Pencetakan Shoulder For E-clip Di Pt. Pindad Dengan Metode Dmaic Ayu Vita Rastiti; Wiyono Wiyono; Widia Juliani
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. Pindad merupakan salah satu perusahaan dibawah naungan BUMN yang memproduksi produk militer dan komersial di Indonesia, salah satunya memproduksi komponen perkeretaapian seperti produk shoulder, base plate dan e-clip. Berdasarkan data historis pada periode Januari 2017 – Desember 2018, diketahui produk shoulder memiliki rata-rata defect paling tinggi dan melebihi batas toleransi yang ditetapkan perusahaan. Toleransi produk defect yang ditetapkan perusahan sebesar 2%, sementara produk shoulder memiliki rata-rata defect sebesar 5,22%. Jenis defect inklusi pasir merupakan salah satu jenis defect yang sering terjadi. Maka dari itu penelitian akan berfokus terhadap proses yang menyebabkan defect inklusi pasir menggunakan metode Six Sigma dengan tahap DMAIC. Terdapat 6 buah CTQ yang diperoleh dari hasil kuesioner delphi untuk tahap definisi masalah. Pada tahap measure dilakukan perhitungan stabilitas proses menggunakan peta kendali P dengan memastikan data berada di dalam batas kendali, dan perhitungan kapabiltas proses untuk menentukan nilai DPMO dan nilai sigma. Nilai sigma yang diperoleh sebesar 4,35 dan masih perlu dilakukan peningkatan agar mendekati 6 sigma. Tahap analyze dilakukan menggunakan fishbone diagram dan 5 why’s yang kemudian didapatkan faktor man, method, cetakan dan material sebagai akar penyebab masalah. Selanjutnya dilakukan analisis FMEA untuk menentukan prioritas perbaikan melalui nilai RPN yang tertinggi. Usulan perbaikan yang dilakukan pada tahap improve yaitu perancangan alarm display dengan Poka-yoke, pembuatan penjadwalan pemeliharaan dan pengecekan pipa air sand mixer dan pembuatan display sebagai pengingat pengecekan gatting system. Kata kunci: Kata Kunci: Shoulder, Inklusi Pasir, Six sigma, DMAIC, CTQ, Poka-yoke Abstract PT. Pindad is one of the companies under the auspices of SOEs that produce military and commercial products in Indonesia, one of which is producing railway components such as shoulder products, base plates and e-clips. Based on historical data period January 2017 - December 2018, it is known that shoulder products have the highest defect average and exceed the tolerance limit set by the company. The defect product tolerance set by the company is 2%, while the shoulder product has an average defect of 5.22%. Based on historical data in the period January 2017 - December 2018, shoulder products have the highest average defect and exceed the tolerance limit set by the company. The defect product tolerance set by the company is 2%, while the shoulder product has an average defect of 5.22%. Defect of sand inclusion is one type of defect that often occurs. Therefore, the research will focus on the process that causes defect of sand inclusion using the Six Sigma method with the DMAIC stage. There are 6 CTQs obtained from the results of the Delphi questionnaire for defining the problem. In the measure stage, calculation of process stability is carried out using p-control chart by ensuring the data is within the control limit, and calculation of process capability to determine the DPMO value and sigma value. Sigma value is 4.35 and still needs to be increased to approach 6 sigma. Analyze phase uses fishbone diagram and 5 why so that there are man, method, machine and material factors as the root cause of the problem. After that, FMEA analysis to determine the priority of improvement through the highest RPN value. Proposed improvements in the phase are designing alarm displays with Poka-yoke, making scheduling maintenance and checking of sand mixer water pipes and making display as a reminder of checking gatting systems. Keywords: Shoulder, Sand Inclusion, Six sigma, DMAIC, CTQ, Poka-yoke
Usulan Perbaikan Proses Drawing Untuk Meminimasi Terjadinya Defect Pada Part Metal Fuel Filler Di Pt Sinar Terang Logamjaya (pt Stallion) Dengan Pendekatan Dmai Muhammad Fauzi Aulia Rahman; Wiyono Wiyono; Marina Yustiana Lubis
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Sinar Terang Logamjaya atau PT STALLION merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi suku cadang otomotif untuk kendaraan sepeda motor. Salah satu part yang di produksi yang di PT STALLION adalah part metal fuel filler (MFF). MFF merupakan part yang digunakan sebagai salah satu penyusun bagian di dalam tanki bensin sepeda motor. Diketahui bahwa part MFF yang di produksi pada rentang waktu agustus 2020 sampai dengan februari 2021 menghasilkan kuantitas produk defect yang bervariasi tergantung dengan target produksi harian. Presentase rata-rata aktual untuk produk defect sebesar 0,86% sedangkan target yang ditetapkan oleh PT STALLION untuk produk yang mengalami defect secara keseluruhan adalah 0,2%. Sehingga diperlukan perbaikan untuk mengatasi permasalahan defect yang tejadi. Metodologi yang digunakan pada penulisan tugas akhir ini menggunakan pendekatan DMAI (Define, Measure, Analyze, Improve) dari Six Sigma. Usulan perbaikan pada tugas akhir ini yaitu konsep rancangan Poka Yoke pada lower dies, konsep rancangan jalur lubrikasi pada lower dies, dan konsep rancangan sistem lubrikasi otomatis modular yang akan diintegrasikan pada lower dies. Usulan perbaikan ini bertujuan untuk meminimasi akar permasalahan dari sisi man dan machine yang merupakan faktor utama penyebab permasalahan defect pada part MFF. Evaluasi hasil konsep rancangan perbaikan dilakukan dengan melakukan analisis kelebihan dan kekurangan, analisis tahapan kerja, dan melakukan verifikasi hasil pihak perusahaan untuk dapat diimplementasikan. Kata kunci : Kualitas, Defect, DMAI, Poka Yoke, Mekanikal Drawing