Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Gambaran perilaku mencari pengobatan pada perempuan dengan kanker payudara Yulianarista, I Gusti Ayu Agung Prami; Suarya, Luh Made Karisma Sukmayanti
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.475 KB)

Abstract

Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering terjadi pada perempuan. Kanker payudara dapat memberikan dampak fisik, psikologis, dan sosial. Adanya dampak yang diakibatkan kanker payudara mendorong timbulnya perilaku untuk mengobati kanker atau yang disebut dengan perilaku mencari pengobatan. Perilaku mencari pengobatan merupakan tindakan yang dilakukan individu ketika merasa mengalami masalah kesehatan untuk mencari pengobatan agar dapat memulihkan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku mencari pengobatan yang dilakukan oleh perempuan dengan kanker payudara. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi pada tiga responden penelitian. Data kemudian dianalisis dengan theoretical coding dari Strauss dan Corbin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku mencari pengobatan yang dilakukan oleh perempuan dengan kanker payudara dibagi menjadi empat kategori yaitu perilaku mencari pengobatan modern, pengobatan tradisional, pengobatan sendiri, dan tidak melakukan pengobatan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang memengaruhi perilaku mencari pengobatan perempuan dengan kanker payudara yaitu faktor psikologis (rasa takut, stres, motivasi, kepercayaan, dan persepsi), faktor karakteristik pengobatan (efek samping, ketersediaan, fasilitas, kualitas, kompleksitas, dan hasil pengobatan), faktor personal (usia, jenis kelamin, pengetahuan, waktu untuk berobat, serta pengelolaan stres dan emosional) dan faktor lingkungan (dukungan sosial, faktor ekonomi, kondisi keluarga, dan kebiasaan).
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DAN PERILAKU MAKAN INTUITIF PADA REMAJA PUTRI DI DENPASAR Paramitha, Ni Made Kristizia; Suarya, Luh Made Karisma Sukmayanti
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.097 KB)

Abstract

Perilaku makan intuitif merupakan perilaku makan adaptif yang berlangsung secara naluriah, ditandai denganhubungan yang kuat dengan isyarat-isyarat internal dari rasa lapar dan kenyang fisiologis. Perilaku makan intuitifmeminimalisir tekanan psikologis akibat menahan keinginan dan lapar yang terjadi dalam perilaku diet sertamengurangi gejala gangguan makan. Perilaku makan ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya citra tubuh. Citratubuh merupakan cara individu memandang, merasakan, serta mengevaluasi bentuk tubuh yang dapat berupagambaran atau penilaian positif maupun negatif. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan citra tubuh danperilaku makan intuitif. Subjek pada penelitian ini adalah remaja putri di Denpasar. Sampel pada penelitian berjumlah80 orang. Hasil uji hipotesis menggunakan Product Moment Pearson menunjukkan signifikansi sebesar 0,000 dengankoefisien korelasi sebesar 0,419. Koefisien korelasi sebesar 0,419 menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara citratubuh dan perilaku makan intuitif adalah sedang. Signifikansi <0,05 menunjukkan bahwa hubungan citra tubuh danperilaku makan intuitif adalah signifikan. Koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa arah hubungan citra tubuhdan perilaku makan intuitif bersifat positif. Artinya, semakin positif citra tubuh, semakin tinggi pula perilaku makanintuitif dan semakin negatif citra tubuh, semakin rendah perilaku makan intuitif. Kata Kunci: Perilaku makan intuitif, citra tubuh, diet, remaja putri.
TRADITIONAL GAMES AS ALTERNATIVE ACTIVITIES FOR CHILDREN STIMULATION Widiasavitri, Putu Nugrahaeni; Agustini, Ni Made Yanti Ary; Astiti, Dewi Puri; Suarya, Luh Made Karisma Sukmayanti; Haryati, Tuningsih
Journal of Psychology and Instruction Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpai.v4i1.23010

Abstract

In the span of one year, there has been an increasing number of complaints from parents and teachers about the adverse effects of gadgets. Complaints of the detrimental impacts of gadget addiction include children becoming lazy, irritable, lacking independence, irresponsible with schoolwork, and having shorter attention span compared to similar-aged children. The increasing number of complaints from parents and school teachers regarding the behaviour of students who are addicted to gadgets became the reason for the team to reintroduce traditional game play activities with friends and teachers in school. Several studies have shown that traditional games have numerous benefits, particularly to stimulate children's cognitive, social, and personality development. Therefore, the team strived to provide alternative games for students so as to help students reap the benefits of playing. The result of this activity indicates that traditional games could be alternative games to gadgets, which are beneficial for affective, cognitive, and motor development of children and act as the means to introduce children to the norms upheld in the society. To optimize the development of affective, cognitive, motor skills, and instill the norms in society, utilizing traditional games needs to be done by the school.
Peran intensitas komunikasi di Instagram dan perbandingan sosial terhadap ketidakpuasan tubuh pada perempuan remaja akhir Maurilla, Talitha; Suarya, Luh Made Karisma Sukmayanti
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidakpuasan tubuh merupakan pikiran dan perasaan tidak puas akan kondisi tubuh individu. Hal ini banyak ditemui di kalangan remaja perempuan karena adanya beragam perubahan, termasuk fisik. Walaupun usianya akan memasuki usia dewasa, perempuan remaja akhir tetap memiliki ketidakpuasan tubuh yang cukup tinggi, salah satunya karena Instagram. Popularitasnya di kalangan remaja membuat banyak individu memilih untuk berkomunikasi di media sosial tersebut dengan beragam isu, seperti adanya risiko kesehatan dan munculnya perbandingan sosial. Perbandingan sosial dilakukan karena motivasi individu untuk mengevaluasi diri melalui atribut yang dimiliki dengan individu lainnya. Perbandingan sosial dapat ditemui ketika remaja menggunakan Instagram, yang dapat mengarah pada ketidakpuasan tubuh. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui peran intensitas komunikasi di Instagram terhadap ketidakpuasan tubuh pada perempuan remaja akhir dengan perbandingan sosial sebagai variabel moderasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling. Subjek penelitian ini adalah 110 perempuan usia 17-22 tahun yang berdomisili di Denpasar. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Ketidakpuasan Tubuh, Skala Perbandingan Sosial, dan Skala Intensitas Komunikasi di Instagram. Hasil uji Moderated Regression Analysis (MRA) menunjukkan nilai koefisien tidak terstandarisasi sebesar -2,635 dengan signifikansi 0,003, yang berarti intensitas komunikasi di Instagram berperan terhadap ketidakpuasan tubuh, serta nilai koefisien tidak terstandarisasi moderasi perbandingan sosial sebesar 0,026 dengan signifikansi 0,005, yang berarti perbandingan sosial berperan dalam memperkuat hubungan antara intensitas komunikasi di Instagram dengan ketidakpuasan tubuh. Koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini sebesar 0,436, yang berarti intensitas komunikasi di Instagram dan perbandingan sosial berperan sebesar 43,6% pada ketidakpuasan tubuh.
Dukungan Sosial Dan Skizofrenia Made Amalia Kristanti Dewi; Luh Made Karisma Sukmayanti
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 1, No 3 (2020): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/pib.v1i3.9919

Abstract

Gangguan jiwa merupakan gangguan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi cara berpikir, emosi, hingga perilaku pada manusia. Gangguan jiwa juga dapat mempengaruhi efektifitas dalam beraktivitas. Prevalensi orang dengan gangguan jiwa di Indonesia terus bertambah. Gangguan jiwa berat seperti skizofrenia memiliki angka penderita yang tinggi di Indonesia khususnya di Bali. Banyak artikel yang menyebutkan bahwa Bali menjadi provinsi dengan peringkat pertama yang memiliki pasien penderita skizofrenia di Indonesia. Berdasarkan data yang ada, jumlah penderita skizofrenia menglamai peningkatan. Maka dari itu, penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai peranan faktor penting yang dapat meningkatkan taraf kesembuhan bagi penderita skizofrenia atau Orang Dengan Skizofrenia (ODS). Artikel ini ditujukan untuk menjelaskan faktor-faktor penting tersebut berdasarkan kajian literatur mengenai penyakit skizofrenia itu sendiri dan peranan dukungan sosial. Dukungan sosial merupakan dukungan yang dapat diterima oleh individu sehingga individu merasa tenang, diperhatikan, timbul rasa percaya diri dan sebagainya. Bentuk dukungan sosial bisa didapatkan dari lingkungan informal seperti keluarga. Bentuk dari dukungan sosial khususnya dari keluarga yang dapat membantu proses pemulihan ODS antara lain: dukungan pendampingan, dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan kelompok, dan dukungan informasi
Traditional Games as Alternative Activities for Children Stimulation Putu Nugrahaeni Widiasavitri; Ni Made Yanti Ary Agustini; Dewi Puri Astiti; Luh Made Karisma Sukmayanti Suarya; Tuningsih Haryati
Journal of Psychology and Instruction Vol. 4 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpai.v4i1.23010

Abstract

In the span of one year, there has been an increasing number of complaints from parents and teachers about the adverse effects of gadgets. Complaints of the detrimental impacts of gadget addiction include children becoming lazy, irritable, lacking independence, irresponsible with schoolwork, and having shorter attention span compared to similar-aged children. The increasing number of complaints from parents and school teachers regarding the behaviour of students who are addicted to gadgets became the reason for the team to reintroduce traditional game play activities with friends and teachers in school. Several studies have shown that traditional games have numerous benefits, particularly to stimulate children's cognitive, social, and personality development. Therefore, the team strived to provide alternative games for students so as to help students reap the benefits of playing. The result of this activity indicates that traditional games could be alternative games to gadgets, which are beneficial for affective, cognitive, and motor development of children and act as the means to introduce children to the norms upheld in the society. To optimize the development of affective, cognitive, motor skills, and instill the norms in society, utilizing traditional games needs to be done by the school.
Fenomena Victim Blaming Pada Korban Kekerasan Seksual Latra Wijayanti, Nengah Selandin Tyas Pangesti; Suarya, Luh Made Karisma Sukmayanti
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 7 No 1 (2023): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/psi.v7i1.3072

Abstract

Perilaku victim blaming (menyalahkan korban) masih kerap ditemukan, khususnya pada individu yang menjadi korban dari kasus kekerasan seksual. Victim blaming yang diterima korban ini pun membuat korban menjadi enggan untuk melapor ataupun mengambil tindakan tegas, dikarenakan takut pada stigma yang dilontarkan oleh masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur jurnal yang dikumpulkan melalui beberapa database yaitu, Google Scholar, Neliti, dan juga Sage Journal. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian jurnal antara lain “victim blaming”, “kekerasan seksual”, dan “sexual abuse”. Jurnal yang telah didapatkan tersebut kemudian diseleksi menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan sepuluh jurnal yang akan dikaji. Berdasarkan kajian yang dilakukan, ditemukan faktor-faktor penyebab munculnya perilaku victim blamingyang dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu faktor dari dalam diri korban dan dari luar korban. Faktor dari dalam diri korban meliputi usia, gender, serta sikap yang diambil korban ketika mengalami kekerasan seksual. Faktor dari luar diri korban sendiri meliputi adanya budaya patriarki, pendidikan, media massa, pola pikir, lingkungan, dan mitos perkosaan (rape myths).
PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN EKSPRESI EMOSI TERHADAP KEPUASAN PERKAWINAN PADA PEREMPUAN DI USIA DEWASA MADYA Paramita, Ni Kadek Pradnya; Suarya, Luh Made Karisma Sukmayanti
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.306 KB)

Abstract

Kepuasan perkawinan merujuk pada suatu perasaan positif yang dimiliki pasangan dalam perkawinan yang memiliki makna lebih luas daripada kenikmatan, kesenangan dan kesukaan. Terdapat beberapa faktor-faktor memengaruhi kepuasan dalam perkawinan antara lain adalah gender, tahapan usia, komunikasi yang terjalin antara pasangan, serta pengungkapan emosi terhadap pasangan. Perempuan cenderung lebih rendah merasakan kepuasan perkawinan dibandingkan laki-laki serta perempuan dewasa madya cenderung lebih merasakan kepuan perkawinan dibandingkan dewasa awal karena perempuan dewasa madya telah memasuki masa sarang kosong sehingga dapat menghabiskan waktu bersama dengan pasangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran komunikasi interpersonal dan ekspresi emosi terhadap kepuasan perkawinan pada perempuan di usia dewasa madya. Subjek penelitian ini adalah perempuan yang berada pada usia dewasa madya yang telah memiliki anak yang beranjak dewasa dan telah melangsungkan perkawinan serta berdomisili di Kota Denpasar. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini menggunakan skala kepuasan perkawinan, skala komunikasi interpersonal, serta skala ekspresi emosi. Hasil dari uji regresi berganda menunjukkan nilai regresi R=0,424 dengan taraf sigifikansi 0,000 (p<0,05) serta R Square=0,180 sehingga dapat disimpulkan komunikasi interpersonal dan ekspresi emosi sama-sama berperan sebesar 18% terhadap kepuasan perkawinan pada perempuan di usia dewasa madya. Koefisien beta terstandarisasi menunjukkan nilai 0,344 dengan taraf signifikansi 0,012 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal berperan secara signifikan terhadap kepuasan perkawinan. Koefisien beta terstandarisasi menunjukkan nilai 0,100 dengan taraf signifikansi 0,454 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa ekspresi emosi tidak berperan secara signifikan terhadap kepuasan perkawinan. Kata kunci: Komunikasi interpersonal, ekspresi emosi, kepuasan perkawinan, perempuan, dewasa madya
GAMBARAN PENERIMAAN IBU DENGAN ANAK AUTISME SERTA PENERAPAN TERHADAP DIET BEBAS GLUTEN DAN KASEIN Sudarmintawan, Putu Sonia Insani; Suarya, Luh Made Karisma Sukmayanti
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.591 KB)

Abstract

Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif yang berawal sebelum anak berusia 2,5 tahun yang ditandai dengan masalah dalam kemampuan sosial dan emosional, kekurangan komunikasi, dan adanya tindakan repetitif dan ritualistik. Penerimaan dari orangtua yang memiliki anak dengan autisme diperlukan agar anak dengan autisme mendapat penanganan yang tepat, sehingga prognosis anak dapat membaik. Salah satu penanganan atau terapi yang dapat diberikan bagi anak dengan autisme adalah diet bebas gluten dan kasein. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran penerimaan ibu dengan anak autisme, serta melihat bagaimana penerapan diet bebas gluten dan kasein untuk anak dengan autisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Responden dalam penelitian ini adalah dua orang ibu yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data terhadap kedua responden dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini adalah kedua ibu telah menunjukkan penerimaan terhadap anak dengan autisme, namun hanya satu satu orang ibu yang menerapkan diet bebas gluten dan kasein. Perbedaan tersebut akan dijelaskan dalam tiga tema besar penelitian ini, yaitu gambaran penerimaan orangtua dengan anak autisme, penerapan diet bebas gluten dan kasein, dan faktor lain yang mendukung penerapan diet bebas gluten dan kasein. Kata kunci: Penerimaan orangtua, autisme, diet bebas gluten dan kasein
Gambaran kecemasan remaja perempuan dengan berat badan berlebih Kurniawati, Ni Wayan Widi; Suarya, Luh Made Karisma Sukmayanti
Jurnal Psikologi Udayana Vol 6 No 02 (2019)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.829 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2019.v06.i02.p07

Abstract

Kesehatan didambakan oleh setiap individu, namun gaya hidup yang tidak sehat serta tidak diimbangi oleh aktivitas fisik berpotensi menyebabkan berat badan berlebih. Remaja perempuan cenderung lebih peka dengan keadaan tubuh karena keinginan remaja perempuan adalah menjadi kurus. Keinginan menjadi kurus dipengaruhi oleh kecenderungan untuk mengidentikkan tubuh yang sangat kurus dengan kecantikan. Kesadaran remaja perempuan yang tidak mungkin untuk mencapai tubuh ideal dapat menyebabkan munculnya kecemasan. Remaja perempuan yang merasakan kecemasan secara berlebihan akan mengalami kesulitan dalam pekerjaan, hubungan sosial, dan fungsi sosial, sehingga mengetahui gambaran kecemasan remaja perempuan dengan berat badan berlebih adalah penting. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kecemasan remaja perempuan dengan berat badan berlebih. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, menurut Strauss dan Corbin (2017). Responden adalah tiga remaja perempuan dengan berat badan berlebih, berusia 17 tahun hingga 18 tahun. Hasil penelitian adalah penyebab kecemasan, kecemasan yang dirasakan, faktor pendukung terjadinya kecemasan, upaya- upaya mengatasi kecemasan, dan faktor-faktor yang memengaruhi upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kecemasan. Kata kunci: Berat badan berlebih, kecemasan, remaja perempuan.