Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

UPAYA IMPLEMENTASI NDC (NATIONALLY DETERMINED CONTRIBUTION) GUNA MENCAPAI KETAHANAN IKLIM (CLIMATE RESILIENCE) DI BIDANG PERTANIAN Wawan Pembengo; Suyono Dude
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1303

Abstract

In the Updated NDC (UNDC) document, Indonesia's GHG emission reduction target with its own capabilities of 29% increased to 31.89%, while the target with international support of 41% increased to 43.20%. The climate resilience of the agricultural sector is very important where food security, economic and ecological stability and sustainable development are greatly threatened by climate irregularities. Technological innovation in agricultural activity models by considering location-specific aspects by combining various aspects so that they can further increase optimal carbon absorption is an understanding of carbon efficient agricultural technology. The aim of the service activities is to build capacity and participation at the farmer level through carbon efficient agricultural technology programs in the context of efforts to implement NDC to achieve climate resilience in the agricultural sector. The implementation of collaborative service activities in nggulo village, Tilongkabila District, Bone Bolango Regency will take place from May to June 2023. The number of students involved is 10 from the Agrotechnology study program, Faculty of Agriculture, Gorontalo State University. The method used in this collaborative service activity is participatory training with activities in the form of counseling and technical guidance. The form of program implemented includes a carbon efficient agricultural technology program including agricultural land optimization activities in the form of increasing the cropping index through the jajar legowo technique and biopesticide techniques. Land management in the form of biopore techniques. The result of this activity is a carbon efficient agricultural technology program in the form of the jajar legowo technique which can be implemented by farmers which is applied to tomato and land kale plants using the jajar legowo technique 2 : 1 and 3 : 1. The jajar legowo system is applied by planting with a pattern of several rows of plants interspersed one empty row as legowo which has the function of being a space for plant management in the form of weeding, irrigation and HPT control activities. In biopesticide activities, soursop extraction can be used as an organic insecticide. In biopore activities, this technique is not only used as water absorption, but also as soil fertilizer, reduces the accumulation of waste which causes various health problems and plays a role in maintaining soil water levels from the threat of drought. Based on the results of activities, the carbon efficient agricultural technology program can be one of the efforts to implement NDC at the site level through empowering farmers to build capacity and independent participation to achieve climate resilience in the agricultural sector.
Pertumbuhan dan hasil jagung komposit varietas lamuru pada beberapa kelas lereng dan dosis pemupukan di desa Payu Kabupaten Gorontalo Djuna, Ilyas; Nurdin, Nurdin; Pembengo, Wawan; Rahman, Rival
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 12, No 1 (2024): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v12i1.9785

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman jagung komposit pada beberapa kelas lereng dan dosis pemupukan di Desa Payu Kabupaten Gorontalo. Waktu pelaksanaan mulai Oktober 2019 sampai Mei 2020. Metode Penelitian menggunakan Rancangan petak terpisah dengan petak utama adalah empat kelas lereng dan anak petak adalah dosis pemupukan dengan 3 perlakuan. Paremeter yang diamati adalah sampel tanah, tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga jantan dan betina, panjang tongkol, jumlah biji dan berat biji. Analisis data diuji dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas lereng bergelombang (8-15%) dan pupuk NPK 50 kg/ha mempengaruhi pertumbuhan dan hasil jagung. Terdapat interaksi antara kelas lereng bergelombang (0-8%) dan tanpa pupuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung komposit.
Pertumbuhan dan hasil jagung komposit varietas lamuru pada beberapa kelas lereng dan dosis pemupukan di desa Payu Kabupaten Gorontalo Djuna, Ilyas; Nurdin, Nurdin; Pembengo, Wawan; Rahman, Rival
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 12, No 1 (2024): AGRILAND: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v12i1.9785

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman jagung komposit pada beberapa kelas lereng dan dosis pemupukan di Desa Payu Kabupaten Gorontalo. Waktu pelaksanaan mulai Oktober 2019 sampai Mei 2020. Metode Penelitian menggunakan Rancangan petak terpisah dengan petak utama adalah empat kelas lereng dan anak petak adalah dosis pemupukan dengan 3 perlakuan. Paremeter yang diamati adalah sampel tanah, tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga jantan dan betina, panjang tongkol, jumlah biji dan berat biji. Analisis data diuji dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas lereng bergelombang (8-15%) dan pupuk NPK 50 kg/ha mempengaruhi pertumbuhan dan hasil jagung. Terdapat interaksi antara kelas lereng bergelombang (0-8%) dan tanpa pupuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung komposit.
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tipe Penggunaan Lahan Cabai Rawit di Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Paputungan, Adepto; Nurdin, Nurdin; Pembengo, Wawan
Agroteknika Vol 8 No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i1.452

Abstract

Cabai menjadi bagian dari kebutuhan makanan keseharian, tetapi produksinya masih rendah. Penilian kesesuaian lahan beserta kelayakan usahatani tipe penggunaan lahan (TPL) cabai rawit menjadi tujuan penelitian ini yang berlokasi di Kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Metode survei tanah diterapkan dengan observasi lahan dan pengambilan sampel tanah, serta survei usahatani cabai. Analisis kesesuaian lahan dengan memadankan antara kriteria kesesuaian lahan dengan karakteristik lahan sampai didapatkan kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial, sementara R/C rasio digunakan untuk menilai kelayakan usahataninya. Hasil yang diperoleh bahwa TPL cabai rawit yang terpilih dengan kesesuaian aktual hanya kelas sesuai marjinal (S3) seluas 3.608,14 ha dan kelas kelas tidak sesuai (N) seluas 33.584,24 ha dengan curah hujan, drainase, N total, pH, P2O5, tekstur, kedalaman tanah, dan bahaya erosi sebagai faktor pembatas. Meskipun N total, dan pH dapat diperbaiki, tetapi faktor pembatas lainnya sulit diperbaiki, sehingga kelas dan luas kesesuaian lahan potensial sama. Budidaya cabai rawit menguntungkan karena nilai R/C 2,0 (R/C > 1), sehingga layak diusahatanikan. Dengan demikian, berdasarkan kelas kesesuaian lahan dan kelayakan usahatani cabai rawit ini, maka budidaya cabai rawit dapat dikembangkan pada lahan yang sesuai yang tersebar di wilayah tengah dan barat Kecamatan Pinolosian.
Ecological Spatial Model of Maize (Zea Mays L.) In Wanggarasi Sub-District, Pohuwato Regency – Gorontalo Province, Indonesia Fitria S. Bagu; Zulzain Ilahude; Nurmi Hafid; Wawan Pembengo
International Journal of Technology and Education Research Vol. 3 No. 02 (2025): April - June, International Journal of Technology and Education Research (IJET
Publisher : International journal of technology and education research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijeter.v3i02.2002

Abstract

This research was conducted in Wanggarasi Sub-district, Pohuwato Regency, Gorontalo Province, specifically in Bohusami Village and Bukit Harapan Village. The objectives of this study were (1). To analyze the biophysical land conditions (land capability, land suitability, land carrying capacity, production), as well as the social conditions of the community, particularly population pressure, which can support a sustainable maize land-use system. (2). To develop an appropriate model for optimizing sustainable maize cultivation in Wanggarasi Sub-district, Pohuwato Regency, Gorontalo Province. The method used was land evaluation with a land unit approach. Sampling locations were determined using stratified random sampling, considering land units at the study sites—namely, slope, landform, and land use. The preparation of land capability maps, land suitability maps, and land optimization maps was carried out through interpretation of RBI maps, administrative maps, land unit maps, and LCLP analysis results. Meanwhile, maps of land carrying capacity, population pressure, and production were developed based on RBI maps, administrative maps, and secondary data. Data analysis was conducted using ecological spatial analysis with Geographic Information System (GIS) and supporting socio-economic data were analyzed descriptively. The research results showed that the study area is dominated by land with low optimization categories (R), expressed through the functional formula: OPT (R) = f (KL (III, IV) + KS (S3, N1) + DDL(R) + P(R) + TP(R)). The models and strategies for optimizing land in the low category (R) can be implemented through: (1) Identifying land units combining dry fields and rainfed areas that ensure the availability of land with high (T) or moderate (S) optimization categories, with a minimum area approximately equal to that of land units categorized as moderate or low in the sub-district. (2) Identifying land-use combinations that can yield production categorized as high (T) or moderate (S) land optimization by converting part of the coconut plantation area—particularly those needing replanting—into dryland maize cultivation. Additionally, seeking land-use combinations that ensure the availability of land areas with moderate optimization category (S), such as mixed gardens and dry fields.
Budidaya Pisang (Musa acuminata L.) Varietas Barangan dari Anakan yang Direndam dengan Ekstrak Bawang Merah Husain, Indriati; Ismail, Fatmawati; Pembengo, Wawan
Produksi Tanaman Vol. 12 No. 11 (2024): November
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Ekstrak bawang merah mengandung zat pengatur tumbuh (ZPT). Bawang merah dapat dijadikan alternatif sumber ZPT alami yang murah dan mudah diperoleh menggantikan ZPT sintetik yang relatif mahal.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui pengaruh ekstrak bawang merah, dan (2) mengetahui konsentrasi ekstrak bawang merah yang sesuai terhadap pertumbuhan anakan pisang varietas Barangan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Agustus 2022, bertempat di Desa Huluduotamo, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 taraf perlakuan konsentrasi ekstrak bawang merah yaitu 0, 10, 20 dan 30 g/L. Umbi bawang merah direndam selama 2 jam pada setiap masing-masing taraf perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 16 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu tinggi anakan, jumlah daun dan lingkar batang. Hasil analisis ragam pada taraf 5% menunjukkan bahwa ekstrak bawang merah berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi dan lingkar batang anakan pisang, pengaruh tidak nyata pada jumlah daun. Ekstrak bawang merah mempengaruhi pertumbuhan anakan pisang Barangan dan konsentrasi ekstrak bawang merah yang terbaik untuk pertumbuhan anakan pisang Barangan adalah 30 g/L.
Application of Cover Type and Rootstock Height to the Success of Mango Grafting Darma Putra , I Kadek Handre; Pembengo, Wawan; Dude, Suyono; Bagu, Fitria S; Zakaria, Fauzan; Apriliani, Silvana; Lihawa, Mohamad; Fathan, Suparmin; Mustafa, Ramlan
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 30 No. 3 (2025): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.30.3.591

Abstract

The availability of high-quality mango seedlings is a major challenge in improving fruit yield and quality, which can be addressed through vegetative propagation techniques, such as grafting that combines rootstocks with strong root systems and scions from superior varieties. This study aimed to determine the effects of the interaction between cover type and rootstock height on mango grafting success. This study was conducted from July to September 2022. A split-plot design was employed, with the main factor being the cover type (single and mass cover) and the sub-factor being the rootstock height (50 cm and 30 cm). The measured parameters included the time for bud emergence, percentage of bud emergence, number of leaves, and grafting success, with data analyzed using ANOVA and LSD tests at a 5% significance level. The results showed that mass cover significantly influenced grafting success, with an average time of bud emergence of 12.40 days, percentage of bud emergence of 100%, average number of leaf average of 6.90, and grafting success rate of 100%. Conversely, the rootstock height did not significantly affect these parameters. Mass cover has been proven to create an optimal microenvironment for plant growth by maintaining humidity and temperature and protecting plants against extreme environmental conditions. In contrast, grafting incompatibility was detected in certain rootstock height treatments, potentially affecting the nutrient flow and graft quality. In conclusion, mass cover had a dominant effect on grafting success, whereas rootstock height had no significant impact. No interaction was found between cover type and rootstock height in mango grafting. Keywords: cover type, rootstock height, grafting
PENERAPAN TEKNOLOGI VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER GUNA MEMBANGUN RESILIEN PANGAN MASYARAKAT Pembengo, Wawan; Lihawa, Mohamad; Fathan, Suparmin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Pertanian Vol 4, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vertiminaponik merupakan teknologi kombinasi antara sistem budidaya sayuran secara vertikal berbasis pot talang plastik dengan sistem akuaponik. Bukdidamber merupakan teknik budidaya ikan dan sayuran dalam satu ember yang merupakan sistem akuaponik (polikulturikan dan sayuran). Kedua teknologi ini berperan dalam menjaga tingkat resilien (ketahanan) pangan di tingkat masyarakat desa yang kepemilikan lahannya terbatas dengan kondisi marginal. Kegiatan Pengabdian Desa Binaan yang berlokasi di desa Tunggulo kecamatan Tilongkabila kabupaten Bone Bolango Propinsi Gorontalo ini dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan dan bimtek penerapan ilmu dan teknologi. Kegiatan ini juga merupakan pengabdian kaji tindak (action research) dalam rangka sosialisasi teknik vertiminaponik dan budikdamber. Teknik vertiminaponik dan budikdamber bisa digunakan oleh petani dan juga rumah tangga yang memiliki keterbatasan luas lahan. Dengan metode ini, petani dan rumah tangga bisa mendapatkan penghasilan tambahan meskipun tidak memiliki lahan yang luas. Teknik ini muncul dengan pertimbangan, bisa tercapainya pemenuhan kebutuhan sayuran dan ikan demi tumbuhnya tingkat resilien (ketahanan) pangan masyarakat. Selain itu, teknologi ini memiliki peluang besar untuk dijadikan usaha mikro masyarakat.