Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pematahan Dormansi Benih Kemiri (Aleurites moluccana, L. Willd) yang Direndam dengan Zat Pengatur Tumbuh Organik Basmingro dan Pengaruhnya terhadap Viabilitas Benih Husain, Indriati; Tuiyo, Rully
Jurnal Agroteknotropika VOL 01, NO 02, 2012
Publisher : Jurnal Agroteknotropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.541 KB)

Abstract

This study aims to determine the breaking dormancy of candleberry seeds which soaked with organic growth regulator Basmingro and its effect on seed viability. Research will be carried out in Limba U2, South City, Gorontalo City, for about 6 months. The materials used are candleberry seeds, organic PGR Basmingro. Candleberry seed soaked in a solution of organic PGR Basmingro in 5 treatment concentration (control (without PGR); PGR 0.02%, 0.03%, 0.04% and 0.05%) and 4 replications. Data were analyzed quantitatively by using Environmental Design Complete Randomized Design (CRD) and analysis of variance (ANOVA). Data are significantly different tested further by Duncan Multiple Rate Test (DMRT). The results are not significantly different, because no germination of candleberry seeds, caused by yet influential PGR is treated to break dormancy due to hard seed coat seed candleberry. So that further research needs to be done by increasing the dose and duration of soaking candleberry seeds with PGR organic Basmingro.
Induksi Protocorm pada Eksplan Bawang Putih pada Media MS Minim Hara Makro dan Mikro yang Ditambahkan Air Kelapa Husain, Indriati
Jurnal Agroteknotropika Vol 1, No 1, 2012
Publisher : Jurnal Agroteknotropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.957 KB)

Abstract

This research aims to determine the occurrence on induction of protocorm in garlic on the media MS minimal macro and micro nutrient added coconut water. The materials used are garlic, coconut water and nutrient minimal macro and micro. The result was the establishment of direct induction of green protocorm from garlic explants. Conclusion of this research is the addition of 15% coconut water in medium MS minimal macro and micro nutrient can induce formation of protocorm directly from garlic explants.
Evaluasi Keragaman Genetik Mutan Harapan Generasi MV1 Jeruk Keprok SoE (Citrus reticulata Blanco) Berdasarkan Penanda Morfologi dan ISSR Indriati Husain; Agus Purwito; Ali Husni; Kikin H. Mutaqin; Slamet Susanto
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 7 No. 2 (2016): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.675 KB) | DOI: 10.29244/jhi.7.2.102-110

Abstract

ABSTRACTMandarin’s SoE is national variety originated from Mount of Mutis, Sub District of SoE, of Timur Tengah Selatan (TTS) District, East Nusa Tenggara (NTT). The genetic diversity of citrus can be induced by gamma ray irradiation on embryogenic callus cells thus producing new mutants. Genetic diversity detection can be based on morphological and ISSR markers. The aim of this research was to obtain information on the genetic diversity on putative mutants mandarin SoE induced by gamma ray irradiation based on morphology and markers ISSR. ISSR markers used are ISSR 1, 4, 6 and 8. Analysis of morphological diversity produced a dendrogram with the level of similarity between individuals each irradiation dose 83-95% with 5-17% genetic distance. Dendrogram analysis based on the genetic diversity ISSR markers showed high levels of 51-100% similarity and genetic distance 0-49%. Individuals samples obtained from gamma irradiation, based both morphological and ISSR markers, was different from individual's genetic make up before irradiation.Keywords: cluster, gamma ray, genetic distance, genetic diversitys, similarity ABSTRAKJeruk keprok SoE adalah jeruk varietas unggul nasional yang berasal dari Pegunungan Mutis, Kecamatan SoE, Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Keragaman genetik jeruk ini dapat diinduksi dengan iradiasi sinar gamma pada sel-sel kalus embriogenik untuk menghasilkan mutan yang solid. Deteksi keragaman genetik yang terbentuk dapat dilakukan secara morfologi maupun molekuler dengan marka ISSR. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai keragaman genetik yang terjadi pada mutan harapan jeruk keprok SoE hasil iradiasi sinar gamma berdasarkan morfologi dan marka ISSR. Marka ISSR yang digunakan adalah ISSR 1, 4, 6 dan 8 pada beberapa mutan harapan jeruk keprok SoE. Analisis keragaman secara morfologi menghasilkan dendrogram dengan tingkat kemiripan antar individu masing-masing dosis iradiasi 83-95% dengan jarak genetik 5-17%. Dendrogram analisis keragaman genetik berdasar marka ISSR memperlihatkan tingkat kemiripan 51-100% dan jarak genetik 0-49%. Individu-individu sampel yang diuji hasil iradiasi gamma, baik secara morfologi dan marka ISSR, telah memiliki susunan genetik yang berbeda dari susunan genetik individu sebelum diiradiasi.Kata kunci: grup, jarak genetik, kemiripan, keragaman, sinar gamma
INISIASI RUMAH BIBIT UNTUK PEMBERDAYAAN ANGGOTA DASA WISMA MANDIRI RT02/RW03 KELURAHAN LIMBA U2 KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO Indriati Husain; Yunnita Rahim; Risky Yanto Saleh; Suleman Ngadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Pertanian Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.429 KB)

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk pembuatan rumah bibit untuk penyemaian, penanaman dan pemanfaatan hasil berbagai macam tanaman sayur-sayuran sebagai bahan makanan untuk para anggota Dasa Wisma Mandiri “Anggrek Bulan”. Kegiatan dilaksanakan setelah diperoleh dana pengabdian Kolaboratif Fakultas, dibelikan alat dan bahan yang diperlukan, diantaranya baja ringan (Canal C) dan paranet. Hasil kegiatan berupa rumah bibit (rumah semai) yang dapat dimanfaatkan oleh para anggotanya untuk melakukan proses penyemaian beberapa jenis tanaman hortikultura terutama jenis sayur-sayuran.
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH DAPUR PADA WARGA DESA PATOAMEME KECAMATAN BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO Indriati Husain; Fauzan Zakaria
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Pertanian Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari limbah dapur pada warga di Desa Patoameme Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo. Kegiatan ini berupa penyuluhan dan pelatihan yang dilaksanakan pada bulan November 2022. Kelompok sasaran pengabdian adalah warga desa seperti ibu-ibu atau bapak-bapak maupun remaja dari Desa Patoameme tersebut. Pupuk organik cair dari limbah dapur yang difermentasi dan dihasilkan dalam kurun waktu 15 hari dapat langsung dimanfaatkan atau diaplikasikan pada pertanaman sayur-sayuran atau pada tanaman hias yang ada di halaman rumah warga masing-masing.
EFEKTIVITAS PUPUK KANDANG SAPI DAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TAJUK Kadek Setiawati; Indriati Husain; Sutrisno Hadi Purnomo; Muhammad Arief Azis; Fauzan Zakaria
Jurnal Lahan Pertanian Tropis (JLPT) Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56722/jlpt.v3i1.25844

Abstract

Pemberian pupuk kandang dapat memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman untuk meningkatkan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah  (Allium ascalonicum L.)  Varietas Tajuk yang dilaksanakan  pada bulan Januari – Maret 2024 yang berlokasi di Desa Iloheluma Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 faktor. Faktor yang diamati yaitu jenis pupuk kandang (P) yang terdiri dari pupuk kandang sapi dan kandang ayam, yang terdiri dari 5 taraf yaitu P0 = Kontrol, P1 = tanah 5 kg : pupuk kandang sapi 0,5 kg, P2 = tanah 5 kg : pupuk kandang sapi 1 kg, P3 = tanah 5 kg : pupuk kandang ayam 0.5 kg dan P4 = tanah 5 kg : pupuk kandang ayam 1 kg. Parameter yang diukur adalah waktu tumbuh umbi, jumlah anakan, jumlah umbi, berat basah umbi (g), diameter umbi (cm), dan berat kerinng umbi (g). Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analysis of varians (ANOVA 5%) dan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk  kandang  berpengaruh  nyata terhadarap waktu tumbuh umbi, berat basah umbi, diameter umbi dan berat kering umbi bawang merah. Namun, pemberian pupuk kandang berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan dan jumlah umbi bawang merah. Kata  Kunci: Pupuk Kandang Sapi, Pupuk Kandang Ayam, Varietas  Tajuk
Pemberian Kasgot Black Soldier Fly Dan PGPR Akar Bambu Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah ( Alium ascalonicum L.) Varietas Tajuk: indonesia Husain, Indriati; Rahim, Yunnita; Rahman Yusuf, Abd
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 24 No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v24i1.3014

Abstract

The aim of this study was to determine the effect, interaction, and the best dosage and concentration of Black Soldier Fly (BSF) Kasgot and Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) bamboo roots an the growth and yield of shallot (Allium ascalonicum L.) of canopy varities. This study was conducted from February to June 2023 at SMK PPN Gorontalo, Telaga Sub District, Gorontalo Regency, Furthermore, this studi used a factorial randomized block design (RDB) with 2 factors. The first factor was Black Soldie Fly Kasgot (K) with 4 levels: K0 = control, K1 = 200 g/polybag, K2 = 300 g/polybag, K3 = 400 g/polybag. Meanwhile, the second factor was PGPR of bamboo roots (P) with 4 levels: P0 = (control), P1 = 20 ml/litre of water, P2 = 30 ml/litre of water, P3 = 40 ml/litre of water. The parameters measured were plant height, number of leaves, number of tillers, fresh tuber weight, tuber number, tuber diameter and dry tuber weight. The observational data were then analyzed using analysis of variance (ANOVA α = 5%) and continued with the DMRT test with a level of 5%. The results showed that the application of Black Soldier Fly (BSF) Kasgot had a significant effect on plant height, number of leaves, number of tillers, fresh tuber weight, tuber number, tuber diameter and dry tuber weight of shallot plants. Meanwhile, the PGPR of bamboo roots had a significant effect on plant height and number of leaves. There was an interaction between the two treatments on the parameters of plant height, number of leaves and tuber diameter, where the best combination was found in the application of Kasgot as much as 400 grams/polybag + PGPR 30 ml/litre of water. Lastly the best dosage Kasgot was in the treatment of 400 grams/polybag and the best PGPR concentration was 40 ml/litre of water. Keywords: Black Soldier Fly (BSF) Kasgot, Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Bamboo Root, Canopy Variety.
Induksi Mutasi Menggunakan Kolkisin pada Umbi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Tajuk Indriati Husain; Tedy Surdaya; Sutrisno Hadi Purnomo
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.13.1.1-7

Abstract

Techniques in the fold of shallot plant breeding can be done to obtain or improve existing characters to be better than before. One of them is the mutation induction technique with a chemical mutagen, namely colchicine. The purpose of the study was to find out the effect of colchicine concentration on growth, yield, character diversity and obtain value of Lethal Concentration 20-50% (LC20-50) for Tajuk Vriety M1 of shallot. The research was conducted in July-October 2019 in Libuo Village of Dungingi District of Gorontalo City. The study was conducted using a design randomized block design (RBD) with six level of colchicine solution concentration (0, 0.1, 0.2, 0.3, 0.4 and 0.5% (w/v)) with three repeats. The results of the variety analysis showed that a solution of colchicine concentration of 0-0.5% had the effect on the morphology of leaf colour, the number of saplings and the percentage of seeds growing abnormally and character of lear colour shallot varieties of mutant putative generation M1, but had no significantly effect on plant height, number of bulbs, wet and dry weights. CurveExpert1.3 analysis result, the lethal concentration value of colchicine solution in shallot bulbs can be obtained at a concentration of 0.33 (w/v) at LC30. Keywords: abnormal, LC30, LC50, mutagen, putative mutant
TEKNOLOGI KONSERVASI BIOPORI PADA LAHAN KERING DI DESA HUANGOBOTU KECAMATAN KABILA BONE GORONTALO KAWASAN TELUK TOMINI Husain, Indriati; Fauzan Zakaria; Nurmi
Jurnal Abditani Vol. 7 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v7i2.314

Abstract

Masyarakat yang melaksanakan usahatani pada lahan dengan kategori lahan kering di Desa Huangobotu Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo pada umumnya belum menerapkan teknologi konservasi biopori. Aplikasi teknologi konservasi biopori merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengembalian unsur hara dan peresapan air ke dalam tanah. Kegiatan pengabdian pembuatan lubang resapan biopori dilakukan pada masyarakat Desa Huangobotu dilaksanakan dengan 3 metode yaitu tahap sosialisasi (penyuluhan), pelatihan dan pendampingan. Tahap sosialisasi (penyuluhan) menjelaskan mengenai manfaat dan cara pembuatan biopori; tahap pelatihan melatih cara membuat lubang biopori; dan tahap pendampingan pembuatan biopori di halaman rumah warga. Dengan adanya biopori ini, masyarakat sangat memperoleh manfaatnya, yaitu air permukaan langsung terserap ke dalam tanah lewat biopori, sampah basah limbah dapur menjadi pupuk organik untuk tanaman dan tanaman nampak tumbuh subur.
Edukasi Pengenalan Jenis-jenis Gulma dan Dampaknya Terhadap Produktivitas Tanaman Pertanian Mayasari Yamin; Indriati Husain; Hasna Dama; Silviana Arsyad
Madaniya Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.1236

Abstract

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak diinginkan dan bersaing dengan tanaman utama dalam mendapatkan air, unsur hara, cahaya, dan ruang tumbuh, sehingga dapat menurunkan produktivitas pertanian. Gulma sering kali dianggap sebagai tanaman pengganggu karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman budidaya dan menyebabkan kerugian ekonomi bagi petani. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap mahasiswa dan petani terkait jenis gulma dan dampak yang ditimbulkan terhadap produktivitas tanaman, meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat khususnya mahasiswa tentang jenis gulma serta dampaknya terhadap produktivitas tanaman, dan mengajarkan teknik pengelolaan gulma yang sesuai berdasarkan prinsip pertanian berkelanjutan melalui sistem rotasi tanaman, penggunaan mulsa, dan agroekosistem terpadu. Pengabdian ini dilaksanakan di Bukit Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo dan Lahan Petani Desa Moutong, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango yang dilaksanakan pada bulan September 2024. Metode pengabdian menggunakan pendekatan edukatif, partisipatif, dan aplikatif guna meningkatkan pemahaman serta keterampilan petani, mahasiswa, penyuluh, dan masyarakat dalam mengenali serta mengelola gulma secara efektif. Berdasarkan hasil pengabdian yang dilaksanakan, mahasiswa telah mengetahui dan membedakan jenis gulma berdasarkan ukuran daun dan tipe pertumbuhannya, terjadi peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat khususnya mahasiswa terkait dampak yang ditimbulkan oleh gulma khususnya mampu menekan pertumbuhan dan produksi tanaman melalui kompetisi penyerapan unsur hara oleh akar, dan mahasiswa mengetahui teknik pengolahan gulma melalui sistem rotasi tanaman berdasarkan spesies tanaman budidaya, penggunaan mulsa dan pengendalian gulma melalui sistem mekanis dan kimiawi.