Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

“ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI LOKASI PERBELANJAAN” (Studi Kasus Surakarta Grand Mall Surakarta) Sumina Sumina
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 7 No. 11 (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan sosial dan ekonomi di kota Surakarta mengalami peningkatan yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Disamping itu kota Surakarta juga merupakan kota perdagangan yang berfungsi sebagai distribusi barang dan jasa untuk kebutuhan daerah-daerah sekitarnya, sehingga perlu dibangun fasilitas-fasilitas pendukung seperti pusat perbelanjaan yang memadai. Salah satu dampak dari adanya pembangunan pusat perbelanjaan adalah perlu ada sarana parkir yang memadai. Hal ini perlu diperhatikan, mengingat keberadaan suatu pusat kegiatan harus seminimal mungkin menimbulkan gangguan pada arus lalu lintas di sekelilingnya. Khususnya di pusat perdagangan solo Grand mall sebagai salah satu pusat perdagangan terbesar dan terkemuka di kota Surakarta sangat memerlukan fasilitas parkir bagi para pengunjung. Tujuan dari penelitian ini dalah untuk mengetahui karakteristik parkir dan menganalisa kebutuhan ruang parkir di pusat perbelnjaan Solo Grand Mal. Tingkat turnover parkir mobil penumpang tertinggi 4,77 terjadi pada hari Minggu, Durasi parkir untuk mobil penumpang tidak sama, rata-rata tertinggi terjadi pada hari Minggu tanggal 25 Mei 2008 yaitu 89,20 menit, dan terendah terjadi pada hari Rabu tanggal 21 Mei 2008 dengan rata-rata durasi parkir 66,28 menit. Akumulasi maksimum untuk mobil penumpang adalah sebanyak 311 kendaraan, dan ruang parkir yang tersedia adalah sebanyak 344 kendaraan, dengan demikian ruang parkir untuk mobil di Surakarta Grand mall masih memenuhi standar kebutuhan ruang parkir untuk pusat perdagangan. Luas areal parkir yang dibutuhkan seluas 3887,5 m2, sedangkan luas areal parkir tersedia 9472 m2, dengan demikian areal parkir untuk mobil di Surakarta Grand mall juga masih memenuhi standar kebutuhan parkir untuk pusat perdagangan.
ANALISA PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI JALAN KLATEN – PRAMBANAN KM (0-15) Sumina Sumina
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 2 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan penduduk dan perekonomian menyebabkan pertumbuhan kendaraan bermotor sehingga tingkat kecelakaan lalulintas semakin tinggi, kapasitas jalan meningkat. Dibanding dengan negara maju, negara berkembang memiliki pertumbuhan  kendaraan yang lebih besar, sehingga negara berkembang menghadapi permasalahan transportasi yang cukup rumit, begitu pula terhadap permasalahan kecelakaan lalulintas. Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan raya adalah unsur-unsur sistem transportasi antara lain: merupakan inefisiensi terhadap penyelanggaraan angkutan, sehingga dapt mengurangi kualitas orang dan barang yang diangkut, serta dapat menambah totalitas biaya angkutan. Makalah ini memberikan hasil penelitian penyebab tingginya kecelakaan lalulintas di jalan Klaten Prambanan (km 0 – 15) Dari hasil pengamatan, sifat tabrakan yang dominan berupa tabrakan dari depan/saling tabrakan dari arah yang berlawanan. Upaya pencegahan  kecelakaan dilakukan dengan upaya geometri jalan dan upaya pengaturan lingkungan. Upaya penanganan geometri dilakukan dengan peningkatan kapasitas jalan, yaitu penghilangan jalur lambat menjadi jalur utama. Sedangkan penanganan lingkungan dilakukan dengan peningkatan sarana komunikasi berupa telepon, faksimail dan pos, pengaturan manusia, faktor kendaraan dan perlengkapan prasarana jalan.
STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN SUMINA SUMINA; Muh.Sigit Budi Laksana
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 4 No. 8 (2007): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Campuran aspal beton merupakan campuran dari agregat bergradasi rapat dan aspal, Sehingga rongga-rongga antar butir hampir seluruhnya terisi dengan butiran yang lebih kecil, hanya menyisakan sebagian kecil diisi oleh aspal. Filler yang sering digunakan adalah abu batu, pada penelitian ini digunakan filler pengganti yaitu portland cement, kaolin dan kapur padam, mengingat ketiganya memenuhi sebagai filler yang disyaratkan dalam gradasi karena lolos saringan No. 200 (0,074 mm). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan filler portland cement, kaolin dan kapur padam terhadap karakteristik Marshall pada campuran aspal beton serta perbandingan dari ketiga nilai karakteristik Marshall tersebut Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar aspal optimum campuran aspal beton yang didapatkan sebesar 5,6%, selain itujuga diketahui bahwa nilai density bulk, VFWA dan flow pada campuran aspal beton yang menggunakan filler portland cement, kaolin dan kapur padam cenderung mengalami peningkatan dengan semakin bertambahnya kadar dari masing-masing filler, sedangkan nilai VITM pada campuran aspal beton yang menggunakan filler portland cement, kaolin dan kapur padam cenderung mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya kadar dari masing-masingfiller. Nilai stabilitas maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler portland cement terjadi pada penggunaan filler sebesar 5,988 % dengan nilai stabilitas 973,865 kg dengan kecenderungan menurunnya nilai stabilitas apabila penggunaan filler portland cement lebih dari 5,988%, dan nilai stabilitas maksimum campuran aspal beton yang menggunakan Jitter kaolin terjadi pada penggunaan filler sebesar 6,272% dengan nilai stabilitas 848,316kg dengan kecenderungan menurunnya nilai stabilitas apabila penggunaan filler kaolin lebih dari 5,988%, sedangkan nilai stabilitas maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler kapur padam terjadi pada penggunaan filler sebesar 6,015% dengan nilai stabilitas 796,042 kg dengan kecenderungan menurunnya nilai stabilitas apabila penggunaan filler kapur padam lebih dari 6,015% Nilai Marshall Quotient maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler portland cement terjadi pada penggunaan filler sebesar 5,742% dengan nilai Marshall Quotient 308,168 kg/mm dengan kecenderungan menurunnya nilai Marshall Quotient apabila penggunaan filler portland cement lebih dari 5,742%, dan nilai Marshall Quotient maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler kaolin terjadi pada penggunaan filler sebesar 5,938% dengan nilai Marshall Quotient 247,787 kg/mm dengan kecenderungan menurunnya nilai Marshall Quotient apabila penggunaan filler kaolin lebih dari 5,938%, sedangkan nilai Marshall Quotient maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler kapur padam terjadi pada penggunaan filler sebesar 5,688% dengan nilai Marshall Quotient 234,258 kg/mm dengan kecenderungan menurunnya nilai Marshall Quotient apabila penggunaan filler kapur padam lebih dari 5,688 %.
ANALISIS SIMPANG TAK BERSINYAL DENGAN BUNDARAN SUMINA SUMINA
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 17 No. 21 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi kasus di simpang Gladak Surakarta. Pada hakikatnya dilatar belakangi oleh kinerja simpang tersebut, dimana jenis kendaraan yang melewati simpang teridiri dari berbagai macam kendaraan seperti becak, sepeda, sepeda motor, mobil, bus, dan lain-lain. Hal tersebut perlu mendapat perhatian karena ramainya arus lalu lintas yang terjadi sehingga menyebabkan kemacetan terutama pada jam-jam sibuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa, pengaruh simpang tak bersinyal dengan bundaran terhadap kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian yang terjadi pada simpang Gladak Surakarta.Metode penelitian yang digunakan dalam pengambilan data adalah observasi dan pencatatan secara langsung di lapangan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer deperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil instansi terkait. Sebagai dasar penyelesaian atau analisa data digunakan rumusan yang terdapat pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 untuk mengetahui tingkat pelayanan simpang.Adapun hasil analisis menunjukkan bahwa dari survey pada senin 8 Desember 2008, tingkat pelayanan simpang Gladak Surakarta ini masih cukup baik. Pada jam puncak nilai kapasitasnya untuk bagian jalinan AB = 5858 smp/jam, bagian jalinan BC = 6799 smp/jam, bagian jalinan CD = 6008 smp/jam, bagian jalinan DA = 3199 smp/jam. Sedangkan derajat kejenuhannya (DS), bagian jalinan AB = 0,11, bagian jalinan BC = 0,10, bagian jalinan CD = 0,07 dan bagian jalinan DA = 0,01.Sedangkan kinerja pada tahun 2011 pada jam puncaknya nilai kapasitas diasumsikan sama dengan tahun 2008. Untuk derajat kejenuhannya (DS) bagian jalinan AB = 0,14, bagian jalinan BC = 0,11, bagian jalinan CD = 0,03 dan bagian jalinan DA = 0,01. Sehingga tingkat pelayanan simpang Gladak Surakarta in pada tahun 2011 tidak layak dalam melayani arus lalu lintas.
“ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI LOKASI PERBELANJAAN” (Studi Kasus Surakarta Grand Mall Surakarta) Sumina Sumina
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 7 No. 11 (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan sosial dan ekonomi di kota Surakarta mengalami peningkatan yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Disamping itu kota Surakarta juga merupakan kota perdagangan yang berfungsi sebagai distribusi barang dan jasa untuk kebutuhan daerah-daerah sekitarnya, sehingga perlu dibangun fasilitas-fasilitas pendukung seperti pusat perbelanjaan yang memadai. Salah satu dampak dari adanya pembangunan pusat perbelanjaan adalah perlu ada sarana parkir yang memadai. Hal ini perlu diperhatikan, mengingat keberadaan suatu pusat kegiatan harus seminimal mungkin menimbulkan gangguan pada arus lalu lintas di sekelilingnya. Khususnya di pusat perdagangan solo Grand mall sebagai salah satu pusat perdagangan terbesar dan terkemuka di kota Surakarta sangat memerlukan fasilitas parkir bagi para pengunjung. Tujuan dari penelitian ini dalah untuk mengetahui karakteristik parkir dan menganalisa kebutuhan ruang parkir di pusat perbelnjaan Solo Grand Mal. Tingkat turnover parkir mobil penumpang tertinggi 4,77 terjadi pada hari Minggu, Durasi parkir untuk mobil penumpang tidak sama, rata-rata tertinggi terjadi pada hari Minggu tanggal 25 Mei 2008 yaitu 89,20 menit, dan terendah terjadi pada hari Rabu tanggal 21 Mei 2008 dengan rata-rata durasi parkir 66,28 menit. Akumulasi maksimum untuk mobil penumpang adalah sebanyak 311 kendaraan, dan ruang parkir yang tersedia adalah sebanyak 344 kendaraan, dengan demikian ruang parkir untuk mobil di Surakarta Grand mall masih memenuhi standar kebutuhan ruang parkir untuk pusat perdagangan. Luas areal parkir yang dibutuhkan seluas 3887,5 m2, sedangkan luas areal parkir tersedia 9472 m2, dengan demikian areal parkir untuk mobil di Surakarta Grand mall juga masih memenuhi standar kebutuhan parkir untuk pusat perdagangan.
ANALISA PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI JALAN KLATEN – PRAMBANAN KM (0-15) Sumina Sumina
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 2 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan penduduk dan perekonomian menyebabkan pertumbuhan kendaraan bermotor sehingga tingkat kecelakaan lalulintas semakin tinggi, kapasitas jalan meningkat. Dibanding dengan negara maju, negara berkembang memiliki pertumbuhan  kendaraan yang lebih besar, sehingga negara berkembang menghadapi permasalahan transportasi yang cukup rumit, begitu pula terhadap permasalahan kecelakaan lalulintas. Faktor penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan raya adalah unsur-unsur sistem transportasi antara lain: merupakan inefisiensi terhadap penyelanggaraan angkutan, sehingga dapt mengurangi kualitas orang dan barang yang diangkut, serta dapat menambah totalitas biaya angkutan. Makalah ini memberikan hasil penelitian penyebab tingginya kecelakaan lalulintas di jalan Klaten Prambanan (km 0 – 15) Dari hasil pengamatan, sifat tabrakan yang dominan berupa tabrakan dari depan/saling tabrakan dari arah yang berlawanan. Upaya pencegahan  kecelakaan dilakukan dengan upaya geometri jalan dan upaya pengaturan lingkungan. Upaya penanganan geometri dilakukan dengan peningkatan kapasitas jalan, yaitu penghilangan jalur lambat menjadi jalur utama. Sedangkan penanganan lingkungan dilakukan dengan peningkatan sarana komunikasi berupa telepon, faksimail dan pos, pengaturan manusia, faktor kendaraan dan perlengkapan prasarana jalan.
STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN SUMINA SUMINA; Muh.Sigit Budi Laksana
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 4 No. 8 (2007): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Campuran aspal beton merupakan campuran dari agregat bergradasi rapat dan aspal, Sehingga rongga-rongga antar butir hampir seluruhnya terisi dengan butiran yang lebih kecil, hanya menyisakan sebagian kecil diisi oleh aspal. Filler yang sering digunakan adalah abu batu, pada penelitian ini digunakan filler pengganti yaitu portland cement, kaolin dan kapur padam, mengingat ketiganya memenuhi sebagai filler yang disyaratkan dalam gradasi karena lolos saringan No. 200 (0,074 mm). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan filler portland cement, kaolin dan kapur padam terhadap karakteristik Marshall pada campuran aspal beton serta perbandingan dari ketiga nilai karakteristik Marshall tersebut Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar aspal optimum campuran aspal beton yang didapatkan sebesar 5,6%, selain itujuga diketahui bahwa nilai density bulk, VFWA dan flow pada campuran aspal beton yang menggunakan filler portland cement, kaolin dan kapur padam cenderung mengalami peningkatan dengan semakin bertambahnya kadar dari masing-masing filler, sedangkan nilai VITM pada campuran aspal beton yang menggunakan filler portland cement, kaolin dan kapur padam cenderung mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya kadar dari masing-masingfiller. Nilai stabilitas maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler portland cement terjadi pada penggunaan filler sebesar 5,988 % dengan nilai stabilitas 973,865 kg dengan kecenderungan menurunnya nilai stabilitas apabila penggunaan filler portland cement lebih dari 5,988%, dan nilai stabilitas maksimum campuran aspal beton yang menggunakan Jitter kaolin terjadi pada penggunaan filler sebesar 6,272% dengan nilai stabilitas 848,316kg dengan kecenderungan menurunnya nilai stabilitas apabila penggunaan filler kaolin lebih dari 5,988%, sedangkan nilai stabilitas maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler kapur padam terjadi pada penggunaan filler sebesar 6,015% dengan nilai stabilitas 796,042 kg dengan kecenderungan menurunnya nilai stabilitas apabila penggunaan filler kapur padam lebih dari 6,015% Nilai Marshall Quotient maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler portland cement terjadi pada penggunaan filler sebesar 5,742% dengan nilai Marshall Quotient 308,168 kg/mm dengan kecenderungan menurunnya nilai Marshall Quotient apabila penggunaan filler portland cement lebih dari 5,742%, dan nilai Marshall Quotient maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler kaolin terjadi pada penggunaan filler sebesar 5,938% dengan nilai Marshall Quotient 247,787 kg/mm dengan kecenderungan menurunnya nilai Marshall Quotient apabila penggunaan filler kaolin lebih dari 5,938%, sedangkan nilai Marshall Quotient maksimum campuran aspal beton yang menggunakan filler kapur padam terjadi pada penggunaan filler sebesar 5,688% dengan nilai Marshall Quotient 234,258 kg/mm dengan kecenderungan menurunnya nilai Marshall Quotient apabila penggunaan filler kapur padam lebih dari 5,688 %.
ANALISIS SIMPANG TAK BERSINYAL DENGAN BUNDARAN SUMINA SUMINA
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 17 No. 21 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi kasus di simpang Gladak Surakarta. Pada hakikatnya dilatar belakangi oleh kinerja simpang tersebut, dimana jenis kendaraan yang melewati simpang teridiri dari berbagai macam kendaraan seperti becak, sepeda, sepeda motor, mobil, bus, dan lain-lain. Hal tersebut perlu mendapat perhatian karena ramainya arus lalu lintas yang terjadi sehingga menyebabkan kemacetan terutama pada jam-jam sibuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa, pengaruh simpang tak bersinyal dengan bundaran terhadap kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian yang terjadi pada simpang Gladak Surakarta.Metode penelitian yang digunakan dalam pengambilan data adalah observasi dan pencatatan secara langsung di lapangan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer deperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil instansi terkait. Sebagai dasar penyelesaian atau analisa data digunakan rumusan yang terdapat pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 untuk mengetahui tingkat pelayanan simpang.Adapun hasil analisis menunjukkan bahwa dari survey pada senin 8 Desember 2008, tingkat pelayanan simpang Gladak Surakarta ini masih cukup baik. Pada jam puncak nilai kapasitasnya untuk bagian jalinan AB = 5858 smp/jam, bagian jalinan BC = 6799 smp/jam, bagian jalinan CD = 6008 smp/jam, bagian jalinan DA = 3199 smp/jam. Sedangkan derajat kejenuhannya (DS), bagian jalinan AB = 0,11, bagian jalinan BC = 0,10, bagian jalinan CD = 0,07 dan bagian jalinan DA = 0,01.Sedangkan kinerja pada tahun 2011 pada jam puncaknya nilai kapasitas diasumsikan sama dengan tahun 2008. Untuk derajat kejenuhannya (DS) bagian jalinan AB = 0,14, bagian jalinan BC = 0,11, bagian jalinan CD = 0,03 dan bagian jalinan DA = 0,01. Sehingga tingkat pelayanan simpang Gladak Surakarta in pada tahun 2011 tidak layak dalam melayani arus lalu lintas.
Pendampingan Perhitungan Analisa Revitalisasi Lapangan Desa Masaran Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Sumina, Sumina; Susila, Herman
IJECS: Indonesian Journal of Empowerment and Community Services Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ijecs.v1i1.779

Abstract

Desa Masaran merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.  Desa Masaran merupakan wilayah yang berada pada lokasi yang sangat strategis sebagai titik pertemuan jalur mobilisasi barang dan manusia. Desa Masaran memiliki potensi berupa lapangan desa.  Aset tersebut sangat potensial karena berada pada tanah terbuka yang cukup luas di tengah wilayah yang semakin rapat.  Sehingga perlu ada optimalisasi potensi tersebut agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.  Guna mengoptimalkan dan mencapai hal tersebut maka tim pengabdian masyarakat akan melakukan pendampingan dalam hal merencanakan analisa biaya untuk merevitalisasi lapangan Desa Masaran.  Berdasarkan hasil pendampingan dapat diketahui bahwa besarnya dana untuk merevitalisasi lapangan Desa Masaran adalah sebesar Rp 2.338.900.000,00. Hasil analisa biaya tersebut untuk selanjutnya dapat digunakan untuk mencairkan dana desa yang telah ada dan juga dapat berfungsi sebagai dasar dalam mencari donatur untuk menyukseskan revitalisasi lapangan tersebut.
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) RUAS JALAN KARANGASEM, KECAMATAN TANON KM 5+100 – 8+100 DENGAN METODE PD T–14–2003 Susila, Abi Baskoro Hemawan; Yuono, Teguh; Sumina, Sumina
Journal of Civil Engineering and Infrastructure Technology Vol 3 No 2 (2024): JCEIT
Publisher : Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jceit.v3i2.4263

Abstract

Tanon District is about 14 Km from the district capital Sragen. The beauty of the Tanon sub-district can be seen from the environment that is still maintained and beautiful, plus the friendliness and wisdom of the local residents. This road is a connecting road between Purwodadi-Gemolong-Tanon-Sidoharjo-Sragen. This road section is an effective route used by heavy vehicles and commercial vehicles from the Sragen area to the Gemolong area because it can shorten the travel time. Therefore on this road section it is necessary to carry out road repairs so that traffic can run well and smoothly. The analysis is carried out in several steps. The first step is to collect CBR (California Bearing Ratio) and LHR (Average Daily Traffic) data. The second step is to calculate the rigid pavement design. After that, the calculation of the thickness of the concrete slab is analyzed using the SNI Pd T-14-2003 method. The results of the calculation analysis for Rigid Pavement Planning for Karangasem Road Section, Tanon District KM 5 + 100 – 8 + 100 Using the PD T – 14 – 2003 method, the calculation results for the subgrade CBR value = 4.5%. The results of the pavement thickness calculation obtained 10 cm thick foundation and 16 cm thick concrete slab. And the calculation of the reinforcement we get longitudinal reinforcement ø9 – 250 mm, transverse reinforcement ø8 – 350 mm, dowel bar spokes ø28 – 450mm, spacing 300mm, length mm, tie bars ø13 – 650 mm, spacing 700 mm