Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Produk Cinderamata dari Sisa Potongan Kayu Dan Kain Tenun sebagai Upaya Pemulihan Perekonomian Pasca Pandemi di Pasar Inpres Kota Balikpapan Eko Agung Syaputra; Olivia Febrianty Ngabito; Sasferi Yendra
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 3 (2021): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.3.429-438

Abstract

The Covid-19 pandemic has impacted traders and craftsmen at the Inpres Market Vegetable Garden, West Balikpapan Regency, experiencing difficulties in obtaining and producing their merchandise. As one of the largest islands in Indonesia, Kalimantan stores various types of wood-producing plants, especially wood from tropical forests. In the process of harvesting wood, it produces small pieces of residue that are underutilized. In addition, most of the products sold at the Inpres Market are woven fabrics with typical Kalimantan motifs. With these resources, of course, it is highly expected to be developed as a typical regional product. The purpose of this activity is to ignite diversity and improve the quality of souvenir products produced by the people of the Inpres Market area, through a social entrepreneurship approach based on the capabilities and resources of the region. Assistance activities for creative product development with a combination of wood pieces and woven fabrics are needed to initiate independent communities in the pandemic era through knowledge and skills in producing superior products from waste materials. To achieve these objectives, the methods of preparation, implementation and evaluation are used. With community service in the form of training in making creative products, traders and craftsmen in the Pasar Inpres area are able to increase independence in producing superior products that can rebuild people's income during the pandemic.
BRANDING PRODUK SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK KERAJINAN KHAS KALIMANTAN DI PASAR INPRES KEBUN SAYUR Supratiwi Amir; Eko Agung Syaputra; Faisal Syamsuddin; Hesti Rosita Dwi Putri
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Packaging design as product branding is one of the powerful things that can support product marketing. Often good packaging can represent a good product. the function of packaging is not only to maintain quality, but packaging can also be an attraction for consumers to buy the product. The Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan is a place for UMKM to introduce and distribute many handicraft products of East Kalimantan to global consumers and it's also an effort to protect and preserve local cultural wealth. Pasar Inpres is the one and only traditional market that sells various handicraft products of East Kalimantan and has become one of the icons of world tourist attractions for the city of Balikpapan, both for recreation and education. The handicraft products for sale at the Pasar Inpres haven't been packaged properly, this can be seen in the products for sale without a brand name and packaged only using clear plastic as simple. These things happen because of limited knowledge and skills in utilizing technology to optimize product branding and product marketing. One of the solutions to this problem is socializing and training small enterpreneurs of Pasar Inpres about product branding strategy and product marketing in the online marketplace. This activity is carried out using counseling, discussion, and training methods involving small enterpreneurs (UMKM) of Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan. Expected from this activity is small enterpreneurs (UMKM) of Pasar Inpres can understand that packaging design is an important thing to optimizing product branding and product marketing to increase product sales. Abstrak Desain kemasan sebagai branding produk merupakan salah satu hal yang ampuh yang dapat mendukung pemasaran produk. Seringkali kemasan yang baik dapat mewakili produk yang baik. fungsi kemasan tidak hanya untuk menjaga kualitas, tetapi kemasan juga dapat menjadi daya tarik bagi konsumen untuk membeli produk tersebut. Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan merupakan wadah bagi UMKM untuk memperkenalkan dan mendistribusikan berbagai produk kerajinan Kalimantan Timur kepada konsumen global dan juga sebagai upaya untuk melindungi dan melestarikan kekayaan budaya lokal. Pasar Inpres merupakan satu-satunya pasar tradisional yang menjual berbagai produk kerajinan Kalimantan Timur dan menjadi salah satu ikon tempat wisata dunia bagi kota Balikpapan, baik untuk rekreasi maupun pendidikan. Produk kerajinan yang dijual di Pasar Inpres belum dikemas dengan baik, hal ini terlihat pada produk yang dijual tanpa nama merek dan dikemas hanya menggunakan plastik bening sesederhana mungkin. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan branding produk dan pemasaran produk. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah sosialisasi dan pelatihan kepada para pengusaha kecil Pasar Inpres tentang strategi branding produk dan pemasaran produk di pasar online. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan, diskusi, dan pelatihan yang melibatkan pengusaha kecil (UMKM) Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan. Diharapkan dari kegiatan ini para pengusaha kecil (UMKM) Pasar Inpres dapat memahami bahwa desain kemasan merupakan hal yang penting untuk mengoptimalkan branding produk dan pemasaran produk untuk meningkatkan penjualan produk.
Sistem Informasi Manajemen Administrasi Berbasis Website RT.61 KM.8 Balikpapan Utara Dan Branding Aneka Batik Balikpapan Ramadhan Paninggalih; Bowo Nugroho; Budiani Fitria Endrawati; Eko Agung Syaputra
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i4.1544

Abstract

Di Tengah era kemajuan teknologi yang cukup pesat, kenyataannya masih banyak masyarakat Balikpapan yang tertinggal, salah satunya adalah RT. 61 Kilometer 8, Balikpapan Utara. Penduduk yang bermukim disekitar wilayah tersebut memiliki berbagai macam profesi mulai dari petani, buruh, pembatik, pedagang, hingga karyawan swasta Kondisi wilayah yang sulit terjangkau menjadi salah satu alasan kenapa wilayah tersebut sulit berkembang. Sistem administrasi yang masih dilakukan secara manual menjadi salah satu faktor wilayah tersebut tertinggal. Wilayah tersebut juga mempunyai usaha batik yang dikelola oleh warga disabilitas yang dimana masih belum dilirik oleh Masyarakat luar. Sehingga, melalui pengabdian masyarakat ini dilakukan pengoptimalan dengan membuat Sistem Informasi Manajemen berbasis website dan personal branding usaha Batik Balikpapan dengan tujuan untuk memajukan sistem pembukuan yang masih manual dan menyebarluaskan pemasarkan produk usaha batik yang ada pada wilayah tersebut. Pada pelaksanaan kegiatan tersebut dibagi menjadi tiga kegiatan antara lain pembuatan website, pelatihan penggunaan website, dan personal branding usaha batik melalui akun instagram. Website Based Administration Management Information System RT.61 KM.8 North Balikpapan and Branding of Aneka Batik Balikpapan In the midst of an era of rapid technological progress, in reality there are still many people in Balikpapan who are left behind, one of which is the RT. 61 Kilometer 8, North Balikpapan. The residents who live around the area have various professions ranging from farmers, laborers, batik makers, traders, to private employees. The condition of the area which is difficult to reach is one of the reasons why the area is difficult to develop. An administrative system that is still carried out manually is one of the factors behind the region's lagging behind. This area also has a batik business managed by disabled residents which is still not noticed by the outside community. So, through this community service, optimization was carried out by creating a website-based Management Information System and personal branding for the Balikpapan Batik business with the aim of advancing the bookkeeping system which is still manual and spreading the marketing of batik business products in the area. The implementation of this activity was divided into three activities, including creating a website, training on using the website, and personal branding of the batik business via an Instagram account.
Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Warga RT 42 sebagai Inisiatif Pemberdayaan Komunitas Digital Ramadhan Paninggalih; Bowo Nugroho; Riska Kurniyanto Abdullah; Aninditya Anggari Nuryono; Rizal Kusuma Putra; Eko Agung Syaputra
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 4 (2024): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i4.2202

Abstract

Tujuan dari PKM ini adalah mengembangkan Sistem Informasi Pengelolaan Data Warga untuk meningkatkan efisiensi administrasi dan keterlibatan warga di RT.42, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan. Mitra utama adalah pengurus dan warga RT.42 yang mengalami kendala dalam pengelolaan data secara manual. Metode yang digunakan meliputi perancangan, pengembangan, dan pelatihan penggunaan sistem informasi kepada warga dan pengurus. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan efisiensi dalam pengelolaan data dan penyampaian informasi yang lebih cepat. Rekomendasi diberikan untuk pemeliharaan sistem dan pengembangan fitur tambahan guna mendukung tata kelola yang lebih baik di lingkungan RT. Development of RT 42 Resident Data Management Information System as a Digital Community Empowerment Initiative The purpose of this PKM is to develop a Citizen Data Management Information System to enhance administrative efficiency and citizen engagement in RT.42, Gunung Bahagia Subdistrict, South Balikpapan. The main partners are the RT.42 administrators and residents, who face challenges in managing data manually. The methodology includes the design, development, and training on the information system for residents and administrators. Results indicate improved efficiency in data management and faster dissemination of information. Recommendations are provided for system maintenance and feature enhancements to support better governance in the RT environment