Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penentuan Kadar Flavonoid Total dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kajajahi (Leucosyke capitellata Wedd.) Ipandi, Irvan; Triyasmono, Liling; Prayitno, Budi
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 3, No 1 (2016): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuhan kajajahi (Leucosyke capitellata Wedd.) merupakan tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat tradisional seperti penurun panas dan anti diare. Tumbuhan kajajahi telah diketahui mengandung senyawa flavonoid dengan sifat sebagai penangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar flavonoid total dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun kajajahi. Penelitian ini bersifat eksperimental. Sampel yang digunakan adalah daun kajajahi yang berasal dari desa Hulu Banyu Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu sungai Selatan. Penentuan kadar flavonoid total dilakukan secara spektrofotometri didasarkan pada kemampuan flavonoid membentuk kompleks dengan AlCl3 sedangkan Aktivitas antioksidan ditentukan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Hasil penelitian diperoleh kadar flavonoid total ekstrak etanol daun kajajahi sebesar 6,14 ± 0,193 mg/g kuersetin dan aktivitas antioksidan sebesar  IC50  455,570 ppm. Sehingga dapat digolongkan sebagai antioksidan lemah.Kata kunci : Leucosyke capitellata Wedd, Antioksidan, DPPH,Flavonoid Total
Uji Antioksidan Senyawa Terpenoid Dari Fraksi M-17 Ekstrak Metilena Klorida Kulit Batang Tumbuhan Kasturi (Mangifera casturi) Prayitno, Budi; Rosyidah, Kholifatu; Astuti, Maria Dewi
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 3, No 1 (2016): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang isolasi senyawa dari ekstrak metilen klorida telah dilakukan. Hasil analisis diduga senyawa tersebut adalah senyawa (23-E)-27-nor-3β-hidroksisikloart-23-en-25-on. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan terhadap radikal DPPH. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikril hidrazil). Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Senyawa 1 memiliki nilai IC50 sebesar 6.751 ppm dan IC50 vitamin C sebesar 2,98 ppm, sehingga senyawa ini tidak aktif antioksidan.  Kata kunci: Mangifera  casturi., antioksidan, triterpenoid
Penentuan Kadar Flavonoid Total dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kajajahi (Leucosyke capitellata Wedd.) Irvan Ipand; Liling Triyasmono; Budi Prayitno
Jurnal Pharmascience Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i1.5839

Abstract

ABSTRAK  Tumbuhan kajajahi (Leucosyke capitellata Wedd.) merupakan tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat tradisional seperti penurun panas dan anti diare. Tumbuhan kajajahi telah diketahui mengandung senyawa flavonoid dengan sifat sebagai penangkal radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar flavonoid total dan aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun kajajahi. Penelitian ini bersifat eksperimental. Sampel yang digunakan adalah daun kajajahi yang berasal dari desa Hulu Banyu Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu sungai Selatan. Penentuan kadar flavonoid total dilakukan secara spektrofotometri didasarkan pada kemampuan flavonoid membentuk kompleks dengan AlCl3 sedangkan Aktivitas antioksidan ditentukan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Hasil penelitian diperoleh kadar flavonoid total ekstrak etanol daun kajajahi sebesar 6,14 ± 0,193 mg/g kuersetin dan aktivitas antioksidan sebesar  IC50  455,570 ppm. Sehingga dapat digolongkan sebagai antioksidan lemah.Kata kunci : Leucosyke capitellata Wedd, Antioksidan, DPPH,Flavonoid Total ABSTRACT Kajajahi Plant (Leucosyke capitellata Wedd.) a potent plant that may act as a traditional medicine such as antifever and anti-diarrhea. Kajajahi plant known contain flavonoid compounds that have properties as free-radical scavengers. The Purpose of this study was to determine the total flavonoid content and antioxidant activity of kajajahi leaves ethanol extract. The design of this research is experimental. The sample were kajajahi leaves from Hulu Banyu, Loksado, Hulu sungai Selatan.  The determination of total flavonoids done by spectrophotometry based on the ability of flavonoids to form complexes with AlCl3 while The antioxidant activity determined using the DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) method. Results of this study showed the total flavonoid content of kajajahi leaves ethanol extract was 6.14  ± 0,193 mg/g of  quercetin and antioxidant of IC50 455.570 ppm. Which, may be classified as weak antioxidant. Keywords: Leucosyke capitellata Wedd, Antioxidant, DPPH, Total Flavonoids
Uji Antioksidan Senyawa Terpenoid Dari Fraksi M-17 Ekstrak Metilena Klorida Kulit Batang Tumbuhan Kasturi (Mangifera casturi) Budi Prayitno; Kholifatu Rosyidah; Maria Dewi Astuti
Jurnal Pharmascience Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i1.5832

Abstract

 ABSTRAK  Penelitian tentang isolasi senyawa dari ekstrak metilen klorida telah dilakukan. Hasil analisis diduga senyawa tersebut adalah senyawa (23-E)-27-nor-3β-hidroksisikloart-23-en-25-on. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan terhadap radikal DPPH. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikril hidrazil). Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Senyawa 1 memiliki nilai IC50 sebesar 6.751 ppm dan IC50 vitamin C sebesar 2,98 ppm, sehingga senyawa ini tidak aktif antioksidan.  Kata kunci: Mangifera  casturi., antioksidan, triterpenoid  ABSTRACT Research on the isolation of compounds from the fraction of M 17 of methylene chloride extract has been done. The suspected compound is (23-E)-27-nor-3β-hydroxycycloart-23-ene-25-one. The aims of this study were to determine the antioxidant activity against DPPH radical fraction isolates extracts of plants kasturi to DPPH. The antioxidant activity assay was conducted by DPPH (1,1-diphenyl-2-picryl hydrazyl) method, vitamin C using as a positive control. Compound 1 has an IC50 value of 6.751 ppm while the value of IC50 for vitamin C was 2,98 ppm, so the compound is not an active antioxidant compounds.  Key words: Mangifera casturi, Antioxidant, triterpenoid 
Optimasi Potensi Bawang Dayak (Eleutherine Sp.) Sebagai Bahan Obat Alternatif Budi Prayitno; Bayu Hari Mukti
Jurnal Pendidikan Hayati Vol 4 No 3
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.059 KB) | DOI: 10.33654/jph.v4i3.436

Abstract

Bawang dayak (Eleutherine sp.) merupakan tanaman yang banyak ditemukan di wilayah Kalimantan. Umbi bawang dayak banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat. Senyawa kimia yang terkandung pada bawang dayak meliputi 15 senyawa termasuk turunan flavonoid dan naftakuinon. Beberapa penelitian menunjukkan aktivitas ekstrak sebagai antiinflamasi, antidiabetes, antikanker, antidiabetes, antimikroba.
Tumbuhan Berkhasiat Obat Pada Masyarakat Daerah Desa Bumi Asih Kabupaten Kotabaru Rini Helvi Novita Sari; Budi Prayitno
Jurnal Pendidikan Hayati Vol 6 No 4
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.137 KB)

Abstract

Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam maupun tidak (tumbuh secara liar). Tumbuhan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diramu dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan penyakit. Etnobotani adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan tumbuhan. Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat telah lama dikenal olah masyarakat Desa Bumi Asih. Proses ini sudah diwariskan secara turun temurun dari generasi kegenerasi. Namun saat ini penggunaan tumbuhan berkhasiat obat mulai diabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tumbuhan obat apa saja yang diguakan di dalam Desa Bumi Asih, penyakit apa saja yang dapat di obati dengan tumbuhan yang berkhasiat obat di daerah Desa Bumi Asih, serta bagaimana cara pengolahan dan cara pakai. Metode yang digunakan adalah survey eksploratif wawancara langsung dengan teknik purposive sampling. Menggunakan lembar wawancara yang ditanyakan kepada responden dengan pertimbangan tokoh kunci yaitu pengobat tradisional, tetua desa, tokoh adat dan atau masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan obat secara tradisional. Pengumpulan informasi melalui prosedur kerja meliputi tahap persiapan dan pelaksanaan sampai pada menganalisis data sehingga dapat dijadikan tulisan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat 35 jenis dari 29 famili tumbuhan yang berkhasiat obat yang digunakan oleh masyarakat Desa Bumi Asih. Terdapat 61 jenis penyakit yang dapat di obati denga tumbuhan berkhasiat obat. Contoh penyakit yang dapat di obati dengan tumbuhan obat yaitu gigi bergoyang, mata rabun, dan diabetes. Kemudian bagian tumbuhan obat yang di gunakan diantaranya akar, umbu, daun, batang, bunga, buah, lender, kulit batang dan getah. Dan cara pengolahan meliputi direbus, digiling, sikukus, diremas, diblender, diparut, ditumbuk, dipotong-potong dan dipatah rantingnya, kemudian di aplikasikan kepada bagian yang sakit, kemudian cara pakai obat tradisional ini dengan cara diminum, dioleskan, dan diteteskan.
KEANEKARAGAMAN INSEKTA NOKTURNAL DI KEBUN KARET DESA ANJIR MAMBULAU KECAMATAN KAPUAS TIMUR KABUPATEN KAPUAS Syarifah Husnul Khatimah; Budi Prayitno
Jurnal Pendidikan Hayati Vol 7 No 3
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.643 KB)

Abstract

Insekta merupakan kelas terbesar dari animal kingdom, mereka terdapat dimana-mana, baik itu di hutan, air tawar dan di perkebunan. Sebagian insekta ada yang aktif pada malam hari (Nokturnal), salah satu habitat insekta yang aktif pada malam hari adalah di daerah perkebunan khususnya kebun karet. Perkebunan karet menjadi salah satu ruang ekosistem habitat yang ditempati berbagai macam jenis spesies, salah satu jenis spesies yang banyak ditemukan pada habitat ini adalah Insekta, mereka menjadikan perkebunan karet sebagai tempat tinggal dan sumber ketersediaan makanan bagi mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Jenis-jenis Insekta, Keanekaragaman Insekta, dan Kemelimpahan jenis Insekta yang terdapat pada Kebun Karet di Desa Anjir Mambulau Kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas.Metode dengan observasi langsung kelapangan. Menentukan tempat sampel dan melakuan Penangkapan insekta menggunakan alat perangkap cahaya (Light trap). Analisis data Keanekaragaman Insekta dilakukan dengan rumus Shannon Winner Keanekaragaman (H`) dan Kemelimpahan dilakukan dengan rumus Nilai Penting (NP).Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 21 spesies dengan 7 ordo dan 16 famili. Keanekaragaman jenis Insekta termasuk dalam kategori sedang dengan nilai H` sebesar 1,253 dan Kemelimpahan tertinggi diduduki oleh Coptotermes curvignathus (Laron) dengan jumlah 60,99% dan Kemelimpahan terendah adalah pada jenis Glischrochilus quadrisignatus atau kumbang bercak kuning, Lucilia sp atau lalat maret dan Sceliphron caementarium atau lebah pinggang ramping dengan Nilai penting (NP) yang sama yaitu 0,86%.
PENGARUH EKSTRAK DAUN ZODIA (Evodia suaveolens) SEBAGAI LARVASIDA NABATI TERHADAP KEMATIAN JENTIK NYAMUK Aedes aegypti Bayu Hari Mukti; Budi Prayitno; Rizky Ramadhani; Dede Mahdiyah
Bioscientiae Vol 19, No 2 (2022): Bioscientiae Volume 19 No 2
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/b.v19i2.6248

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor salah satu penyakit paling mematikan yaitu Dengue Haemorraghic Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue (DBD). Zodia merupakan tanaman perdu asli Indonesia dari suku jeruk- jerukan (Rutaceae) yang mengandung zat aktif linalool serta alpha-pinene sebagai pengusir (repellent) nyamuk dan zat limonene, evodiamin serta rytaecarpin/rutacharpine yang berpotensi sebagai racun larvasida untuk memutuskan rantai hidup nyamuk vektor penyakit. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh dan efektivitas larvasida nabati dari ekstrak daun zodia (Evodia suaveolens) terhadap kematian jentik nyamuk Aedes aegypti. Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dengan 6 perlakuan konsentrasi 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% ekstrak daun zodia dengan 4 kali pengulangan dan sampel 240 jentik Aedes aegypti instar III atau IV. Tes bioassay digunakan untuk menguji banyaknya larva nyamuk Aedes  aegypti  yang mati karena perlakuan konsentrasi yang diberikan selama 24 jam. Data dianalisis dengan Uji hipotesis Kruskal-Wallis (p-value < 0,05) dan Uji perbandingan Mann-Whitney. Hasil pengujian bioassay dengan koreksi rumus Abbot terhadap 7,5% kematian kontrol adalah 98,92% atau bahwa persentase efektivitas ekstrak daun zodia terhadap kematian jentik nyamuk Aedes aegypti sangat efektif sebagai alternatif larvasida nabati. Uji Kruskal-Wallis menyatakan hasil p-value sebesar 0,009 < 0,05, berarti terdapat pengaruh ekstrak daun zodia terhadap jumlah kematian jentik nyamuk Aedes aegypti. Hasil Uji Mann- Whitney dengan perbandingan perlakuan konsentrasi 2% dan 4% memperoleh p- value 0,500 > 0,05, berarti bahwa kematian jentik nyamuk di konsentrasi 2% sama dengan kematian di konsentrasi 4%. 2% adalah konsentrasi ekstrak yang disarankan digunakan dalam pengendalian jentik nyamuk Aedes aegypti.
Pendampingan pembuatan biopori dan filtrasi air tanah sebagai solusi ketersediaan air bersih di RT 32 kelurahan Karangjoang Musyarofah Musyarofah; Budi Prayitno; Febrian Dedi Sastrawan; Djalu Sakti Agiyaka; Erlya Yunita Larasati; Firly Eryun Desita Safitri; Fina Ainil Martia; Janlemi Prahara Pamungkas; Muhammad Abdul Azis
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i3.25095

Abstract

Abstrak Survei awal di Jalan Soekarno Hatta KM. 15 RT. 32 Kampung Banyumas, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan mengidentifikasi dua permasalahan utama, yaitu keterbatasan pasokan air bersih dan jumlah volume air tergenang yang dihasilkan dari air sumur bor. Kegiatan pengabdian masyarakat di RT 32 Kelurahan Karangjoang, khususnya di Gang Sayudi, bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih melalui pendampingan pembuatan biopori dan filtrasi air tanah. Metode pelaksanaan melibatkan pertemuan dengan masyarakat, pelatihan langsung, dan sosialisasi rutin. Kegiatan meliputi pelatihan dan penyuluhan, praktik langsung di lapangan membuat biopori dan sistem filtrasi air tanah, serta monitoring untuk mengukur keberhasilan dan efektivitas sistem. Pembuatan biopori memanfaatkan sampah daun serta sampah organik basah dari limbah rumah tangga di Kampung Banyumas. Hasil menunjukkan peningkatan infiltrasi air ke dalam tanah, pengurangan limbah organik, dan peningkatan kualitas air. Sistem filter yang terdiri dari saringan, karbon aktif, mangan zeolit, pasir silika, dan kerikil efektif dalam mengurangi kekeruhan, zat padat terlarut, dan kandungan besi dan mangan. Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan solusi komprehensif bagi permasalahan yang teridentifikasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kampung Banyumas, Balikpapan, dengan mendukung praktik pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan. Kata kunci: filter air; biopori; air tanah; air bersih. AbstractInitial survey on Jalan Soekarno Hatta KM. 15 RT. 32 Kampung Banyumas, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan identified two main problems, namely limited clean water supply and the volume of stagnant water produced from drilled well water. Community service activities in RT 32 Kelurahan Karangjoang, especially in Gang Sayudi, aim to improve community access to clean water through assistance in making biopores and groundwater filtration. The implementation method involves meetings with the community, direct training, and routine socialization. Activities include training and counseling, direct practice in the field in making biopores and groundwater filtration systems, and monitoring to measure the success and effectiveness of the system. The creation of biopores utilizes leaf waste and wet organic waste from household waste in Kampung Banyumas. The results showed increased water infiltration into the soil, reduced organic waste, and improved water quality. The filter system consisting of filters, activated carbon, manganese zeolite, silica sand, and gravel is effective in reducing turbidity, dissolved solids, and iron and manganese content. Through this series of activities, it is hoped that it can provide a comprehensive solution to the identified problems and provide a positive impact on the community in Kampung Banyumas, Balikpapan, by supporting more environmentally friendly waste management practices. Keywords: water filter; biopore; groundwater; clean water.