Abstrak Survei awal di Jalan Soekarno Hatta KM. 15 RT. 32 Kampung Banyumas, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan mengidentifikasi dua permasalahan utama, yaitu keterbatasan pasokan air bersih dan jumlah volume air tergenang yang dihasilkan dari air sumur bor. Kegiatan pengabdian masyarakat di RT 32 Kelurahan Karangjoang, khususnya di Gang Sayudi, bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih melalui pendampingan pembuatan biopori dan filtrasi air tanah. Metode pelaksanaan melibatkan pertemuan dengan masyarakat, pelatihan langsung, dan sosialisasi rutin. Kegiatan meliputi pelatihan dan penyuluhan, praktik langsung di lapangan membuat biopori dan sistem filtrasi air tanah, serta monitoring untuk mengukur keberhasilan dan efektivitas sistem. Pembuatan biopori memanfaatkan sampah daun serta sampah organik basah dari limbah rumah tangga di Kampung Banyumas. Hasil menunjukkan peningkatan infiltrasi air ke dalam tanah, pengurangan limbah organik, dan peningkatan kualitas air. Sistem filter yang terdiri dari saringan, karbon aktif, mangan zeolit, pasir silika, dan kerikil efektif dalam mengurangi kekeruhan, zat padat terlarut, dan kandungan besi dan mangan. Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan solusi komprehensif bagi permasalahan yang teridentifikasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kampung Banyumas, Balikpapan, dengan mendukung praktik pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan. Kata kunci: filter air; biopori; air tanah; air bersih. AbstractInitial survey on Jalan Soekarno Hatta KM. 15 RT. 32 Kampung Banyumas, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan identified two main problems, namely limited clean water supply and the volume of stagnant water produced from drilled well water. Community service activities in RT 32 Kelurahan Karangjoang, especially in Gang Sayudi, aim to improve community access to clean water through assistance in making biopores and groundwater filtration. The implementation method involves meetings with the community, direct training, and routine socialization. Activities include training and counseling, direct practice in the field in making biopores and groundwater filtration systems, and monitoring to measure the success and effectiveness of the system. The creation of biopores utilizes leaf waste and wet organic waste from household waste in Kampung Banyumas. The results showed increased water infiltration into the soil, reduced organic waste, and improved water quality. The filter system consisting of filters, activated carbon, manganese zeolite, silica sand, and gravel is effective in reducing turbidity, dissolved solids, and iron and manganese content. Through this series of activities, it is hoped that it can provide a comprehensive solution to the identified problems and provide a positive impact on the community in Kampung Banyumas, Balikpapan, by supporting more environmentally friendly waste management practices. Keywords: water filter; biopore; groundwater; clean water.