Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PERTEMUAN INJIL DAN KEBUDAYAAN: KAJIAN KONTEKSTUALISASI KEBUDAYAAN MAMINDATE KUBUR’RA DI JEMAAT GERMITA EL-BETEL RUSOH Yanice Janis; Meily Meiny Wagiu
Tumou Tou Volume V, Nomor 1, Januari 2018
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.131 KB)

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan tentang pertemuan Injil dan kebudayaan melalui kegiatan adat memindate kubur’ra di Jemaat GERMITA El-Betel Rusoh. Bagaimana kebudayaan ini dimaknai dan diimplemnetasikan dalam lingkup hidup berjemaat, serta menghadirkan kajian kontekstualisasi sebagai jawaban atas keresahan yang dialami anggota Jemaat GERMITA El-Betel Rusoh akibat dampak dari kebudayaan mamindate kubur’ra karna dianggap tidak memiliki nilai-nilai Kristiani dan cenderung berkonfrontasi dengan ajaran gereja. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif deskriptif. Sedangakan untuk sumber data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi sehingga menjamin validitas dan keakuratan data. Adapun hasil yang ditemukan, diantaranya: 1) Pemahaman anggota jemaat terhadap Kebudayaan Mamindate Kubur’ra adalah warisan budaya dari para leluhur yang patut dilaksanakan dan juga dijaga kelestariannya, itulah alasan atau faktor yang mendorong dilaksanakannya Kebudayaan Mamindate Kubur’ra. 2) Walaupun saat ini para anggota jemaat telah memiliki kepercayaan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, mereka tetap tidak dapat meninggalkan nilai-nilai kebudayaan yang telah lama melekat dalam kehidupan mereka.
PENDAMPINGAN PASTORAL KRISTIANI BAGI KELUARGA YANG BERDUKA AKIBAT KEMATIAN KARENA COVID-19 Yuansari Octaviana Kansil; Meily Meiny Wagiu
POIMEN Jurnal Pastoral Konseling Vol. 2 No. 1 (2021): Juni
Publisher : LPPM IAKN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51667/pjpk.v2i1.600

Abstract

The Covid-19 pandemic undermines all aspects of ecclesiastical services. This also has an impact on grieving services. There is no longer any consolation service held the same as before the pandemic. What is even sadder is that if a family member of the congregation dies of Covid-19, it makes them very sad. As a result of Covid-19, there is no longer the usual consolation worship that strengthens families. Because of this, pastoral care is very much needed, especially for families who are grieving. This paper uses a qualitative method with a literature study approach related to pastoral care. The results of the discussion are that the results of the discussion are to present forms of pastoral assistance for families who are grieving through family visits in which there are intense conversations with families. The conversation can use social media, video calls. In the mentoring process, the Pastor patiently listened to the expressions of grief that enveloped them and the Pastor in assisting them to carry out guidance, feelings of reconciliation, and healing through God's Word to families grieving due to Covid-19.
Development of Mission and Christian Education GMIM in Minahasa Meily Meiny Wagiu; A. P.P Undap; Heldy J. Rogahang
International Journal of Education, Information Technology, and Others Vol 4 No 1 (2021): International Journal of Education, Information Technology, and Others
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.15 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.4667984

Abstract

The purpose of this study is to describe the chronology of the development of the mission of evangelism and Christian GMIM education in Minahasa, to study zending biographical narratives, to evaluate and correct the quality of GMIM Christian schools and to design a model for the development of GMIM Christian education in the future. To achieve this goal, a qualitative research method is used with a biographical narrative criticism approach. To collect field data, this research uses observation, interview and documentation study techniques. Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that; The foundation stone of the mission of evangelism and Christian education GMIM in Minahasa is Hellendoorn through the method of foster children, the establishment of schools and churches; Education is a shared responsibility of government, church and society. The government together with the Foundation are taking steps to rebuild the GMIM school as a shared responsibility, through the Ministry of Religion, in this case the Directorate General of Christian Community Guidance.
MENGURAI POLEMIK BANTUAN SOSIAL DI MASA PANDEMI Alon Mandimpu Nainggolan; Meily M Wagiu; Wolter Weol
DEDICATIO: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.895 KB)

Abstract

Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi bagi pemerintah dalam menunjang strategi maupun inovasi penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat Sulawesi Utara. Metode yang digunakan adalah webinar melalui aplikasi zoom, mengingat situasi dan kondisi yang dialami pada masa pandemi Covid-19. Melalui pemaparan pakar dari perspektif pemerintah, teologi sosial, etika sosial dan peneliti di bidang sosial dan agama diperoleh pencerahan mengenai polemik bantuan sosial di masa pandemi serta disadari pentingnya strategi dan inovasi dalam menyalurkan bantuan sosial bagi mereka yang membutuhkan sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Sejatinya, keterlibatan pemerintah, lembaga agama, organisasi masyarakat dan semua pihak dalam menyalurkan bantuan sosial dengan tepat sasaran dapat meringankan beban sesama yang mengalami penderitaan pada masa pandemi Covid-19.
Pembentukan Karakter Kristiani Siswa di SD Kecamatan Madidir Kota Bitung Sicilia Sambur; Ester Heydemans; Meily Wagiu
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 19 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.915 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7223014

Abstract

The purpose of this study, namely to obtain the results of analysis and description of data about strategies for forming students' Christian character at SDN Inpres 12/79 Wangurer and SDN Inpres 6/75 Madidir, the factors that hinder the formation of Christian character in students at SDN Inpres 12/79 Wangurer and SDN Inpres 6/75 Madidir, then efforts to improve the Christian Character Formation of Students at SDN Inpres 12/79 Wangurer and SDN Inpres 6/75. To achieve the research objectives, the researchers used qualitative research methods using a multi-case study strategy in data collection, namely, observation, interviews and document studies, then the data obtained were analyzed through analytical procedures with several stages, namely data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions /verification Based on the results of the study, the researchers concluded that (1) character building strategies are still lacking, teachers are not yet fully an example and role model in the formation of students' Christian character (2) inhibiting factors are due to parents who do not support and collaborate with schools (3) efforts are being made to assist students in particular and hold a meeting with parents then give a simple explanation of God's word that Jesus is one example that should be followed (4) the strategy of character building in coaching is in a subtle way, there is also a firm way, a comfortable learning atmosphere, home visits then there is worship together (5) an inhibiting factor because of a hard heart to be reprimanded and embraced because of the habits of parents at home who do not pay attention to students and rarely go to school (6) the efforts made are cooperation between teachers and parents because without the role of parents in shaping the character of students it will be in vain then create a comfortable and understandable learning atmosphere
Penguatan Moderasi Beragama Melalui Dialog Antar Umat Beragama Margarith I Loho; Meily M Wagiu
DEDICATIO: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): 31 Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan kapasitas masyarakat sebagai bentuk upaya untuk menggali potensi-potensi dan kemandirian masyarakat dalam mengembangkan dan membangun aset yang dimiliki menjadi sasaran dalam pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakar (PkM) yang dilakukan dengan menggunakan metode “ABCD” (Asset Based Community-driven Development). Tujuan dari pelaksanaan kegiatan PkM yang berbasis riset dengan metode ABCD ini yaitu sebagai upaya pemberdayaan dan peningkatan potensi yang berfokus pada aset berupa Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), dan aset sosial keagamaan. Secara spesifik tulisan ini menjelaskan tentang aset sosial-keagamaan yang ada di Desa Laikit, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara. Melalui kegiatan PkM dalam program KKN Nusantara Riset Kolaboratif Peace Building Penguatan Moderasi Beragama, tim KKN dari Posko 4 Laikit berkontrubusi dalam rangka membangun pemahamanan dan mengokohkan implementasi moderasi beragama pada masyarakat desa Laikit melalui Badan Kerja Sama Antar Umat Agama (BKSAUA) dan Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) dengan mengadakan kegiatan Penguatan Moderasi Beragama melalui Dialog Antar Umat Beragama.
Menjaga relasi manusia dengan alam: Konstruksi ekoteologis pada religi budaya "Allah Dalam Tubuh" Masyarakat Desa Musi, Kecamatan Lirung, Kabupaten Talaud Meily Meiny Wagiu; Jekson Berdame; Subaedah Luma
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 8, No 2: Oktober 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v8i2.263

Abstract

Awareness of preserving nature and maintaining ecological harmony is essential to address the current environmental issues. This perspective can be seen in one of the local beliefs of the Musi Village community, which is the belief in "God Within the Body" (ADAT). Although ADAT belief is not one of the recognized six religions, it is a cultural heritage or local belief. ADAT's belief in principles and behavior contains ecological values that regulate the relationship between God and humans, humans with each other, and humans with nature. This research aims to reflect an ecoteological This qualitative studywisdom, particularly in Musi Village, Lirung District, Talaud Regency. This qualitative study uses descriptive methods based on literature review, observation, and interview data. The results of this study are expected to construct an ecoteology based on local culture.AbstrakKesadaran menjaga alam dan keselarasan ekosistem sangat perlu demi mengatasi permasalahan ekologis saat ini. Cara pandang ini dapat diihat pada salah satu kepercayaan lokal masyarakat Desa Musi, yaitu kepercayaan "Allah Dalam Tubuh" (ADAT). Sekalipun kepercayaan ADAT tidak termasuk dalam enam agama yang diakui, namun ini adalah aliran kepercayaan yang menjadi warisan budaya atau kepercayaan lokal. Kepercayaan ADAT dalam prinsip dan perilaku hidup mengandung nilai ekologi yang saat baik, yang mengatur hubungan antara Allah dan manusia, manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan alam. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan sebuah refleksi kajian ekoteologis yang berbasis pada kearifan budaya lokal, khususnya di Desa Musi, Kecamatan Lirung, Kabupaten Talaud. Ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif, berbasis pada kajian literatur, yang juga mempergunakan data hasil observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengonstruksi sebuah bentuk ekoteologi yang berbasis pada budaya lokal
Membangun Perilaku Beragama yang Moderat melalui Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Kristiani pada Tradisi Budaya Lokal di Minahasa Semuel Selanno; Meily Meiny Wagiu; Subaedah Luma; Wolter Weol
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 6, No 2: Oktober 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v6i2.202

Abstract

Religious behavior is not only influenced by religious activities carried out in places of worship but also in educational spaces, from the basic level to higher education. To alleviate various acts of violence in the name of religion, the government has launched a religious moderation program to accept and respect differences in religious identity amid pluralism. This article offers a construction of multicultural Christian education based on valuable local wisdom in shaping moderate religious behavior, especially in Christia-nity. Using a constructive descriptive method through literature review to obtain information related to moderation and multicultural education, this study found that local cultural wisdom, especially in Minahasa, is rich in values that promote togetherness and respect for differences. Therefore, a cultural or local wisdom approach in constructing Christian religious education can shape moderate religious behavior. AbstrakPerilaku beragama tidak hanya dipengaruhi dari kegiatan keagamaan yang dilakukan di tempat-tempat ibadah, melainkan juga di ruang pendidikan, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Dalam rangka meredakan berbagai aksi kekerasan atas nama agama, maka pemerintah mancanangkan program moderasi beragama, yang bertujuan untuk dapat menerima dan menghormati perbedaan identitas agama di tengah pluralitas. Artikel ini bertujuan untuk menawarkan sebuah konstruksi pendidikan kristiani multikultural yang berbasis pada kearifan lokal yang berguna membentuk perilaku beragama yang moderat, khususnya dalam konteks Kekristenan. Dengan menggunakan metode deskriptif konstruktif melalui penelusuran literatur guna memperoleh informasi terkait moderasi dan pendidikan multikultural, penelitian ini mendapati bahwa kearifan budaya lokal, khususnya di Minahasa, sarat dengan nilai-nilai yang mengusung kebersamaan dan menghormati perbedaan. Itu sebabnya, kami menyimpulkan bahwa pendekatan budaya atau kearifan lokal dalam mengonstruksi pendidikan agama kristiani mampu membentuk perilaku beragama yang moderat.
THE CULTURAL VALUE OF MAPALUS AND ITS RELATIONSHIP TO RELIGIOUS MODERATION IN NORTH MINAHASA REGENCY ALONG WITH ITS RELEVANCE TO CHRISTIAN EDUCATION Meily M Wagiu; Olivia C Wuwung; Alon Mandimpu Nainggolan; Febri K Manoppo
Al-Qalam Vol 29, No 1 (2023)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31969/alq.v29i1.1200

Abstract

This study aimed to analyze and to describe values in Mapalus culture and its relation with religious moderation as a contribution for strengthening religious moderation based on local wisdom. A descriptive qualitative method was used in this study. It was found that: Firstly, Mapalus was a culture of Minahasan tribe consisting of the values of solidarity, cooperation, honesty, equality, and mutual respect which were useful in the life of the plural society. These values were relevant with the four indicators of religious moderation reinforcement, especially in tolerance, in being accommodative toward local culture and anti-harmful. Secondly, North Minahasa had a harmonious interreligious social relation according to the government, cultural practitioners, religionists, and the local communities. Thirdly, the efforts made by the community in order to implement Mapalus culture in North Minahasa corresponded to religious moderation, namely, solidarity in joy and sorrow, church constructions, and security on religious holidays. To maintain the harmonious interreligious relations in North Minahasa, it was very significant to make the values contained in Mapalus culture as the basis for strengthening religious moderation.
Bincang Asik Dan Sosialisasi Pentingnya Moderasi Beragama Sebagai Upaya Membangun Persatuan Di Desa Tontalete Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara Olivia C Wuwung; Meily M Wagiu; Subaedah Luma
DEDICATIO: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAKN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini di lakukan dengan metode ABCD (Asset Based Community Development). Dari hasil observasi asset dan potensi desa di dapatkan data penduduk desa Tontalete yang juluki sebagai desa “baku satu” atau desa yang bersatu karena tiga agama yakni Islam sebagai umat mayoritas 65%, Kristen 30% dan Katolik 5%. Desa Tontalete juga masuk dalam daftar daerah rawan konflik di Kabupaten Minahasa Utara, namun ada hal menarik yang di lakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya lokal yaitu dengan penyelenggaraan Upacara Adat “Umbia Wanua Tontalete” yang artinya “Ator Kampung Tontalete” setiap tahun oleh seluruh lapisan masyarakat yang berasal dari suku Minahasa, Gorontalo, Aceh dan Nusa Utara. Dengan melihat potensi budaya dalam memperstukan kemajukan masyarakat di desa Tontalete dan adanya kemungkinan terjadinya eksklusifisme dan radikalisme dengan melihat data desa Tontalete sebagai daerah rawan konflik, maka penguatan pemahaman terkait Moderasi Beragama yang dikemas oleh Mahasiswa KKN Nusantara IAKN Manado melalui kegiatan Bincang Asik dan Sosialisasi Moderasi Beragama dilakukan sebagai upaya peningkatan pemahaman masyarakat terkait Moderasi Beragama. Hasil yang di peroleh yaitu adanya pemahaman dari diskusi antar tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, pemeritah desa dan masyarkat,