Claim Missing Document
Check
Articles

Kepentingan Indonesia Terhadap Penetapan Batur Sebagai Global Geopark oleh UNESCO Mega Listyana SP, Yana Merta; Sushanti, Sukma; Kawitri Resen, Putu Titah
DIKSHI (DISKUSI ILMIAH KOMUNITAS HUBUNGAN INTERNASIONAL) Vol 3 No 2 (2024): JURNAL DIKSHI
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan upaya pencapaian kepentingan ekonomi Indoneisa melalui penetapan Batur sebagai Global Geopark oleh UNESCO. Dalam penelitian ini batasan penelitian dari tahun 2009 sampai dengan 2019, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif. Penelitian ini menggunakan kerangka pemikiran kepentingan nasional menurut Donald E. Nuechterlein yang menjabarkan kepentingan ekonomi (economic interest) menjadi salah satu kepentingan yang vital di antara kepentingan lainnya, geotourism sebagai pengembangan wisata geologi di kawasan Geopark Batur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penetapan Batur sebagai Global Geopark menjadi instrumen bagi Indonesia dalam pencapaian kepentingan ekonomi. Kata-kunci : Batur, Global Geopark UNESCO, Geotourism, Kepentingan Nasional, Pariwista.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INDONESIA MENYETUJUI PERJANJIAN EKONOMI DENGAN AUSTRALIA DALAM INDONESIA-AUSTRALIA COMPREHENSIVE ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT (IA-CEPA) Julianisa, Kadek Dwisia; Priadarsini, Ni Wayan Rainy; Sushanti, Sukma
DIKSHI (DISKUSI ILMIAH KOMUNITAS HUBUNGAN INTERNASIONAL) Vol 3 No 1 (2023): JURNAL DIKSHI
Publisher : Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia agreed to increase bilateral economic cooperation with Australia in the Indonesia Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). The results of the IA-CEPA agreement discuss trade, services, investment, E-commerce, competition policy, economic cooperation, institutional provisions, and frameworks. However, based on the IA-CEPA agreement, it poses many threats to Indonesia in the fields of exports, imports, and investment. Australia is one of the countries that contributes to the largest trade deficit to Indonesia. In the investment sector, the amount of investment entering Indonesia has not been well controlled by Indonesia, thus deepening Indonesia’s balance of payments deficit. This study uses a descriptive qualitative method with the concept of determinant factors on foreign policy by William D. Coplin. It was found that there are factors that influence Indonesia’s decision to approve the IA-CEPA, namely domestic politic conditions, economic and military conditions and international contexts.
Kerja Sama United Nations Children’s Fund (UNICEF) dengan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) Dalam Mengkampanyekan Isu Kekerasan Anak di Indonesia Tahun 2022-2023 Pebri, Pande Ayu Melinda; Sushanti, Sukma; Dewi, Putu Ratih Kumala
Socio-political Communication and Policy Review Vol. 1 No. 4 (2024)
Publisher : Lenggogeni Data Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61292/shkr.157

Abstract

The phenomenon of violence against a child is an act that has a very bad impact on the child and on the survival of a country. The development of child violence in the eastern Indonesian region suggests that this issue needs to be addressed seriously by various parties.The aim of this study is to analyze and describe the partnership between UNICEF and the East Indonesian Regional Knowledge Exchange (BAKTI) to address the problem of violence against children. UNICEF, as an organization focused on saving children's lives, is present to address the problem of violence against children in the East Indonesian Region.The government, as a national actor, has made various efforts to solve this problem, including working with UNICEF. The cooperation between the East Indonesian Knowledge Exchange (BaKTI) and UNICEF is through the implementation of online child sexual exploitation and abuse policies and programmes. The OCSE programme is a situation involving digital, internet and communication technology at a certain point during the continuum of abuse or exploitation. Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA) includes sexual exploitation and abuse of children online. A growing range of practices include: child sexual abuse material (CSAM), child care online for sexual purposes, live streaming of child sexual harassment and other related behaviours such as sexual blackmail, sharing of self-made sexual content without consent involving children, and unwanted exposure of sexual content. Fenomena kasus kekerasan yang terjadi pada anak merupakan Tindakan yang memberikan suatu dampak yang sangat buruk bagi anak tersebut dan keberlangsungan suatu negara. Perkembangan kekerasan anak di Kawasan Timur Indonesia menunjukkan bahwa masalah ini harus mendapatkan penanganan serius dari berbagai pihak.Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis serta mendeskripsikan kemitraan antara UNICEF dengan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) untuk mengatasi masalah kekerasan terhadap anak. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif. UNICEF sebagai organisasi yang memiliki fokus untuk menyelamatkan kehidupan anak-anak hadir untuk mengatasi permasalahan kekerasan terhadap anak di Kawasan Timur Indonesia.Pemerintah sebagai aktor negara melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah ini, termasuk menjalin kerja sama dengan UNICEF. Kerja sama yang terjalin antara Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) dan UNICEF adalah melalui implementasi kebijakan dan program Online Child Sexual Exploitation and Abuse. Program OCSE merupakan situasi yang melibatkan digital, internet dan teknologi komunikasi pada titik tertentu selama kontinum penyalahgunaan atau eksploitasi. OCSEA bisa terjadi sepenuhnya secara online atau melalui gabungan interaksi online dan tatap muka antara pelaku dan anak-anak. Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA) termasuk eksploitasi dan pelecehan seksual terhadap anak secara online serangkaian praktik yang terus berkembang termasuk: materi pelecehan seksual terhadap anak (CSAM), perawatan anak secara online untuk tujuan seksual, streaming langsung pelecehan seksual terhadap anak-anak dan perilaku terkait lainnya seperti seksual pemerasan, pembagian konten seksual yang dibuat sendiri tanpa persetujuan yang melibatkan anak-anak, dan hal-hal yang tidak diinginkan paparan konten seksual.
Peran Women In Tourism Indonesia Sebagai Aktor Non-Negara Dalam Menguatkan Umkm Perempuan Studi Kasus Wtid Entrepreneurship 2024 Desyanti, Ni Luh Putu Krismery; Sushanti, Sukma
Matriks Jurnal Sosial dan Sains Vol. 6 No. 2 (2025): Matriks: Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59784/matriks.v6i2.29706

Abstract

Kesenjangan gender dalam kewirausahaan tetap menjadi tantangan, terutama bagi perempuan di sektor pariwisata yang menghadapi hambatan dalam mempertahankan dan mengembangkan bisnis mereka. Penelitian ini menganalisis peran Women in Tourism Indonesia (WTID) sebagai aktor non-negara dalam pemberdayaan UMKM perempuan melalui program WTID Entrepreneurship 2024. Dengan pendekatan kualitatif dan metode wawancara mendalam, penelitian ini mengungkap bahwa WTID menjalankan tiga peran utama sesuai konsep Clive Archer, yaitu sebagai instrumen, arena, dan aktor independen. WTID tidak hanya menyediakan pelatihan berbasis kebutuhan dan pendampingan bisnis (instrumen), tetapi juga menciptakan ekosistem kolaboratif bagi peserta untuk memperluas jaringan dan berbagi pengalaman (arena). Selain itu, WTID berperan sebagai aktor independen yang secara proaktif mendorong perubahan sosial dan ekonomi berbasis kewirausahaan perempuan. Kontribusi utama penelitian ini terletak pada analisis peran aktor non-negara dalam pemberdayaan ekonomi berbasis gender di sektor pariwisata, yang masih jarang dibahas dalam literatur. Implikasi praktis dari temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis komunitas dan jejaring strategis dapat meningkatkan kapasitas UMKM perempuan secara berkelanjutan. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi akademisi dalam memperkaya kajian tentang peran organisasi non-negara dalam pemberdayaan ekonomi, serta bagi praktisi dan pembuat kebijakan dalam merancang program yang lebih inklusif dan efektif bagi perempuan pengusaha.
Peran Women In Tourism Indonesia Sebagai Aktor Non-Negara Dalam Menguatkan Umkm Perempuan Studi Kasus WTID Entrepreneurship 2024 Desyanti, Ni Luh Putu Krismery; Sushanti, Sukma
Global Mind Vol 6, No 2 (2024): Hubungan Internasional
Publisher : Hubungan Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/jgm.v6i2.1390

Abstract

In the context of the gender gap in entrepreneurship, women face great challenges in sustaining businesses, especially in the tourism sector. This research aims to analyze the role of Women in Tourism Indonesia (WTID) as a non-state actor in empowering women MSMEs through the WTIDEntrepreneurship 2024 program. A qualitative approach was used with in-depth interviews as the main method. The results show that WTID performs three roles according to Clive Archer's concept as an instrument, arena, and independent actor. As an instrument, WTID provides needs-based training and mentoring to increase women's business capacity. As an arena, WTID creates a collaborative space for participants to share experiences and strengthen networks. As an independent actor, WTID demonstrates self-initiative in driving sustainable social and economic change. The conclusion of this study confirms WTID's contribution in strengthening women's MSMEs despite facing internal and external challenges.
Co-Authors A.A.Ayu Intan Prameswari, A.A.Ayu Intan Adriana, Ida Ayu Mirah Anak Agung Ayu Intan Parameswari Anak Agung Ayu Intan Prameswari, Anak Agung Ayu Ananda, Febrina Ruri Anggreni, Luh Mitha Sari Aprilia, Ni Komang Anggreni Ardianti, Dwi Juni Arthur Yoseph, Agung Christopher Astuti, Anak Agung Yessi Puji Ayu Suwari, Ni Wayan Bayu P, Nyoman Bagus Bestari, Ni Made Prasiwi Chandra, Ida Ayu Ardha D.A Wiwik Dharmiasih Darmiasih, D.A Wiwik Desyanti, Ni Luh Putu Krismery Eka Desmiari, Ni Wy Pt Ernayanti, Ni Komang Haqxyla, Aliyya Haryani, Zumratul Honestya, I Putu Bagus I Made Anom Wiranata I Putu Shaver, I Putu Indah Lestari, I Gusti Ayu Irwansyah Irwansyah Julianisa, Kadek Dwisia Kadek Atma Rama, Kadek Atma Kama, I Putu Satya Khrisna, Minanda Kusuma Riandra, Ni Nyoman Indira Tri Kusuma Sari, Luh Putu Ariska Laksmi Pebriyanti, Ni Nengah Susi Lesmana, I Made Adi Lokanata Putra S, A.A. Gede Oka Luh Paramitha Dharma Putri Mabruri, Aditya Prima Mega Listyana SP, Yana Merta Mita Prayatni, I Dewa Ayu Nadia Parwati, Ni Putu Nafira Fitri Ngurah Intan Wiratmini Ni Komang, Budiayu Ni Wayan Rainy Priadarsini, Ni Wayan Nirwana Hidayati, Siti Husni Nugraha, A.A. Bagus Surya Nugraha, A.A.B Surya Surya Widya Patricia, Ruth Mona Pavita, Putu Rania Pebri, Pande Ayu Melinda Prayanti, Ida Ayu Adi pujalaksana, ida bagus agung surya Putra, Tommy Joko Putri Jayantari, Ni Nyoman Diah Putri, Penny Kurnia Putu Adi Sayoga, Putu Adi Putu Ratih Kumala Dewi Putu Titah Kawitri Resen Putu Wahyu Mila Sari Rakhmadhani, Haldhianty Fitri Ramadhani, Rizkyka Emeralda Ratnanggana, Putu Dea Ranudhara Resita Yuana, Ni Made Riliani, Ni Putu Ginar Samosir, Agustina Santika Dewi, Ida Ayu Alit Saraswati, Ida Ayu Gita Sari, Anggun Putri Kemuning Suartini, Ni Putu Gita Sudewi, Ida Ayu Manik Sumadi, Kadek Ari Surya Merta, I Gede Agus Anggita Suwecawangsa, Putu Adi Putra Swecawangsa, Adi Tarumingi, Aldo Chandra Vandayani, Kadek Sri Verko, Weinton Wahyu Budi Nugroho Wattimena, Francine Widnyana, I Gede Wahyu Widyastuti, Putu Eva Ciptasari Windari, Made Wisnu Nugraha, A. A. Bagus Surya Wulandari, Komang Triana Yudihartawan, I Gusti Lanang