The phenomenon of violence against a child is an act that has a very bad impact on the child and on the survival of a country. The development of child violence in the eastern Indonesian region suggests that this issue needs to be addressed seriously by various parties.The aim of this study is to analyze and describe the partnership between UNICEF and the East Indonesian Regional Knowledge Exchange (BAKTI) to address the problem of violence against children. UNICEF, as an organization focused on saving children's lives, is present to address the problem of violence against children in the East Indonesian Region.The government, as a national actor, has made various efforts to solve this problem, including working with UNICEF. The cooperation between the East Indonesian Knowledge Exchange (BaKTI) and UNICEF is through the implementation of online child sexual exploitation and abuse policies and programmes. The OCSE programme is a situation involving digital, internet and communication technology at a certain point during the continuum of abuse or exploitation. Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA) includes sexual exploitation and abuse of children online. A growing range of practices include: child sexual abuse material (CSAM), child care online for sexual purposes, live streaming of child sexual harassment and other related behaviours such as sexual blackmail, sharing of self-made sexual content without consent involving children, and unwanted exposure of sexual content. Fenomena kasus kekerasan yang terjadi pada anak merupakan Tindakan yang memberikan suatu dampak yang sangat buruk bagi anak tersebut dan keberlangsungan suatu negara. Perkembangan kekerasan anak di Kawasan Timur Indonesia menunjukkan bahwa masalah ini harus mendapatkan penanganan serius dari berbagai pihak.Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis serta mendeskripsikan kemitraan antara UNICEF dengan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) untuk mengatasi masalah kekerasan terhadap anak. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif. UNICEF sebagai organisasi yang memiliki fokus untuk menyelamatkan kehidupan anak-anak hadir untuk mengatasi permasalahan kekerasan terhadap anak di Kawasan Timur Indonesia.Pemerintah sebagai aktor negara melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah ini, termasuk menjalin kerja sama dengan UNICEF. Kerja sama yang terjalin antara Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) dan UNICEF adalah melalui implementasi kebijakan dan program Online Child Sexual Exploitation and Abuse. Program OCSE merupakan situasi yang melibatkan digital, internet dan teknologi komunikasi pada titik tertentu selama kontinum penyalahgunaan atau eksploitasi. OCSEA bisa terjadi sepenuhnya secara online atau melalui gabungan interaksi online dan tatap muka antara pelaku dan anak-anak. Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA) termasuk eksploitasi dan pelecehan seksual terhadap anak secara online serangkaian praktik yang terus berkembang termasuk: materi pelecehan seksual terhadap anak (CSAM), perawatan anak secara online untuk tujuan seksual, streaming langsung pelecehan seksual terhadap anak-anak dan perilaku terkait lainnya seperti seksual pemerasan, pembagian konten seksual yang dibuat sendiri tanpa persetujuan yang melibatkan anak-anak, dan hal-hal yang tidak diinginkan paparan konten seksual.