Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENTINGNYA PENDIDIKAN AKIDAH UNTUK MENUNJANG REALISASI KURIKULUM 2013 SUSIBA, SUSIBA
Potensia Vol 13, No 1 (2014): Juni
Publisher : Potensia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak pandangan yang mengatakan bahwa pendidikan di Indonesiatelah gagal dalam membentuk karakter anak bangsa. Kurikulum 2013memberikan solusi untuk mengatasi kegagalan tersebut, denganmeletakkan kemampuan afektif (akhlak) sebagai dasar dari kemampuankognitif dan psikomotor. Untuk menunjang pencapaian tujuan tersebut,diperlukan suatu pendidikan yang mengarahkan siswa memiliki perilakuterpuji dalam kehidupannnya sehari-hari. Pedidikan akidah merupakansalah satu solusi dalam merealisasikan tujuan dari kurikulum 2013tersebut, karena setiap tindakan seseorang dipengaruhi dan dikendalikanoleh akidah yang dimilikinya. Akidah yang kokoh tentu akan melahirkanakhlak yang mulia. Dengan demikian pendidikan akidah harus dikemassedemikian rupa, sehigga diharapkan dapat menunjang pencapaiantujuan kurikulum 2013.
Pelatihan Daring Eksplorasi Cerita Bermuatan Karakter Mahasiswa Persiapan Kuliah kerja Nyata Erni, Sukma; Susiba, Susiba; Syafrida, Syafrida; Sakilah, Sakilah; Hasgimianti, Hasgimianti; Syarifuddin, Syarifuddin; Herlina, Herlina
MENARA RIAU Vol 18, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/menara.v18i2.28651

Abstract

The training aims to strengthen the skills of students who will take part in the KKN program to the community. Stories are often used as a medium to build closeness with village children where the KKN program is implemented. Therefore, it requires the skill of making impromptu stories that contain social values that want to be instilled in children. Character-laden storytelling skills are expected to be an additional provision to strengthen scientific abilities that are ready to be applied in the field during the KKN period. Attended by 33 students using zoom meeting. Activities are carried out for 3 days with part-time class activities for 2 days. More part-time is carried out independently outside of zoom classes. The method used is participatory action (PAR) using cycles. The results obtained are the product of stories created by participants and increased ability to make impromptu stories.
TANTANGAN PENGEMBANGAN IPTEK TERHADAP PANCASILA DALAM KEMAHASISWAAN Febi Aisqil Jamilah; Nila Amalia Nabila; Nurdiana Nurdiana; Susiba Susiba
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 1 No. 5 (2024): Oktober
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v1i5.2695

Abstract

This abstract discusses the impact of the development of science and technology (DST) on students as the nation’s next generation. The main challenge is to integrate science and technology with Pancasila values ​​as a moral foundation. This research analyzes challenges such as individualism, dependence on technology, and the decline in the value of mutual cooperation and nationalism. The proposed solutions include the integration of Pancasila in academic activities, development of a digital ethics curriculum, and increasing social awareness through student organizations. It is hoped that the results of this study can help students face changes in science and technology wisely, in accordance with the nation’s vision based on Pancasila.
Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membentuk Karakter Nasional Generasi Z Dedek Agustianingsih; Susiba Susiba; Nabila Az-zahra; Selvia Rahma Sari
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 2 No. 4 (2025): Agustus
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v2i4.5067

Abstract

Civic Education has a key function in building the character of the younger generation amidst the complex issues of globalisation. This research aims to explore the contribution of Citizenship Education in shaping the character of an adaptive and nationalist Generation Z. The method used is library research by analysing various accredited journals and scientific articles related to learning theory, morals, character, citizenship, and globalisation. The research process was conducted by reading, summarising, and developing the information obtained. The results show that the implementation of Civic Education that focuses on experience, ethical values and digital technology can build critical attitudes, nationalism and a sense of social responsibility among the younger generation. This research shows that an approach that suits the character of digital natives is essential to keep civic values relevant and contextualised in modern times.
PEMBEKALAN EKONOMI KREATIF PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN MEMBUAT BROS JILBAB LAYAK JUAL Erni, Sukma; Susiba, Susiba; Khairiah, Khairiah; Roza, Elya
COMMUNITY SERVICE JOURNAL OF ECONOMICS EDUCATION Vol 3, No 1 (2024): Community Service Journal Of Economic Education
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/csjee.v3i1.29832

Abstract

Situasi ekonomi perempuan secara umum berada pada titik miris sebagai dampak dari ketergantungan ekonomi dalam keluarga. Perempuan semakin berada pada titik lemah akibat stigma pekerjaan rumah yang dilaksanakan tanpa batas waktu kerja yang jelas tidak dipandang sebagai aset yang harus dinilai secara profesional. Segala potensi kreatif terkubur akibat kesibukan rumah tangga yang dihadapi menuju subordinasi. Pelatihan keterampilan daiperkirakan dapat memantik potensi kreatif berproduksi yang bernilai ekonomis. Pelatihan diawali dengan diskusi ringan pengembangan kreatifitas sederhana, dibutuhkan dan bernilai ekonomis sehingga sampai pada kesepakatan mebuat bros jilbab. Dilaksanakan dengan cara sederhana, mengenalkan, melatihkan, membimbing dan menilai kelayakan produk. Hasil yang diperoleh sangat beragam, terdapat peserta yang dilatihkan sekali kemudian berusaha membuat, memperbaiki dan menilai hasil sendiri. Terdapat pula peserta yang membutuhkan pendampingan tahap demi tahap sampai berproduksi sendiri. Simpulan pelatihan adalah setiap perserta memiliki kecepatan paham berbeda. Kendati ditemukan yang cukup pelan untuk paham dan terampil namun tetap bisa berproduksi dengan baik. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa setiap perempuan dapat diberdayakan melalui berbagai pelatihan sederhana produksi bernilai ekonomi