Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Effectiveness of ERKADUTA model to increase stunting prevention behaviors among mothers with toddlers in Indonesia: A quasi-experiment Sutinbuk, Dedek; Nugraheni, Sri A.; Rahfiludin, Mohammad Z.; Setyaningsih, Yuliani
Narra J Vol. 4 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Narra Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52225/narra.v4i1.688

Abstract

Stunting, a persistent nutritional issue arising from prolonged inadequate nutrient intake, poses substantial risks such as heightened morbidity, mortality, and compromised cognitive, psychomotor, and verbal development. In Indonesia, addressing stunting in children under two necessitates urgent community empowerment, given its multifaceted nature. The aim of this study was to assess the effects of an intervention targeting mothers of toddlers, called RT kawal baduta (ERKADUTA) model, a local community-based assistance for babies under two years old. A quasi-experiment using pre-test and post-test with a control group design was conducted. Employing a quantitative analytic approach with 112 respondents, the effectiveness of ERKADUTA model to improve the knowledge, attitude, and practice of stunting prevention among mothers with child under two years old was assessed. ERKADUTA program was run for three months. The Wilcoxon test was used to determine score changes before and after program in both groups, while the Mann-Whitney test was used to analyze the score differences of knowledge, attitude and practice between intervention and control groups. Our data indicated that there were changes in knowledge, attitudes, and practices in preventing stunting in both the intervention and control groups. There are significant differences in knowledge (p<0.001, effect size=-0.855), attitude (p<0.001, effect size=-0.864), and practice score (p<0.001, effect size=-0.924) between the intervention and control groups after the intervention. This study highlights that the ERKADUTA model emerged as a potent catalyst in improving stunting prevention behaviors among mothers with toddlers and this model holds promise for addressing the complexities of stunting in Indonesia.
Bibiliometrics Menggunakan Analisis R-Bibiloshiny Resistensi Insulin pada Obesitas Kelompok Dewasa Database Scopus (2019-2025) Krish Naufal Anugrah Robby; Rachmad Gusti Irwansyah; Leersia Yusi Ratnawati; Candra Bumi; Irma Prasetyowati; Isa Ma’rufi; Dedek Sutinbuk; Farida Wahyu Ningtyias; Anita Dewi Prahastuti Sujoso; Dewi Rokhmah; Ida Srisurani Wiji Astuti
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/jka.v8i2.678

Abstract

contributing to the global burden of type 2 diabetes, cardiovascular diseases, and other metabolic complications. This bibliometric study aims to analyze trends, thematic focuses, and collaborations in scientific publications related to insulin resistance in adult obesity, utilizing data from the Scopus database covering the period from 2019 to 2025. Bibliometric tools such as RStudio, Biblioshiny, and VoS Viewer were employed to extract and visualize findings from 8,037 publications. The results reveal that research activity peaked in 2021, followed by a decline in subsequent years. Dominant keywords, such as "insulin resistance," "obesity," and "metabolic syndrome," highlight the clinical and metabolic focus of current research. Biomolecular markers, such as "glycated hemoglobin" and the "triglyceride-glucose index," reflect a growing interest in more precise diagnostic tools. The United States, China, and Italy emerged as major contributors, with journals like Nutrients and Frontiers in Endocrinology leading in publications. Despite significant progress, there remains a considerable gap, particularly in exploring the role of epigenetics and the microbiota in insulin resistance. Additionally, cross-disciplinary collaboration and participation from institutions in developing countries remain limited. This study emphasizes the importance of global, interdisciplinary efforts to address these gaps and drive innovation in interventions, providing a foundation for future research aimed at reducing the impact of insulin resistance in adult obesity.
Pola Pemberian Makan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan Ningsih, Jeni Rahayu; Sutinbuk, Dedek; Asmaruddin, M. Faad
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 20 No. 3 (2025)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/sm.v20i3.1204

Abstract

Latar Belakang : Kejadian stunting lebih sering terjadi pada balita usia 2-5 tahun dibandingkan pada balita usia di bawah 2 tahun. Hal ini berkaitan dengan pola makan berdasarkan jenis makanan, frekuensi (jadwal) makan, dan jumlah makanan. Sesuai dengan informasi yang diberikan oleh penanggung jawab program status gizi balita (stunting) dan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sijuk, faktor utama penyebab stunting di wilayah kerja Puskesmas Sijuk adalah pola makan yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung pada tahun 2024. Metode : Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan populasi kasus sebanyak 80 balita stunting dan populasi kontrol sebanyak 517 balita yang tidak mengalami stunting. Sampel kasus terdiri dari 80 balita stunting, sedangkan sampel kontrol sebanyak 80 balita yang tidak mengalami stunting. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling untuk kasus, sedangkan sampel kontrol diambil sesuai kriteria inklusi. Hasil : Penelitian menunjukkan hubungan antara pola makan dan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sijuk adalah jenis makanan p-value (0,000), frekuensi (jadwal) makan p-value (0,000), dan jumlah makanan p-value (0,000). Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian stunting berdasarkan jenis makanan, frekuensi (jadwal) makan, dan jumlah makanan.
Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita Wilayah Kerja Puskesmas Rias 2022 Lestari, Ewi; Kusmadeni, Deri; Sutinbuk, Dedek
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2023): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v8i3.306

Abstract

Stunting dapat mengancam bagi masa depan anak-anak di Indonesia karena menyebabkan terjadinya penurunan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Kejadian Stunting pada balita berhubungan dengan peran orang tua terutama ibu dalam keluarga seperti praktik pemberian makan, rangsangan psikososial, praktik kebersihan diri, sanitasi lingkungan, dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Penelitan ini untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan kejadian Stunting pada balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Rias kecamatan Toboali kabupaten Bangka Selatan tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi Case Control yang memiliki populasi kasus 137 balita Stunting dan populasi kontrol 998 balita tidak Stunting dengan sampel kasus 60 balita Stunting dan sampel kontrol 60 balita tidak Stunting. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik Simple Random Sampling. Penelitian menunjukan hubungan pola asuh ibu dengan kejadian Stunting pada balita usia 0-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Rias adalah praktik pemberian makan p(0,000), rangsangan psikososial p(0,000), praktik kebersihan diri p(0,000), sanitasi lingkungan p(0,000), dan pemanfaatan pelayanan kesehatan p(0,006). Ada hubungan yang bermakna antara pola asuh ibu berdasarkan praktik pemberian makan, rangsangan psikososial, praktik kebersihan diri, sanitasi lingkungan, dan pemanfaatan pelayanan kesehatan.  
Hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di Puskesmas Rias Kabupaten Bangka Selatan: Hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di Puskesmas Rias Kabupaten Bangka Selatan Velanda, Velanda; Sutinbuk, Dedek; Wahab, Sabda
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2023): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v8i3.308

Abstract

Latar Belakang: Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus diperhatikan dalam pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien adalah hasil penilaian pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan dengan membandingkan apa yang diharapkan sesuai dengan pelayanan kesehatan yang sesungguhnya. Berdasarkan data jumlah kunjungan pasien di Puskesmas se-Kabupaten Bangka Selatan pada tahun 2020 dan 2021 memperoleh peringkat ke tiga dari sepuluh Puskesmas dan tahun 2022 memperoleh peringkat ke 4 dari sepuluh Puskesmas untuk jumlah kunjungan pasien terendah. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di Puskesmas Rias Kabupaten Bangka Selatan. Metode: Menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional melalui metode survey analitik, sampel sebanyak 150 responden. Hasil: Analisis univariat pada dimensi Tangible 52% menyatakan kurang baik, dimensi Reliability 54% menyatakan baik, dimensi Responsiveness 52,7% menyatakan kurang baik, dimensi Assurance 58% menyatakan baik, dimensi Empathy 56,7% menyatakan baik, dan Kepuasan Pasien 51,3% menyatakan kurang puas terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Rias. Hasil analisis bivariat terdapat hubungan antara dimensi Tangible dengan kepuasan pasien dan nilai p = 0,000 < 0,05, nilai OR = 1,901. Terdapat hubungan antara dimensi Reliability dengan kepuasan pasien dan nilai p = 0,000 < 0,05, nilai OR = 1,185. Terdapat hubungan antara dimensi Responsiveness dengan kepuasan pasien dan nilai p = 0,000 < 0,05, nilai OR = 1,448. Terdapat hubungan antara dimensi Assurance dengan kepuasan pasien dan nilai p = 0,000 < 0,05, nilai OR = 4,297 dan terdapat. Terdapat hubungan antara dimensi Assurance dengan kepuasan pasien dan nilai p = 0,000 < 0,05, nilai OR = 8,266. Kesimpulan: Pada Dimensi Tangible sebesar 52% dan Responsiveness sebesar 52,7 menyatakn kurang puas sedangkan pada dimensi Reliability sebesar 54%, Assurance sebesar 58% dan Empathy 56,7% pasien menyatakan puas terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Rias Kabupaten Bangka Selatan. Serta terdapat hubungan antara aspek Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Rias Kabupaten Bangka Selatan dengan nilai p = 0,000 < 0,05.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas Perdana, Kurnia Cipta; Sutinbuk, Dedek; Asmaruddin, M. Fahd
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 3 (2024): Juni 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i3.2565

Abstract

Kinerja adalah penampilan hasil karya personal, baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi, kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personil. Dalam puskesmas haruslah menempatkan seseorang sesuai dengan kompetensi dan keahlian nya karena akan berpengaruh pada kualitas kerja, kuantitas kerja, efektivitas dan kinerja itu sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja pegawai Puskesmas. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 81 responden dan teknik sampling dalam penelitian ini adalah total sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner yang sudah teruji validitas & reliabilitas. Data dianalisis mengunanakan univariat dan bivariat. Hasil analisis bivariat tidak terdapat hubungan antara variabel kualitas kerja dengan kinerja dan nilai p = 0,941 > Sig 0,05. Terdapat hubungan antara variabel kuantitas kerja dengan kinerja dan nilai p = 0,000 < Sig 0,05. Tidak terdapat hubungan antara variabel efektivitas dengan kinerja dan nilai p = 0,973 > Sig 0,05. Terdapat hubungan antara variabel ketepatan waktu dengan kinerja dan nilai p = 0,000 < 0,05 dan terdapat hubungan antara variabel kemandirian dengan kinerja dan nilai p = 0,000 < 0,05. Kesimpulan terdapat hubungan antara aspek kuantitas kerja, ketepatan waktu dan kemandirian dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas.
Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Perawat di Instalasi Rawat Inap Prarona, Mohammad Khadavy; Sutinbuk, Dedek; Edi, Mohammad
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 3 (2024): Juni 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i3.2636

Abstract

Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya kecelakaan di lingkungan, dimana secara teknik dapat mengurangi keparahan dari kecelakaan kerja yang terjadi. Macam-macam APD antara lain sarung tangan, masker, gaun, apron, pelindung mata (goggles), faceshield (pelindung wajah), pelindung kepala dan pelindung kaki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada perawat di Instalasi Rawat Inap. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat yang berada di Instansi Rawat Inap RSUD Depati Bahrin Kabupaten Bangka, sampel sebanyak 130 responden dengan menggunakan Total Sampling. Data di analisis secara univariat dan bivariat mengunakan uji chi square. Hasil penelitian uji statistik Chi-Square didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan (p = 0,000), sikap (p = 0.000), ketersediaan alat pelindung diri (p = 0,000) dengan kepatuhan perawat dalam menggunakan alat pelindung diri dan tidak adanya hubungan antara masa kerja (p = 0,729) dengan kepatuhan perawat dalam menggunakan alat pelindung diri. Kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan ketersediaan alat pelindung diri dengan kepatuahan perawat dalam penggunaan alat pelindung diri di Instalasi Rawat Inap RSUD Depati Bahrin Tahun 2023.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Aminah, Siti; Sutinbuk, Dedek; Haryanti, Novi
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.3546

Abstract

Jika bayi menerima ASI secara eksklusif, maka daya tahan tubuhnya akan meningkat, ia lebih tahan terhadap penyakit dan risiko kesakitan dan kematian pada bayi dapat dikurangi. Selain itu, pemberian ASI eksklusif juga memiliki dampak positif bagi ibu. Diantaranya, dapat mengurangi risiko kanker payudara, membantu pemulihan fungsi organ tubuh setelah melahirkan, dan membentuk ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan tanpa memberikan makanan tambahan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif. Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi terdiri dari semua ibu yang memiliki bayi berusia 0-6 bulan sebanyak 263 orang. Sampel sebanyak 38 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang telah dilakukan uji validitas & reliabilitas. Data dianalisis secara univariat dan bivariat mengunakan uji chi square. Hasil uji statistik Chi-square terdapat hubungan antara pengetahuan (p=0,009), dukungan tenaga kesehatan (p=0,005) dan dukungan keluarga (p= 0,020) serta tidak ada hubungan antara usia (p=1,000) dan pekerjaan ibu (p= 1,000) dengan pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan terdapat hubungan antara pengetahuan, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif.
Analisis Kasus Kejadian Stunting pada Balita Usia 0-59 Bulan Hendriyani, Hendriyani; Sutinbuk, Dedek; Jonnimar, Jonnimar; Dwibarto, Rendita
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 5 (2024): Oktober 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i5.4339

Abstract

Kenaikkan angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Sinar Baru Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka dimana per-tahun 2023 sebesar 0,01% balita yang menderita stunting, maka dirasa perlu diberikan perhatian khusus dan diteliti lebih lanjut tentang Analisis Kasus Kejadian Stunting Pada Balita Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sinar Baru Kecamatan Sungailiat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus Cara pengambilan subjek penelitian dengan menggunakan purposive sampling Pada penelitian ini terdapat dua macam informan, yaitu informan utama dan informan pendukung Informan utama dalam penelitian ini adalah: Ibu yang memiliki anak dengan status stunting berjumlah 3 Ibu Balita usia 0-59 Bulan. Informan pendukung dalam penelitian ini adalah Petugas Kesehatan Primer atau Penanggung Jawab Program Gizi di Puskesmas Sinar Baru yang berjumlah 1 Orang dan Ibu Kader wilayah Sinar Baru 2 Orang. Analisis data dalam penelitian ini dengan wawancara mendalam Model analisis pada penelitian ini adalah analisis konten atau isi, dimana peneliti akan memulai analisis konten dengan menggunakan data kualitatif berupa uraian (text), membuat hipotesa, kemudian menginterpretasikan hasilnya dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian menyatakan bahwa Ibu balita mengaku kurang mengetahui tentang stunting. sikap ibu balita setelah mengetahui anak balita stunting lebih condrong pasrah dan tidak terlalu peduli. Ibu balita yang mendapat dukungan dari keluarga, suami, serta orang terdekat, lebih fokus, semangat dalam mengambil tindakan selain itu dukungan kader dari posyandu sangat membantu. dukungan oleh kader dengan antar jemput ketika posyandu, pemberian makanan tambahan yang diadakan oleh puskesmas dan berbagai dukungan. Pemerintah memiliki peran penting dalam menanggulangi penurunan stunting serta memastikan ibu balita mendapatkan informasi yang benar dan dukungan yang dibutuhkan oleh ibu balita.
Memperkuat Akses Kesehatan: Sosialisasi BPJS Kesehatan Di Desa Silip Kecamatan Riau Silip Antika, Rindi; Ningsih, Jeni Rahayu; Siska; Lestari, Ayu; Sutinbuk, Dedek; Siswanto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Anak Bangsa Vol. 1 No. 2 (2024): JUPENGMAS UNABA
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52120/jpm.v1i2.116

Abstract

Pengabdian ini adalah untuk membantu memberikan peningkatan dalam penggunaan kartu kesehatan BPJS serta kepatuhan dalam membayar iuran. Metode pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dalam beberapa kegiatan yaitu tahap survey, menghubungi pihak BPJS Kabupaten Bangka untuk bekerjasama, sosialisasi yang dilakukan oleh pihak BPJS Kabupaten Bangka. Seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi saat ini, pendapat masyarakat terhadap program pemerintah Indonesia dapat dilihat melalui jejaring sosial Twitter. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah salah satu penyelenggara program pemerintah Indonesia yang sering mendapat tanggapan baik positif maupun negatif dari masyarakat. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kartu BPJS di Desa Silip Kecamatan Riau Silip. Pengabdian masyarakat ini merupakan pengabdian masyarakat sebanyak 91 responden dengan pengguna kartu BPJS sebanyak 59 responden (59,6%), yang tidak menggunakan kartu kesehatan BPJS sebanyak 31 orang (31,3%) dan pengguna kartu kesehatan lain sebanyak 1 orang (1%). Dalam hal ini BPJS Kabupaten Bangka untuk mengoptimalkan sosialisasi melalui kerjasama dengan puskesmas dan pihak desa agar bisa mengaktifkan dan meratakan penggunaan kartu jaminan kesehatan nasional di Desa Silip Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka.