Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PROSES PEMBELAJARAN GITAR KLASIK GRADE I DI PURWACARAKA MUSIK STUDIO (PCMS) SURABAYA CABANG RUNGKUT ABDUL WAHHAAB; AGUS SUWAHYONO
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v7n1.p%p

Abstract

Musik merupakan salah satu seni yang banyak digemari oleh manusia. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Salah satu pembelajaran musik yaitu belajar memainkan instrument musik. Salah satu alat sering dijumpai adalah gitar. Purwacaraka Musik Studio (PCMS) merupakan sebuah lembaga musik non formal yang didirikan oleh musisi dan komponis Indonesia yaitu Purwacaraka. Purwacaraka Musik Studio bertujuan untuk menciptakan musisi yang lengkap dan dapat mengekspresikan diri mereka secara terampil, kreatif, artistik. Berdasarkan penyataan diatas dapat diambil beberapa rumusan masalah yaitu bagaimana proses pembelajaran gitar klasik di Purwacaraka Music Studio selama Grade I dan bagaimana hasil pembelajaran gitar klasik di Purwacaraka Music Studio selama Grade I. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan analisis data menggunakan analisis taksonomi. Hasil penelitian yaitu proses pembelajaran (kurikulum, guru, dan materi), metode yang digunakan reading, demonstrasi, bagian, Drill, dan pemberian tugas. Dan kendala-kendala yang dihadapi dalam terlaksananya kegiatan belajar mengajar. Hasil dan pembahasan dari penelitian yang dilgunakan dalam Proses Pembelajaran Gitar Klasik menggunakan beberapa metode yaitu Reading, Demonstrasi, Bagian, Metode Latihan, dan metode pemberian tugas. Proses pembelajaran Gitar Klasik sesuai dengan kurikulum yang telah disediakan. Karena materi yang akan disampaikan telah ditetapkan oleh lembaga. Sehingga guru harus menguasai materi yang telah ditetapkan oleh lembaga dan mencapai target yang telah ditetapkan di dalam kurikulum. Dari berlangsungnya kegiatan belajar mengajar menggunakan metode yang telah diterapkan, siswa masih kesulitan dalam memainkan lagu yang diberikan guru berdasarkan ritme pada lagu. Siswa masih kesulitan dalam membaca partitur dari materi yang diberikan guru. Kata Kunci: Pembelajaran Musik, Gitar Klasik, Grade I
PEMBELAJARAN PIANO MENGGUNAKAN MEDIA 3KW PADA ANAK DOWN SYNDROME DI SFORZANDO MUSIC SCHOOL SIDOARJO NURIDZA SHALEHA DENHAS; AGUS SUWAHYONO
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v7n1.p%p

Abstract

Sforzando merupakan lembaga non formal/kursus musik yang menyelengarakan pendidikan inklusi. Banyak ABKyang mengikuti kursus musik di lembaga yang beralamatkan di Jl. Raya Taman Asri D 35 A Waru-Sidoarjo ini. Pada kenyataanya tidak semua kursus musik mampu menyelenggarakan pendidikan inklusi. Hal ini yang mendasari peneliti ingin mengkaji lebih lanjut mengenai proses pembelajaran musik khususnya piano serta apa saja faktor pendukung dan faktor penghambatnya. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian kali ini adalah pembelajaran piano menggunakan media 3KW (Kertas, Karet, danKoin warna). Subjek penelitian adalah siswa ADS yang mengikuti kursus piano di Sforzando. Adapun teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara, serta mendokumentasikan proses pembelajaran secara langsung. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Berdasarkan hasil penelitian kali ini dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran piano untuk ABK memiliki beberapa tahap: bernyanyi, menirukan, membaca, mendengarkan, dan mencoba. Secara lebih lanjut, dapat disimpulkan pula bahwa faktor pendukung dalam proses pembelajaran ini antara lain adalah orang tua siswa sangat antusias. Baiknya hubungan guru-wali murid, antarwali murid, antarsiswa, dan pegawai juga merupakan faktor pendukung keberhasilan proses pembelajaran. Sedangkan faktor penghambat meliputi kondisi fisik siswa yang kelelahan dan tidak enak badan sehingga proses pembelajaran kurang maksimal. Kata kunci: Pembelajaran piano, Media 3KW, down syndrome
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER ANGKLUNG DI SDN BANJARAGUNG 1 KABUPATEN MOJOKERTO SIWI RAHAJENG PUSPITA SARI; AGUS SUWAHYONO
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v7n1.p%p

Abstract

Pendidikan karakter di SDN Banjaragung 1 Kabupaten Mojokerto terbentuk melalui materi yang diajarkan dan pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan ketika proses pembelajaran ekstrakurikuler angklung berlangsung. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler angklung, 2) Nilai-nilai pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler angklung di SDN Banjaragung 1 Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan teori pembelajaran dari Moedjiono dan Dimyati yaitu ada tujuh komponen dalam pembelajaran dimana satu dengan yang lain saling terintegrasi. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini yaitu pembelajaran ekstrakurikuler angklung di SDN Banjaragung 1 Kabupaten Mojokerto. Sumber data dalam penelitian ini adalah narasumber yakni kepala sekolah dan pelatih. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang digunakan adalah mengumpulkan data, reduksi data, tahap penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa 1) pembelajaran ekstrakurikuler angklung di SDN Banjaragung 1 Kabupaten Mojokerto dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengekspresikan diri, serta membentuk karakter dan kepribadian siswa melalui kegiatan berkesenian; 2) Nilai-nilai pendidikan karakter melalui pembelajaran ekstrakurikuler angklung adalah disiplin, bertanggung jawab dan tekun. Kata Kunci: angklung, ekstrakurikuler, pendidikan karakter.
The Effectiveness of Digital Media in Teaching Orchestration: A Case Study of Sibelius Dewi, Vivi Ervina; Suwahyono, Agus; Kristiandri, Dhani; Dianita, Jihan Mutiara; Indyana, Luth
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol. 9 No. 1 (2025): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNE 2025
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v9i1.64596

Abstract

Orchestration is one of the theoretical courses conducted in 4th semester at the Music Study Programme, Faculty of Language and Arts, Universitas Negeri Surabaya. However, in its implementation there are still obstacles and problems. The ability of one student to another in orchestrating songs is very different. The inequality is shown when students work on assignments to orchestrate songs given by lecturers during the midterm and final exams. The work on the task obtained significantly different results. The obstacles and problems that exist in the orchestration lecture process cause a great influence on the development of student abilities. This research tries to present a treatment through learning tools in the form of sibelius software. This research is intended to test the effectiveness of learning tools in the form of Sibelius software in orchestration courses. The research method used is a quantitative method with the type of quasi experiment. The experimental design used in this study was pretest-posttest control group design. The results of the paired sample t test in the experimental group and control group at posttest with a significance value in the Sig column of 0.011 and 0.005. The significance value shows <0.05, so it can be said that there is a difference in the pretest results of the skills and knowledge of orchestrating student songs between the experimental group and the control group. Therefore, it can be concluded that there is a significant difference in the skills and knowledge of orchestrating songs between students who are taught using a stave book and students who are taught using sibelius software in the Music Study Programme. Thus, the use of sibelius software in orchestration lectures is said to be effective. However, because this study used a quasi-experimental type, there are internal and external factors that affect the improvement of students' skills and knowledge in orchestrating songs, such as individual student motivation and musical experience.
Pengembangan Kampung Seni Melalui Sanggar Seni Lintas Generasi Suryandoko, Welly; Suwahyono, Agus
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v12i1.2444

Abstract

Pada pelaksanaan KKN-PPM ini mengutamakan penerapan teori dan praktek seni teater berupa pelatihan-pelatihan berperan dan bermain Seni Teater Tradisional Ludruk secara utuh   di sekitar desa Canggu Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto wilayah yang dekat dengan  Ludruk  Karya  Budaya.  Selain  memberikan  pelatihan  ketrampilan  ludruk  untuk Sanggar Ludruk Karya Budaya, Sanggar Ludruk Remaja dan Sanggar Ludruk Anak. di  Desa Canggu.   Berawal   dari   pelatihan Seni Teater Tradisional Ludruk diharapkan warga Desa Canggu umumnya atau para peserta pelatihan tersebut dapat menjadi generasi penerus Ludruk baru yang dapat menunjang kekuatan wisata kampong seni di desa. Target dari kegiatan KKN adalah mengubah mitra atau khalayak sasaran yaitu Sanggar Ludruk Karya Budaya, Sanggar Ludruk Remaja dan Sanggar Ludruk Anak Desa Canggu Kecamatan Jetis, Mojokerto yang awalnya kurang produktif sacara ekonomi melalui pelatihan ketrampilan Seni Teater Tradisional Ludruk ini diharapkan dapat menjadi destinasi andalan Desa Canggu. Luaran (output) yang akan dihasilkan setelah kegiatan ini dilaksanakan yang utama terwujudnya Desa Wisata yang mewadai Ludruk lintas generasi andalan Desa Canggu. Senyampang mewujudkan Sanggar Seni Ludruk Lintas Generasi Tim PMM juga memberikan pelattihan untuk menghasilkan pengembangan destinasi desa wisata sebagai kampung Ludruk. Mendaftarkan Desa Canggu sebagai Kampung seni Ludruk Jawa Timur.