Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia

PREVALENSI INFORMED CONSENT TERTULIS PADA KASUS TRAUMA KEPALA YANG DI TATALAKSANA DI RS UNS TAHUN 2020-2022 Suwandono, Adji; Angeline, Agiona; Nugroho, Novianto Adi
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 11 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v3i11.678

Abstract

Trauma (injury) dilihat dari pengertian secara medis sedikit berbeda dari aspek medicolegal dimana secara medis, trauma atau perlukaan diartikan tidak adanya kontuinitas jaringan. Pengetahuan tentang alat atau benda yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan seseorang merupakan pengertian trauma secara medicolegal. Berdasarkan Permenkes 290/2008, seluruh tindakan kedokteran, termasuk tindakan kedokteran yang mengandung resiko tinggi, memerlukan persetujuan tindakan kedokteran (Informed Consent). Penelitian ini berupa deskriptif observasional dengan teknik total sampling dimana sampel pada penelitiaan ini adalah seluruh kasus pada tatalaksana trauma kepala tahun 2020-2022 yang memiliki informed consent rekam medis di RS UNS. Analisa data dilakukan secara deskriptif. Didapatkan 106 kasus trauma kepala yang di tatalaksana di RS UNS tahun 2020-2022 dengan kasus terbanyak berupa trauma tumpul kepala sebanyak 99,23% berjenis kelamin laki-laki berusia 12-45 tahun dengan persentase data informed consent tertulis pada tatalaksana kasus tersebut sebanyak 84,91%. Prevalensi informed consent tertulis pada kasus trauma kepala yang di tatalaksana di RS UNS tahun 2020-2022 sebanyak 84,91% dengan kasus terbanyak berupa trauma tumpul kepala.
PREVALENSI JENAZAH DENGAN ADA TIDAKNYA IDENTITAS JENAZAH TERSEBUT YANG DIPERIKSA DI IKF RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2017-2022 Winata, Vena Sintya; Suwandono, Adji; Atmoko, Wahyu Dwi
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 10 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v3i10.679

Abstract

Kematian adalah hal alami yang akan dialami oleh semua manusia. Dengan angka harapan hidup Indonesia saat ini yang mencapai 73,55 tahun. Di Indonesia, pada tahun 2018-2020 terdapat 2.713 kasus penemuan jenazah yang tercatat. Walaupun demikian, laporan dari negara kita belum mencatat karakteristik dari jenazah-jenazah yang di temukan. Metode: Penelitian menggunakan metode observasional deskriptif dengan desain potong lintang (cross-sectional) yang merupakan metode penelitian yang memiliki tujuan untuk menggambarkan prevalensi penemuan jenazah dengan ada tidaknya identitas jenazah tersebut. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Pengambilan data menggunakan VeR sesuai dengan kriteria. Hasil: Didapatkan total sampling 234 identitas jenazah. Menunjukkan distribusi frekuensi kelengkapan identitas jenazah. Mayoritas jenazah pada penelitian ini memiliki identitas, yaitu sebanyak 209 jenazah (89,3%). Sementara itu, sebanyak 25 jenazah (10,7%) tidak memiliki identitas. Kesimpulan: Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 234 jenazah. Secara umum, prevalensi jenazah yang diperiksa di IKF RSUD Dr. Moewardi Tahun 2017-2022 sebanyak 209 jenazah (89,3%) memiliki identitas dan 25 jenazah (10,7%) tidak memiliki identitas
Overview of Death Cases with Asphyxia Examined in the Forensic Medicine and Medikolegal Section of Dr. Moewardi Hospital 2017-2022 Suwandono, Adji; 'Ammar Yaritsul Firdaus, Yahya
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 4 No. 4 (2024): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v4i4.783

Abstract

Asphyxia is the third most common case in forensics. Death from asphyxia can occur due to murder, accident, or suicide. This study aims to determine the description of death cases with asphyxia. This research is a descriptive research with observational study. The data collection technique used was total sampling with a sample of all cases of death with asphyxia examined at Dr. Moewardi Hospital in the period 2017-2022. From 2017 to 2022, there were 105 cases of death with asphyxia. The most cases were in 2020 (23%). The majority of victims were male (85%) and aged more than 50 years (39%). A total of 21 cases (20%) were strangulation asphyxia, 18 (17%) cases of suffocation asphyxia, 3 cases (3%) chemical asphyxia, 10 cases (10%) asphyxia due to disease, and 53 (50%) cases were other asphyxia. Signs of cyanosis were found in 91% of cases, petechiae in 56% of cases, edema in 2% of cases, and fine foam in 13% of cases. The most victims were found indoors with 48 cases (46%), followed by outdoors with 46 cases (44%), and in transportation with 1 case (1%). The three regions that sent the most victims were Surakarta city (63%), Sukoharjo district (10%), and Karanganyar district (10%). Most cases occurred in 2020. Males are most common in asphyxia cases. Other asphyxia is the most common type of asphyxia. In the majority of cases, signs of cyanosis were found. The place where the victims were found was relatively the same between indoors and outdoors